Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Program Penanggulangan Gizi Kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Pradana, Firmansyah Kholiq; Prameswari, Galuh Nita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No Special 4 (2020): HIGEIA: December 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4iSpecial 4.33874

Abstract

ABSTRAK Prevalensi gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Poncol pada tahun 2017 adalah sejumlah 10,26 %, dan merupakan kasus balita gizi kurang tertinggi di Kota Semarang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi proses perencanaan, pelaksanaan dan hasil program penanggulangan gizi kurang. Jenis penelitian ini adalah penelitian jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan survei deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang yang terdiri dari 5 informan utama dan 6 informan triangulasi. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah melalui wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara terkait evaluasi program penanggulangan gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Poncol Kota Semarang dengan proses analisi data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pelacakan balita gizi kurang yaitu sebesar 88 % masih dibawah target yaitu 100 %. Penyuluhan dan konseling gizi belum maksimal karena masih kurangnya pengetahuan ibu mengenai pola asuh balita yang terkena gizi kurang. Capaian pemberian makanan tambahan yang masih dibawah sasaran 100 % yaitu sebesar 50 %. Pemberian Vitamin dan mineral yang terdapat salah sasaran karena terkendala data yang kurang lengkap. Saran untuk Puskesmas Poncol yaitu melakukan evaluasi hingga ke semua lini terutama masyarakat. Kata kunci: Gizi Kurang, Evaluasi, Program, Penanggulangan ABSTRACT The prevalence of undernutrition in infants in the working area of the Poncol Community health in 2017 is 10.26%, and is the case of a less-than-highest nutrient in Semarang. The purpose of this research is to know and evaluate the process of planning, implementation and outcome of undernutrition countermeasure program. This type of research is a qualitative research type study with a descriptive survey approach. The informant in this study amounted to 11 people consisting of 5 main informant and 6 triangulated informant. Sampling using purposive sampling techniques for data retrieval in this study is through interviews and documentation. The instrument used in this research is an interview guideline related to the evaluation of a lack of malnutrition program in the working area of the Community health centers Poncol Semarang with the process of data analysis of data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions and verification. The results showed that the tracking of nutritional infants was less than 88% constrained by the mother of malnourished infants who did not bring the balms to Posyandu. Counseling and nutritional counseling have not been maximized because there is still a lack of knowledge about the foster care of toddlers affected by less nutrition. The achievement of additional meals that are still below the target of 100% is 50%. The provision of vitamins and minerals that have been mistargeted due to less complete data constraints. Advice for Poncol Puskesmas is to evaluate to all lines especially the community. . Keywords: Undernutrition, evaluation, program, prevention
Program Penanggulangan Gizi Kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Pradana, Firmansyah Kholiq; Prameswari, Galuh Nita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 4 No Special 4 (2020): HIGEIA: December 2020
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v4iSpecial 4.33874

Abstract

ABSTRAK Prevalensi gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Poncol pada tahun 2017 adalah sejumlah 10,26 %, dan merupakan kasus balita gizi kurang tertinggi di Kota Semarang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi proses perencanaan, pelaksanaan dan hasil program penanggulangan gizi kurang. Jenis penelitian ini adalah penelitian jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan survei deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 11 orang yang terdiri dari 5 informan utama dan 6 informan triangulasi. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah melalui wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara terkait evaluasi program penanggulangan gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Poncol Kota Semarang dengan proses analisi data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pelacakan balita gizi kurang yaitu sebesar 88 % masih dibawah target yaitu 100 %. Penyuluhan dan konseling gizi belum maksimal karena masih kurangnya pengetahuan ibu mengenai pola asuh balita yang terkena gizi kurang. Capaian pemberian makanan tambahan yang masih dibawah sasaran 100 % yaitu sebesar 50 %. Pemberian Vitamin dan mineral yang terdapat salah sasaran karena terkendala data yang kurang lengkap. Saran untuk Puskesmas Poncol yaitu melakukan evaluasi hingga ke semua lini terutama masyarakat. Kata kunci: Gizi Kurang, Evaluasi, Program, Penanggulangan ABSTRACT The prevalence of undernutrition in infants in the working area of the Poncol Community health in 2017 is 10.26%, and is the case of a less-than-highest nutrient in Semarang. The purpose of this research is to know and evaluate the process of planning, implementation and outcome of undernutrition countermeasure program. This type of research is a qualitative research type study with a descriptive survey approach. The informant in this study amounted to 11 people consisting of 5 main informant and 6 triangulated informant. Sampling using purposive sampling techniques for data retrieval in this study is through interviews and documentation. The instrument used in this research is an interview guideline related to the evaluation of a lack of malnutrition program in the working area of the Community health centers Poncol Semarang with the process of data analysis of data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions and verification. The results showed that the tracking of nutritional infants was less than 88% constrained by the mother of malnourished infants who did not bring the balms to Posyandu. Counseling and nutritional counseling have not been maximized because there is still a lack of knowledge about the foster care of toddlers affected by less nutrition. The achievement of additional meals that are still below the target of 100% is 50%. The provision of vitamins and minerals that have been mistargeted due to less complete data constraints. Advice for Poncol Puskesmas is to evaluate to all lines especially the community. . Keywords: Undernutrition, evaluation, program, prevention
Evaluasi Proses dalam Program Penanganan Stunting di Semarang P. H, Firmansyah Kholiq Pradana; Sriatmi, Ayun; Kartini, Apoina
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 5 No 4 (2021): HIGEIA: Oktober 2021
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v5i4.52122

