Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Isolasi dan Identifikasi Kitosan dari Cangkang Kreca (Bellamya javanica) dengan Spektroskopi Inframerah Hardani, Prisma Trida; Sari, Dewi Perwito; Rahayu, Asti
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 2 No 2 (2021): Farmasis : Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v2i2.5191

Abstract

Bellamya javanica atau yang lebih dikenal dengan nama kreca merupakan hewan dalam kelas gastropoda yang mengandung senyawa seperti kalsium, kitin, protein dan mineral. Kitosan dari cangkang umumnya diperoleh dari deasetilasi kitin dengan hidrolisis basa. Metode yang dilakukan untuk memperoleh kitosan meliputi deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi, kemudian hasil yang diperoleh di analisis dengan FT-IR. Hasil penelitian menunjukkan rendemen kitosan yang dihasilkan dari cangkang kreca (Bellamya javanica) adalah 10,768 persen. Derajat deasetilasi kitosan dari cangkang kreca adalah 84 persen. Hasil karakterisasi dengan spektroskopi inframerah menunjukkan bahwa senyawa hasil ekstraksi yang diperoleh adalah kitosan.
Uji Kualitatif dan Kuantitatif Hidrokuinon dalam Kosmetik Tanpa Izin Edar pada Marketplace Sari, Margareta Nilam; Sari, Dewi Perwito; Hardani, Prisma Trida
Journal of Islamic Pharmacy Vol 8, No 2 (2023): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v8i2.24757

Abstract

Kosmetik merupakan salah satu produk yang mudah didapatkan melalui marketplace. Kosmetik harus menggunakan bahan yang memenuhi persyaratan keamanan. Namun terdapat bahan yang tidak diizinkan digunakan dalam kosmetik, salah satunya hidrokuinon. Kosmetik hanya dapat diedarkan setelah mendapatkan izin edar dari BPOM. Hasil penelusuran peneliti pada salah satu marketplace diperoleh data bahwa kosmetik tanpa ijin edar memiliki banyak peminat dan terjual dalam jumlah puluhan ribu setiap bulannya. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan pengujian kualitatif dan kuantitatif kadar hidrokuinon pada kosmetik tanpa izin edar dalam marketplace. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya kandungan dan kadar hidrokuinon dalam sampel krim pemutih wajah tanpa izin edar pada marketplace. Metode uji kualitatif dilakukan dengan menggunakan pereaksi FeCl3 dan metode uji kuantitatif menggunakan spektrofotometri Uv-Vis. Hasil yang didapatkan dari uji kualitatif yaitu sampel V, W, X, Y, dan Z positif mengandung hidrokuinon yang ditunjukkan dengan perubahan warna ungu-kehitaman setelah ditambahkan pereaksi FeCl3. Hasil yang didapatkan pada validasi metode yaitu LOD 0,0474 ppm dan LOQ 0,1582 ppm, nilai presisi 0,879%, nilai koefisien korelasi (r2) 0,9992, nilai recovery yaitu 92,97 ±1,3573%, 92,36 ±1,6183, 107,22% ±0,7391. Berdasarkan hasil pengukuran, hidrokuinon yang terkandung dalam masing-masing sampel V 0,7759±0.0716ppm, W 0,9211±0.0489ppm, X 0,9812±0.0152ppm, Y 0,9317±0.0436ppm, Z 0,6226±0.0781ppm. Dapat disimpulkan bahwa kelima produk kosmetik tanpa izin edar di marketplace tersebut tidak memenuhi standar keamanan bahan baku kosmetik.
Pelatihan Pengolahan Minyak Biji Bunga Matahari (Helianthus Annus L.) Menjadi Massage Oil: Training on Processing Sunflower Seed Oil (Helianthus annus L.) into Massage Oil Dewi Perwito Sari; Rahayu, Asti; Mukti, Asri Wido; Hardani, Prisma Trida; Mukti, Ria Andriani; Purbosari, Ira; Pramushinta, Intan Ayu Kusuma; Andarwulan, Setiana; Sopandi, Tatang; Wijayati, Prasmita Dian; Mukhtar, M. Nushron Ali Mukhtar; Fatmawati; Ambarwati, Nadya; Sinulingga, Amanda Safithri; Amalia, Sri Hidayati; Framono, Indra Dwi
J.Abdimas: Community Health Vol 5 No 1 (2024): J.Abdimas: Community Health - Mei 2024
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/jach.v5n1.737

