Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Gambaran Karakteristik Individu Penderita Dermatofitosis Di Poli Kilinik Penyakit Kulit Dan Kelamin Rsud Dr. Soedarso Pontianak Jiu, Cau Kim; Wuriani, Wuriani; Mansunomi, Veronika
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Diseases caused by dermatophyte fungi group called "Dermatophytosis". Aims: The purpose of this study is to describe characteristics of individuals with dermatophytosis in Polyclinic Dermatology and Venereology Dr. Soedarso?s Hospital Pontianak. Methods: The samples in this study were 54 patients with a diagnosis of dermatophytosis. The independent variable in this study is composed of age, sex, occupation, education, socio economic status, marital status and personal hygiene. Results: Based on the results of the univariate analysis found that the characteristic age is the age category of respondents with elderly, gender characteristics of the respondents are male sex, characteristics of education is the education level of the respondents graduated from college, job characteristics is respondent with a job house wife, characteristics  of marital status is the status of married respondents, characteristics of the social status of the respondents with higher socio economic status, and characteristics of personal hygiene are respondent already doing personal hygiene behaviors that are good enough. Conclusions: Effort do to prevent fungal skin infectionis to maintain the effectiveness of the practice of personal hygiene routineis by using soap bath at least twice a day, change clothes and hygiene items whose usein contact with skin.
Faktor-Faktor Resiko Penyebab Gagal Ginjal Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisa Di Rsud Dr. Soedarso Pontianak Supriadi, Supriadi; Wuriani, Wuriani; Margediana, Margediana
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kerusakan pada ginjal sangat mempengaruhi organ tubuh lainnya.Oleh sebab itu penting bagi kita untuk selalu memperhatikan dan menjaga agar ginjal dapat berfungsi dengan baik. Tidak sedikit orang yang mengalami gagal ginjal dan menyadari hal itu setelah ginjalnya rusak parah, karena banyaknya fungsi ginjal dan saling berhubungan dengan organ tubuh lain maka penyebab gagal ginjal pun bervariasi. Penyakit gagal ginjal merupakan salah satu penyebab terbesar kematian di dunia, Angka kejadian gagal ginjal di dunia secara global lebih dari 500 juta orang dan yang harus menjalani hidup dengan bergantung pada cuci darah (hemodialisis) 1,5 juta orang. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor resiko penyebab gagal ginjal pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian retrospektif diamana meneliti kejadian masa lalu yang dapat menyebabkan kejadian masa sekarang dengan metode pendekatan cross sectional dimana setiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan. Hasil: Hasil penelitian ini adalah faktor makanan (berlemak dan berkolesterol) sebanyak 46,7%, faktor minuman (bersoda dan alcohol) sebanyak 43,3% dan untuk faktor karena kebiasaan kurang mengkonsumsi air putih sebanyak 73,3%, faktor merokok sebanyak 26,7%, faktor hipertensi sebanyak 53,3%, faktor trauma renal 26,7 %, faktor pekerjaan 26,7%, faktor mengkonsumsi suplemen 50%, aktor diabetes mellitus 56,7% dan faktor riwayat keluarga 20%. Kesimpulan: Masyarakat sebaiknya memilih konsumsi minuman yang tidak berbahaya bagi kesehatannya karena faktor penyebab terbesar gagal ginjal adalah pasien yang mengkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol.  
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Dismenorea Dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Dismenorea Pada Siswi Kelas Vii Di Smp Negeri 8 Pontianak Tenggara Tahun 2015 Wuriani, Wuriani; Jiu, Cau Kim; Istiqamah, Istiqamah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 3 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di Amerika persentase kejadian dismenorea sekitar 60%, Swedia 72% dan di Indonesia 55%. Penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa dismenorea dialami oleh 30%-50% wanita usia reproduksi dan 10%-15% diantaranya kehilangan kesempatan kerja, mengganggu kegiatan belajar di sekolah dan kehidupan keluarga. Begitu pula angka kejadian dismenorea di Indonesia cukup tinggi,namun yang berobat ke pelayanan kesehatan sangatlah sedikit, yaitu hanya 1% - 2%. Di Indonesia sendiri sekitar 55% wanita usia produktif mengalami nyeri hebat saat haid atau dismenorea. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang dismenorea dengan tingkat kecemasan menghadapi dismenorea pada sisiwi kelas VII di SMP Negeri 8 Pontianak tenggara. Metode Penelitian:  Penelitian ini menggunakan kuisioner dengan Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang menggunakan metode deskriftif korelasional. Hasil penelitian: Uji Spearman Rank diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) dengan nilai (r) artinya ada hubungan yang kuat tetapi berlawanan arah antara tingkat pengetahuan dengan tigkat kecemasan r = -0,705 (p < 0,05). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan mempengaruhi tingkat kecemasan para siswi saat menghadapi dismenorea.
Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Sikap Keluarga Dalam Penyajian Menu Makanan Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pal 3 Pontianak Pandi, Jul; Wuriani, Wuriani; Jiu, Cau Kim
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2017): JK2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Penyakit hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg yang terus-menerus dalam jangka waktu lama. Pengetahuan dan sikap yang baik seharusnya dimiliki oleh pasien karena pasien adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap terkontrolnya tekanan darah, sehingga akan terbentuk pengetahuan dengan sikap positif terhadap pasien hipertensi. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan keluarga dengan sikap keluarga dalam penyajian menu makanan pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Pal 3 Pontianak. Metode penenelitian: Menggunakan rancangan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik insidental sampling dengan jumlah sampel 66 orang. Hasil penelitian: Menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan keluarga dengan sikap keluarga (p value = 0,702 < 0,05). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan keluarga dengan sikap keluarga dalam penyajian menu makanan pasien hipertensi tdiak ada hubungan.
GAMBARAN KELUHAN MYALGIA PADA PERAWAT LUKA DI KOTA PONTIANAK endah, endah; S, Wuriani; Parliani, Parliani
