Claim Missing Document
Check
Articles

THE RELATIONSHIP BETWEEN WORKLOAD AND MOTIVATION WITH HEALTH WORKER’S PERFORMANCE IN COMMUNICABLE DISEASE PROGRAM IN PRIMARY HEALTH CENTRE IN EAST KOLAKA DISTRICT: Workload and Motivation Health Worker Said, Muhamad; Saafi, La Ode; Sunarsih
INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT (IJHSRD) Vol. 2 No. 2 (2020): INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT
Publisher : Universitas Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/ijhsrd/Vol2.Iss2/41

Abstract

Background: The incidence of infectious diseases in the world, Indonesia and provinces is still relatively high. Based on WHO data (2017), the top ten diseases that cause death are under 5 years of age, including HIV / AIDS 4%, diarrhea 18%, measles 1%, malaria 8%, pneumonia 16%, premature 12%, birth asphyxia 9%. , neonatal sepsis 6%, congenital abnormalities 4%, and accident 3%. In Indonesia, the incidence of infectious diseases is still high and some have experienced an increase in cases from the previous year. The data from the East Kolaka Health Service Profile shows that Accute Respiratory Infection (ARI) has increased by 55%, the number of sufferers is 84, while diarrheal disease has increased by 24%, the number of sufferers is 839, and TB disease has increased by 65% The number of patients 129. Methods: This type of research is a cross sectional study. The population of this study were all programmers in the working area of ??the East Kolaka Health Service as many as 48 programmers. The sampling technique was carried out by simple random sampling using the Lemeshow formula. Data were collected through a questionnaire and then analyzed using the Chi Square test. Result: The results showed that chi square of motivation = 5.773 and workload = 8,644. They chi squar etable is 3,841 at ? = 5% and df = 1. It means that chi square value> chi square table. Conclusion: There was a relationship between motivation, and workload with performance of officers in East Kolaka Regency.
Hubungan Sanitasi Rumah dengan Kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna Noviati; Fitri, Nur Amelyya; Saafi, La Ode; Yanti, Fitri
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jikmw.v4i1.733

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk adneksanya (sinus rongga telinga tengah pleura Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan sanitasi rumah dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna. Jenis peneltian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study . Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu yang berjumlah 2.232 orang. Dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling yaitu sebanyak 96 sampel .Data di analisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA diperoleh nilai X2 hitung = 52,045 dengan phi = 0,610. Adapun hasil uji statistik kepadatan hunian dengan kejadian ISPA menunjukan ada hubungan dengan nilai X2 hitung = 55,835 dengan phi = 0,623. Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara jenis bahan bakar masak dengan kejadian ISPA diperoleh nilai X2 hitung = 46,257 dengan phi = 0,589. . Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara kebiasaan merokok dalam rumah dengan kejadian ISPA diperoleh nilai X2 hitung = 54,489 dengan phi = 0,618. Hasil uji statistik menunjukan ada hubungan antara penggunaan anti nyamuk bakar dengan kejadian ISPA diperoleh nilai X2 hitung = 52,045 dengan phi = 0,610. Diharapkan kepada masyarakat sebaiknya perlu dilakukan perbaikan terhadap komponen rumah dan perilaku responden yang tergolong tidak sehat, seperti: perbaikan pada ventilasi rumah, jenis bahan bakar memasak, penggunaan anti nyamuk bakar dan kebiasaan merokok dalam rumah.
Faktor Risiko Kekerasan Seksual pada Anak Usia 5-17 Tahun di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari Hasmawati; Saafi, La Ode; Ali, Leniarti
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v3i1.344

Abstract

Kekerasan seksual layaknya fenomena gunung es, yang terlihat jauh lebih kecil daripada yang tampak di permukaan, hal ini diakibatkan rasa takut oleh ancaman dan rasa malu melaporkan kejadian tersebut. Data RS Bhayangkara Kendari pada tahun 2020 kasus kekerasan seksual berjumlah 89 kasus , tahun 2021 sebesar 100 kasus dan tahun 2022 berjumlah 75 kasus, korbannya adalah anak perempuan dengan usia rata-rata 5-17 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kekerasan seksual pada anak usia 5-17 tahun di RS Bhayangkara Kendari. Jenis penelitian ini kuantitatif, pendekatan Case Control Study. Populasi 75 dengan sampel berjumlah 48 Kasus dan 48 Kontrol, Matching Umur dan Pendidikan orang tua. Teknik pengambilan sampel Simple Random Sampling. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan tentang Pendidikan nilai OR = 3,647 dengan LL= 1,570 dan UL = 8,470. Komunikasi orang nilai OR = 2,870 dengan nilai LL = 1,236 dan UL = 6,665 terhadap kekerasan seksual pada anak usia 5-17 tahun di RS Bhayangkara Kendari.Kesimpulan bahwa pengetahuan orang tua tentang Pendidikan seks berisiko 4 kali dan Komunikasi orang tua berisiko 3 kali kepada anak mengalami kekerasan seksual. Diharapkan kepada DPPA, RS Bhayangkara Kendari dan masyarakat untuk memberikan edukasi terkait pendidikan seks usia dini pada anak untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak.
Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Kecamatan Tonggauna Utara Irma, Irma; Saafi, La Ode; Rafiuddin, Ari Tjahyadi
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v3i2.439

