Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

OPTIMASI ARSIP PENYIMPANAN DOKUMEN FOTO MENGGUNAKAN ALGORITMA KOMPRESI DEFLATE (STUDI KASUS :STUDIO MUEZZART) Ahmad Bahrudin; Permata Permata; Jupriyadi Jupriyadi
Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknologi Informasi Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Teknokrat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33365/jiiti.v1i2.582

Abstract

Keberadaan sebuah arsip bagi suatu organisasi merupakan hal yang penting, karena di dalam arsip tersebut terkandung informasi-informasi yang penting dan memiliki nilai guna bagi organisasi. Studio Muezzart masih melakukan penyimpanan foto disimpan kedalam sebuah folder pada handphone dengana demikian kurangnya keamanan data serta besarnya kapasitas foto yang disimpan sehingga jika semakin banyak foto membuat memory tidak cukup atau penuh serta membuat masyarakat untuk menghapus foto lama untuk menyimpan foto baru. Hasil penelitian ini sistem penyimpanan foto dikarnakan penyimpanan hampir dilakukan setiap hari. Penerapan sistem yang akan dibuat di dukung oleh aplikasi berbasis online yang nantinya dapat diterapkan melalui jaringan internet dan penyimpanan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, dan akan menggunakan algoritma deflate awal mulanya merupakan konsep kompresi yang dibuat dan diimplementasikan oleh Philip Katz. Sistem ini dibangun dengan metode pengembangan sistem prototype dan pengujian sistem menggunakan ISO 25010. Hasi pengujian yang telah dilakukan dengan melibatkan 4 Responden bahwa kesimpulan kualitas kelayakan perangkat lunak yang dihasilkan memiliki persentase keberhasilan dengan total rata-rata 88.93%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai persentase yang diperoleh menunjukkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan mempunyai skala “Sangat Baik”.Kata Kunci: Penyimpanan Foto, deflate Protptype, ISO 25010
Analisis Makna Konotatif Dalam Lagu Cundamani Karya Denny Caknan : Kajian Semiotik Rima Damayanti; Ahmad Bahrudin; Moh Badrih; Khusnul Fatimah
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3398

Abstract

Memahami makna konotatif yang terkandung dalam sebuah lirik lagu dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam mengartikan maksud yang ingin disampaikan oleh penciptanya, untuk membuktikan asumsi tersebut maka perlu untuk meneliti lebih lanjut mengenai makna konotatif dalam lirik lagu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna konotasi yang terkandung dalam lagu Cundamani karya Denny Caknan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian yaitu lagu Cundamani karya Denny Caknan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik simak catat. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara menerjemahkan terlebih dahulu ke dalam Bahasa Indonesia kemudian menghimpun dan menganalisis makna setiap kalimat yang terdapat dalam bait lirik lagu Cundamani Karya Denny Caknan dengan menggunakan pendekatan semiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna konotasi dalam lirik lagu Cundamani Karya Denny Caknan memiliki makna tersirat yaitu hubungan erat, kepercayaan dan komitmen yang dalam terhadap pasangan yang diistilahkan dengan kata bintang. Kata Kunci: makna konotatif, lirik lagu, semiotik
EKSPERIMENTAL MEKANIKA GERAK KINCIA PADA KARYA SENI KINETIK Kiram, M Fauzul; Bahrudin, Ahmad; Nofrial, Nofrial
Relief : Journal of Craft Vol 2, No 2 (2023): Relief: Journal of Craft
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/relief.v2i2.3752