Abstract

ABSTRAK Kota Semarang merupakan kota yang berhasil menekan angka stunting 2,5% pada tahun 2019. Akan tetapi, pandemi Covid-19 program stunting di kota Semarang mengalami hambatan pada proses yang berpotensi meningkatkan resiko prevalensi stunting, yaitu terbatasnya akses intervensi yang menyebabkan menurunya mutu program stunting.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengevaluasi proses pelaksanaan program stunting di Kota Semarang menggunakan model Proses CIPP. Penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini rdiri dari 5 informan utama yaitu tenaga gizi puskesmas dan 15 informan triangulasi. penentuan informan menggunakan teknik purposive. Analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukan indikator perencanaan, adanya perubahan kegiatan pada program stunting masa pandemi karena penutupan layanan posyandu. Indikator pelaksanaan adalah kegiatan pemantauan dilaksanakan door to door, tidak adanya pemberian PMT F100, penyuluhan online tidak efektif, berkurangnya ibu yang mengikuti konsultasi gizi, tidak ada pemantauan terkait pemberian vitamin A. Indikator monitoring menyatakan bahwa empat dari lima kegiatan stunting tidak mencapai target. Saran dalam penelitian ini adalah, meningkatkan inovasi program penanggulangan stunting menggunakan teknologi digital selama masa pandemi. ABSTRACT Semarang is a city that has succeeded in reducing the stunting rate by 2.5% in 2019. Covid-19 pandemic caused stunting program in Semarang has encountered obstacles in the process that can increase the risk of stunting prevalence. The purpose of this study was to determine the implementation process of the stunting using the CIPP Process model. This research is a survey research with a qualitative approach. The informants of this study consisted of 5 main informants and 15 triangulation informants. when informants use purposive techniques. Data analysis using content analysis. The results showed planning indicators, changes in activities in the stunting program during the pandemic due to the closure of posyandu services. The implementation indicators are door to door monitoring activities, no provision of PMT F100, ineffective online counseling, reducing mothers who attend consultations, no monitoring related to vitamin A administration. Monitoring indicators state that four activities did not reach the target. Suggestions in this study are to increase stunting prevention innovation programs using digital technology during the pandemic. Keyword: Program, Stunting, CIPP Process
The CIPP Model of Stunting Management Program During Covid-19 Pandemic in Semarang City Firmansyah Kholiq Pradana PH; Ayun Sriatmi; Apoina Kartini
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 10, No 2 (2022): Juni
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgi.10.2.150-160