Abstract

Massage treatment is part of traditional health services which can provide a stimulating and relaxing effect, improve the blood and lymph circulation system and strengthen other body systems, intended to improve health and fitness. Massage treatments generally use massage oil containing essential oils as aromatherapy. The use of essential oils in aromatherapy, especially through massage treatments, must be mixed with carrier oil in the form of vegetable oil such as sunflower seed oil. Pengalangan village is a sunflower agrotourism village with great sunflower potential but the results of sunflower cultivation are still less than optimal and are limited to sunflower seed food. Therefore, the team provides an Eco-preneurship solution with an effort to increase the selling value of the results of processing sunflower seeds in the form of oil to be processed into massage oil. This effort was carried out by providing material using the lecture method and continued with training in making massage oil for PKK cadres and village residents as participants. The end of this activity showed an increase in participants' knowledge by 16.8%, as well as an increase in participants' skills in making massage oil products independently.
STRATEGI PENYULUHAN 8 FORMULA MEMBANGUN BISNIS DI DESA PENGALANGAN MENGANTI Purbosari, Ira; Rahayu, Asti; Pramushinta, Intan Ayu Kusuma; Hardani, Prisma Trida; Ambarwati, Nadya; Mukti, Asri Wido; Sari, Dewi Perwito; Sinulingga, Amanda Safithri; Sopandi, Tatang; Andarwulan, Setiana; Mukti, Ria Andriani; Wijayati, Prasmita Dian; Mukhtar, M. Nushron Ali; Fatmawati, Fatmawati; Maulidiyah, Zahro Al; Mufidah, Rofikatul
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23146

Abstract

Digital Marketing adalah istilah untuk pemasaran barang atau jasa yang terukur, ditargetkan, serta interaktif yang menggunakan teknologi digital. Perkembangan teknologi yang pesat telah memudahkan dunia bisnis, termasuk dalam hal keuangan. Produk serta layanan keuangan berbasis digital seperti fintech, semakin diminati oleh masyarakat. Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan industri fintech adalah perkembangan UKM. UKM semakin banyak yang menggunakan layanan digital untuk memudahkan konsumen dalam bertransaksi. Perkembangan usaha kecil menengah (UKM) yang terus bertambah juga menjadi pemicu terhadap berkembangnya industri fintech di Tanah Air. Tujuan penyuluhan ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh strategi penyuluhan 8 formula membangun bisnis di Desa Pengalangan Menganti. Metode yang digunakan yaitu melalukan tahapan observasi, penyiapan materi, pembuatan pre-test serta post-test dan tahap evaluasi. Peserta dalam penyuluhan ini berjumlah 22 orang. Dari hasil pnyuluhan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkat pengetahuan warga mengenai cara membangun bisnis dengan baik.
PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL 70% DAN 96% DAUN KUMIS KUCING (ORTHOSIPHON ARISTATUS) TERHADAP CANDIDA ALBICANS Oktavian, Satria; Purbosari, Ira; Hardani, Prisma Trida
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.33989

Abstract

Jamur menjadi salah satu penyebab penyakit infeksi di negara-negara tropis terutama di negara Indonesia. Kandidiasis merupakan salah satu infeksi jamur genus candida yang berkembang di mulut, disebabkan oleh jamur Candida albicans. Salah satu Tanaman yang dapat digunakan sebagai antijamur adalah kumis kucing (Orthosiphon aristatus), kumis kucing (Orthosiphon aristatus) memiliki kandungan senyawa yaitu flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan perbedaan daya hambat antijamur ekstrak etanol 70% dan 96% daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) terhadap Candida albicans. Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode maserasi selama 3x24 jam dengan remaserasi 1x24 jam. Pengujian aktivitas antijamur dilakukan dengan metode kirby bauer menggunakan kertas cakram dan Potato Dextrose Agar (PDA) sebagai media. Hasil ekstraksi yang diperoleh dengan menggunakan pelarut etanol 70% dan 96% secara berturut-turut didapatkan ekstrak kental sebanyak 54,437gram dengan persentase rendemen sebesar 13,60% dan 51,526gram dengan persentase rendemen sebanyak 12,88%. Hasil uji aktivitas antijamur secara berturut-turut terjadi penghambatan lemah pada konsentrasi 10%, 25%, dan 50% pada ekstrak etanol 70% dan 96% daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) yaitu sebesar 3,28 mm, 2,59mm, 2,47mm dan 3,06mm, 2,48mm, 0mm. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Two Way Anova dan diperoleh nilai sig sebesar 0,000, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan signifkan antara jenis pelarut dan konsentrasi ekstrak terhadap aktivitas antijamur.
Perbandingan Metode Isolasi Kitosan dari Cangkang Kreca (Bellamya javanica) Hardani, Prisma Trida; Sari, Dewi Perwito; Anisa, Siti
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 6 No. 2 (2024): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v6i2.6390