Abstract

Kincia is one of the cultural products in Minangkabau that functions as a tool for pounding rice by utilizing the power of river water flow. The concept of creation is inspired by traditional technology and cultural values that exist in kincia in Minangkabau, the concept and idea of this creation are realized using the theoretical basis of form, function, aesthetic, and kinetic. The creation of this work goes through several stages, namely exploration, design, and realization In the process of working on this work using craft techniques, namely scroll techniques, lathe techniques, construction techniques and lamination techniques, the materials used in making this work are several types of wood such as Surian wood, jackfruit wood, jelutung wood, and rengas wood. created using a power source from the rotation of the lever which is allowed for direct movement by the audience and some works using a rotating motor such as a dynamo, some works highlight interaction with the audience to provide a different experience that will be felt by the audience. Kincia  adalah salah satu produk kebudayaan di Minangkabau yang berfunfgsi sebagai alat untuk menumbuk padi dengan memanfaatkan tenaga aliran air sungai. Konsep penciptaan ini terinspirasi dari teknologi tradisional dan nilai-nilai budaya yang ada pada kincia di Minangkabau, konsep dan ide penciptaan ini diwujudkan mengunakan landasan teori bentuk, fungsi, estetis, dan kinetic, Penciptaan karya ini melewati beberapa tahapan yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan, dalam proses pengerjaan karya ini memakai teknik kriya yaitu teknik scroll, teknik bubut, teknik kontruksi dan teknik laminasi, bahan yang digunakan dalam pembuatan karya ini adalah  beberapa jenis kayu seperti kayu surian, kayu nangka, kayu jelutung, dan kayu rengas, karya yang di ciptakan mengunakan sumber tenaga dari putaran tuas yang di perbolehkan untuk gerakan langsung oleh penikmat dan beberapa karya menggunakan motor putar sepeti dinamo,  beberapa karya menonjolkan interaksi dengan penikmat untuk memberikan pengalaman berbeda yang akan dirasakan penikmat. 
Puncak Perayaan Tabuik Pada Media Logam bustamar, aldi wahyudi; bahrudin, ahmad; yulimarni, yulimarni
Relief : Journal of Craft Vol 3, No 2 (2024): Relief: Journal of Craft
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/relief.v3i2.2805

Abstract

ABSTRAKPerayan tabuik merupakan kegiatan untuk mengenangnya cucu Nabi Muhammad SAW yang di Pariaman pada tanggal 1 sampai 10 Muharam. Dalam acara tersebut terdapat fungsi (nilai) di antaranya fungsi sosial dan fungsi ekonomi, yang dapat memperkuat persatuan, serta kesejahteraan dalam masyarakat Pariaman. Hal logam tersebut menjadi ide penciptaan dalam karya relief. Metode yang dilakukan dimulai dari eksplorasi mencari referensi tulisan, dan data tentang tabuik. Perancangan karya sesuai konsep yang dijelaskan menjadi beberapa sketsa alternatif, sehingga diwujudkan menjadi karya teknik tatah pada media plat alumunium, dan tembaga dengan menggunakan teori ekspresi. Hasil karya rendah dengan judul-judul:Tabuik naiak pangkek, tabuik basandiang, maadu tabuik, mamanjek tabuik, tabuik tabuang, yang difungsikan sebagai hiasan dinding.  Kata kunci: Tabuik, ekspresi, dan relief logam
EKSPRESI GORGA ULU PAUNG PADA TOPENG KAYU Simanjuntak, Yose Erbento; sundari, sri; bahrudin, ahmad
Relief : Journal of Craft Vol 3, No 2 (2024): Relief: Journal of Craft
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/relief.v3i2.2907

