Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pola Penggunaan Obat Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan Faramita Hiola; Teti Sutriyati Tuloli; Siti Ruwaida D. Selong
Journal of Community and Clinical Pharmacy Vol. 1 No. 1 (2024): Volume 1 Edisi 1 2024
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jccp.v1i1.10

Abstract

Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan tekanan darah yaitu tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Penggunaan Obat Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah rekam medik pasien hipertensi di Puskesmas Totikum Selatan pada bulan Januari-Desember 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional. Data pasien yang diperoleh dibuat dalam bentuk tabel. Hasil penelitian frekuensi jenis kelamin untuk laki-laki berjumlah 46 orang dengan jumlah persentasenya 46,9% dan perempuan berjumlah 52 orang dengan jumlah persentasenya 53,1%, frekuensi dari umur pasien yang pada sebagian besar berkisar pada umur 45-50 tahun berjumlah 87 pasien (88,8%), 39-44 tahun berjumlah 8 pasien (8,2%), usia 33-38 berjumlah 2 pasien (2%), 27-32 tahun berjumlah 0 pasien (0%), pada usia 21-26 tahun berjumlah 1 pasien (1%), dan pada pasien usia 15-20 0 pasien (0%). Berdasarkan penggunaan obat pada periode Januari-Desember 2022 bahwa penggunaan obat hipertensi terbanyak yaitu Amlodipine sebanyak 73 kali dengan persentase (75,3%). Berdasarkan kategori tekanan darah pada periode Januari-Desember 2022 bahwa tekanan darah pasien hipertensi terbanyak yaitu kategori hipertensi stage 1 sebanyak 71 kali dengan persentase (72,4%).
Optimalisasi Peran Masyarakat Dalam Meningkatkan Kepatuhan Pengobatan Tuberkulosis (TBC): Optimizing the Role of the Community in Improving Tuberculosis (TBC) Treatment Adherence Faramita Hiola
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7415

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kepatuhan pengobatan menjadi tantangan utama dalam penanggulangan tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Artikel ini membahas pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung keberhasilan terapi TBC, terutama melalui peran kader kesehatan, keluarga, dan tokoh masyarakat. Metode edukatif dan pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kegiatan penyuluhan dan diskusi kelompok untuk meningkatkan kesadaran serta komitmen pasien menjalani pengobatan secara tuntas. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat tentang TBC dan pentingnya kepatuhan pengobatan, yang ditandai dengan meningkatnya partisipasi kader dalam pemantauan pasien serta antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan edukasi. Dengan optimalisasi peran komunitas, diharapkan angka keberhasilan pengobatan meningkat dan potensi resistensi obat dapat diminimalkan. Pendekatan kolaboratif antara tenaga kesehatan dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan pengendalian TBC yang berkelanjutan.
Evaluasi Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Tilango Teti Surriyati Tuloli; Faramita Hiola; Muhammad Taupik; Ariani H. Hutuba; Panu, Karmila; Rasdianah, Nur
Journal of Community and Clinical Pharmacy Vol. 2 No. 2 (2025): Volume 2, Number 2, 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jccp.v2i2.180

Abstract

Kepatuhan adalah tingkat seseorang dalam melaksanakan suatu aturan yang disarankan. Tingkat seseorang dalam melaksanakan perawatan, pengobatan, dan perilaku yang disarankan oleh perawat, dokter, atau tenaga kesehatan lainnya. Kepatuhan berobat memiliki arti sejauh mana seseorang minum obat, mengikuti diet, dan menjalankan perubahan gaya hidup sesuai dengan rekomendasi dari penyedia layanan kesehatan. Faktor penyebab ketidakpatuhan minum obat yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Tilango dan menganalisis hubungan antara karakteristik responden dengan kepatuhan minum obat, menggunakan kuesioner MMAS-8 terhadap 97 responden. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dan pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan evaluasi tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Tilango dengan metode MMAS-8 termasuk dalam kategori rendah. Berdasarkan karakteristik pasien, ada hubungan antara usia dengan kepatuhan minum obat yaitu dengan nilai p=0,000 (p<0,005) artinya ada hubungan yang signifikan. Sedangkan pada jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan tidak ada hubungan yang signifikan dengan nilai p(>0,005).
Evaluasi Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Tilango Teti Sutriyati Tuloli; Faramita Hiola; Muhammad Taupik; Ariani H. Hutuba; Panu, Karmila
Journal of Community and Clinical Pharmacy Vol. 2 No. 3 (2025): Volume 2, Number 3, 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jccp.v2i3.197

