Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Usia dan Lama Kerja dengan keluhan Nyeri Punggung Bawah (NPB) pada Pengemudi ojek online (X) di Palembang Lisa Ariani; Yeni Indriyani; Salsabila Purnamasari; Rima Ernia; Muslimin Muslimin
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 18, No 2 (2023): Volume 18. No. 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkmi.18.2.2023.9-13

Abstract

Latar Belakang: Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan pada bagian otot rangka yang diakibatkan karena otot menerima beban statis secara berulang yang menyebabkan keluhan pada sendi, ligament serta tendon yang paling sering terjadi dalam aktivitas kerja.Tujuan:penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia dan lama kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pengemudi gojek di Palembang.Metode:Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat observasional analitik dengan rancangan pendekatan cross sectional, berlokasi di Kota Palembang dengan besar sampel 150 orang (purposive sampling). Data yang dikumpulkan berasal dari kuisioner. Hasil: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan lama kerja dengan nyeri punggung bawah pada pengemudi gojek di Palembang. Variabel yang berhubungan dengan NPB yaitu usia p=0,000 (p<0,05), lama kerja p=0,023 (p<0,05), dan pendidikan p=0,003 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia dan lama kerja dengan nyeri punggung bawah pada pengemudi gojek di Palembang. Hasil penelitian didapatkan pengemudi gojek paling banyak berusia 36-45 tahun dengan lama kerja paling banyak ≥ 8 jam dan mengalami nyeri punggung paling banyak pada 1 minggu terakhir.
Gambaran Keluhan Muskuloskeletal pada Petani Karet di Kelurahan Payaraman Timur Kecamatan Payaraman Tulus Dwiva Amalda; Yeni Indriyani; Sri Indra Kurnia; Salsabila Purnamasari; Rina SE Sitindaon
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol 18, No 3 (2023): Volume 18 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkmi.18.3.2023.1-7

Abstract

Latar Belakang: Muskuloskeletal disorders (MSDs) adalah cedera yang menyebabkan kelainan atau mengganggu sistem pergerakan manusia seperti otot, tendon, dan ligamen. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui gambaran keluhan muskuloskeletal, jenis kelamin, lama kerja, usia, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, indeks massa tubuh dan riwayat penyakit pada petani karet di Kelurahan Payaraman Timur Kecamatan Payaraman. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional, berlokasi di Kelurahan Payaraman Timur dengan besar sampel 148 orang (random sampling). Data yang dikumpulkan berasal dari kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk mengukur data nyeri muskuloskeletal. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin (p=0,759), lama kerja (p= 0,022), usia (p=0,000), kebiasaan merokok (p=0,254), aktivitas fisik (p=0,000), indeks massa tubuh (p=0,000), riwayat penyakit (p=0,003). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara Lama kerja, Usia, Aktivitas fisik, IMT dan Riwayat penyakit dengan keluhan muskuloskeletal pada petani karet di Kelurahan Payaraman Timur Kecamatan Payaraman
EXPERIENCES OF INDONESIAN STUDENTS JOINING SOCIAL CLUBS TO HELP REDUCING STRESS AND ANXIETY WHILE LIVING OVERSEAS Sri Indra Kurnia; Audi Ahmad Rikardi; Yeni Indriyani; Salsabila Purnamasari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.18845

