p-Index From 2020 - 2025
4.923
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Tadris: Jurnal keguruan dan Ilmu Tarbiyah Jurnal KALAM Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya Al-Fikri: Jurnal Studi dan Penelitian Pendidikan Islam Indonesian Journal of Islamic Educational Management AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI Sukma: Jurnal Pendidikan Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Instructional Development Journal Tabyin; Jurnal Pendidikan Islam Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Journal of English Language and Education MANAJERIAL: Jurnal Inovasi Manajemen dan Supervisi Pendidikan International Journal of Education, Social Studies, And Management (IJESSM) Jurnal Inovasi, Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran (JIEPP) Kutubkhanah Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Journal of Education Research Al-Ihda' : Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Al-Aulia: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman Counselia: Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam Innovative: Journal Of Social Science Research JAMPARING: Jurnal Akuntansi Manajemen Pariwisata dan Pembelajaran Konseling Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman LANCAH Jurnal Inovasi dan Tren
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Metode Double Movement sebagai Inovasi Fazlur Rahman dalam Pembaharuan Pendidikan Islam Mastura, Nadhila; Agustina, Anggi Maharani; Dewi, Eva
Journal of Education Research Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i3.1303

Abstract

Pendidikan merupakan hal sangat esensial dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan Islam pada konteks modern masih mengalami beberapa persoalan. Tokoh yang berperan dalam memberikan solusi pembaharuan pendidikan yaitu Fazlurrahman, beliau merancang metode yang disebut dengan metode double movement.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran fazlurrahman tentang metode double movement. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan mencari dan menggali informasi dalam literature lainnya. Fazlurrahman merupakan seorang tokoh yang berpengaruh dalam pembaharuan pendidikan islam. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh fazlurrahman dalam melakukan pembaharuan pendidikan islam ialah merubah cara menghafal al- qur’an yang biasanya hanya menghafal dan mengulang dirubah menjadi menganalisis. Menganalisis makna al-qur’an bisa meenggunakan metode double movement yang dimaksud dengan dua gerakan ganda yaitu memahami ayat al-qur’an lebih mendalam secara sosial historisnya.
Hasan Al-Banna's Concept of Thought in the Perspective of Islamic Education Aswanda, Jais; Hulawa, Djeprin E.; Dewi, Eva
Al-Aulia: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 9 No. 2 (2023): Al-Aulia: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Unit Pelaksana Teknis Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (UPT-P4M) STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46963/aulia.v9i2.1429

Abstract

This article attempts to examine and understand Hasan Al-Banna's thoughts from an Islamic Education Perspective. And the thought of Islamic education is a series of work processes of the mind and heart that are carried out seriously in looking at various problems that exist in Islamic education and trying to build an educational paradigm that can become a vehicle for complete guidance and development of students. Hasan Al-Banna is the founder of the Ikhwan al-Muslimin movement, one of the largest and most influential Islamic organizations in the 20th century. As for this research, which is in the form of library research, in the process of collecting data, the author collects data in the form of information through literature that the author obtains in the form of books or articles, magazines, or seminar results. and other information related to the issue being raised, namely reviewing the thoughts on Islamic education according to Hasan al-Banna. Considering that this research is qualitative research, data analysis was carried out using the following approach: First, a historical approach. Second, the descriptive approach. Each material or data is analysed, analysed, described, and concluded inductively. This research is descriptive analysis. The research results show that the idea of ​​thinking in education is total and holistic, divinely oriented, universal, integrated, balanced, and full of positive and constructive skills. then data analysis was carried out using the following approach: First, a historical approach. Second, the descriptive approach. Each material or data is analysed, analysed, described, and concluded inductively. This research is descriptive analysis. The research results show that the idea of ​​thinking in education is total and holistic, divinely oriented, universal, integrated, balanced, and full of positive and constructive skills. then data analysis was carried out using the following approach: First, a historical approach. Second, the descriptive approach. Each material or data is analysed, analysed, described, and concluded inductively. This research is descriptive analysis. The research results show that the idea of ​​thinking in education is total and holistic, divinely oriented, universal, integrated, balanced, and full of positive and constructive skills.
Integrasi Agama dan Sains dalam Perspektif Ismail Raji Al-Faruqi Sandi, Radila; Dewi, Eva; M, Amril
Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Vol 20 No 2 (2023): Jurnal Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan
Publisher : LPPM Institut Agama Islam Diniyyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/al-mutharahah.v20i2.816