Abstract

Background: Semarang City has successfully reduced in reducing the stunting rate by 2.7% in 2018 and 2.5% in 2019. With the Covid-19 pandemic, the stunting prevention program in Semarang City faces problems that have the potential to increase the prevalence risk of stunting. The problem are limited access of intervention and decline of the stunting program quality in work area of the Puskesmas in Semarang City. In addition, it is still unknown how the stunting program was implemented at the puskesmas during the Covid-19 pandemic.Objectives: The purpose of this research was to identify and evaluate the implementation of the stunting prevention program in Semarang City during the Covid-19 pandemic by using the CIPP model.Materials and Methods: This research used a survey research with a qualitative approach. This research was carried out from August to October 2021. The informants for this study consisted of 5 main informants: nutritionists at the puskesmas, 15 triangulation informants, the head of the puskesmas, posyandu cadres, and mothers who had stunted children in five health centers in Semarang City, namely Bandarharjo Health Center, Lamper Tengah Health Center, Tlogosari Wetan Health Center, Gunungpati Health Center, and Pegandan Health Center. Determination of informants using a purposive technique based on the geographic location of the Public Health Center. In-depth interviews used prepared guidelines. Data analysis used content analysis.Results: The results showed that the in the context component, the nutritionists had understood goals and targets of the stunting program. The input component showed that Human Resources was not optimal because they helped in succeed in the Covid-19 program. Funding was disrupted because there were still no technical guidelines for funding during the Covid, infrastructures were not optimal due to a lack of training for posyandu cadres. The process components included: a monitoring program that was carried out door to door, no administration of PMT F100, ineffective online counseling, fewer mothers who were participated in nutrition consultations, no monitoring related to vitamin A administration.Conclusion: The stunting prevention program in the work area of the puskesmas during the Covid-19 pandemic has not been able to be implemented well during the Covid-19 pandemic.
Sertifikasi Ketrampilan Antropometri Kader Posyandu Di Kota Semarang Eti Rimawati; Vilda Ana Veria Setyawati; Muhammad Iqbal; Ririn Nurmandhani; Daniel Diyanto; Firmansyah Kholiq Pradana
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i2.120

Abstract

Latar belakang: Kader pos pelayanan terpadu (posyandu) balita berperan memantau tumbuh kembang balita. Kemampuan kader dalam melakukan pengukuran antropometri, yaitu: panjang/tinggi badan, berat badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas mempengaruhi deteksi dini masalah tumbuh kembang balita. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sertifikat ketrampilan antropometri pada kader posyandu balita. Metode: Peserta sejumlah 10 orang kader posyandu di Kelurahan Pendrikan Kidul, Kecamatan Semarang Tengah. Kegiatan sertifikasi melalui tahap pre-test dilanjutkan pelatihan dan diakhiri dengan posttest melalui observasi praktik dan studi kasus. Pelatihan dilakukan oleh dosen bersama mahasiswa untuk membantu memantau dan mendampingi kader saat praktik mandiri dari kasus yang diberikan. Penilaian Pre dan posttest antropometri diukur dalam 9 aktivitas dengan 37 indikator kemampuan. Hasil: Hasil Pretest menunjukkan bahwa semua kader telah terampil dalam dua aktivitas yaitu: mengukur panjang badan dan lingkar kepala bayi, sedangkan tujuh aktivitas lainnya belum semua indikator terpenuhi. Hasil posttest menunjukkan bahwa semua kader telah terampil di 9 aktivitas dan berhak mendapat sertifikat dari Forum Posyandu Kota Semarang. Kesimpulan: Semua kader telah terampil dalam melaksanakan 37 indikator ketrampilan antropometri. Sertifikasi ketrampilan antropometri ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menilai kemampuan kader dalam deteksi dini masalah tumbuh kembang balita. Kata kunci: antropometri, kader, posyandu __________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Cadres of Integrated service posts for toddlers (posyandu balita) play a role in monitoring the growth and development of toddlers. The ability of cadres to take anthropometric measurements, i.e.: length/height and weight, accurately affect the early detection of toddler growth and development problems. Objective: This activity aims to provide anthropometric competency certificates to cadres. Method: Participants were ten cadres in the Pendrikan Kidul Village, Central Semarang District. Certification activities go through the pretest stage, followed by training, and end with the post-test. The observation and case studies carried on to measure the pretest and post-test. Lecturers and students train to help monitor and accompany cadres when they practice independently of the cases given. Pre and post-test through observation of anthropometric abilities on nine activities with 37 competency indicators. Result: Pretest results showed that all cadres were skilled in two activities, namely: measuring the baby's body length and head circumference, while the other seven activities had yet to meet all the indicators. At the same time, the post-test results showed that all cadres were skilled in nine activities and entitled to receive a certificate from the Semarang City Posyandu Forum. Conclusion: The results of the activity illustrate that there is an increase in anthropometric skills in cadres after the training. This anthropometric skill certification can be one of the solutions to assess the competence of the cadres. Keywords: anthropometric, cadres, posyandu
Edukasi Literasi Media untuk Pencegahan Perilaku Merokok bagi Guru di Desa Pendadaran Kabupaten Grobogan - Nurjanah; Yusthin Meriantty Manglapy; Firmansyah Kholiq Pradana PH; Alfiena Nisa Belladiena
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v6i2.1270

