Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh motivasi kerja, budaya organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Bank Kalsel Cabang Paringin Rifani, Muhammad; Sutrisno, Sutrisno
Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No. 7 (2022): Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan
Publisher : Departement Of Accounting, Indonesian Cooperative Institute, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32670/fairvalue.v4i7.4895

Abstract

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan jumlah populasi 51 orang, sampel 51 orang dengan teknik sampel sensus dan teknik analisis data dengan instrumen penelitian Validitas, Reliabilitas, Asumsi Klasik dan menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja, budaya organisasi dan kepemimpinan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja pegawai Bank Kalsel Cabang Paringin. Motivasi Kerja, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja Pegawai Bank Kalsel Cabang Paringin dan variabel yang berpengaruh dominan terhadap Kinerja Pegawai Bank Kalsel Cabang Paringin adalah Budaya Organisasi. Nilai R2 sebesar 0,503 yang berarti besarnya variasi kontribusi seluruh variabel bebas terhadap variabel yang bergantung padanya sebesar 50,3% sedangkan sisanya sebesar 49,7% dijelaskan oleh alasan lain di luar penelitian ini.
Internalisasi Kearifan Lokal Sebagai Upaya Pelestarian Adat dan Budaya Masyarakat Dayak Kiyu Desa Hinas Kiri Kabupaten Hulu Sungai Tengah Rifani, Muhammad; Damaiyanti, Varinia Pura; Khotimah , Usnul; Rasidah, Miftah; Pratama, Muhammad Daffa'; Permadani, Muhammad Bagus; Rahma SAS, Cindi Novita; Huda, Nurul; Hawa, Siti; Rahmadini, Nasifa Noor; Koso, Difa Salsabila
Hayak Bamara: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/hb.v2i2.414

Abstract

Local wisdom is an identity that reflects the unique values and traditions of the local community. Hinas Kiri Village, which is inhabited by the Dayak Meratus community, has local wisdom that is very important to maintain a balance between modernization and cultural preservation. These values are reflected in the lifestyle that continues to be applied by the community and upholds ancestral culture to this day. This service aims to internalize local wisdom as part of efforts to preserve customs and culture, especially in the Dayak Kiyu community. Thus, visitors can also enjoy seeing and interacting directly with local culture. Therefore, the service team wanted to dig deeper into the local wisdom of the Dayak Community from Hinas Kiri Village. The program implementation is obtained through the following stages, namely; 1) Focus group discussion; 2) Nature school; 3) Village discussion; and 4) Internalization of local wisdom. The method used in this service activity is the live-in method, where researchers live and interact directly with the community. The results of this effort are expected to be a means of preserving traditional culture in Hinas Kiri Village. So that the benefits are not only felt by the local community, but also by tourists. This program is also expected to strengthen public awareness of the importance of local wisdom and its role in encouraging sustainable tourism. Through this program, the service team believes that tourism developed by the Dayak Kiyu Community through its local wisdom can make Hinas Kiri Village superior in terms of promoting cultural tourism while maintaining the typical cultural heritage of Dayak Meratus.
Penambahan Ekstrak Ranting Karamunting (Rhodomyrtus Temenosa) Sebagai Inhibitor Alami Pada Baja AISI 1040 Yanti, Lisda; Darma, Daffa Irsyad; Rifani, Muhammad; Tajalla, Gusti Umindya Nur; Awali, Jatmoko; Mohd, Yusairie; Triana, Yunita
SPECTA Journal of Technology Vol. 7 No. 2 (2023): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/specta.v7i2.925

Abstract

  In this study, Karamunting twig extract (Rhodomystus tementosa) was used as a natural inhibitor on AISI 1040 steel. Based on the results of functional group analysis, it was confirmed that the compounds found in Karamunting twig extract are tannins and flavonoids. Electrochemical analysis using the potentiodynamic method showed the lowest corrosion rate at 300 ppm inhibitor concentration, with a corrosion rate of 2.881 mm/yr with an inhibition efficiency of 76.732%. Furthermore, the EIS test showed the highest inhibition efficiency at a concentration of 300 ppm, with a value of 66.720%.
Harmonisasi Alam dan Budaya: Mewujudkan Keberlanjutan Wisata Melalui Peranan Ekonomi Masyarakat Kiyu Desa Hinas Kiri Kabupaten Hulu Sungai Tengah Rahma SAS, Cindi Novita; Damaiyanti, Varinia Pura; Pratama, Muhammad Daffa'; Khotimah , Usnul; Rifani, Muhammad; Rasidah, Miftah; Rahmadini, Nasifa Noor; Hawa, Siti; Koso, Difa Salsabila; Huda, Nurul; Pratama, Muhammad Bagus
Hayak Bamara: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/hb.v3i1.417