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2018): JK2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Abstract Myalgia or muscle aches are caused by incorrect use of muscles or overly strained muscles, direct injury or trauma, fatigue and long lasting work. In the wound nurses found complaining of myalgia complaints as much as 100%, but the complaint has not been described on any body part associated with myalgia. To know the description of myalgia complaints on the wound nurses in Pontianak City. The method used in this research is descriptive observasional with crossectional approach. Sampling was done by using total sampling technique with 26 samples. Data collection using standard QEC questionnaires. Result of research on characteristic data got 42,3% at characteristic age and 30,8% at work period. The results of myalgia complaints on the back of static in the medium category of 46.2%, the back of the move in the category of medium 50.0%, shoulder section in the medium category 42.3%, hand section in the medium category 38.5%, and in neck very high category 38,5%. The most common myalgia complaints are in the back area of ??the move and the least of which is on the neck and hands. Therefore, nurses should start to posture posture at work, especially for wound nurses so that his myalgia is not getting worse and hampered in doing his job. Keywords:  Complaints of myalgia, wound nurses   Abstrak Myalgia atau nyeri otot disebabkan karena penggunaan otot yang salah atau otot yang terlalu tegang, cedera langsung atau trauma, kelelahan dan pekerjaan yang berlangsung dalam waktu lama. Pada perawat luka didapatkan mengeluhkan keluhan myalgia sebanyak 100%, namun keluhan tersebut belum tergambarkan pada bagian tubuh mana saja yang terkait dengan myalgia. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran keluhan myalgia pada perawat luka di Kota Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan pendekatan crossectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 26 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner QEC yang telah baku. Hasil penelitian pada data karakteristik didapatkan 42,3% pada karakteristik umur dan 30,8% pada masa kerja. Hasil gambaran keluhan myalgia di bagian punggung statis pada kategori medium yaitu sebanyak 46,2%, bagian punggung bergerak pada kategori medium 50,0%, bagian bahu pada kategori medium 42,3%, bagian tangan pada kategori medium 38,5% dan bagian leher pada kategori sangat tinggi 38,5%. Keluhan myalgia yang paling banyak yaitu di daerah punggung bergerak dan yang paling sedikit yaitu pada bagian leher dan tangan. Oleh karena itu, sebaiknya perawat mulai memperthatikan postur tubuhnya pada saat bekerja, khususnya bagi perawat luka agar myalgianya tidak semakin parah dan menghambat dalam melakukan pekerjaannya. Kata Kunci: Keluhan myalgia, perawat luka
HUBUNGAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN PERILAKU PENDUDUK DENGAN KEJADIAN TB PARU DI UNIT PENGOBATANPENYAKIT PARU-PARU (UP4) PONTIANAK Ruliati, Bela; S, Wuriani; Hidayah, Hidayah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 9 No 2 (2018): JK2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Background:Unhealthy environment can cause Pulmonary Tuberculosis, besides the environment age and behavioral are also risk factors for Pulmonary Tuberculosis incidence.Purpose: To know the relation of physical condition of living environment and behavior of the population with the incidence of pulmonary tuberculosis in Lungs Disease Treatment Unit (UP4) Pontianak.Methods: The method used in this research is correlative analytics, using survey method approach. Sampling was done by using Accidental Sampling technique with 39 samples. Data collection using observation sheet and questionnaire with data analysis using Chi-Square test.Results: Physical condition of neighborhood which do not fulfill requirement can happen pulmonary tuberculosis is about 21 people (53,8%%) and bad behavior can happen pulmonary tuberculosis that is about 20 people (51,3%). Thus, there is a statistically significant relationship between the physical condition of neighborhood and the behavior of the population with the incidence of pulmonary tuberculosis in Lungs Disease Treatment Unit (UP4) Pontianak, obtained the physical condition of the neighborhood p value = 0.030 and the behavior p value  = 0.002 (p <0.05). Conclusions: The physical condition of neighborhood and the behavior of the unqualified population led to the occurrence of Pulmonary Tuberculosis.. Therefore, it is expected that everyone does not underestimate this disease, and can minimize environmental factors and behavior that can cause the risk of Pulmonary Tuberculosis. Keywords:  Physical Condition Of Neighborhood, Population Behavior, Pulmonary Tuberculosis.     ABSTRAK Latar Belakang: Lingkungan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit TB paru, selain lingkungan umur dan perilaku juga faktor resiko terjadianya TB paru.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kondisi fisik lingkungan tempat tinggal dan perilaku penduduk dengan kejadian TB paru di Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru (UP4) Pontianak.Metode penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelatif, dengan menggunakan pendekatan metode survei. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel 39 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan kuesioner dengan analisis data yang menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Kondisi fisik lingkungan tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat  dapat terjadi TB paru yaitu sekitar 21 orang (53,8%) dan perilaku yang tidak baik dapat terjadi TB paru yaitu sekitar 20 orang (51,3%). Jadi secara statistik ada hubungan yang bermakna antara kondisi fisik lingkungan tempat tinggal dan perilaku penduduk dengan kejadian TB paru di Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru (UP4) Pontianak, diperoleh kondisi fisik lingkungan tempat  tinggal nilai p = 0,030 dan perilaku nilai p =0,002 (p < 0,05).Kesimpulan: Kondisi fisik lingkungan tempat tinggal dan perilaku penduduk yang tidak memenuhi syarat menyebabkan tejadinya TB paru.  Oleh karena itu, diharapkan setiap orang tidak menganggap remeh penyakit ini, serta dapat meminimalisir faktor lingkungan dan perilaku yang dapat menyebabkan resiko terjadinya TB paru. Kata Kunci: Kondisi fisik lingkungan tempat tinggal, perilaku penduduk, TB paru.  
KEJADIAN CEDERA PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR: STUDI DESKRIPTIF Usman, Usman; Almumtahanah, Almumtahanah; Kawuryan, Uji; wuriani, wuriani
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.831

