Articles
Pelatihan Pengolahan Minyak Biji Bunga Matahari (Helianthus Annus L.) Menjadi Massage Oil: Training on Processing Sunflower Seed Oil (Helianthus annus L.) into Massage Oil
Dewi Perwito Sari;
Rahayu, Asti;
Mukti, Asri Wido;
Hardani, Prisma Trida;
Mukti, Ria Andriani;
Purbosari, Ira;
Pramushinta, Intan Ayu Kusuma;
Andarwulan, Setiana;
Sopandi, Tatang;
Wijayati, Prasmita Dian;
Mukhtar, M. Nushron Ali Mukhtar;
Fatmawati;
Ambarwati, Nadya;
Sinulingga, Amanda Safithri;
Amalia, Sri Hidayati;
Framono, Indra Dwi
J.Abdimas: Community Health Vol 5 No 1 (2024): J.Abdimas: Community Health - Mei 2024
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30590/jach.v5n1.737
Massage treatment is part of traditional health services which can provide a stimulating and relaxing effect, improve the blood and lymph circulation system and strengthen other body systems, intended to improve health and fitness. Massage treatments generally use massage oil containing essential oils as aromatherapy. The use of essential oils in aromatherapy, especially through massage treatments, must be mixed with carrier oil in the form of vegetable oil such as sunflower seed oil. Pengalangan village is a sunflower agrotourism village with great sunflower potential but the results of sunflower cultivation are still less than optimal and are limited to sunflower seed food. Therefore, the team provides an Eco-preneurship solution with an effort to increase the selling value of the results of processing sunflower seeds in the form of oil to be processed into massage oil. This effort was carried out by providing material using the lecture method and continued with training in making massage oil for PKK cadres and village residents as participants. The end of this activity showed an increase in participants' knowledge by 16.8%, as well as an increase in participants' skills in making massage oil products independently.
STRATEGI PENYULUHAN 8 FORMULA MEMBANGUN BISNIS DI DESA PENGALANGAN MENGANTI
Purbosari, Ira;
Rahayu, Asti;
Pramushinta, Intan Ayu Kusuma;
Hardani, Prisma Trida;
Ambarwati, Nadya;
Mukti, Asri Wido;
Sari, Dewi Perwito;
Sinulingga, Amanda Safithri;
Sopandi, Tatang;
Andarwulan, Setiana;
Mukti, Ria Andriani;
Wijayati, Prasmita Dian;
Mukhtar, M. Nushron Ali;
Fatmawati, Fatmawati;
Maulidiyah, Zahro Al;
Mufidah, Rofikatul
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23146
Digital Marketing adalah istilah untuk pemasaran barang atau jasa yang terukur, ditargetkan, serta interaktif yang menggunakan teknologi digital. Perkembangan teknologi yang pesat telah memudahkan dunia bisnis, termasuk dalam hal keuangan. Produk serta layanan keuangan berbasis digital seperti fintech, semakin diminati oleh masyarakat. Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan industri fintech adalah perkembangan UKM. UKM semakin banyak yang menggunakan layanan digital untuk memudahkan konsumen dalam bertransaksi. Perkembangan usaha kecil menengah (UKM) yang terus bertambah juga menjadi pemicu terhadap berkembangnya industri fintech di Tanah Air. Tujuan penyuluhan ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh strategi penyuluhan 8 formula membangun bisnis di Desa Pengalangan Menganti. Metode yang digunakan yaitu melalukan tahapan observasi, penyiapan materi, pembuatan pre-test serta post-test dan tahap evaluasi. Peserta dalam penyuluhan ini berjumlah 22 orang. Dari hasil pnyuluhan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkat pengetahuan warga mengenai cara membangun bisnis dengan baik.
Implementasi Metode Demonstrasi Kepada Penataan Sanggul Up Style di SMKN 3 Kediri
Hidayat, Nanda Yunita;
Mukti, Ria Andriani
MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2024): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, September 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.60126/maras.v2i3.455
Metode dan media pembelajaran yang sesuai akan membuat peserta didik tertarik dan senang dengan pelajaran yang kita berikan sehingga akan timbul dorongan dari dalam diri peserta didik untuk belajar. Peneliti untuk mengatasi masalah dengan melakukan inovasi dalam pembelajaran mencari solusi kesulitan peserta didik. Metode demonstrasi untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa kelas XI kecantikan Rambut pada kompetensi dasar sanggul Up Style di SMK Negeri 3 Kediri. Metode penelitian pada penelitian ini memfokuskan pada implementasi metode demonstrasi kepada penataan sanggul up style Maka dalam pelaksanaannya, peneliti menggunakan pendekatan studi kasus Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI tata kecantikan SMKN 3 Kediri, tepatnya pada kelas XI tata kecantikan dalam mata pelajaran penataan sanggul up style Penelitian menunjukkan bahwa orientasi tujuan penguasaan memengaruhi keterlibatan siswa dalam belajar dan meningkatkan prestasi. Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran penataan sanggul up style dapat meningkatkan motivasi siswa. Implementasi metode demonstrasi di SMK Negeri 3 Kediri menunjukkan peningkatan keterampilan. Kombinasi penjelasan teori dan demonstrasi efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa. Meskipun demikian, kejelasan demonstrasi perlu ditingkatkan. Cari inovasi, seperti menggabungkan elemen modern. Eksplorasi budaya lokal Kediri dalam desain sanggul. Lakukan analisis kritis terhadap estetika, simbolisme, dan makna dalam setiap desain sanggul.