Abstract

The shift in tourist preferences toward experience-based tourism and environmental responsibility presents significant opportunities for developing Hinas Kiri Village as a tourist destination. Natural attractions such as the hiking trails of Mount Halau-Halau and the cultural richness of the Dayak Meratus people are the main draws that can be further optimized. The development of this village follows a community empowerment approach through the “live-in” method, where the team resides with the local community to build deeper connections and understand their lifestyle and wisdom. One of the key steps is holding Village Discussions, which explore the community's creative economic potential. The focus is on handicrafts and simpai accessories, which hold high cultural value and can become the village's signature products. These products are expected not only to increase community income but also to introduce Dayak Meratus culture to visiting tourists. Community empowerment is carried out through various trainings, including craft skills, business management, and marketing. Additionally, collaboration with the government and tourism-aware groups (POKDARWIS) is crucial for creating a sustainable tourism ecosystem. Infrastructure support, such as road access, tourism facilities, and appropriate promotion, is needed to make the village's tourism potential more widely known and attract tourists. However, this development must be carried out wisely, balancing economic growth, cultural preservation, and environmental sustainability. The natural environment and customs of the Dayak Meratus people are important identities that must be preserved and are expected to develop sustainably, providing economic benefits for the local community while preserving cultural heritage and maintaining the natural environment, which is the village's primary asset.
Tanggung Jawab Perdata Rumah Sakit Terhadap Pasien Jiwa yang Melukai Diri atau Orang Lain Saat Dirawat Patriajaya, Bianda Adeti; Rifani, Muhammad; Sukmajaya, Lusiana Pratiwi; Prayuti, Yuyut
Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik Vol. 5 No. 6 (2025): (JIHHP) Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik
Publisher : Dinasti Review Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jihhp.v5i6.5557

Abstract

Rumah sakit sebagai institusi layanan kesehatan memikul tanggung jawab hukum dan moral dalam merawat pasien dengan gangguan jiwa, khususnya ketika pasien menunjukkan perilaku yang membahayakan diri sendiri atau orang lain selama masa perawatan. Pada praktiknya, situasi tersebut kerap menimbulkan gugatan dari keluarga atau masyarakat yang menilai telah terjadi kelalaian pengawasan. Pendekatan yuridis normatif serta analisis terhadap putusan pengadilan dan regulasi yang berlaku bahwa tanggung jawab perdata rumah sakit dapat dikaji melalui dua aspek utama, yakni wanprestasi dan perbuatan melawan hukum. Tanggung jawab ini mencakup kewajiban administratif, tindakan medis, serta penerapan standar operasional prosedur, termasuk asesmen risiko, rawat paksa, dan penanganan pasien agresif. Studi kasus di rumah sakit jiwa di Magelang, Sulawesi Selatan, dan Jakarta menunjukkan bahwa kelemahan dalam dokumentasi medis dan keterbatasan infrastruktur sering kali menjadi dasar gugatan perdata. Selain itu, ketimpangan fasilitas antara rumah sakit di perkotaan dan daerah memperbesar risiko hukum. Perlindungan hukum bagi pasien menuntut adanya sistem layanan yang adil dan akuntabel. Penguatan prosedur operasional, peningkatan kapasitas tenaga medis, serta koordinasi lintas sektor menjadi langkah penting untuk menjamin keselamatan pasien sekaligus meminimalkan potensi sengketa hukum.
Fasilitasi Penanganan Resiko Sosial Pada Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jembatan Batulicin–Pulau Laut Kabupaten Kotabaru Hamid, Ismar; Nur, Rahmat; Irsan, Irsan; Zulaikha, Siti; Widaty, Cucu; Alex, Alex; Yusril, Yusril; Rifani, Muhammad; Pratama, Muhammad Daffa; Saragih, Defica A.; Azumardi, Andri Noor; Mustakimah , Wafiq
Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): Pengabdian Masyarakat (DIMASY)
Publisher : Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/

Abstract

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu agenda strategis pemerintah dalam meningkatkan konektivitas wilayah, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu proyek prioritas di Kabupaten Kotabaru adalah pembangunan Jembatan Batulicin–Pulau Laut, yang diharapkan dapat memperkuat akses transportasi darat antara wilayah Batulicin dan Pulau Laut. Namun, pembangunan ini memerlukan pengadaan tanah dalam skala besar yang berpotensi menimbulkan berbagai resiko sosial, seperti sengketa kepemilikan lahan, ketidaksesuaian nilai ganti rugi, hilangnya mata pencaharian, hingga potensi konflik sosial di masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan pada fasilitasi penanganan resiko sosial dalam rangka mendukung kelancaran proses pengadaan tanah. Metode pelaksanaan yang digunakan meliputi: (1) identifikasi dan pemetaan sosial untuk memetakan profil masyarakat terdampak; (2) pendekatan partisipatif melalui musyawarah dan forum diskusi kelompok; (3) sosialisasi dan edukasi terkait regulasi pengadaan tanah dan hak-hak masyarakat; (4) fasilitasi mediasi untuk menyelesaikan sengketa lahan; serta (5) pendampingan masyarakat baik secara administratif maupun sosial ekonomi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat mengenai prosedur pengadaan tanah, tersusunnya data sosial terdampak yang akurat, terbentuknya forum komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, serta penyelesaian sejumlah sengketa awal terkait batas kepemilikan tanah. Selain itu, kegiatan ini juga berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan memperkuat kohesi sosial di tingkat lokal. Dengan demikian, fasilitasi penanganan resiko sosial terbukti menjadi strategi penting untuk mendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.