Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUATAN LITERASI DIGITAL DALAM MEWUJUDKAN PROFESIONALISME GURU SESUAI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Eva Pratiwi Pane; Theresia Monika Siahaan; Eduward Situmorang; Gayus Simarmata; Vita Riahni Saragih; Rina Devi Romauli Siahaan; Benjamin A Simamora; Sunggul Pasaribu; Reagan Surbakti Saragih
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.348-355

Abstract

Banyak tindakan positif telah diambil dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah, namun perlu disajikan dengan cara yang lebih efektif agar dapat dijadikan contoh dan inspirasi bagi para guru. Literasi digital menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan akses, keterampilan, dan pemahaman akan pentingnya literasi digital. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk memperkuat literasi digital guru melalui platform digital. Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi peluang dan tantangan yang muncul dalam memperkuat literasi digital melalui platform digital, serta memberikan rekomendasi konstruktif untuk mengembangkan literasi digital guru. Beberapa peluang dalam penguatan literasi digital melalui platform digital meliputi mempermudah akses informasi, meningkatkan kualitas pembelajaran dengan metode yang bervariasi dan menarik, serta mengembangkan keterampilan kritis seperti berpikir, berkolaborasi, berkomunikasi, dan berkreasi. Di sisi lain, beberapa tantangan dalam penguatan literasi digital melalui platform digital mencakup keterbatasan akses, kurangnya keterampilan dasar dalam mengoperasikan perangkat digital, dan ketidakpahaman tentang manfaat serta dampak penggunaan platform digital dalam proses pembelajaran. Beberapa masih menganggap platform digital hanya sebagai alat hiburan atau sarana komunikasi, bukan sebagai alat pembelajaran yang serius. Upaya meningkatkan literasi digital diharapkan dapat membantu guru mencapai profesionalisme yang lebih tinggi dengan pemahaman yang mendalam tentang kurikulum merdeka, kompetensi yang diperlukan oleh pendidik, dan pentingnya literasi digital. Dengan demikian, guru dapat menguasai literasi digital dengan baik, menjalankan tugas mereka secara optimal dan profesional, dan siap menghadapi tantangan pendidikan sesuai dengan kurikulum merdeka.
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUI PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN TERINTEGRASI KEARIFAN LOKAL SUMATERA UTARA Gayus Simarmata; Sunggul Pasaribu; Dwi Priyanti; Anton Luvi Siahaan; Benjamin A Simamora; Risma Hartati; Dian Arisetya; Zulmawati Zulmawati; Insenalia Sampe Roly Hutagalung; Rina Devi Romauli Siahaan; Sudirman TP. Lumbangaol; Yoel Octobe Purba; Junifer Siregar; Immanuel Doclas Belmondo Silitonga
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.32361

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan model pembelajaran yang terintegrasi dengan kearifan lokal Sumatera Utara. Pelatihan ini diikuti oleh 20 guru SMA HKBP Nommensen Pematangsiantar dan berlangsung selama lima hari di Pematangsianatr. Metode pelatihan meliputi workshop, diskusi kelompok, dan simulasi kelas yang menekankan pada penggunaan elemen budaya lokal seperti ulos, cerita rakyat, dan sejarah lokal dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kompetensi guru meningkat dari 60% pada pre-test menjadi 90% pada post-test, mencerminkan peningkatan sebesar 30%. Selain itu, 90% guru mulai mengimplementasikan kearifan lokal dalam pembelajaran sehari-hari setelah mengikuti pelatihan. Meskipun demikian, beberapa kendala seperti kesulitan dalam memahami dan mengadaptasi kearifan lokal ke dalam kurikulum, serta keterbatasan waktu dan sumber daya masih dihadapi oleh para guru. Untuk memastikan keberlanjutan peningkatan kompetensi, direkomendasikan adanya pelatihan lanjutan, workshop berkala, dan pendampingan berkelanjutan. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa pelatihan berbasis kearifan lokal sangat efektif dan harus dipertimbangkan dalam kebijakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta melestarikan budaya lokal.