Perbandingan Hasil Penggunaan Beauty Blend dan Brush Untuk Aplikasi Foundation Rias Pengantin
Yoganita, Aurelia Rosanti;
Mukti, Ria Andriani
MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2024): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, September 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.60126/maras.v2i3.456
Dalam merias wajah pengantin, hal utama yaitu terletak pada pengaplikasian foundation. Foundation merupakan salah satu produk make-up yang penting dalam merias wajah pengantin untuk menciptakan hasil yang flawless. Terdapat dua alat utama yang banyak digunakan untuk mengaplikasikan foundation, yaitu beauty blender dan brush. Penelitian ini bertujuan : 1) Mengetahui efektifitas penggunaan beauty blender dan brush dalam pengaplikasian foundation pada rias wajah pengantin Indonesia. 2) Mengetahui ketahanan perbandingan hasil penggunaan beuaty blend dengan brush terhadap teknik pengaplikasian foundation pada rias wajah pengantin Indonesia. Sistem penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan visual. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menyebarkan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Universitas PGRI Adibuana Surabaya Jurusan Pendidikan Profesi, Keselamatan dan Kesejahteraan Keluarga, sampel berjumlah 30 orang yang dipilih secara acak. Analisis data terdiri dari uji t dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil penggunaan beauty blender dan brush dalam pengaplikasian foundation pada rias wajah pengantin Indonesia. Hasil Uji T dengan nilai T Hitung > T tabel yaitu 4.257 > 1.697. Ketahanan penggunaan beauty blender dibandingkan dengan kuas dalam mengaplikasikan foundation pada riasan pengantin Indonesia umumnya menunjukkan bahwa beauty blender memberikan hasil yang lebih tahan lama daripada kuas makeup.
Pengaruh Video Tutorial Terhadap Hasil Belajar Praktik Pemangkasan di SMK Negeri 3 Kediri
Putri, Afwin Bellinda;
Mukti, Ria Andriani
MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2024): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, September 2024
Publisher : Lumbung Pare Cendekia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.60126/maras.v2i3.459
Pendidikan khususnya pada setiap bangsa dengan tujuan untuk menciptakan sumber energi individu yang berkualitas dan mampu mengikuti perubahan zaman merupakan salah satu metode yang memerlukan ketelitian dan pengetahuan untuk memahami hasil pelatihan. Program penyadaran siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kediri. Bentuk penelitian kuantitatif dengan gambar 30 siswa kelas 11 jurusan Hukum Kecantikan Sekolah Menengah Pertama (SMK) Negri 3 Kediri. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dan kuisioner respon siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah Validity Test, Reality Test, dan T Test. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji T parsial menunjukkan pengaruh variabel media video tutorial (X) terhadap hasil belajar (Y).hasil analisis didapat nilai sig. variabel (X) sebesar 0,012 0,05. Dan nilai T hitung (2.673) T tabel (1.697), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dari hipotesis, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang menggunakan video tutorial cocok untuk diterapkan kepada pada program keterampilan ahli kecantikan kelas XI SMK Negeri 3 Kediri. Kesimpulan Penggunaan media video tutorial dapat meningkatkan prestasi belajar praktik pemangkasan graduasi di SMK Negeri 3 Kediri. Dengan menggunakan media video tutorial, siswa dapat lebih jelas memahami langkah-langkah pemangkasan rambut graduasi, sehingga meningkatkan keterampilan dan hasil belajar mereka.
