Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hidup sehat dan bahagia di usia senja melalui pencegahan hipertensi di Desa Pucangan Indriyani, Yeni; Kusumawati, Maharani Ayu; Wahyuni, Apriliyana Dwi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29269

Abstract

Abstrak Lansia merupakan kelompok rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi, yang menjadi salah satu penyakit degeneratif dengan risiko kematian tinggi. Desa Pucangan, Kabupaten Sukoharjo, memiliki 1.008 lansia, dengan sebagian besar mengalami hipertensi akibat minimnya kesadaran akan pola hidup sehat dan rendahnya aktivitas fisik. Program pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran lansia terhadap pengelolaan hipertensi melalui penyuluhan dan senam hipertensi. Kegiatan meliputi pemeriksaan tekanan darah, penyuluhan tentang hipertensi, pelaksanaan senam, dan pelatihan kader posyandu. Hasil program menunjukkan peningkatan pemahaman lansia tentang pentingnya pola hidup sehat sebesar 60% yang ditunjukkan dengan keaktifan dalam diskusi, meskipun partisipasi awal masih rendah. Lansia yang mengikuti senam hipertensi menunjukkan antusiasme dan perbaikan tekanan darah. Evaluasi mengidentifikasi perlunya pemantauan berkelanjutan dan variasi kegiatan untuk meningkatkan partisipasi. Program ini diharapkan menurunkan prevalensi hipertensi dan meningkatkan kualitas hidup lansia di Desa Pucangan. Kata kunci: hidup sehat; lansia; hipertensi Abstract The elderly are a vulnerable group to various health problems, including hypertension, which is one of the degenerative diseases with a high risk of death. Pucangan Village, Sukoharjo Regency, has 1,008 elderly people, most of whom have hypertension due to lack of awareness of a healthy lifestyle and low physical activity. This community service program aims to increase the knowledge and awareness of the elderly regarding hypertension management through hypertension counseling and exercise. Activities include blood pressure checks, hypertension counseling, exercise implementation, and training for posyandu cadres. The results of the program showed an increase in the elderly's understanding of the importance of a healthy lifestyle by 60% as indicated by activeness in discussions, although initial participation was still low. The elderly who participated in hypertension exercise showed enthusiasm and improved blood pressure. The evaluation identified the need for ongoing monitoring and variations in activities to increase participation. This program is expected to reduce the prevalence of hypertension and improve the quality of life of the elderly in Pucangan Village. Keywords: healthy life; elderly; hypertension
PROGRAM PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN KADER AISYIYAH SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI WONOSOBO Indriyani, Yeni; Purnamasari, Salsabila; Werdani, Kusuma Estu; Kusumawati, Maharani Ayu; Fajrin, Rahmawati; Ichsan, Burhannudin; Umaroh, Ayu Khoirotul
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29276

Abstract

Abstrak: Stunting merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, termasuk di Kabupaten Wonosobo khususnya di Desa Butuh Lor, yang memiliki prevalensi kasus stunting tinggi sebesar 56,52% pada tahun 2023. Berbagai faktor penyebab, meliputi kondisi ekonomi, pola asuh, asupan gizi, dan sanitasi yang kurang memadai. Upaya pemerintah desa dan kader kesehatan dalam pencegahan stunting masih belum optimal, sehingga diperlukan adanya suatu intervensi program berbasis pelatihan dan pendampingan kader. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas softskill (komunikasi, advokasi, dan edukasi) dan hardskill (pemeriksaan antropometri, pemantauan tumbuh kembang, dan intervensi gizi) dalam pencegahan stunting melalui pelatihan dan pendampingan, sekaligus mendukung perumusan kebijakan berbasis desa untuk pencegahan stunting di Desa Butuh Lor, Wonosobo. Metode pelaksanaan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Kegiatan melibatkan pelatihan, Focus Group Discussion (FGD), dan penyusunan policy brief sederhana untuk meningkatkan kapasitas kader kesehatan. Hasil program menunjukkan bahwa pelatihan efektif dalam meningkatkan pengetahuan kader sebesar 40% dan keterampilan kader sebesar 40% serta menghasilkan rancangan sederhana kebijakan untuk pencegahan stunting. Program ini berkontribusi pada penguatan peran kadder dan komitmen pemerintah desa dalam upaya pencegahan stunting.Abstract: Stunting is a major health problem in Indonesia, including in Wonosobo Regency, especially in Butuh Lor Village, which has a high prevalence of stunting cases of 56.52% in 2023. Various causal factors include economic conditions, parenting patterns, nutritional intake, and inadequate sanitation. The efforts of the village government and health cadres in preventing stunting are still not optimal, so a program intervention based on training and mentoring for cadres is needed. This community service aims to increase the capacity of soft skills (communication, advocacy, and education) and hard skills (anthropometric examinations, growth and development monitoring, and nutritional interventions) in preventing stunting through training and mentoring, while supporting the formulation of village-based policies for preventing stunting in Butuh Lor Village, Wonosobo. The implementation method includes the preparation, implementation, and monitoring and evaluation stages. Activities involve training, Focus Group Discussions (FGDs), and the preparation of simple policy briefs to increase the capacity of health cadres. The results of the program show that the training is effective in increasing cadre knowledge by 40% and cadre skills by 40% and produce a simple policy design for stunting prevention. This program contributes to strengthening the role of cadres and the commitment of village governments in stunting prevention efforts.