Abstract

AbstrakSetiap tahunnya angka kejadian cedera pada anak usia Sekolah Dasar selalu mengalami peningkatan secara dramatis. Kejadian cedera tersebut disebabkan oleh factor internal maupun factor eksternal salah satunya adalah di lingkungan Sekolah. Lingkungan Sekolah yang kurang baik, maka Anak akan mengalami resiko tinggi cedera. Dampak cedera yang paling parah yang akan ditimbulkan adalah kecacatan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiko kejadian cedera pada Anak usia Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan kuota sampling yang dilakukan pada bulan Januari 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 250 siswa yang terbagi atas 125 siswa di SDN 11 Terentang Kubu Raya dan 125 siswa di SDIT Almumtas Pontianak. instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis menggunakan deskriptif frekuensi dengan SPSS versi 15. Hasil penelitian pada tingkatan cedera, siswa laki-laki mengalami cedera berat sebanyak 16.8% dan anak perempuan sebanyak 4.4%. Jenis cedera yang paling banyak dialami adalah luka gores sebanyak 26.7% pada siswa laki-laki dan 42.3% pada siswa perempuan. Simpulan penelitian ini adalah masih ada siswa Sekolah Dasar yang mengalami cedera berat, baik siswa laki-laki maupun siswa perempuan.Kata Kunci: Cedera Fisik, Anak Usia Sekolah, Sekolah Dasar AbstractEvery year the incidence of injuries in elementary school, children has always increased dramatically. The injury caused by internal and external factors, one of which is in the School environment. The school is bad  environment, then the child will experience a high risk of injury. The most severe impact of injury that will be caused is a disability in children. This study aims to determine the picture of the risk of injury in elementary school to children. The research method used is descriptive cross sectional approach. Sampling Technique  used a quota sampling conducted in January 2020 with a total sample of 250 students divided into 125 students at SDN Terentang Kubu Raya and 125 students at SDIT Almumtas Pontianak. This research instrument used a questionnaire. Analysis used descriptive frequency with SPSS version 15. The results of the study at the level of injury, male students suffered severe injuries as much as 16.8% and girls as much as 4.4%. The most common type of injury was scratches as much as 26.7% in male students and 42.3% in female students. The conclusion of this study is there are still elementary school students who have suffered serious injuries, both male and female students. Keywords: Physical Injury, Child School, Elementary School
Pengaruh Perbaikan Postur Kerja terhadap Nyeri Muskuloskeletal pada Perawat di Klinik Kitamura Pontianak Wuriani, Wuriani; Rosa, Elsye Maria; Afandi, Mohammad
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 17, No 1: January 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v17i1.3679