Praktik Penanganan Gigi Goyang untuk Mahasiswa dan Praktisi Periodonsia
Indrawati, Dwi Wahyu;
Manurung, Rizky Briliant Syah;
Endarti, Esa Wahyu;
Mukti, Ria Andriani;
Manurung, Muhammad Rizky Akbar
Proceedings of The ICECRS Vol 13 No 1 (2025): Proceedings of Community Service Desa Mandiri dan Berdaya Melalui Kolaborasi Pem
Publisher : International Consortium of Education and Culture Research Studies
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21070/icecrs.v13i1.2075
Periodontal disease is a complex oral health condition with a high prevalence and significant impact on quality of life, as well as associations with systemic diseases. Tooth mobility is a critical clinical sign reflecting the severity of periodontal disease and requires appropriate management to prevent tooth loss. A one-day training on the management of mobile teeth was conducted at the Faculty of Dentistry, Universitas Airlangga, aiming to enhance the clinical competence of dental students and practitioners through an evidence-based approach. The training methodology included scientific presentations, clinical case discussions, and pre- and post-training evaluations. Results demonstrated a 28% improvement in participants' knowledge, indicating the effectiveness of the instructional methods. This training contributes substantially to the development of clinical skills, strengthens academic and professional networks, and supports the advancement of periodontal health services in Indonesia. Continuation and expansion of similar programs are recommended as part of ongoing efforts to improve evidence-based dental practice and regenerative technology integration.
Pelatihan Splinting Gigi Goyang di RS Muhammadiyah Malang
Indrawati, Dwi Wahyu;
Manurung, Rizky Briliant Syah;
Endarti, Esa Wahyu;
Mukti, Ria Andriani;
Manurung, Muhammad Rizky Akbar
Proceedings of The ICECRS Vol 13 No 1 (2025): Proceedings of Community Service Desa Mandiri dan Berdaya Melalui Kolaborasi Pem
Publisher : International Consortium of Education and Culture Research Studies
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21070/icecrs.v13i1.2076
Tooth mobility is a common clinical manifestation of advanced periodontal disease that affects chewing function, aesthetics, and patients’ quality of life. Managing this condition requires a comprehensive approach, including stabilization procedures such as splinting and adjunctive therapies like chlorhexidine. To enhance healthcare providers' competencies, Muhammadiyah Hospital Malang conducted a clinical training workshop on the emergency management of mobile teeth. This workshop involved 30 dentists and covered theoretical knowledge, hands-on practice of splint fabrication using orthodontic wire and composite resin, application of chlorhexidine gel, and clinical case discussions. Evaluation through pre- and post-tests demonstrated a significant increase in participants’ knowledge (from 55% to 85%). The training not only improved participants’ technical skills but also strengthened interprofessional collaboration in managing complex periodontal cases. The outcomes underscore the importance of integrating similar programs into continuing education to support the improvement of dental healthcare quality and the implementation of higher education’s tridharma (education, research, and community service).
Pelatihan Penanganan Pasca Cabut Gigi dengan Hyaluronic Acid bagi Dokter Gigi di Sidoarjo
Indrawati, Dwi Wahyu;
Manurung, Rizky Briliant Syah;
Endarti, Esa Wahyu;
Mukti, Ria Andriani;
Manurung, Muhammad Rizky Akbar
Proceedings of The ICECRS Vol 13 No 1 (2025): Proceedings of Community Service Desa Mandiri dan Berdaya Melalui Kolaborasi Pem
Publisher : International Consortium of Education and Culture Research Studies
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21070/icecrs.v13i1.2077
Post-extraction emergencies such as dry socket, uncontrolled bleeding, and infection remain significant challenges in dental practice. Hyaluronic acid (HA), a natural substance with anti-inflammatory and antibacterial properties, has been proven to accelerate wound healing and reduce post-extraction complications. This community service activity involved a training workshop on the clinical application of hyaluronic acid (HA) for dentists in Sidoarjo Regency, aimed at enhancing their knowledge and skills in hyaluronic acid (HA) use. The one-day training employed lectures, case discussions, and clinical simulations and was attended by 25 dentists. Results showed a 35% improvement in participants’ understanding of hyaluronic acid (HA)’s role in accelerating healing and preventing complications. Evaluation indicated that hyaluronic acid (HA) effectively reduces pain, prevents complications such as dry socket, and promotes wound reepithelialization. This training is expected to improve the standard of dental care and serve as a replicable model for other regions. The implementation of hyaluronic acid (HA) as a post-extraction protocol supports evidence-based practice and natural material innovation, leading to optimal clinical outcomes.