Abstract

Karya dengan judul Ekspresi Gorga Ulu Paung Pada Topeng kayu, Merupakan karya topeng yang fokus terhadap ornamen Gorga Ulu Paung, berlandaskan wujud dan maknanya. Gorga Ulu paung pada rumah Batak Toba berbentuk ornamen dua dimensi, serta penempatan motif Ulu Paung berada di puncak  atap rumah, mengandung makna kuasa, kekuatan, melindungi manusia (penghuni rumah) dari segala ancaman atau maksud jahat dari orang lain. Makna pelindung dalam fenomena sosial menjadi inspirasi bagi pengkarya mewujudkan topeng dengan mengekspresi Gorga Ulu Paung, dapat difungsikan sebagai kostum karnaval.Dalam proses  perwujudan karya topeng ornamen Gorga Ulu Paung pengkarya melakukan tahap distorsi, disformasi dan eksplorasi hingga dapat menghasilkan sketsa desain yang dibuat pada topeng. Dengan menggunakan teknik ukir rendah (bas relief) pada patung kepala dengan media kayu bayur dan suren dengan  pewarnaan cokelat, merah, putih dan hitam.Hasil karya topeng yang berjudul. Raja, Ratu, Datu, Begu dan Kepala Suku dengan makna yang terdapat pada budaya Batak Toba
STUDI KASUS FORM FOLLOWS FUNCTION DALAM KARYA SENI KRIYA BAHRUDIN, AHMAD; AMARTYA, ANINDITA GALUH; AL-AMIEN, A. FACHRIZKY
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 23, No 1 (2021): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPM Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.973 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v23i1.1332

Abstract

AbstrakDikotomi Kriya terdiri dari atas seni kriya dan kriya seni, seni kriya penekanan karya nya mengutamakan fungsi atau afflied art sedangkan kriya seni lebih kepada karya-karya non fungdional atau fine art,  behgitupun dalam proses penciptaannya, seni kriya lebih mengkedepankan form follow function,  dimana kaidah ini lebih menekankan pada penciptaan karya seni kriya, dimana dalam penciptaannya mendahulukan fungsi di susul dengan bentuk, supaya karya yang dihasilkan memiliki fungsi sesuai dengan yang telah direncanakan. Dengan munculnya dogma tentang Form Follows Function yang mengatakan bahwa karya fungsional harus menghilangkan hal-hal yang mengandung ornamenasi dan mengatakan bahwa ornamen adalah dosa, tetapi tidak demikian dalam karya seni kriya di Indonesia peranan ornamen memang menjadi sangat dominan fungsi ornamen bukan sekedar sebagai hiasan tetapi lebih sebagai ekspresi kriyawan.AbstractThe craft dichotomy consists of crafts and arts, the emphasis of the work emphasizes function or afflied art, while art is more towards non-functional or fine art works, as well as in the process of creation, the craft art prioritizes form follow function, where the rules This emphasizes more on the creation of handicraft works of art, where in its creation the function is followed by form, so that the resulting work has a function as planned.With the emergence of a dogma about the Form Follows Function which says that functional works must eliminate things that contain ornamentation and says that ornament is a sin, but this is not the case in Indonesian craftsmanship, the role of ornament has become very dominant. The function of ornament is not just decoration but more. as an expression of a craftsman.
Pendampingan Tahfidz Al-Qur’an Putra di Desa Dabung Geger Bangkalan Shonhaji Shonhaji; Umar Zakka; Ahmad Bahrudin
NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Februari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/nusantara.v2i1.2257

Abstract

Assistance for tahfidz al-Qur'an in Dabung village, the formulation of the problem raised from this research is the effectiveness and maximization of tahfiẓ Al-Qur'an assistance in Dabung Geger Bangkalan village. The purpose of holding this Tahfiẓ al-Qur'an program mentoring activity is to increase the effectiveness and maximize the tahfiẓ al-Qur'an program in Dabung village. Because the program is filled with conveying methods for memorizing the Qur'an properly and correctly. The benefits expected in this service program are: Can be a motivation and additional knowledge for academics to be more active in developing education, Adding patterns of application methods in memorizing the Qur'an in Dabung Geger village. Encouraging the community to be more happy with al-Qur'an Koran. Alternative problem solving is done by establishing a new method in carrying out Tafiẓ al-Qur'an activities in the village of Dabung. The new method used is to divide the implementation time into two parts, as follows: The first is the rote deposit activity (04:30-06:00) and the joint murajaah activity (18:15-19:30).
Bimbingan Membaca Shalawat pada Anak Usia Dini di Desa Banyunning Geger Bangkalan Sama'un Sama'un; Ahmad Bahrudin; Ach. Ghufron
NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Februari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/nusantara.v2i1.2258

