Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENDAMPINGAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SDIDTK PADA GURU PAUD DAN TK DI KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN Khasanah, Uswatun; Badriyah, Badriyah; Rahardjo, Sutio; Nurlaili, Anis; Hendriyani, Feftin
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 3 No 1 (2019): July
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.248 KB)

Abstract

Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehenship dan berkualitas dilakukan pada masa kritis melalui kegiatan ?stimulasi, deteksi dan intervensi dini? penyimpangan tumbuh kembang balita. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang menyeluruh dan terkoordinasi, diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga ( orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader,tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat) dan tenaga profesional (kesehatan, pendidikan dan sosial). Peran serta guru PAUD sebagai salah satu sasaran tidak langsung pada pelaksanaan SDIDTK diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan formal. Di Kecamatan Socah terdapat 292 anak usia pra sekolah, dengan jumlah PAUD dan TK sebanyak 35 sekolah dan sebagian besar guru PAUD dan TK yang ada belum pernah mendapatkan pengetahuan ataupun pelatihan tentang SDIDTK. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini, dari 30 guru PAUD/TK yang mengikuti kegitan, untuk pengukuran pertumbuhan dan semua guru PAUD/TK sudah dapat melakukan dengan benar. Sedangkan untuk pengukuran perkembangan, pada saat dilakukan evaluasi kegiatan yang pertama masih ada yang belum bisa melakukan dengan benar penilaian perkembangan dengan menggunakan KPSP namun pada saat evaluasi kedua dan ketiga semua guru PAUD/TK sudah dapat melakukan dengan benar.  
Effectiveness of Oxytocin Massage Combination Jamu Bejja on Breast Milk Production and Uterine Involution Feftin Hendriyani; Suryaningsih Suryaningsih
Aloha International Journal of Health Advancement (AIJHA) Vol 5, No 1 (2022): January
Publisher : Alliance oh Health Activists (AloHA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/aijha50103

Abstract

Introduction: A breastfeeding mother has many nutritional needs in every food she consumes by paying attention to the needs needed by her body. Breast milk is a liquid to meet the nutritional needs of babies and protect from disease. Breast milk is given to babies because it can prevent infectious and non-communicable diseases, as well as increase IQ, EQ, and strengthen the affectionate relationship between mother and child. The World Health Organization (WHO) recommends that every newborn should be exclusively breastfed for six months. However, exclusive breastfeeding is a program that is quite difficult to develop. The cause of the low level of exclusive breastfeeding stems from the delay in breastfeeding which resulted in a decrease in breast milk production. This study aimed to determine the effectiveness of the Combination of Jamu Bejja and Oxytocn Massage on Breast Production and Uterine Involution. Methods: The design used a quasi-experiment. The population was postpartum mothers in Bangkalan Regency. The sample consisted of 30 in treatment groups 1, 30 in treatment groupt 2 and 30 in control groups. The variables were oxytocin massage, jamu bejja, milk production and uterine involution. Data collection used observation sheets (quasi-experimental). Data analysis used man whitney and kruskal wall tests. Results: there were differences in the effect of the combination of oxytocin massage and jamu bejja Madura on milk production and uterine involution with α
PERAN VITAMIN C, VITAMIN E, DAN TUMBUHAN SEBAGAI ANTIOKSIDAN UNTUK MENGURANGI PENYAKIT DIABETES MELLITUS Feftin Hendriyani; Elsa Safira Prameswari; Agung Suharto
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 8, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.307 KB)

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit dengan komponen stres oksidatif. Stres oksidatif adalah keadaan yang ditandai oleh ketidakseimbangan antara oksidan dan antioksidan dalam tubuh. Munculnya stres oksidatif pada DM terjadi melalui suatu mekanisme, yakni glikasi nonenzimatik pada protein, jalur poliol sorbitol (aldosa reduktase), dan autooksidasi glukosa. Banyak jenis tanaman mengandung senyawa aktif yang dapat menghambat hidrolisis karbohidrat dan penyerapan glukosa, regenerasi sel β sehingga dapat meningkatkan pelepasan insulin, menghambat reduktase aldose dan kontrol tingkat glukosa. Senyawa antioksidan sintetis dan alami dari berbagai tanaman bisamengontrol kadar glukosa dan menghambat komplikasi diabetes. Senyawa aktif polifenolik pada tanaman memiliki antioksidan dan aktivitas hipoglikemik. Untuk mengurangi jumlah penderita DM tipe 1 dan tipe 2 maka perlu mengubah gaya hidup, antara lain dengan mengkonsumsi cukup sayuran dan buahbuahan sebagai sumber antioksidan. Antioksidan eksogen atau sintetis tersebut dapat berupa vitamin C, vitamin E, dan glutathion. Kata kunci: Antioksidan, Diabetes Mellitus tipe 1, Diabetes Mellitus tipe 2
PENDAMPINGAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SDIDTK PADA GURU PAUD DAN TK DI KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN Uswatun Khasanah; Badriyah Badriyah; Sutio Rahardjo; Anis Nurlaili; Feftin Hendriyani
Community Development Journal Vol 3 No 1 (2019): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.248 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v3i1.1099