Abstract

Gangguan kesehatan mental merupakan permasalahan yang dapat menyebabkan penyakit di seluruh dunia. Penyakit ini sebagian disebabkan oleh stres akademik yang diakibatkan oleh tugas-tugas maupun kegiatan selama belajar di sebuah perguruan tinggi atau universitas. Mahasiswa, terutama yang belajar di luar negeri, menghadapi beberapa tantangan seperti kultur shock, hambatan bahasa, perubahan lingkungan, dan perjuangan akademis yang sulit. Beberapa bukti menunjukkan bahwa dengan bergabung ke dalam klub sosial atau organisasi kemahasiswaan, mahasiswa merasakan lebih banyak manfaat yang mereka dapatkan untuk membantu mereka bertahan menyelesaikan tugas akademiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman mahasiswa Indonesia yang bergabung ke dalam klub sosial atau organisasi kemahasiswaan selama masa studi di Brisbane. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan terhadap 10 informan untuk mendapatkan saturasi data yang diharapkan. Setiap wawancara direkam menggunakan alat perekam dan di transkripsi menggunakan transcriber online bernama Temi. Berdasarkan data yang diperoleh selama wawancara, tema-tema yang muncul dibagi kedalam tiga kategori yang berbeda, yaitu; melepas stres, sumber dukungan, dan nilai profesional. Masing-masing tema telah menggambarkan pola khusus mengenai koping stres dan menghadapi kehidupan akademik selama studi di luar negeri. Hasil penelitian menunjukkan bergabung ke organisasi akan berkenalan dengan ritme sosial yang dinamis sehingga dianggap sebagai penghilang stres bagi anggota. Namun, pendapat yang kontra juga menarik untuk dibahas yakni terdapat dampak negatif dari bergabung ke organisasi.
Postur Kerja Ramah Lansia untuk Mencegah Terjadinya Keluhan Muskuloskeletal di Desa Cangkol Kabupaten Sukoharjo Salsabila Purnamasari; Nur ‘Aini Azhari Nugrahani; Jenita Berlian Nindyasari; Yeni Indriyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Anak Bangsa Vol. 1 No. 1 (2023): JUPENGMAS UNABA
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52120/jpm.v1i1.111

Abstract

Sukoharjo memiliki persentase penduduk lanjut usia (lansia) sebesar 13% yang artinya Sukoharjo telah memasuki struktur penduduk tua. Salah satu desa dengan struktur penduduk tua di Sukoharjo adalah Desa Cangkol. Mayoritas lansia di desa Cangkol masih aktif bekerja dan memiliki banyak keluhan muskuloskeletal, namun belum ada program yang memberikan edukasi terkait postur kerja ergonomis. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait postur kerja yang benar yang dilaksanakan di Desa Cangkol pada Bulan Juli, yang diikuti oleh 47 lansia. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan terkait postur kerja yang benar. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan lansia di Desa Cangkol. 
HUBUNGAN MOTIVASI DAN MEKANISME KOPING DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT Supirno, Supirno; Sitorus, Jenti; Millati, Rida'; Purnamasari, Salsabila; Hendrik, Hendrik
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 3 (2024): Vol. 6 No. 3 Edisi 2 April 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i3.2340

Abstract

 The results of a survey conducted at Prima Hospital 4 out of 10 people said they were not motivated at work and only carried out work only as a demand. This is due to the high workload. Meanwhile, 5 out of 10 people said they had less job satisfaction because they wanted to do good or bad work the same. The purpose of the study was to determine the relationship between work motivation and coping with job satisfaction in nurses at Prima Hospital. This type of quantitative research with a cross sectional approach with a sample of 64 nurses. The data collection tool used was a questionnaire and data analysis with Chi-Square. The results of this study found that there was a relationship between work motivation and job satisfaction with a p value of 0.014, and there was a relationship between coping mechanisms on job satisfaction with a p value of 0.005. The conclusion of the study is that there is a relationship between work motivation and coping mechanisms on job satisfaction in nurses at Prima Hospital. It is recommended that nurses who are research respondents can be used as evaluation material in an effort to increase satisfaction at work at Prima Hospital Pekanbaru.Keywords: Knowledge Level, Socioeconomics, Nutritional Status
Faktor-Faktor yang Berkorelasi dengan Kelelahan Kerja pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Purnamasari, Salsabila; Istichomah, Besta Ajeng Yoga; Hamida, Maftahatul
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 14 No 02 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v14i02.3764

