Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

EKSPRESI SIMBOL MONOTEIS SASTRA LISAN KÈJHUNG MADURA (Telaah Semiotika Hjemslev) badrih, Mohammad
SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 4 (2017): JURNAL SASTRANESIA PRODI PBSI STKIP PGRI JOMBANG
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/sastranesia.v5i4.760

Abstract

Manusia sebagai animal simbolicum selalu berupaya untuk mentransfer pengetahuan yang dimilikinya dalam berbagai bentuk simbol. Hal ini bertujuan agar pesan  luhur yang terdapat dalam simbol dapat dimaknai sesuai dengan tingkat pengetahuan, waktu, dan lingkungannya. Bentuk simbol yang diciptakan dapat berupa pesan verbal dan non-verbal. Simbol verbal merupakan segala sesuatu yang disampaikan melalui lisan, sedangkan simbol non-verbal dapat berupa benda, gerakan, bahkan warna. Kedua bentuk simbol tersebut menjadi tradisi masyarakat setempat dan diklaim sebagai milik bersama. Pesan yang disampaikan dalam simbol tidak hanya diperuntukkan pada masyarakat sezaman melainkan juga untuk generasi sesudahnya. Sebagai bagian dari ekspresi verbal, kèjhung menjadi sebuah seni sastra lisan yang mengandung simbol intelektual, emosional, bahkan spiritual manusia Madura.
ANALISIS WACANA KRITIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN DI TITIK NOL KARYA NAWAL EL-SAADAWI (SARA MILLS) Efa Lutfiana; Mohammad Badrih
SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2018): JUNI 2018
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.329 KB) | DOI: 10.32682/sastranesia.v6i2.1278

Abstract

Kajian analisis wacana kritis Sara Mills menggunakan novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal el-Saadawi sebagai objek penelitian. Pembahasan yang diangkat oleh peneliti berkaitan dengan analisis wacana kritis berdasarkan posisi subjek-objek dan posisi pembaca pada tokoh utama dalam novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal el-Saadawi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriptif. Alasan peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif yakni, untuk mendeskripsikan kata-kata tertulis secara objektif mengenai tokoh utama berdasarkan posisi subjek-objek dan posisi pembaca. Sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu tokoh utama novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal el-Saadawi dan data penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini berupa berupa wacana ditandai dengan kata, paragraf yang menunjukkan tokoh utama berdasarkan dari posisi subjek-objek dan posisi pembaca. Hasil penelitian ini menunjukkan posisi subjek-objek dalam novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal el-Saadawi adalah Firdaus. Firdaus sebagai subjek ditampilkan dengan bentuk saya. Firdaus sebagai tokoh yang mendominasi cerita menafsirkan objek dengan kata ganti lelaki, nya, ia, dia, laki-laki, kau. Mereka ditafsirkan sebagai bentuk yang suka memukul, seseorang yang tidak memiliki adab, seseorang yang keras dan suka memanfaatkan situasi, dan telah menyalah gunakan jabatan. Pembaca mengidentifikasi dirinya dalam novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal el-Saadawi sebagai kelompok yang dimarjinalkan dan ditampilkan secara buruk atau mensejajarkan dirinya dengan tokoh Firdaus. Bentuk pemarjinalan meliputi kehidupan serta kedudukan perempuan yang tidak setara dengan laki-laki dan bentuk penggambaran buruk meliputi penghinaan yang selalu disematkan kepada perempuan.Kata kunci: analisis wacana kritis Sara Mills, posisi subjek objek, pembaca
Ekspresi Tutur Konstatif ‘Silang Ide’ dalam Dialog Mata Najwa Moh. Badrih
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 10, No 2 (2021): Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v10i2.4188