Abstract

The purpose of this research is to find out the thoughts of Ismail Raji Al-Faruqi related to the Integration of religion and Science. This research method uses descriptive qualitative using a literature study approach (Library Research). The results of this study show that Ismail Raji al-Faruqi (1921-1986) was born in Jaffa, a city on the southern coast of Palestine, (now in the territory of Israel). Al-Faruqi's monotheistic worldview is actually based on the desire to renew and refresh the initial ideational insights of the Salafiyah movement reformers, such as: Muhammad ibnu Abdul Wahab, Muhammad Idris As-Sanusi, Hasan Albana and so on. The Islamization of science is done by synthesizing Islam and modern science. This process must go through twelve stages, namely: (1) Mastery of modern scientific disciplines (2) Survey of disciplines. (3) Mastering the treasures of Islam, (4) If anthologies have been prepared, the treasures of Islamic thought must be analyzed from the perspective of relevant contemporary problems. (5) Determination of specific relevance for each discipline. (6) Critical appraisal of the modern discipline. (7) Critical appraisal of the Islamic treasury (8) Survey of the problems facing Muslims. (9) Survey of the problems facing humanity. (10) Creative analysis and synthesis. (11) Recasting modern disciplines into an Islamic framework. (12) Dissemination of the Islamicized knowledge.
Peran Ulama Dalam Pembentukan Sistem Pendidikan Islam di India Rahima, Riska Siti; Khairunnisa, Iqlima; Dewi, Eva
JAMPARING: Jurnal Akuntansi Manajemen Pariwisata dan Pembelajaran Konseling Vol 2, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jamparing.v2i2.2878

Abstract

Artikel ini membahas peran ulama dalam pembentukan sistem pendidikan Islam di India. Ulama, sebagai cendekiawan agama, memainkan peran sentral dalam mengembangkan, menyebarkan, dan menjaga pengetahuan Islam melalui institusi pendidikan. Di India, mereka mendirikan madrasah dan universitas yang menjadi pusat pembelajaran Islam. Artikel ini mengkaji kontribusi ulama dalam pembentukan kurikulum, metode pengajaran, dan pengelolaan lembaga pendidikan Islam. Selain itu, artikel ini juga mengeksplorasi bagaimana ulama menavigasi tantangan sosial, politik, dan kolonialisme yang mempengaruhi pendidikan Islam di India. Dengan menganalisis peran ulama dari perspektif sejarah dan kontemporer, artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang dampak signifikan mereka terhadap pendidikan Islam di India. 
Integrasi Agama dan Sains dalam Perspektif Muhammad Naquib Al-Attas Kurniawan, Hafif; M, Amril; Dewi, Eva; Pratama, Bahari
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.16955