Abstract

Dengan lemahnya regulasi di Indonesia mengenai pengendalian tembakau, terutama masifnya iklan promosi dan pronsor rokok (IPRS) diperlukan upaya untuk membentengi siswa SD untuk mencegah supaya tidak menjadi perokok. Guru berperan penting dalam penyalur edukasi terkait media literacy untuk pencegahan perilaku merokok. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah guru terampil melakukan edukasi mengenai Media Literacy untuk Pencegahan Perilaku Merokok Pada Siswa SD. Dalam ini, para peserta diberikan materi media literacy untuk pencegahan perilaku merokok pada anak dengan menggunakan lima video animasi dan buku bergambar. Hasil pre-test dan post test pada guru tentang media literacy dan sikap terhadap rokok diperoleh hasil bahwa ada rata-rata peningkatan media literacy dari nilai 68 menjadi 74 serta ada peningkatan sikap untuk tidak merokok dari 82 menjadi 83. Namun demikian peningkatan nilai tersebut tidak signifikan. Guru berkomitmen untuk menggunakan media pendidikan berupa video dan buku bergambar kepada siswa. Perlu ada evaluasi tindak lanjut guru dalam melaksanakan edukasi pencegahan perilaku merokok pada siswa. Tindak lanjut ini dapat dievaluasi dengan menanyakan kepada guru apakah sudah melakukan edukasi dengan media yang diberikan dan apakah diperlukan modifikasi dalam pelaksanaannya.
Pelatihan Google Form untuk Kader Posyandu Anggrek 5 Firmansyah Kholiq Pradana PH; Bayu Yoni Setyo Nugroho
Jurnal Gembira: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 03 (2023): JUNI 2023
Publisher : Media Inovasi Pendidikan dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah unit pelayanan kesehatan primer di Indonesia yang memberikan pelayanan kepada ibu, bayi, dan balita. Tujuan Posyandu adalah meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terutama pada kelompok usia rentan. Pencatatan hasil posyandu mencakup pengukuran tinggi dan berat badan, imunisasi, pemeriksaan gizi, dan pemeriksaan kesehatan lainnya. Pencatatan ini penting untuk memantau pertumbuhan anak, mendeteksi masalah kesehatan, dan mengukur efektivitas program kesehatan. Pencatatan yang akurat membantu melacak perkembangan kesehatan anak dan merencanakan program kesehatan yang efektif. Pentingnya aksesibilitas data dan pelaporan yang praktis membutuhkan penerapan teknologi informasi, seperti pelatihan penggunaan Google Form, untuk mencatat hasil posyandu secara digital. Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Universitas Dian Nuswantoro akan memberikan pelatihan komunikasi kepada 10 kader Posyandu Anggrek 5. Tujuan pelatihan ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader tentang penggunaan google Form. Kegiatan pelatihan meliputi pembukaan, pre test, pelatihan Pelatihan dan Praktik Google Form, post test, dan evaluasi. Pengabdian ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan penggunaan google form Dengan meningkatnya keterampilan Kader Posyandu menggunakan google form, diharapkan memberikan efektivitas pencatatan data dan berdampak positif dari kegiatan Posyandu dapat optimal.
Toddler Nutrition Status Monitoring Dashboard as A Support for Stunting Reduction Acceleration Program in Temanggung Regency Naufal Dzaky Arrachman; Affan Safani Adam; Aprilia Hikari Tamira Jasmine; Agung Wardoyo; Karis Widyatmoko; Ibnu Utomo W.M.; Vilda Ana Veria Setyawati; Muhammad Iqbal; Ririn Nurmandhani; Firmansyah Kholiq Pradana P.H.; Eti Rimawati
International Journal of Health Literacy and Science Vol. 2 No. 1 (2024): International Journal of Health Literacy and Science
Publisher : Health Science UDINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60074/ihelis.v2i1.40