Pelatihan Penanganan Pasca Cabut Gigi dengan Chlorhexidine bagi Dokter Gigi di Sidoarjo
Indrawati, Dwi Wahyu;
Manurung, Rizky Briliant Syah;
Endarti, Esa Wahyu;
Mukti, Ria Andriani;
Manurung, Muhammad Rizky Akbar
Proceedings of The ICECRS Vol 13 No 1 (2025): Proceedings of Community Service Desa Mandiri dan Berdaya Melalui Kolaborasi Pem
Publisher : International Consortium of Education and Culture Research Studies
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21070/icecrs.v13i1.2078
Tooth extraction is a common dental procedure that carries the risk of complications such as alveolar osteitis (dry socket). Chlorhexidine digluconate, a broad-spectrum antiseptic, has been proven effective in reducing the risk of infection and accelerating wound healing following extraction. This study aims to evaluate the effectiveness of chlorhexidine usage training for dentists at National Hospital in improving competencies related to the prevention of post-extraction complications. The training was conducted as an intensive workshop comprising presentations, interactive discussions, and clinical simulations. Evaluation through pre-tests and post-tests demonstrated an average knowledge increase of 40%, while practical observations indicated enhanced skills in the correct application of the antiseptic. These results confirm that comprehensive training can improve dentists’ abilities to implement chlorhexidine use to prevent alveolar osteitis and other complications. Consequently, this program contributes to improving the quality of dental healthcare services and serves as a sustainable professional development model in clinical dental practice.
PERBANDINGAN HASIL JADI TEKNIK PRINTING SUBLIMASI PADA KAIN MAXMARA DENGAN KAIN TOYOBO DI PRINTKAINMU SURABAYA
Ahadah, Alfina Mahfudhotin;
Karyanto, Yunus;
Mukti, Ria Andriani
VOCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51878/vocational.v5i3.6702
Over time, the fashion industry now uses its main materials through the sublimation printing process first to make it look more attractive. The sublimation technique was chosen because of its ability to produce prints with high resolution and good durability. With the above limitations, the formulation on this problem can be taken from 1) the quality of the color results and 2) the comparison of fashion on maxmara fabric and toyobo fabric. This research aims to 1). To find out the quality of color and motif results in sublimation printing techniques on Maxmara fabrics and toyobo fabrics at Printkainmu Surabaya, 2). To find out the comparison of the quality of the results, the sublimation printing technique on clothes made of Maxmara and toyobo fabrics at Printkainmu Surabaya. This study uses an experimental method with a quantitative approach. The data collection method is through a questionnaire questionnaire with 12 instruments. Data was collected through a questionnaire questionnaire with 12 questions using a slap of 38 fashion design students who had or were taking printing courses. Data analysis was carried out by normality, homogeneity, and one-way ANOVA tests to determine whether there is a significant influence between treatments of printing ink. The results of the study show 1). The results of sublimation printing on maxmara fabric are more than 65% 2). And the sublimation printing results on Toyobo fabrics are 35% less 3). And the results of printing fabrics after being used as clothes are as much as 50% as good as both maxmara fabric and toyobo fabric depending on how the shape of the clothing is. This research shows that printing tactics on fabrics have the potential to become an alternative raw material in the manufacture of industrial clothing while supporting the use of technology over time. ABSTRAKSeiring berjalannya waktu, industri fashion kini menggunakan bahan utamanya melalui proses printing sublimasi terlebih dahulu agar semakin terlihat menarik. Teknik sublimasi dipilih karena kemampuannya menghasilkan cetakan dengan resolusi tinggi dan ketahanan yang baik. Dengan batasan diatas, maka rumusan pada masalah ini dapat diambil dari 1) kualitas hasil warna dan 2) perbandingan busana pada kain maxmara dan kain toyobo. Penelitian ini bertujuan 1). Untuk mengetahui kualitas hasil warna dan motif pada teknik printing sublimasi pada kain Maxmara dan kain toyobo di Printkainmu Surabaya, 2). Untuk mengetahui perbandingan kualitas hasil jadi teknik printing sublimasi pada busana berbahan kain Maxmara dan toyobo di Printkainmu Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data melalui angket kuisioner dengan 12 instrumen. Data dikumpulkan melalui angket kuisioner dengan 12 pertanyaan dengan menggunakan sampal sebanyak 38 mahasiswa tata busana yang pernah atau sedang mengambil mata kuliah printing. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas, homogenitas, ANOVA satu arah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan antar perlakuan dari tinta printing. Hasil penelitian menunjukkan 1). Hasil printing sublimasi pada kain maxmara lebih banyak 65% 2). Dan hasil printing sublimasi pada kain Toyobo lebih sedikit 35% 3). Dan hasil kain printing setelah dijadikan busana sebanyak 50% sama bagusnya baik kain maxmara maupun kain toyobo tergantung dari bagaimana bentuk busana tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa taknik printing pada kain sangat berpotensi menjadi bahan baku alternatif dalam pembuatan busana industri sekaligus mendukung pemanfaatan teknologi dengan seiring berjalannya waktu.