Abstract

In speech, there is verbal complexity in the form of sentences that have the characteristics of continuity, coherence, and according to context. Verbal complexity is used to describe the reality that is observed and felt by the speaker. The problem in this study examines how the ideational constative utterance crosses ideas with factual constative utterances, how the ideational constative utterance crosses ideas with ideational constative utterances, and how is factual constative utterances which crosses ideas with ideational constative speeches. The method used in this study was descriptive qualitative with pragmatic analysis. The data are in the form of words, phrases, and sentences contained in the Mata Najwa dialogue 'Suddenly a Presidential Candidate'. Collecting data using the ‘simak, bebas, libat, cakap’ (SBLC). The data analysis technique uses three components, namely data reduction, data display, and drawing conclusions. The result of this research is that the meaning and intent behind the cross-idea constative speech. The 'ideational - factual' speech occurs in assertive and disentive constative speech. Speech 'ideational - ideational' occurs in retrodictive constative speech. 'Factual - ideational' utterances occur in ascriptive and retractive constative utterances. AbstrakDalam tuturan terdapat kompleksitas verbal berupa kalimat yang memiliki karakteristik kontinuitas, koheren, dan sesuai dengan konteks. Kompleksitas verbal tersebut digunakan untuk mengambarkan realitas yang diamati dan dirasakan oleh penutur. Masalah dalam penelitian ini mengkaji bagaimanakah tuturan konstatif ideasional yang bersilang ide dengan tuturan konstatif faktual, bagaimanakah tuturan konstatif ideasional yang bersilang ide dengan tuturan konstatif Ideasional, dan bagaimanakah tuturan konstatif faktual yang bersilang ide dengan tuturan konstatif Ideasional. Oleh karena itu, tujuan kajian ini ialah mendeskripsikan makna dan maksud dibalik tuturan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif deskriptif dengan analisis Pragmatik. Data berupa kata, frasa, dan kalimat yang terdapat dalam dialog Mata Najwa ‘Mendadak Capres’. Pengumpulan data menggunakan Simak Bebas Libat Cakap (SLBC). Teknik analisis data menggunakan tiga komponen yaitu reduksi data, tampilan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil peneltian ini ialah ditemukan makna dan maksud dibalik tuturan konstatif silang ide. Tuturan ‘ideasional – faktual’ terjadi pada tuturan konstatif asertif dan disentif. Tuturan ‘ideasional – ideasional’ terjadi pada tuturan konstatif retrodiktif. Tuturan ‘faktual – ideasional’ terjadi pada tuturan konstatif askriptif dan retraktif.
Pola Struktur Kalimat Dalam Karangan Pelajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Matayum Santiwittaya School Krabi Thailand Rizka Dwi Agustina; Dyah Werdiningsih; Moh. Badrih
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 15, No 24 (2020): Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.703 KB)

Abstract

Abstrak: Bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.Terbukti dari banyaknya penutur asing yang berminat belaja bahasa Indonesia. Baik belajar di Indonesia maupun di negara lain. Arus globalisasi mendorong Indonesia untuk menjadikan bahasa Indonesia bisa sampai masuk di tingkat Internasional. Dapat dikatakan hal tersebut adalah faktor bahwa bahasa Indonesia mulai banyak dipelajari oleh penutur asing di berbagai negara. Untuk itu pembelajaran BIPA harus mendapat perhatian lebih. Mengingat pembelajaran BIPA telah banyak diajarkan diberbagai negara. Penelitian inin dilakukan di salah satu sekolah di Krabi, Thailand ketika peneliti melaksanakan praktik lapangan. Santiwittaya School merupakan salah satu sekolah muslim di Krabi, tepatnya di derah Ao Luek Noi. Bahasa yang digunakan di wilayah Krabi ini adalah bahasa Thailand atau Siam, mayoritas masyarakat Krabi tidak bisa berbahasa Melayu. Karena lingkungan sekitarnya dalam berkomunikasi tidaklah menggunakan bahasa Melayu, melainkan mereka berkomunikasi dengan bahasa Thailand. Jadi sulit untuk menerapkan bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan struktur kalimat, penggunaan kalimat efektif, dan relasi makna dalam karangan pelajar BIPA Santiwittaya School Krabi Thailand. Hasil penelitian ini menunjukkan Terdapat dua pola struktur kalimat, yaitu pola struktur kalimat utama dan struktur kalimat inversi. Penggunaan kalimat efektif, dan relasi makna pada struktur kalimat.Kata Kunci: pola struktur kalimat, karangan, Pelajar BIPA Santiwittaya School     Thailand
Implementasi Pembelajaran BIPA Tingkat Pemula Pada siswa Kelas M.1/2 Eakkapap Sasanawich Islamic School, Krabi, Thailand Tufaul Aini; Dyah Werdiningsih; Moh. Badrih
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 17, No 3 (2022): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.416 KB)