Abstract

The comprehensive quality guidance of child growth and development is carried out during critical periods through the activities of stimulation, detection and early intervention of child growth deviation. This activity is a comprehensive and coordinated activity held in the form of partnerships between families (parents, child caregivers and other family members), communities (cadres, community leaders, professional organizations, non-governmental organizations) and professional staff (health, education and society ).The participation of PAUD teachers as one of the indirect targets in implementing SDIDTK is expected to help improve the quality of early childhood growth and readiness to enter the level of formal education. In Socah, there are 292 pre-school children, with 35 PAUD and TK and most of the existing PAUD and TK teachers have never received knowledge or training about SDIDTK. The results showed that of PAUD?TK teachers who participated in the activity, in growth assessment and all PAUD / TK teachers were able to do it correctly. Whereas, measurement of development, at the first evaluation of activities, there were still those who could not properly carry out the development evaluation using KPSP but at the second and third evaluation all PAUD / TK teachers were able to do it correctly..
State of The Art dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan Kesehatan Heru Santoso Wahito Nugroho; Fransiskus Salesius Onggang; Bringiwatty Batbual; Mariana Ngundju Awang; Suparji Suparji; Sri Winarni; Sutio Rahardjo; Sri Wayanti; Feftin Hendriyani
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 7, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/ghs7208

Abstract

Temuan-temuan baru yang terus hadir secara dinamis sangat berguna bagi para ilmuwan dan calon ilmuwan untuk upaya pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya. Ilmuwan harus menyiapkan diri secara dini untuk menghasilkan temuan baru dalam bidang ilmunya masing-masing, melalui suatu aktivitas penelitian yang terstandar. Kemampuan menggali novelty dan cara menyampaikannya dalam suatu tulisan ilmiah (state of the art) merupakan hal yang dilatih oleh para calon ilmuwan sejak dini. Oleh karena itu, guna menjamin keberhasilannya para calon ilmuwan harus segera menyiapkan diri baik dari segi teknis maupun material, yang sangat membutuhkan keterampilan akses informasi dari scientific database. Kata kunci: state of the art; ilmu pengetahuan; novelty
Model of Giving Jamu Bejja and Oxytocin Massage in Improving Production of Breast Milk and Uterine Involution Suryaningsih Suryaningsih; Feftin Hendriyani
Aloha International Journal of Multidisciplinary Advancement (AIJMU) Vol 4, No 1 (2022): January
Publisher : Alliance of Health Activists (AloHA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/aijmu40102