Abstract

Berdasarkan data di wilayah kerja Puskesmas Tonggauna Utara dari data 3 tahun terakhir, jumlah kasus TB Paru pada tahun 2020 sebanyak 15 kasus, pada tahun 2022 sebanyak 23 kasus dan pada tahun 2023 meningkat 38 kasus. Jumlah kasus TB Paru tersebut dari tahun ketahun mengalami kenaikan dari tahun 2020-2023. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah terhadap kejadian tuberkulosis paru di Desa Nambeaboru Kecamatan Tonggauna Kabupaten Konawe. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan Case Control. Jumlah sampel sebanyak 62 dengan teknik simpel random sampling. Data diuji menggunakan ods ratio. Dari hasil penelitian di dapatkan ada hubungan yang signifikan antara kepadatan hunian nilai p 0,001 (OR=18,66;95%CI=3,13-111), ventilasi nilai p=0,087 (OR=5;95%CI=0,99-25,2), suhu nilai p=0,049 (OR=5,25;95CI%=0,99-27,69), kelembaban nilai p=0,008 (OR=10;95CI%=0,016-4,21) dan pencahayaan nilai p=0,000 (OR=18,51;95%CI=0,23-4,21). Diharapkan kepada Puskesmas Tonggauna untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit tuberkulosis paru terutama faktor kesehatan lingkungan rumah apa saja yang berhubungan cara penularan, pencegahan dan pengobatan.
Faktor Risiko Kejadian ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Waara yuningsi, sitti; Saafi, La Ode; Tasrun, La Ode
Jurnal Healthy Mandala Waluya Vol. 2 No. 3 (2023): Jurnal Healthy Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jhmw.v2i3.549

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih menjadi masalah kesehatan pada bayi dan balita Wilayah Kerja Puskesmas Waara. Dimana pada tahun 2018 penderita ISPA pada balita sebanyak 335 kasus, tahun 2019 sebanyak 446 kasus dan pada tahun 2020 sebanyak 592 kasus. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko terhadap kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Waara Kabupaten Muna. Jenis penelitian adalah kuantitatif observasional analitik dengan desain Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang mempunyai Balita di Wilayah Kerja  Puskesmas Waara tahun 2020 sebanyak 828 balita dengan jumlah sampel sebanyak 90 balita yang diambil secara Simplel Random Sampling. Metode analisis menggunakan  uji Odds Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan  dengan OR = 4,750, kepadatan hunian dengan OR = 12,250, kebiasaan merokok dengan OR = 14,800 dan paparan asap dapur  dengan OR = 5,500. Kesimpulannya bahwa pengetahuan, kepadatan hunian, kebiasaan merokok, dan paparan asap dapur merupakan faktor risiko kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Waara kabupaten Muna.
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antibiotik Di Puskesmas Liya Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara Tahun 2019 Wulan, Indri; Saafi, La Ode; Hasanudin, Silviana
Jurnal Pharmacia Mandala Waluya Vol. 1 No. 4 (2022): Jurnal Pharmacia Mandala Waluya
Publisher : Prodi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jpmw.v1i4.35