Abstract

Abstrak: Kemajuan yang telah dicapai oleh negara Indonesia di tengah era global saat ini membuat bahasa Indonesia dipandang sebagai salahsatu bahasa yang penting di dunia. Salah satu negara yang memiliki minat dalam mempelajari bahasa Indonesia adalah negara Thailand. Hal ini dibuktikan pada sekolah Eakkapap Sasanawich Islamic School di Krabi, Thailand Selatan yang telah menerima mahasiswa praktikan untuk melaksanakan program praktik pengalaman lapangan (PPL) untuk mengajarkan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang dipelajari adalah BIPA, tetapi dengan adanya wabah virus Covid-19, pembelajaran telah dialihkan menjadi pembelajaran daring, sehingga pembelajaran BIPA pada sekolah ini dilaksanakan melalui aplikasi google meeting. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pembelajaran BIPA tingkat pemula di kelas M.1/2 Eakkapap Sasananawich Islamic School, Krabi, Thailand dengan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian yaitu (1) Perencanaan pembelajaran BIPA, (2) Pelaksanaan pembelajaran BIPA, (3) Penilaian Pembelajaran BIPA. Hal ini ditunjukkan dari langkah-langkah pembelajaran BIPA yang sudah diperoleh dan diamati.  Kata Kunci : Implementasi, Pembelajaran, BIPA
MODEL PEMBELAJARAN DARING BIPA TINGKAT NOVICE BAGI SISWA ASING MUSLIM SANTHITAM NAKHON SI THAMMARAT THAILAND DI MASA PANDEMI Nuri Karomah Kamilia; Dyah Werdiningsih; Moh. Badrih
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 16, No 22 (2021): Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.562 KB)

Abstract

Abstrak: Proses yang dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi yang dikhusukan untuk pelajar asing, dalam hal itu dibutuhkan cara bagi seorang pengajar untuk menyampaikan materi sehingga dipilihlah model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran terutama model pembelajaran yang dapat direalisasikan di masa pandemi. Namun, penyebaran pandemi virus corona telah memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran daring BIPA di masa pandemi merupakan cara khusus dalam menyampaikan materi, karena dalam hal ini pengajar BIPA melakukan beberapa modivikasi atau inovasi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan penggunaan model pembelajaran yang berbeda pada proses pembelajaran dengan pendekatan kualitatif deskripstif jenis studi kasus. Hasil penelitian yaitu (1) model perencanaan pembelajaran daring BIPA, (2) model pelaksanaan pembelajaran daring BIPA dan (3) model evaluasi pembelajaran daring BIPA. Hal ini ditujukkan dari langkah-langkah pembelajaran dari data yang sudah di peroleh dan diamati. Kata Kunci: Model Pembelajaran, BIPA tingkat novice, Masa Pandemi
PENGARUH MINAT MEMBACA DAN MENULIS SASTRA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN Elida Charir Chudsyiah; Moh Badrih; Dyah Werdiningsih; Elva Riezky Maharany
SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 10, No 3 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/sastranesia.v10i3.2730