Abstract

Mahasiswa merupakan bagian dari generasi yang berperan penting dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Kelelahan kerja pada mahasiswa menjadi isu yang signifikan karena berdampak pada produktivitas dan kesehatan, terutama di tengah tekanan akademik yang tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara faktor yang berkorelasi dengan kelelahan kerja, yaitu beban kerja fisik, pelemahan konsentrasi, dan motivasi, pada mahasiswa kesehatan masyarakat peminatan (K3) semester 6, yang sebelumnya belum banyak dieksplorasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional dan melibatkan 36 mahasiswa sebagai sampel. Data dikumpulkan pada Maret 2024 menggunakan kuesioner Subjective Self Rating Test (SSRT) untuk variabel kelelahan kerja dan pengukuran denyut nadi untuk menghitung Cumulative Vital Load (%CVL) sebagai indikator beban kerja fisik. Uji Spearman rank correlation menunjukkan hubungan signifikan antara beban kerja fisik (r = 0,468), pelemahan konsentrasi (r = 0,717), dan pelemahan motivasi (r = 0,563) dengan kelelahan kerja. Pelemahan konsentrasi merupakan variabel dengan hubungan terkuat. Hasil ini menunjukkan perlunya intervensi, seperti pelatihan manajemen waktu dan teknik relaksasi, untuk meningkatkan konsentrasi dan mengurangi kelelahan kerja mahasiswa kesehatan masyarakat.
Analisis Faktor Risiko Keluhan Fotokeratitis pada Pekerja Bengkel Las di Kabupaten Sragen Tanaya, Ega; Purnamasari, Salsabila
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 14 No 02 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v14i02.3767

Abstract

Industri pengelasan di sektor informal memiliki potensi risiko kesehatan terutama terhadap mata diakibatkan oleh paparan radiasi UV-B yang dapat menyebabkan fotokeratitis. Kondisi ini sering dialami oleh pekerja bengkel las yang bekerja tanpa perlindungan memadai selama melakukan proses pengelasan. Pekerja las seringkali kurang menyadari risiko kesehatan akibat paparan sinar UV-B dan belum sepenuhnya menerapkan praktik keselamatan kerja. penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis faktor risiko keluhan fotokeratitis terhadap tenaga kerja pengelasan di Kecamatan Karangmalang dan Masaran, Kabupaten Sragen. Model riset yang diaplikasikan ialah cross-sectional, melalui sampel keseluruhan sebanyak 121 pekerja yang ditentukan dengan menerapkan pendekatan metode total sampling. Perolehan data memakai kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan fotokeratitis pada tenaga kerja bengkel pengelasan, yaitu penggunaan APD (p-value = 0,000) dan lama paparan sinar UV-B (p-value = 0,000). Faktor lain seperti usia (p-value =0,513), pendidikan (p-value =0,206), dan masa kerja (p-value =0,431) tidak ditemukan hubungan dengan keluhan fotokeratitis. Temuan ini menekankan pentingnya penggunaan APD secara konsisten dan pengaturan jam kerja yang aman untuk mengurangi paparan radiasi UV-B. Penelitian ini berkontribusi terhadap upaya promosi kesehatan kerja di sektor informal dengan menekankan peningkatan kesadaran dan kepatuhan terhadap praktik keselamatan kerja pada pekerja las.
GAMBARAN TINGKAT KEBISINGAN DAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA JALAN TOL DI PT. X: SEBUAH ANALISIS DESKRIPTIF Zuhra, Athaya Nadya; Purnamasari, Salsabila; Asyfiradayati, Rezania
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.41004

Abstract

Kebisingan di lokasi proyek konstruksi, khususnya pada proyek jalan tol, merupakan salah satu faktor risiko utama yang dapat berdampak pada kesehatan pekerja, terutama sistem pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intensitas kebisingan dan gangguan pendengaran pada pekerja proyek jalan tol di PT X. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara sekunder melalui hasil pengukuran kebisingan oleh pihak ketiga dan pemeriksaan audiometri dari PT X. Pengukuran kebisingan dilakukan di empat titik berbeda menggunakan Sound Level Meter SNDWAY SW-524. Pemeriksaan audiometri terhadap 32 pekerja menggunakan Audiometer Proton SNI IEC 60645-1:2017. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Variabel penelitian ini berupa intensitas kebisingan dan gangguan pendengaran. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai terendah tercatat di STA 28 sebesar 53,3 dB, diikuti oleh STA 29 sebesar 54,2 dB, dan STA 30 sebesar 54,5 dB sedangkan tingkat kebisingan tertinggi tercatat sebesar 80,7 dBA di STA 25, masih di bawah Nilai Ambang Batas (NAB) 85 dBA. Selain itu, pemeriksaan audiometri terhadap 32 pekerja mengungkapkan bahwa 25 responden (78%) memiliki ambang pendengaran normal, sementara 7 responden (22%) mengalami gangguan tuli ringan. Meskipun tingkat kebisingan berada di bawah NAB, paparan terus-menerus tetap berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran. Keterbatasan penelitian ini meliputi penggunaan data sekunder dan jumlah sampel yang relatif kecil, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan secara luas. Implementasi tindakan pencegahan, seperti pengendalian administratif, rotasi kerja di area kebisingan tinggi, dan penggunaan alat pelindung diri, diperlukan untuk mengurangi dampak negatif kebisingan terhadap kesehatan pekerja.
FAKTOR RISIKO KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA SEKTOR KONSTRUKSI JALAN TOL Milenia, Alifia Putri; Purnamasari, Salsabila; Asyfiradayati, Rezania
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.41030