Abstract

Antibiotik adalah suatu golongan obat yang digunakan untuk terapi pencegahan infeksi yang disebabkan oleh bakteri namun tidak efektif untuk melawan virus. Dalam rangka meningkatkan penggunaan obat yang aman dan efektif bagi pasien, farmasis memiliki peran penting terutama dalam mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat antibiotik yang diberikan kepada pasien. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan obat antibiotik di Puskesmas Liya Kec. Wangi-Wangi Selatan Kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif dari bulan oktober sampai desember 2019 yang berdasarkan melihat data rekam medik pasien. Evaluasi ini dilakukan dengan membandingkan data dengan literatur Dipiro dan Pharmaceutical Care. Hasil penelitian menunjukan evaluasi rasionalitas penggunaan obat antibiotik di Puskesmas Liya Kec. Wangi-Wangi Selatan Kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara dengam mengambil 62 pasien pada kategori tepat indikasi 100%, tepat dosis 96,77%, tepat obat 93,55%, tepat pasien 100%.
Gerakan Pencegahan Penyakit Ginjal Kronis Kearah Peningkatan Pengetahuan dan Kesehatan Masyarakat : Gerakan Pencegahan Penyakit Ginjal Kronis Tasnim, Tasnim; Saafi, La Ode; Munir, Sanihu; Fitri, Fitri; Karuniawati , Kadek Ayu
JOURNAL OF TRAINING AND COMMUNITY SERVICE ADPERTISI (JTCSA) Vol. 4 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : ADPERTISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension and diabetes millitus are risk factors for chronic kidney disease and are still a problem in the Abeli Sub-District, including in Abeli Village. Chronic Kidney Disease can be prevented, one of which is physical activity. Increasing knowledge about chronic kidney disease is also very important to shape behavior towards preventing chronic kidney disease. This community development aims to increase community knowledge and health in Abeli village in order to prevent chronic kidney disease. The solutions offered include healthy exercise movements and health education about chronic kidney disease, as well as distribution of leaflets about chronic kidney disease. The movement to prevent chronic kidney disease was carried out in May 2024, and was attended by 27 PKK women in Abeli Village. PKM participants from PKK mothers were aged between 33-69 years. Most of the participants had junior high school education (35.3%), and the remainder had high school education (23.5%), bachelor's degree (17.6%), 11.8% elementary school education, and 11.8% had no school education. The results of this service activity showed that there was a significant increase in participants' knowledge about chronic kidney disease (p value <0.0001). The average knowledge before the health education was 3.94 ± SD 2.08 and after the health education the average increased to 9.18 ± SD 1.02. Community service activities with exercise movements and health education as well as distribution of leaflets about chronic kidney disease can increase participants' knowledge about chronic kidney disease. Increased knowledge will shape behavior towards preventing chronic kidney disease.
Relationship of Organizational Factors to the Implementation Minimum Service Standars in Konawe Regency Health Center Aswan, Aswan; Saafi, La Ode; Harun, Aziz
Waluya The International Science of Health Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Waluya The International Science Of Health Journal
Publisher : Magister Kesehatan Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/wish.v1i1.1

Abstract

Introduction: The initial survey was conducted at 29 Health center in Konawe Regency, it was found that there were several Health center not realizing the overall MSS achievement and there was an accumulation of the average achievement of 12 MSS found in 17 Health center under 80% and all Health center did not implement additional service standards seen from the annual report in Konawe District Health Office. Thus, researchers feel the need to conduct research on the relationship of organizational factors to the implementation of minimum service standards at the Konawe District Health Center. Method: This type of quantitative research has a population of all officers who have roles and responsibilities for the quality of Public health center services by applying Minimum Service Standards in 29 Public health center totaling 174 and a sample of 122 officers. Result: Data analysis and obtained the value of X Count or Chi Square 55.03> from 3.84 or X table and the value of Phi 0.695 which means it has a strong relationship. Conclusion: There is a strong relationship between organizational factors (Resources, Leadership, Compensation, Organizational Structure and Job Design) and Implementation of Minimum Service Standards.
Factors Related to the Utilization of Health Services in the Outstanding Unit in the Regional General Hospital of Buton North Regency Syafruddin, Syafruddin; Saafi, La Ode; Azizi Jayadipraja, Erwin; Supodo, Timbul; Sunarsih, Sunarsih
Waluya The International Science of Health Journal Vol. 1 No. 2 (2022): Waluya The International Science Of Health Journal
Publisher : Magister Kesehatan Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/wish.v1i2.11

Abstract

Introduction: Service utilization is the use of service facilities provided either in the form of outpatient care, inpatient care, home visits by health workers or other forms of utilization of these services based on the availability and continuity of services, public acceptance and fairness, easily accessible by the community, affordable, and quality. Method: This research is quantitative research with a cross-sectional study design. The population in this study amounted to 352 respondents. The sample size is 187 respondents. Result: The average significance of respondents to four variables, the variable of health service availability is 0.000, the variable of access to health services is 0.002, the variable is cost affordability, the value is 0.000, the variable of Service Acceptance is 0.000. Of the four variables have a relationship with the utilization of outpatient health services. Conclusion: The average the four variables with the level of trust that exists based on the significance number has factors related to the utilization of health services which are quite closely related to the condition and situation of hospital services when patients make visits.
Factors Related to Increasing the Accreditation Status of Health Centers in Konawe District Sadaoda, Imiawati; Saafi, La Ode; Sunarsih, Sunarsih
Waluya The International Science of Health Journal Vol. 1 No. 3 (2022): Waluya The International Science Of Health Journal
Publisher : Magister Kesehatan Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/wish.v1i3.15

Abstract

Introduction: Data on the accreditation of the Public health center in Konawe Regency, there is still Public health center that has not been accredited and there is also no Public health center that has primary or plenary status. The purpose of this study was to analyze the factors associated with increasing the accreditation status of the Public health center in Konawe Regency. Method: This type of research is quantitative research with a cross-sectional study design. The population as many as 1032 people, with a sample size is 92 respondents. Sampling technique using Cluster Random Sampling. The data that has been collected is then analyzed using the chi-square test and the Cramer coefficient correlation test. Result: The results showed that there was a relationship between employee performance, obtained the value of X² Count > X² Count. The variable availability of human resources is the variable that is most closely related to the Cramer coefficient value of 0.917. Conclusion: The variable availability of human resources is the variable that is most closely related to increasing the accreditation status of the Public health center in Konawe Regency.