Abstract

Kepatuhan adalah tingkat seseorang dalam melaksanakan suatu aturan yang disarankan. Tingkat seseorang dalam melaksanakan perawatan, pengobatan, dan perilaku yang disarankan oleh perawat, dokter, atau tenaga kesehatan lainnya. Kepatuhan berobat memiliki arti sejauh mana seseorang minum obat, mengikuti diet, dan menjalankan perubahan gaya hidup sesuai dengan rekomendasi dari penyedia layanan kesehatan. Faktor penyebab ketidakpatuhan minum obat yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Tilango dan menganalisis hubungan antara karakteristik responden dengan kepatuhan minum obat, menggunakan kuesioner MMAS-8 terhadap 97 responden. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dan pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan evaluasi tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Tilango dengan metode MMAS-8 termasuk dalam kategori rendah. Berdasarkan karakteristik pasien, ada hubungan antara usia dengan kepatuhan minum obat yaitu dengan nilai p=0,000 (p<0,005) artinya ada hubungan yang signifikan. Sedangkan pada jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan tidak ada hubungan yang signifikan dengan nilai p(>0,005).
Perbandingan Produksi Enzim Selulase Dari Aspergillus niger Dengan dan Tanpa Menggunakan Penginduksi Carboxymethyl Cellulose (CMC): Comparison of Cellulase Enzyme Production from Aspergillus niger With and Without Using Carboxymethyl Cellulose (CMC) Inducer Aldevi Trisnawati Adam; Mahdalena Sy. Pakaya; Faramita Hiola; La Ode Aman; Wiwit Zuriati Uno
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 9: September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i9.8536

Abstract

Enzim selulase merupakan enzim yang mampu mendegradasi selulosa dengan produk utamanya yakni glukosa, selobiosa dan xilooligosakarida, selulase memiliki sistem enzim yang tersusun dari endo-1,4-?-glukanase, ekso-1,4-?-glukanase dan ?-D-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi enzim selulase dari Aspergillus niger dengan menggunakan penginduksi berupa CMC. Proses produksi dilakukan dengan menggunakan metode fermentasi cair dengan dan tanpa penambahan inducer. Aktivitas enzim selulase diuji secara kualitatif dilihat berdasarkan pembentukan zona hidrolitik. Hasil penelitian menunjukan bahwa enzim selulase yang diproduksi menggunakan inducer CMC membentuk zona hidrolitik lebih besar dibandingkan dengan tidak menggunakan inducer dengan nilai indeks aktivitas enzim secara berturut-turut sebesar 2,5 mm dan 1,93 mm. Dapat disimpulkan bahwa Aspergillus niger dapat menghasilkan enzim selulase lebih banyak dengan penambahan inducer CMC dibandingkan dengan tidak menggunakan inducer
Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Tanaman Sirih Cina (Peperomia Pellucida L. Kunth) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Mencit (Mus musculus) Widy Susanti Abdulkadir; Faramita Hiola; adam, mohamad sabrin
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 2 No. 2 (2025): Volume 2, Nomor 2, Tahun 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v2i2.31

Abstract

Kolesterol adalah zat yang ada di dalam tubuh dan sangat diperlukan oleh tubuh. Sirih Cina mengandung banyak senyawa kimia yang berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Ekstrak Etanol tanaman sirih cina (Peperomia Pellucida L. kunth) terhadap penurunan kadar kolesterol pada mencit (Mus musculus). Metode penelitian ini menggunakan metode maserasi, skrining fitokimia, dan uji efek hiperkolesterolmia. Dalam uji efek hiperkolesterolmia dilakukan menggunakan hewan uji mencit jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok 1 merupakan kelompok kontrol Negatig (Na CMC 1%), kelompok 2 merupakan kelompok kontrol Positif (Simvastatin 10 mg), kelompok 3 merupakan kelompok uji 1 (Dosis 100 mg/kg BB), dan kelompok 4 merupakan kelompok uji 2 (Dosis 200 mg/kg BB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ekstrak Etanol tanaman sirih cina (Peperomia Pellucida L. kunth) mengandung senyawa metabolit sekunder yakni flavonoid, saponin, dan tanin. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa efektivitas paling baik terdapat pada kelompok dengan dosis 100 mg/dL, namun kurang efektiv dibandingkan dengan kelompok positif (simvastastin 10 mg) .