Abstract

Children are the next generation of the nation. Therefore they must receive serious attention and education from an early age. Early childhood is a child who is zero years old or from birth to approximately eight years old. At this age is a period that greatly influences the next stage. However, whether we are aware of it or not, today many parents feed their children too much on their formal education. Many are not aware of the benefits of learning spirituality as a support in forming moral character in children. Guidance that is practical to use without the need to add to the burden on children's minds, namely by getting used to starting or ending activities by reciting blessings. So that they feel peace of mind and always remember and can bring up a sense of love for the Messenger of Allah from an early age.
Pelatihan Public Speaking di Desa Rongdurin Tanah Merah Bangkalan Shonhaji Shonhaji; Ahmad Bahrudin; M. Thohir
Jurnal Kabar Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Mei : JURNAL KABAR MASYARAKAT
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jkb.v1i2.1250

Abstract

Basically, everyone has the ability to speak but not everyone is able to speak communicatively and attractively in public. Public speaking is a skill or ability or one that can be learned. The technique can be easily learned and has become a common thing that can be done by many people, because nowadays public speaking is one of the most challenging things in personal, social and professional life. For some people, being able to speak in public is a scary thing. This can happen to anyone, whether they are still in school, college, or those who are already working and have a family. Feelings of fear and awkwardness often arise when we see that there are many people who are ready to pay attention to us. In fact, public speaking is very important and needed by everyone in various aspects of life. Of course, to overcome this requires the ability to communicate effectively and on target. Thus the following are the basics and tips of Public Speaking. In general, Public Speaking is speaking in public or speaking in front of the public, which is an action, action or skill of speaking to a large group of people or the art of communicating orally which is carried out by someone to a group of people directly face to face. Examples include speeches, moderators, and presentations. Public speaking is a more special skill than just speaking with other people. Public speaking requires more than just preparation talk because of its nature which aims to communicate about a topic in before many people to influence, invite, change opinions, and give information. Therefore holding a training on public speaking for children and youth, so that they know the importance of having public speaking skills and improve those skills. This program is carried out by the method of providing material, roleplay, games and training. This kind of training is very important, especially when have been involved in the community will be much needed in the future, then education about public speaking needs to be known early on.
TINGKAT KESULITAN, DAYA BEDA, DAN RELIABILITAS TES IPAS KELAS 5 SEMESTER GANJIL Gumelar, Agus; Bahrudin, Ahmad; Alhafid, Ahmadfalih; Diyahpangesti, Alfrida; Abdulrohman, Alfin; Suwarto, Suwarto
SCHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED Vol 14, No 2 JUNI (2024): SHOOL EDUCATION JOURNAL PGSD FIP UNIMED
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/sejpgsd.v14i2.58358

Abstract

This research aims to: (1) explain the item difficulty of the odd semester class 5 science test items, (2) explain the item Discrimination of odd semester class 5 test items, (3) determine the reliability of the odd semester class 5 test. The IPAS test consists of 10 questions and was tested on 188 respondents. The data analysis technique used is the item program version 3.00. The results of the analysis show: (1) The item difficulty for class 5 odd semester ranges from 0.23 to 0.64. The level of difficulty of the most difficult item is item 10 and the level of difficulty of the easiest item is item 5. The ratio of the percentage of medium items: difficult items is 90%:10%, (2) Differentiation of grade 5 science test items for odd and even semesters ranges from 0.30 to 0.55. The lowest differentiating power is item 1 and the highest differentiating power is item 7. There are 0 items that have a bad difference. There are only 5 items that have different power. There are 5 items that have good item differentiation. There are 0 items that have very good item differentiation, (3) The reliability of the odd semester 5th grade science test is 0.9.