Abstract

Penelitian ini menunjukkan betapa pentingnya agama dan sains digabungkan dalam kehidupan modern, terutama karena banyak orang yang menganggap agama dan sains sebagai dua sumber kebenaran terpisah. Gagasan Muhammad Naquib Al-Attas tentang Islamisasi ilmu pengetahuan disoroti dalam penelitian ini. Tujuan dari konsep ini adalah untuk mengganti nilai-nilai Islam yang holistik dengan unsur-unsur sekuler dan dualistik yang berasal dari ilmu pengetahuan Barat. Penelitian ini menggunakan studi pustaka atau studi pustaka, di mana berbagai literatur dan sumber akademis dianalisis untuk mendukung kesimpulan. Penelitian menunjukkan bahwa Al-Attas menawarkan dua langkah utama dalam proses Islamisasi ilmu. Pertama, ia menyarankan untuk menyingkirkan elemen-elemen dalam ilmu pengetahuan Barat yang dianggap tidak sejalan dengan ajaran Islam. Kedua, ia menyarankan untuk memasukkan konsep-konsep dasar Islam, seperti dīn (agama), ilmu (pengetahuan), dan amal (tindakan), ke dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan. Metode ini digunakan untuk melakukan Islamisasi ilmu. Tujuannya tidak hanya untuk menyesuaikan ilmu pengetahuan dengan prinsip-prinsip Islam, tetapi juga untuk membangun kerangka epistemologi baru yang berakar pada prinsip-prinsip Islam. Penelitian ini juga mengeksplorasi konsep integrasi agama dan sains yang dirancang untuk membangun hubungan saling melengkapi antara keduanya. Pendekatan ini berbeda dari Islamisasi ilmu, yang lebih menitikberatkan pada proses dekonstruksi dan rekonstruksi ilmu pengetahuan Barat agar sesuai dengan paradigma Islam. Selain itu, kajian ini membandingkan persamaan dan perbedaan antara konsep integrasi agama dan sains dengan Islamisasi ilmu, serta mengulas bagaimana kedua pendekatan tersebut dapat menjadi solusi atas krisis epistemologi dan moralitas yang dihadapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern.
Dissecting the Foundations of the Philosophy of Science: Ontology, Epistemology, and Axiology in a Contemporary Perspective Rifqi, Ahmad; Dewi, Eva; Aziz, Muhammad Zaky
International Journal Of Education, Social Studies, And Management (IJESSM) Vol. 4 No. 3 (2024): The International Journal of Education, Social Studies, and Management (IJESSM)
Publisher : LPPPIPublishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/ijessm.v4i3.569

Abstract

The purpose of this study is to know and understand three important studies in the philosophy of science, namely ontology, epistemology, and axiology. Which Until now the study of philosophy of science is still the main concern. The existence of a philosophy of science that results from thinking activities is a pillar of civilization. where humans find themselves, understand the meaning of life, and live a more ideal life. This study reviews previous studies such as journal articles, books, and other academic sources that address similar topics to gain a better understanding of Science in Philosophy Review: Axiology, Ontology, and Epistemology. With the results, the three main components of the study of philosophy of science are ontology, epistemology, and axiology, as mentioned earlier. It has a very important role to understand the philosophy of science as a whole.
Islamization of Science and the Application of Axiology Related to the Science of Naquib Al-Attas Perspective Arsita, Wina; Dewi, Eva; Febriza, Selsa Ihza
International Journal Of Education, Social Studies, And Management (IJESSM) Vol. 4 No. 3 (2024): The International Journal of Education, Social Studies, and Management (IJESSM)
Publisher : LPPPIPublishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/ijessm.v4i3.578

Abstract

Since its inception, the concept of Islamization of science has attracted the attention of many scholars to discuss. Muslim scholars who support this idea argue that science needs to be reintegrated with Islamic values. This is due to the view that current science has been influenced by western ideologies and philosophies that are contrary to Islamic teachings. Syed Muhammad Naquib Al-Attas is one of the main figures who consistently promotes this idea. He seeks to return science to its axiological framework, namely as a means that is not only oriented towards material progress, but also to moral and spiritual benefits. According to him, science that develops without the guidance of religious values risks bringing damage, rather than benefit, to humanity.
Konsep Pendidikan Anak dalam Perspektif Nasih Al-Ulwan dan Ibnu Sina Pasaribu, Ummi Salamah Br; Panggabean, Witari Triarni; Dewi, Eva
Jurnal Inovasi, Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran Vol 4 No 3 (2024): Jurnal Inovasi, Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran (JIEPP)
Publisher : ELRISPESWIL - Lembaga Riset dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/jiepp.v4i3.572