Abstract

Temanggung Regency is the district with the second-highest prevalence ofstunting (28.9%) in Central Java. This result was still far from the nationalstunting prevalence target in 2024, which is 14%. Monitoring the nutritionalstatus of toddlers regularly is very necessary as an effort to carry out earlydetection in preventing stunting. Stunting reduction activities specifically atthe lower level are carried out by cadres. The role of the cadres includesmeasuring and recording the anthropometry of infants and toddlers. In thedata collection process, several problems were found including writing andcounting errors and delays in data distribution. To overcome this problem, acomputerized system is needed that can be used as a means of collecting dataon the nutritional status of toddlers quickly and in real-time. SI-GEMBULdashboard is the final result of reporting from SI-GEMBUL application whichis used by cadres to overcome problems with writing errors and calculatingthe nutritional status of toddlers. The system development method used inthis study was the prototyping method. SI-GEMBUL dashboard displayconsists of a list of mothers, infants, and toddlers that can be displayed byPosyandu name, a real-time checklist that can be displayed by year, month,and name of the Posyandu, as well as educational media related to nutritionand stunting. This dashboard can help the Temanggung District Health Officeto be able to minimize delays in the distribution of data that will be used forreporting to a higher level.
TRANSFORMASI KAPABILITAS KADER KESEHATAN UKS MELALUI PROGRAM TRAINING OF TRAINERS (TOT) DI SMA SULTAN AGUNG 3 SEMARANG Firmansyah Kholiq Pradana PH; Muhammad Iqbal; Erina Riski Dwi Nurcahyani; Dewi Rahmawati
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 2 No. 04 (2024): JULI 2024
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMA Sultan Agung 3 Semarang memiliki potensi besar untuk menjadi contoh dalam pelaksanaan program kesehatan sekolah yang efektif. Untuk meningkatkan kapabilitas kader kesehatan UKS, perlu dilakukan program Pelatihan Pelatih (Training of Trainers/TOT) yang komprehensif. TOT bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada kader kesehatan agar memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai dalam melaksanakan program UKS, khususnya dalam pencegahan stunting melalui perbaikan gizi remaja putri. Program TOT ini diharapkan dapat menciptakan kader kesehatan yang kompeten dan mampu menjadi agen perubahan dalam upaya meningkatkan kesehatan dan gizi remaja putri, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada penurunan angka stunting di Indonesia.Pelaksanaan pelatihan TOT di SMA Sultan Agung 3 Semarang dilakukan selama tiga hari, mulai 8-10 Juni 2024, melibatkan serangkaian langkah yang terstruktur. Langkah-langkah ini mencakup perencanaan program, identifikasi kebutuhan siswa melalui FGD, penyusunan media pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pelatihan, evaluasi pelatihan, dan tindak lanjut. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan peserta, yang terbukti efektif dalam meningkatkan kapabilitas kader kesehatan UKS. Pelatihan ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan derajat kesehatan siswa di SMA Sultan Agung 3 Semarang dan menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam upaya cegah stunting.
Systematic Literature Review: Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas Firmansyah Kholiq Pradana PH
Journal Occupational Health Hygiene and Safety Vol. 1 No. 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Health Science Udinus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60074/johhs.v1i2.9921

Abstract

The research evaluates the implementation of Occupational Safety and Health (K3) in Indonesian Community Health Centers (Puskesmas), with a focus on risk management, standard preventive measures, and fatal work accidents. Despite efforts to implement an Occupational Safety and Health Management System (SMK3), research shows gaps in the understanding and awareness of Community Health Center officers regarding standard preventive measures. Fatal accidents, such as electric shocks and fires, highlight the need for holistic risk management. Recommendations include regular training, equipment maintenance, and ongoing evaluation to improve OSH practices in these health facilities. These measures support the quality of healthcare and patient safety. This research was conducted using a systematic literature review guided by the PICO Framework to formulate specific and focused research questions. This research shows that careful planning has a key role in the successful implementation of Occupational Safety and Health (K3) in Community Health Centers, with the use of technology such as web-based reporting systems to increase efficiency. Continuous evaluation is an important instrument for identifying successes and challenges in K3 implementation, while external involvement and support is needed to overcome internal and external obstacles. Constraints such as lack of resources are the main focus, but evaluation also opens up opportunities for improvement, especially in the implementation of K3 policies and procedures. Optimizing K3 planning strategies is the key to increasing compliance and effectiveness of K3 management at the Community Health Center level, with an expanded focus on continuous supervision and monitoring.