Abstract

Breast milk is the best food for babies. WHO set an exclusive breastfeeding target of at least 50%, but the coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia still reaches 32% to 38%. Similarly, in East Java, especially Bangkalan, exclusive breast milk coverage is still at 29.1%. The production of breast milk is influenced by various factors, namely breastfeeding education, early breastfeeding initiation, breastfeeding techniques, stress, and nutrients consumed. There has been no research on oxytocin massage and Jammu Bejja on the production of breast milk or uterine involution. Therefore, there need to be efforts to increase the production of breast milk by giving back massage combined with consuming supplement intake by drinking Jamu Bejja Madura. Methods used observational analytics with a cross-sectional approach, to obtain modeling, followed by the preparation of modules previously conducted field surveys and expert consultation. The population consisted of postpartum mothers in Arosbaya, Klampis, Blega. Samples were taken as many as 130 postpartum mothers. Variables were oxytocin massage, herbal medicine, breast milk production, and uterine involution. Data collection using questionnaires and analyzed using Partial Least Square. The results showed that oxytocin massage and herbal medicine had an effect of 84.3% on the production of breast milk and 83.7% on uterine involution. It can be concluded that oxytocin massage affects the production of breast milk and uterine involution, Jammu bejja affects uteri involution. It is expected that postpartum mothers get the services of oxytocin massage and herbal medicine to increase the production of breast milk and involution uteri. Keywords: model; Jammu Bejja; oxytocin massage; breast milk production
Pendampingan Bidan Dalam Memberikan Konseling Kontrasepsi Dengan Menggunakan Alat Bantu Pengambil Keputusan Di Wilayah Kerja Puskesmas Socah Kabupaten Bangkalan Wayanti Sri; Wayanti Sri; Suryaningsih; Fitriah; Badriyah; Sutio Rahardjo; Hendriyani Feftin; Choirin Moch.; Rodiyatun; Esyuananik; Khasanah Uswatun; Nurlaili Anis; Irawati Deasy
Health Community Engagement Vol. 2 No. 1 (2021): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konseling dalam KB merupakan proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara calon akseptor dan petugas untuk membantu mengenali kebutuhan kontrasepsi, memilih solusi terbaik dan membuat keputusan kontrasepsi yang akandigunakan dan paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi pasangan usia subur. Pengaturan jarak kehamilan selain untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak juga untuk menjamin terpenuhinya nutrisi bagi ibu dan anak serta menjaga perkembangan psikologi anak (WHO, 2005). Kebutuhan kontrasepsi ibu pasca persalinan akan terpenuhi dengan baik melalui pemberian konseling dengan berbagai metode kontrasepsi, mengatasi hambatan biaya serta menyediakan pelayanan metode kontrasepsi permanen dan metode jangkapanjang di berbagai fasilitas kesehatan (BKKBN,2014). Pelayanan KB yang berkualitas tidak hanya terkait dengan pelayanan 3 dalam pemasangan alat kontrasepsi akan tetapi juga terkait dengan pemberian konseling kepada akseptor maupun calon akseptor, sehingga calon akseptor semakin mantap dengan menentukan pilihan alat kontrasepsi. Informasi yang disampaikan oleh petugas konseling harus jelas, dapat dimengerti, serta terkait dengan masalah–masalah yang sedang dihadapi klien. Di samping itu untuk memudahkan dalam hal penyampaian materi konseling, petugas sebaiknya menggunakan alat bantu dalam proses konseling (Notoatmodjo, 2007). WHO telah mengembangkan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) berupa lembar balik (Flifchart) dan telah diadaptasi untuk Indonesia yang digunakan dalam proses konseling kontrasepsi. ABPK ber-KB (Flifchart) ini tidak hanya berisi informasi mutakhir kontrasepsi namun juga standar proses dan langkah konseling KB yang berlandaskan pada hak klien KB, sehingga ABPK ini memudahkan provider dalam menjelaskan materi konseling agar lebih optimal.
Pendampingan Bidan Dalam Memberikan Konseling Kontrasepsi Dengan Menggunakan Alat Bantu Pengambil Keputusan Di Wilayah Kerja Puskesmas Socah Kabupaten Bangkalan Wayanti Sri; Wayanti Sri; Suryaningsih; Fitriah; Badriyah; Sutio Rahardjo; Hendriyani Feftin; Choirin Moch.; Rodiyatun; Esyuananik; Khasanah Uswatun; Nurlaili Anis; Irawati Deasy
Health Community Engagement Vol. 4 No. 1 (2022): Januari-April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konseling dalam KB merupakan proses pertukaran informasi dan interaksi positif antara calon akseptor dan petugas untuk membantu mengenali kebutuhan kontrasepsi, memilih solusi terbaik dan membuat keputusan kontrasepsi yang akandigunakan dan paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi pasangan usia subur. Pengaturan jarak kehamilan selain untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak juga untuk menjamin terpenuhinya nutrisi bagi ibu dan anak serta menjaga perkembangan psikologi anak (WHO, 2005). Kebutuhan kontrasepsi ibu pasca persalinan akan terpenuhi dengan baik melalui pemberian konseling dengan berbagai metode kontrasepsi, mengatasi hambatan biaya serta menyediakan pelayanan metode kontrasepsi permanen dan metode jangkapanjang di berbagai fasilitas kesehatan (BKKBN,2014). Pelayanan KB yang berkualitas tidak hanya terkait dengan pelayanan 3 dalam pemasangan alat kontrasepsi akan tetapi juga terkait dengan pemberian konseling kepada akseptor maupun calon akseptor, sehingga calon akseptor semakin mantap dengan menentukan pilihan alat kontrasepsi. Informasi yang disampaikan oleh petugas konseling harus jelas, dapat dimengerti, serta terkait dengan masalah–masalah yang sedang dihadapi klien. Di samping itu untuk memudahkan dalam hal penyampaian materi konseling, petugas sebaiknya menggunakan alat bantu dalam proses konseling (Notoatmodjo, 2007). WHO telah mengembangkan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) berupa lembar balik (Flifchart) dan telah diadaptasi untuk Indonesia yang digunakan dalam proses konseling kontrasepsi. ABPK ber-KB (Flifchart) ini tidak hanya berisi informasi mutakhir kontrasepsi namun juga standar proses dan langkah konseling KB yang berlandaskan pada hak klien KB, sehingga ABPK ini memudahkan provider dalam menjelaskan materi konseling agar lebih optimal.
Family Empowerment Model Based on Madurese Social and Cultural Structures to Prevent Stunting Suryaningsih, Suryaningsih; Fitriah, Fitriah; Rodiyatun, Rodiyatun; Hendriyani, Feftin; Haris, Mustofa
Health Dynamics Vol 2, No 2s (2025): February 2025 (Special Issue)
Publisher : Knowledge Dynamics