Abstract

Gastropoda termasuk salah satu kelompok hewan yang memiliki jumlah terbesar dalam dunia hewan dengan jenis yang umum dikenal adalah siput, kerang, dan cumi-cumi. Limbah cangkang merupakan masalah yang harus segera diatasi karena memiliki dampak yang buruk pada makhluk hidup, seperti terjadinya pencemaran tanah dan air. Limbah organik dari cangkang juga dapat mempengaruhi kualitas udara jika terjadi pembusukan dan dapat menimbulkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Kreca (Bellamya javanica) merupakan salah satu hewan Mollusca yang hidup bebas di daerah persawahan dan dapat dikonsumsi masyarakat. Cangkang kreca mengandung kitin, mineral, kalsium dan protein, sehingga limbah cangkangnya memiliki potensi untuk diolah dan dikembangkan menjadi suatu produk bernilai ekonomi tinggi salah satunya sebagai sumber kitin- kitosan. Kitosan merupakan salah satu turunan dari senyawa kitin diperoleh melalui proses demineralisasi, deproteinasi dan deasetilasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan penggunaan refluksdan magnetic stirrer pada proses isolasi kitosan tahap deasetilasi terhadap persentase rendemen dan derajat deasetilasi kitosan yang dihasilkan. Pada penggunaan refluks didapatkan nilai rendemen yang lebih besar yaitu 10,819% daripada magnetic stirrer. Hasil analisis FTIR dari kitosan yang dihasilkan dari penggunaan refluks dan magnetic stirrer didapatkan beberapa gugus fungsi yaitu gugus OH, CH, CO Amida, CH2 dan COC, dengan nilai derajat deasetilasi pada penggunaan refluks sebesar 38,6% dan 47,8% pada penggunaan magnetic stirrer, sehingga disimpulkan penggunaan magnetic stirrer lebih baik daripada refluks dilihat dari nilai derajat deasetilasinya. Gastropods are among the largest groups of animals in the animal kingdom, with commonly known types being snails, clams, and squid. Shell waste is a problem that needs to be addressed immediately because it has a detrimental impact on living beings, such as causing soil and water pollution. Organic waste from shells can also affect air quality if it decomposes and can cause respiratory infections. Kreca (Bellamya javanica) is one type of mollusk that lives freely in paddy fields and can be consumed by the community. Kreca shells contain chitin, minerals, calcium, and protein, so the shell waste has the potential to be processed and developed into a high-economic-value product, one of which is as a source of chitin-chitosan. Chitosan is a derivative of the chitin compound obtained through the processes of demineralization, deproteinization, and deacetylation. This study aims to determine the effect of using reflux and a magnetic stirrer in the chitosan isolation process at the deacetylation stage on the percentage yield and the degree of deacetylation of the resulting chitosan. Using reflux resulted in a higher yield value of 10.819% compared to the magnetic stirrer. The FTIR analysis results of the chitosan obtained from using reflux and magnetic stirrer showed several functional groups: OH, CH, CO Amide, CH2, and COC, with the degree of deacetylation using reflux being 38.6% and 47.8% using the magnetic stirrer. Therefore, it is concluded that using a magnetic stirrer is better than reflux in terms of the degree of deacetylation. Submitted: 28-03-2024, Revised: 02-10-2024, Accepted: 29-10-2024, Published regularly: December 2024
Validation of RP-HPLC Method for Determination of Curcumin Content Obtained from E-Commerce Dwi Framono, Indra; Hardani, Prisma Trida; Purbosari, Ira
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Volume 21, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v21i2.6162

Abstract

Among the curcuminoid compounds, curcumin is the dominant component and has promising hepatoprotective activity. Although the curcumin content in turmeric rhizomes varies, it is not less than 3.82%. The pharmacological effectiveness of curcumin is highly dependent on accurate and consistent dosage. Along with the rise of traditional medicine sales through e-commerce, determining curcumin levels is crucial to ensure product safety, efficacy, and quality. This study aims to measure the curcumin content in turmeric capsules obtained from e-commerce using the reversed-phase HPLC method with octadecylsilane stationary phase (C18), mobile phase HPLC grade methanol: 0.5% phosphoric acid (60:40), flow rate 0.8 ml/min with a wavelength of 425 nm. The validation parameters tested were selectivity, linearity, accuracy, precision, LOD and LOQ. The results showed that the reversed phase HPLC method has good selectivity with the same Rt value 2.624 and Rs ≥ 1.5 on curcumin standard obtained RS of 1.70 and 1.88 on the sample. The linearity test results obtained an R value of 0.9999 means that it meets the requirements of R > 0.99. The accuracy test with 80% addition is 96.141% ± 0.682, 100% addition is 94.081% ± 5.789 and 120% addition is 94.591% ± 5.723. In the repeatability test % RSD values obtained were 0.789%, 6.153%, and 5.500% respectively, which means that the %RSD < 8% is qualified. In the LOD and LOQ results obtained 0.917 µg/mL and 3.058 µg/mL. Validation of analytical methods in accordance with established requirements. The curcumin content produced in samples that have a BPOM license is higher at 12.757% ± 0.7177 than those that do not have a BPOM license which is 0.187633% ± 0.00583.