Wulandari , Wulandari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Role of Social Activism Representative Board of Indonesian National Youth Committee (BP-KNPI) in Malaysia During Movement Control Order 2020-2021 Abadi, Mansurni; Wulandari , Wulandari
Antroposen: Journal of Social Studies and Humaniora Vol. 1 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.929 KB) | DOI: 10.33830/antroposen.v1i2.4104

Abstract

Through activism, community organization, and engagement in social movements, youth worldwide are becoming active actors, demonstrating their ability to influence society in times of crisis. In the context of Indonesian youth, especially those who are part of the diaspora community, attachment to fellow children of the nation is evidenced by social activism, as was the case in Malaysia during the movement control order between 2021 and 2022 through the representative body of the Indonesian Youth National Committee (BP-KNPI). Since its establishment on October 9, 2011, the Indonesian Youth National Committee (BP-KNPI), the representative body for Indonesian youth in Malaysia, has been proactive in playing its role as a second-track diplomatic force, advocating for youth and employment issues, and engaging in social activism to help Indonesian communities in Malaysia. During the pandemic period between March 2020 and December 2021, with the movement control order policy, the representative body of the Indonesian Youth National Committee (BP-KNPI) plays a role in social activism in three domains: (1) the field of employment by supporting the labour recalibration program, which repatriates illegal Indonesian workers in Malaysia (2). in the humanitarian realm by organising assistance from both internal and external parties, such as the Indonesian embassy in Kuala Lumpur; and (3). conducting second-track diplomacy to strengthen relations with the Malaysian Young Council and elements of the Malaysian government. In cyberspace, BP-KNPI Malaysia is also very active in raising solidarity and providing information related to recalibration programmes and social assistance through its members' potential as content creators and relationships with well-known media. Our research concludes that BP-KNPI Malaysia, as a youth civil society, has always been proactive in problem-solving during the pandemic through social activism in humanity, migrant workers from Indonesia, and legal literacy in cyberspace. BP-KNPI Malaysia also tactically implements the spirit of energy and harmony promoted by DPP-KNPI.
Expo Kewirausahaan: Membangun Jiwa Entrepreneur dan Mengasah Kreativitas Anak Sejak Dini, dibangku Usia Taman Kanak-kanak (TK) Insan Mandiri Kota Bandar Lampung Sariyah Astuti; Leni Anggraeni; Dian Puspita; Novi Ayu Kristina Dewi; Marilin Kristina; Miswan Gumanti; Wulandari , Wulandari; Rara Marselina Jupon; Nurlela
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI) Vol. 1 No. 4 (2024): April
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jpmi.v1i4.1147

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk dan tingkat pengangguran yang signifikan di Indonesia menimbulkan permasalahan sosial, termasuk kurangnya lapangan pekerjaan. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk meningkatkan potensi kewirausahaan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program expo kewirausahaan di sekolah taman kanak-kanak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus pada peningkatan potensi entrepreneur pada peserta didik TK Insan Mandiri, Kota Bandar Lampung melalui kegiatan expo kewirausahaan. Data diperoleh melalui observasi lapangan dan pengumpulan dokumen terkait kegiatan expo. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan memiliki dampak positif terhadap kecenderungan siswa untuk menjadi wirausaha, serta peran guru dalam memfasilitasi kegiatan ini sangat penting. Melalui kegiatan expo, siswa-siswi TK ini dilatih untuk memiliki ide kreatif, inovatif, dan kemandirian dalam mengelola produk serta mempromosikannya. Kuesioner yang diberikan kepada peserta menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyukai kegiatan expo kewirausahaan, dan banyak dari mereka berminat untuk menjadi wirausaha di masa depan. Kesimpulannya, kegiatan expo kewirausahaan efektif dalam mengembangkan potensi kewirausahaan peserta didik sekolah dasar, serta membentuk karakter kemandirian dan inovasi sejak dini. Diharapkan program ini dapat menjadi model pembelajaran efektif dalam mengembangkan kewirausahaan di sekolah dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia melalui generasi muda yang siap berwirausaha.