Abstract

Kelelahan merupakan kondisi yang lazim dialami oleh pekerja di sektor konstruksi. Kelelahan dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan pekerja, meningkatkan risiko kecelakaan, cedera, dan penyakit akibat kerja. Kelelahan dipengaruhi oleh berbagai faktor, beberapa di antaranya adalah usia pekerja, paparan suhu panas, dan kapasitas vital paksa paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia, iklim kerja, dan kapasitas vital paksa paru dengan kelelahan kerja pada pekerja konstruksi jalan tol. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Penelitian berlokasi di lokasi Proyek Pembangunan Jalan Tol PT. X yang dilaksanakan pada bulan Juli 2024. Populasi pada penelitian ini merupakan para pekerja konstruksi proyek pembangunan jalan tol pada periode Bulan Juni 2024 yang terekam dalam laporan hasil pemeriksaan kesehatan PT X. Sampel pada penelitian ini berjumlah 32 pekerja dan 8 titik pengukuran iklim kerja. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Variabel independen penelitian ini berupa usia pekerja, iklim kerja, dan kapasitas vital paksa paru pekerja. Variabel dependen berupa nilai kelelahan kerja. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara usia pekerja dengan kelelahan kerja (p=0,013), tingkat iklim kerja dengan kelelahan kerja (p=0,011), dan kapasitas vital paksa paru pekerja dengan kelelahan kerja (p=0,046). Semakin tinggi usia pekerja dan tingkat iklim kerja, maka akan semakin tinggi pula nilai kelelahan kerja pekerja. Selain itu, semakin tinggi kapasitas vital paksa paru pekerja, maka akan semakin rendah nilai kelelahan kerja pekerja.  
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MSDs SAAT PERKULIAHAN PADA MAHASISWA Andayani, Agnes Trisna; Purnamasari, Salsabila
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44859

Abstract

Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan salah satu permasalahan kesehatan global yang berdampak signifikan pada jutaan orang di berbagai kelompok usia. Salah satu kelompok usia yang sering mengalami MSDs adalah mahasiswa. Menurut studi terkini, nyeri punggung bawah dan MSDs menjadi penyumbang utama dalam Years Lived with Disability (YLDs) secara global. Prevalensi gangguan ini menunjukkan angka yang mencerminkan masalah serius di Indonesia, terutama di kalangan mahasiswa yang sering menghabiskan waktu lama duduk dan menjalani aktivitas perkuliahan dengan postur tidak ergonomis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan keluhan MSDs saat perkuliahan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan angkatan 2023 Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari mahasiswa FIK Angkatan 2023 UMS yang berjumlah 275 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive proposional sampling. Instrumen menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM) dan Rapid Entire Body Assessment (REBA). Analisis statisik yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat yang menggunakan metode uji Chi Square. Variabel terikat yakni keluhan MSDs, sedangkan variable bebasnya yaitu indeks massa tubuh, durasi duduk, dan postur tubuh saat mengikuti perkuliahan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara keluhan MSDs dengan postur tubuh dengan nilai (p-value = 0,2019), IMT dengan nilai (p-value 0,419), dan durasi duduk dengan nilai (p-value 0,889). Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara keluhan MSDs dengan postur tubuh, IMT, dan durasi duduk. Mahasiswa diharapkan untuk menjaga postur tubuh saat duduk dan melakukan peregangan karena perubahan postur tubuh yang lama dapat memunculkan keluhan MSDs pada bagian tubuh tertentu.