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh minat membaca sastra terhadap kemampuan menulis cerpen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian ekspost facto. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian yaitu siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Malang yang berjumlah 32 siswa. Data penelitian ini berupa angka yang diperoleh dari kuesioner dan tes; dan teknik yang digunakan berupa analisis statistik. Hasil analisis dengan menggunakan analisis statistik didapatkan (1) pengaruh minat membaca sastra uji hipotesis dengan menggunakan two way anova, diperoleh n Sig= 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Begitu pula dengan Fhasil = 9.939 > Ftabel= 3,32 maka H0 ditolak dan H1 diterima. (2) pengaruh minat menulis sastra diperoleh n Sig= 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. (3) pengaruh minat membaca dan menulis sastra diperoleh n Sig= 0,004 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Begitu pula dengan Fhasil= 10,975 > Ftabel= 3,32 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Tes Post Hoc Tukey HSD dan Bonferroni diperoleh bahwa minat membaca sastra menunjukkan n Sig= 0,502 > 0,05; minat menulis sastra menunjukkan n Sig= 0,002 < 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat adalah minat menulis sastra.
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS X SMK 09 MA’ARIF NU JEMBER Arif Ulul Albab; Nur Fajar Arief; Moh. Badrih
NOSI Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pengembangan media pendidikan interaktif setidaknya memberikan dua manfaat. Pertama, sebagai penggerak kelompok pendidikan untuk lebih menghargai dan menghasilkan sesuatu produk Pendidikan (media pembelajaran) dalam proses meningkatkan mutu pendidikan. Kedua, memberikan momen dimana siswa bisa memanfaatkan segala kemampuan yang ada yang dapat diperoleh dari segala sumber yang tidak ada batasannya. Berdasarkan pengamatan di sekolah, penggunaan media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran siswa kelas X SMK 09 Ma'arif NU memberikan dampak yang sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya respon baik siswa dalam proses pembelajaran ketika guru menyampaikan materi pembelajaran dengan menerapkan media pembelajaran interaktif.Penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: (1) mengambarkan kebutuhan media pembelajaran interaktif menulis teks biografi siswa kelas X SMK, (2) untuk mengetahui ketepatan media pembelajaran interaktif menulis teks biografi siswa kelas X siswa SMK, dan (3) mendeskripsikan kelayakan media pembelajaran interaktif menulis teks biografi siswa kelas X SMK.Model pengembangan yang digunakan merupakan model prosedural sehingga harus dilakukan secara berurutan. Jenis data yang diperoleh dalam penelitian dan pengembangan ini berupa data kualitatif yang merupakan data verbal berupa tulisan, masukan, pendapat tertulis, dan juga hasil wawancara dan data kuantitatif berupa skor angka yang didapat dari kuesioner yang telah di isi oleh subjek tes. Subjek tes dalam penelitian dan pengembangan ini melibatkan ahli media, ahli materi dan ahli bahasa yang berkompetensi, guru sebagai ahli praktisi, dan siswa kelas X SMK 09 Ma'arif NU sebagai subjek tes yang menggunakan media pembelajaran.Pengembangan media pembelajaran interaktif teks biografi siswa kelas X SMK telah melalui beberapa tahapan uji kelaikan produk, mulai dari validasi oleh ahli media, ahli materi ,ahli Bahasa dan praktisi hingga keefektifan penerapan media pembelajaran. Berdasarkan proses yang telah dilakukan maka didapatkan hasil dari beberapa aspek(1) Aspek penyajian media, media ini disajikan dalam bentuk pembelajaran interaktif dengan memakai aplikasi makro media flash (2) pengujian media, pada proses pengujian media yang dipakai untuk memahami tingkat kebutuhan siswa dan guru diperoleh kisaran angka 89% dan untuk guru didapatkan kisaran angka 88% dan 96%. Berdasarkan jumlah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kebutuhan terhadap media pembelajaran sangat tinggi sehigga perlu adanya pembaharuan terhadap penggunaan media pembelajaran. (3) Revisi media, langkah-langkah merevisi media pembelajaran dilakukan melalui beberapa langkah diantaranya dari ahli media, ahli materi, ahli bahasa dan ahli praktisi. Dari keempat ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran tersebut sangat layak dipergunakan. (4) Efektivitas media, tingkat efektivitas media didapatkan berasas kuesioner yang telah dijawab oleh siswa. Dari proses tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji coba menempati kisaran angka 88%. Berdasarkan jumlah tersebut, maka media tersebut sangat layak untuk dipergunakan.Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tingkt kebutuhan media pembelajaran interaktif teks biografi siswa kelas X SMK 09 Ma'arif NU Jember sangat signifikan dengan kisaran angka 89% untuk siswa dan untuk guru kisaran angka 88% dan 96%. Oleh karena itu, pengembangan media pembelajaran interaktif dapat menjawab kebutuhan tersebut. Tingkat akurasi media yang didukung oleh validasi para ahli dengan persentase di atas 75% dimana media mendapat skor nilai sebesar 80% dari ahli media, skor nilai 84% juga didapatkan dari ahli materi , dan skor nilai 87% di dapat dari ahli bahasa.membuktikan bahwa media sangat layak untuk dipergunakan. Penjelasan ini juga didukung oleh penjelasan ahli praktisi yang memberikan skor nilai sebesar 95% yang membuktikan bahwa media pembelajaran interaktif teks biografi sangat layak untuk dipergunakan sehingga dapat dikatakan pengembangan media pembelajaran interaktif teks biografi sangat layak untuk digunakan. oleh siswa kelas X SMK 09 Ma'arif NU Jember. Produk pengembangan media pembelajaran interaktif ini juga sangat tepat digunakan untuk pembelajaran teks biografi siswa kelas X SMK 09 Ma'arif NU Jember. Hal ini disimpulkan dengan hasil penilaian siswa terhadap pengunaan media pembelajaran yang jumlah skor nilai 88% sehingga dapat disimpulkan media sangat layak untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran.Kata Kunci: pengembangan, media pembelajaran, teks biografi.
TINDAK.TUTUR.ILOKUSI.DALAM.INTERAKSI.JUAL.BELI SAPI.DI MADURA Sahrul Muzekki; Nur Fajar Arief; Moh. Badrih
NOSI Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tindak tutur sebagai dari pragmatik merupakan penuturan kalimat untuk menyampaikan sesuatu kepada pendengar agar apa yang menjadi maksud dari pembicara dipahami oleh pendengar yang bisa berbentuk kalimat perintah, pertanyaan, pernyataan dan sebagainya.Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan (1) Mendeskripsikan bentuk dari tindak.tutur.ilokusi.yang terdapat dalam interaksi jual beli sapi di Madura, (2) Mendeskripsikan fungsi dari tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam interaksi jual beli sapi di Madura, dan (3) Mendeskripsikan.makna dari.tindak.tutur.ilokusi yang terdapat dalam interaksi jual beli sapi di Madura            Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah penjual dan pembeli sapi di Madura. Objek penelitian ini berupa tindak tutur yang digunakan penjual dan pembeli dalam interaksi jual beli sapi. Instrumen dalam penelitian ini adalah penulis sebagai peneliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan teknik dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teori Miles dan Huberman dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.            Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) bentuk tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam interaksi jual beli sapi di Madura terdiri dari tindak tutur ilokusi asertif, tindak tutur direktif, tindak tutur ekspresif, ilokusi komisif. tindak tutur, dan tindak tutur deklaratif. Pada tindak tutur ilokusi terdapat 168 tuturan, yaitu tindak tutur ilokusi asertif 98 tuturan, tindak tutur ilokusi direktif 32 tuturan, tindak tutur ekspresif 20 tuturan, tindak tutur komisif 18 tuturan, sedangkan bentuk tindak tutur ilokusi deklaratif adalah tidak ditemukan dalam interaksi. jual beli sapi di Madura. (2) Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, disimpulkan juga bahwa terdapat 3 jenis fungsi tindak tutur ilokusi antara lain (1) Competitive, (2) Convival), dan (3) Collaborative. Dan (3) Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan juga disimpulkan didapati 9 makna dalam interaksi jual beli sapi di Madura yang dikelompokkan menjadi beberapa bagian diantaranya (1) menyatakan, (2) mengeluh, (3) memberitahu, (4) memerintahkan, (5) meminta, (6) menolak, (7) berterima kasih, (8) menyarankan, dan (9) meminta maaf.Kata Kunci: Tindak Tutur Ilokusi, Interaksi Jual Beli Sapi, Madura
Sinestesia dalam Novel "Tanjung Kemarau" Karya Royyan Julian Milliana Milliana; Moh Badrih
Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran Vol 11, No 2 (2022): Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Universitas Suryakanca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/alinea.v11i2.2487

