Galuh Nita Prameswari
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Published : 49 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA SANITASI RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA BALITA Pramudiyani, Novita Aris; Prameswari, Galuh Nita
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sanitasi rumah dan perilaku dengan kejadian pneumonia balita. Ini termasuk penelitian penjelasan dengan rancangan  belah lintang. Jumlah sampel sebanyak 79 responden. Instrumen berupa kuesioner, rollmeter, dan thermohygrometer. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sanitasi rumah yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita adalah luas ventilasi kamar (p<0,001), jenis lantai (p=0,036), dan kepadatan hunian kamar (p<0,001). Perilaku yang berhubungan dengan kejadian pneumonia balita adalah kebiasaan membuka jendela saat pagi dan siang hari (p<0,001), dan perilaku merokok orang tua (p=0,008). AbstractThe purpose of this study was to determine the relationship between house sanitation and human behavior with the incidence of pneumonia in children under five years. This was explanatory research with cross sectional design. The samples obtained were 79 respondents. The instruments used were questionnair, rollmeter, and thermohygrometer. The data were analyzed by chi square test. The results showed that house sanitation related to the incidence of pneumonia were the spacious of the room’s ventilation (p < 0,001), floor’s type (p = 0.036), and the density of the room (p < 0,001). Behavior associated with the incidence of pneumonia were the habit of window opening during morning and afternoon (p < 0,001), and parental smoking behavior (p = 0.008).Keywords: House sanitation; Behavior; Pneumonia
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF DENGAN FREKUENSI KEJADIAN ISPA Prameswari, Galuh Nita
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama pemberian ASI secara eksklusif dengan frekuensi kejadian penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dalam 1 bulan terakhir pada anak usia 1-2 tahun  di wilayah kerja Puskesmas Srondol Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan rancangan belah lintang. Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 81 anak. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubu-ngan yang signifikan antara lama pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian ISPA dalam 1 bulan terakhir (nilai p<0,05). Arah hubungan kedua va-riabel tersebut adalah negatif, yang berarti semakin lama pemberian ASI secara eksklusif maka frekuensi kejadian ISPA dalam 1 bulan terakhir akan semakin kecil. Zat kekebalan yang terdapat dalam ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit infeksi. AbstractThe purpose of this study was to determine the relationship of exclusive breastfeeding duration with the frequency of disease incidence of between respiratory infections (ARI) in the last 1 month in children aged 1-2 years in the working area of Srondol Health Center Semarang. The method used in this study is a survey with cross sectional design. The number of samples taken as many as 81 children. The results of bivariate analysis showed that there was a significant relationship between duration of exclusive breastfeeding with the frequency of ARI in the last 1 month (p-value <0.05). Direction of relations between the two variables are negative, meaning the longer exclusive breastfeeding on making the frequency of occurrence in the last 1 month ARI will be smaller. Antibodies contained in breast milk, among others, will protect infants from infectious diseases.Keywords: Exclusive breastfeeding; Acute respiratory infections (Ari); Children
DAERAH POSITIVE DEVIANCE SEBAGAI REKOMENDASI MODEL PERBAIKAN GIZI Handayani, Okti Woro Kasmini; Prameswari, Galuh Nita
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan penelitian adalah bagaimana memperbaiki status gizi balita dengan penerapan model daerah positive deviance. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki status gizi balita dengan penerapan model daerah positive deviance atau daerah yang mempunyai kesenjangan antara keadaan status gizi dengan keadaan lingkungannya, dan mendapatkan pemetaan daerah positive deviance antara status gizi balita dan lingkungannya. Metode penelitian survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, teknik purposif, dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan peta daerah positive deviance antara status gizi dan lingkungan di Kabupaten Boyolali adalah daerah yang mempunyai kesenjangan antara keadaan status gizinya dengan keadaan lingkungannya, terdapat di wilayah Puskesmas Karanggede dan Puskesmas Juwangi. Hasil penelitian model daerah positive deviance, yang direkomendasikan dalam jangka pendek adalah dengan memberdayakan potensi masyarakat terutama dalam bidang sosial budaya, yang meliputi aspek organisasi kemasyarakatan, pengetahuan dan bahasa, mata pencaharian, serta teknologi dan peralatan. Simpulan dari penelitian ini adalah wilayah Puskesmas Karanggede dan Puskesmas Juwangi mempunyai kesenjangan antara keadaan status gizinya dengan keadaan lingkungannya, sehingga direkomendasikan memberdayakan potensi masyarakat.The research problem was how to improve nutritional status of children with positive deviance model application area. This study purposed to improve the nutritional status of children with positive deviance model application areas or areas which have a gap between the state of nutritional status with the state of the environment, and earn positive deviance terrain mapping between the nutritional status of children and the environment. Survey research methods using quantitative and qualitative approaches, purposive and snowball sampling technique. The results showed a map of the area of positive deviance between nutritional status and the environment in Boyolali areas that have a gap between the state of nutritional status with the state of the environment were in the area of Karaggede health center and Juwangi health center. The results of the model study area of positive deviance, which recommended in the short term was the potential to empower people, especially in the socio-cultural field, which includes aspects of social organization, knowledge and language, livelihood, technology and equipment. Conclusion, area of Karaggede health center and Juwangi health center have a gap between the state of nutritional status and their environment, so it was recommend empowering potential of the community.