Abstract

Nyeri muskuloskeletal sering terjadi pada perawat yang memiliki beban kerja yang berat seperti terlalu lama berdiri, lama duduk, lama membungkuk, atau beban yang berat untuk diangkat. Static streching dan perbaikan postur kerja dapat menurunkan risiko nyeri muskulosketal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbaikan postur kerja terhadap nyeri muskuloskeletal pada 15 perawat di klinik Kitamura Pontianak, yang dipilih secara sampling jenuh. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment pre post test without control group design, data berupa skor nyeri dianalisis dengan Nordic Body Map (NBM) pada pada perawat diklinik Kitamura, kemudian memberikan perbaikan postur kerja dengan kursi ergonomi saat merawat luka selama 30 hari berturut-turut, selanjutnya dinilai Nordic Body Map (NBM) kembali menggunakan paired t test. Hasil penelitian ini adalah adanya nyeri leher atas 60% menjadi 0%, agak nyeri leher bawah 80% menjadi 40%, nyeri lengan atas kiri 60% menjadi 26,7% nyeri pinggang 46,7% menjadi 0%, agak nyeri lutut kanan 53,3 % menjadi 6,7% dan agak nyeri betis kiri 40% menjadi 6,7% secara bermakna. Disimpulkan terdapat pengaruh dari perbaikan postur kerja terhadap penurunan nyeri muskuloskeletal.
Pengaruh Perbaikan Postur Kerja terhadap Nyeri Muskuloskeletal pada Perawat di Klinik Kitamura Pontianak Wuriani, Wuriani; Rosa, Elsye Maria; Afandi, Mohammad
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 17, No 1 (2017): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v17i1.3679

Abstract

Nyeri muskuloskeletal sering terjadi pada perawat yang memiliki beban kerja yang berat seperti terlalu lama berdiri, lama duduk, lama membungkuk, atau beban yang berat untuk diangkat. Static streching dan perbaikan postur kerja dapat menurunkan risiko nyeri muskulosketal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbaikan postur kerja terhadap nyeri muskuloskeletal pada 15 perawat di klinik Kitamura Pontianak, yang dipilih secara sampling jenuh. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment pre post test without control group design, data berupa skor nyeri dianalisis dengan Nordic Body Map (NBM) pada pada perawat diklinik Kitamura, kemudian memberikan perbaikan postur kerja dengan kursi ergonomi saat merawat luka selama 30 hari berturut-turut, selanjutnya dinilai Nordic Body Map (NBM) kembali menggunakan paired t test. Hasil penelitian ini adalah adanya nyeri leher atas 60% menjadi 0%, agak nyeri leher bawah 80% menjadi 40%, nyeri lengan atas kiri 60% menjadi 26,7% nyeri pinggang 46,7% menjadi 0%, agak nyeri lutut kanan 53,3 % menjadi 6,7% dan agak nyeri betis kiri 40% menjadi 6,7% secara bermakna. Disimpulkan terdapat pengaruh dari perbaikan postur kerja terhadap penurunan nyeri muskuloskeletal.
AKTIVISME TAGAR #PERCUMALAPORPOLISI SEBAGAI ZEITGEIST DEMOKRASI SIBER DI INDONESIA Wuriani, Nur Indah
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 20, No 2 (2021): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 28/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v20i2.1702

Abstract

The uses of hashtag (#) in social media especially Twitter are no longer segmented for building popular conversation related to entertainment topics or trendings. Twitter users actively use hashtags to involve themselves in some political issues, in order to amplify some collective movements or merely to share their opinions and attitudes on specific issues. The concept is known as hashtag activism. Hashtag activism as a part of cyber democracy could only happen in two conditions, when the internet has widely penetrated the society and the uses of social media are becoming more common in the society. This research proposes that hashtag activism is scientifically satisfied four formal properties of cyber democracy's zeitgeist which are duration, scope, course also media and carrier, especially in Indonesia. Through netnography method and the usage Talkwalker, an automatic hashtag analyzer, the research focuses on analyzing the elements of formal properties of Zeitgeist in hashtag #PercumaLaporPolisi on Twitter.