Abstract

Synesthesia is change. the meaning of the word form due to the use of responses from the two senses. This research discusses; what are the types and meanings of synesthesia contained in the novel Tanjung Kemarau by Royyan Julian. The method used in this research is descriptive qualitative with semantic studies. Data was collected by reading and note-taking techniques. Meanwhile, the data analysis used in the study, namely; transcribing, identifying, copying, analyzing, rechecking, and concluding. The novel found five types of synesthesia, namely; changes in the response of the sense of taste to the sense of sight, changes in the response of the sense of touch to the sense of hearing, changes in the response of the sense of touch to the sense of sight, changes in the response of the sense of sight to the sense of hearing, and changes in the response of the sense of hearing to the sense of sight. In addition, there are five meanings of synesthesia in it, namely the meaning based on the context of feeling (feeling), the setting context, the context of the goal, the context of tone, and the meaning of synesthesia based on the context of the relationship.Keyword: language;  novel; synesthesia; semantics Abstrak:Sinestesia  adalah  perubahan. makna bentuk kata akibat penggunaan tanggapan dari kedua indra. Penelitian ini membahas; apa saja jeniss dan makna sinestesia yang terdapat dalam novel Tanjung Kemarau  karya Royyan Julian, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan kajian semantik. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat Sedangkan  analisis data yang digunakan dalam penelitian, yaitu; mentranskrip, mengidentifikasi, menyalin, menganalisis, pengecekan ulang, dan menyimpulkan. Dalam novel ditemukan lima  jenis-jenis sinestesia yakni; perubahan tanggapan indra perasa ke indra penglihatan, perubahan tanggapan indra peraba ke indra pendengaran, perubahan tanggapan indra peraba ke indra penglihatan, perubahan tanggapan indra penglihatan ke indra pendengaran, dan perubahan tanggapan indra pendengaran ke indra penglihatan. Selain itu, ada lima makna sinestesia di dalamnya yakni makna berlandaskan konteks perasaan (felling), konteks setting, konteks tujuan, konteks nada, dan makna sinestesia berlandaskan konteks relasiKata kunci: bahasa; novel; sineastesia; semantik