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hd202s10

Abstract

Background: Bangkalan district has the highest incidence of stunting in East Java. Various efforts have been made to accelerate the reduction of stunting, but maximum results have not been achieved. This study aimed to determine the impact of family empowerment based on Madura sociocultural structures on the ability to prevent stunting. Methods: This study used a cross-sectional design with a population of families with school-aged children in PAUD, Regency area of Bangkalan, with a sample of 280 individuals drawn by stratified random sampling. Data analysis was performed using SEM. Results: The results showed that the Madurese family culture and social structure were built on religious, kinship, and economic interest indicators. Family empowerment, with aspects of family structural strength, family functioning, and family values, influences the family's ability to prevent growth retardation. Family empowerment in stunting prevention is strongly influenced by the culture and social structure of the Madura family. Indicators of stunting prevention skills include the ability to meet family nutrition, fertility management, growth and development monitoring, personal and environmental hygiene patterns, and family capacity to modify the environment. The more power a family has, the more impact it has on their ability to prevent stunting. Conclusion: Stunting based on Madhura culture can be achieved through the integrative implementation of stunting. Local government organizations involve informal community figures
THE EFFECT OF BABY SPA (BABY MASSAGE, BABY SWIM, AND BABY GYM) ON THE QUALITY OF SLEEP AND GROWTH OF BABIES AGED 0-6 MONTHS Hendriyani, Feftin
Global Ten Public Health and Nursing Journal Vol. 1 No. 4 (2023): December
Publisher : Prodi keperawatan sidoarjo, politeknik kesehatan kemenkes surabaya indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gtphnj.v1i4.131

Abstract

Abstract Background: The most rapid development of babies occurs during the golden age so stimulation becomes very important in the process of growth and development. At this time, if stimulation factors are not provided enough, the child will experience problems with sleep quality and growth, such as weight gain and gross motor skills. This research aims to explain the effect of baby SPA (baby massage, baby swim, and baby gym) on sleep quality and growth and development (weight and gross motor skills) of babies aged 0-6 months. Method: A literature review was carried out through searching for relevant articles from electronic databases (Scient Direction, Pubmed, Google Scholar,) using the following keywords: "baby SPA", "baby massage", "baby swim", "baby gym", " baby weight”, “Sleeping baby”, “gross motor”, “baby”, “0-6 months”, “baby”, “baby massage”, “baby gymnastics”, “baby swimming”. There were 15 articles obtained from 2017 – 2021 and an in-depth analysis was carried out. Research results: show that there is an influence of baby SPA (baby massage, baby swim, and baby gym) on sleep quality, body weight, and gross motor skills of babies aged 0-6 months. Conclusion: The importance of providing baby SPA (baby massage, baby swim, and baby gym) on sleep quality, body weight, and gross motor skills of babies aged 0-6 months so that babies get optimal growth and development during their golden ages. Keywords: Baby SPA, baby massage, baby swim, baby gym, sleeping baby, baby weight, gross motor skills.