This article focuses on understanding Seyyed Hossein Nasr's eco-philosophy about the current crisis of modern human identity and ecology. The method used in this research is a descriptive-analytical method with an integration and interconnection approach with emphasizes the need for a meeting point between religion and ecology which leads to position taking both of which should no longer be show of power or conflict with each other, but seek a negotiating point (consensus) in facing the identity crisis of modern humans. The primary data used in this research are the works of Nasr himself. Meanwhile, secondary data in this research are books, journal articles and other websites that discuss Nasr's thoughts. The research results show that Nasr proposed two models of his eco-philosophy approach. First, Islamic epistemology is the identity crisis of modern humans. Second, ecological Islamic epistemology. Some of Nasr's alternatives to the crisis of modern human identity and ecology, first, traditional agricultural systems; second, the traditional way of building a house; third, consumption efficiency; fourth, control human greed; fifth, wise economics; sixth, human society with a deep responsibility towards nature. Keyword: Ecology; Eco-Philosophy; Identity Crisis; Modern; Seyyed Hossein Nasr. Tulisan ini berfokus pada pemahaman eko-filosofi Seyyed Hossein Nasr sehubungan dengan krisis identitas manusia modern dan ekologi saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analitis dengan pendekatan integrasi dan interkoneksi, dengan menekankan perlu adanya titik temu antara agama dan ekologi yang mengantarkan pada position taking keduanya yang seharusnya tidak lagi saling bertentangan satu sama lain, akan tetapi mencari titik temu negosiasi (consensus) dalam menghadapi krisis identitas manusia modern. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah karya-karya Nasr sendiri. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku, artikel jurnal, dan website lainnya yang membahas tentang pemikiran Nasr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nasr mengusulkan dua model pendekatan eko-filosofinya. Pertama, epistemologi Islam krisis identitas manusia modern. Kedua, epistemologi Islam ekologi. Beberapa alternatif Nasr atas krisis identitas manusia modern dan ekologi di antaranya, pertama, sistem pertanian tradisional; kedua, cara tradisional membangun rumah; ketiga, efisiensi konsumsi; keempat, mengontrol keserakahan manusia; kelima, ekonomi bijaksana; keenam, masyarakat manusia dengan tanggung jawab mendalam terhadap alam. Kata kunci: Ekologi; Eko-Filosofi; Krisis Identitas; Modern; Seyyed Hossein Nasr.