Abstract

Islam sejak awal menekankan pentingnya pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menggarisbawahi pentingnya pendidikan dalam Islam, khususnya sejak usia dini, serta menganalisis makna simbolis dari tradisi mengumandangkan adzan pada bayi. Islam sejak awal telah menempatkan pendidikan sebagai pilar penting dalam kehidupan umat. Hal ini tercermin dalam berbagai ajaran dan praktik keagamaan, salah satunya adalah tradisi mengumandangkan adzan di telinga bayi yang baru lahir. Metodologi/Temuan: Melalui kajian hadits dan literatur terkait, penelitian ini menemukan bahwa tradisi mengumandangkan adzan pada bayi memiliki makna mendalam. Hal ini menggarisbawahi pentingnya bagi umat Islam sejak usia muda. Prinsip ini dicontohkan dalam sebuah hadits dimana Nabi menganjurkan mengumandangkan adzan di telinga bayi yang baru lahir, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Rafi' dari ayahnya. Amalan ini memastikan bahwa kata-kata pertama yang didengar anak mengagungkan Allah dan meneguhkan syahadat. Selain itu, azan juga berfungsi sebagai pelindung anak, menangkal kekuatan jahat. Pada hakikatnya Islam menanamkan ajaran tauhid sejak lahir. Nashih Ulwan menggarisbawahi fokus Islam pada pendidik, yang memikul tanggung jawab penting dalam membimbing, mengajar, dan merawat anak-anak, bersama dengan orang tua dan pendidik formal di sekolah dan lembaga keagamaan.
Mengintegrasikan Ilmu Modern Dengan Nilai Keislaman: Pendekatan Interdisipliner Dalam Pendidikan Islam Retnowati, Endang; Hatni, Hatni; Amril, Amril; Dewi, Eva
AL-USWAH: Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 7, No 2 (2024): JULI-DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/au.v7i2.34364

Abstract

The interdisciplinary approach to Islamic education offers an innovative way to combine modern science with Islamic values. This study examines how the combination of current science and Islamic principles can contribute to the development of a more comprehensive and relevant curriculum. Using qualitative analysis methods, this study identifies practical strategies to bring the two fields together effectively. The findings of the study show that an interdisciplinary approach not only deepens academic understanding, but also strengthens the moral and ethical aspects of education. This research is expected to provide a new perspective for educators and policymakers in designing educational programs that balance modern knowledge and authentic Islamic teachings.
Perbandingan Konsep Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih dan Ibnu Sahnun Mulia, Harapan; Nasution, Muhammad Padil; Dewi, Eva
Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan) Vol. 5 No. 4 (2024): Ainara Journal (Jurnal Penelitian dan PKM Bidang Ilmu Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah (elrispeswil)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/ainj.v5i4.666

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mendiskripsikan konsep pendidikan akhlak menurut Ibnu Miskawaih dan Ibnu Sahnun sekaligus menjabarkan upaya pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berakhlak, dengan melihat perbandingan konsep pendidikan akhlak yang ditawarkan oleh Ibnu Miskawaih dan Ibnu Sahnun.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan konsep pendidikan akhlak Ibnu Miskawaih dan Ibnu Sahnun.Metode yang digunakan dalam kajian ini melalui kajian pustaka, yaitu dengan mengumpulkan sumber-sumber kajian dari jurnal kemudian menggabungkannya menjadi suatu kajian yang baru. Hasil kajian menunjukkan bahwa: Akhlak menurut Ibnu Miskawaih adalah akhlak sebagai bentuk jama’ dari khuluq, yaitu keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Sedangkan Ibnu Sahnun mengatakan bahwa ketika berbicara soal akhlak, tentu tidak akan terlepas dari etika, di mana Ibnu Sahnun mengatakan bahwa Etik biasanya dipakai untuk mengkaji sistem nilai-nilai yang disebut “kode etik”. Atau secara harfiah “kode etik” berarti sumber etik. Etika artinya tata susila (etika) atau hal-hal yang berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.