OBESITAS SENTRAL DAN KADAR KOLESTEROL DARAH TOTAL Listiyana, Aulia Dewi; Mardiana, Mardiana; Prameswari, Galuh Nita
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesitas sentral/abdominal dapat diketahui melalui indikator rasio lingkar pinggangdan panggul (RLPP). Obesitas sentral sangat erat hubungannya dengan terjadinyasindroma metabolik yang salah satu tandanya adalah peningkatan kolesterol darah total.Masalah Penelitian adalah bagaimana hubungan obesitas sentral dengan kadar kolesteroldarah total pada wanita usia 45 - 54 tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahuihubungan obesitas sentral dengan kadar kolesterol darah total pada wanita usia 45 -54 tahun. Metode penelitian explanatory research dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah 276 wanita di Kelurahan Plalangan KecamatanGunungpati Kota Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratifi edrandom sampling, dengan jumlah sampel 81. Teknik analisis data yang digunakan adalahuji Chi-Square dengan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61,7% sampelmengalami obesitas sentral dan 16% sampel mempunyai kadar kolesteol darah totaltermasuk hiperkolesterolemia. Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan antaraobesitas sentral dengan kadar kolesterol darah total (p=0,001). Simpulan penelitian, adahubungan antara obesitas sentral dengan kadar kolesterol darah total. Central obesity/abdominal can be seen in the ratio of waist and hip circumference (RLPP).Central obesity is closely related to the occurrence of metabolic syndrome, one sign is anincrease in total blood cholesterol. Research problem was how the relationship of centralobesity with total blood cholesterol levels in women aged 45-54 years. Research purpose todetermine the relationship of central obesity with total blood cholesterol levels in women aged45-54 years. Explanatory research methods with cross sectional approach. Th e populationin this study were 276 women in Plalangan village, Gunungpati District of Semarang, usedstratifi ed random sampling, amounts 81. Th e data analysis technique used Chi-Square testwith α = 0.05 . Th e results showed that 61.7% of samples had central obesity and 16% ofsamples having total blood kolesteol levels including hypercholesterolemia. Th e results ofdata analysis showed no association between central obesity with total blood cholesterollevels (p=0.001). Th e conclusions, there was no association between central obesity withtotal blood cholesterol levels.
DAERAH POSITIVE DEVIANCE SEBAGAI REKOMENDASI MODEL PERBAIKAN GIZI Kasmini Handayani, Okti Woro; Nita Prameswari, Galuh
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian  ini bertujuan untuk memperbaiki status gizi balita dengan penerapan model daerah positive deviance atau daerah yang mempunyai kesenjangan antara keadaan status gizi dengan keadaan  lingkungannya, dan mendapatkan pemetaan daerah    positive  deviance  antara  status  gizi  balita dan  lingkungannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan teknik purposif dan  snow ball  sampling.  Simpulan dari penelitian  ini  adalah: (1) peta daerah  positive  deviance  antara  status  gizi dan  lingkungan di Kabupaten  Boyolali  adalah  daerah  yang mempunyai  kesenjangan  antara  keadaan status gizinya dengan keadaan  lingkungannya, terdapat di wilayah Puskesmas Karanggede dan Puskesmas Juwangi, (2) hasil penelitian model daerah positive deviance, yang direkomendasikan dalam  jangka pendek adalah dengan memberdayakan  potensi masyarakat  terutama  dalam  bidang  sosial  budaya,  yang meliputi aspek organisasi kemasyarakatan, pengetahuan dan bahasa, mata pencaharian, serta teknologi dan peralatan.     Abstract This research aimed to improve nutritional status of toddler by applying positive deviance  areas model  and  to  establish  a  pilot model  of  positive  deviance  areas mapping between positive deviance good nutritional  statuses of  toddler and  the vulnerable nutritional status of toddler in Boyolali District. This study used quantitative and qualitative approaches, with purposive sampling and snow ball sampling technique. Conclusions of this study were (1) map of positive deviance regionbetween nutritional  status and  environmental Boyolali district, which was  in 2 areas namely Karanggede and  Juwangi health center,  (2)  the  short-term recommended model were improving nutritional status by empowering the people who possess the potential, especially in social and culture, which include aspects of social organization, knowledge and language, occupation, as well as technology and equipment. Keywords: Nutrition; Positive deviance; Environment
Implementasi Kebijakan Ruang Laktasi di Tempat Kerja Sari, Nela Kusuma; Prameswari, Galuh Nita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 3 No 1 (2019): HIGEIA: January 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v3i1.26982

Abstract

Cakupan ASI eksklusif tahun 2016 di Kabupaten Semarang masih di bawah target nasional (80%) dan rata-rata cakupan ASI di Jawa Tengah  (54,22%) yaitu sebesar 49,34%. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu masih sedikitnya tempat kerja yang menyediakan ruang lakasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sumberdaya dalam implementasi kebijakan ruang laktasi di tempat kerja pada PT. Bina Guna Kimia Kabupaten Semarang. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan informan purposive sampling 7 informan utama dan 3 informan triangulasi. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumberdaya dalam impementasi kebijakan ruang laktasi di tempat kerja secara keseluruhan sudah cukup baik walaupun masih terdapat bagian yang belum sesuai. Saran penelitian ini adalah untuk menyesuaikan dengan Permenkes RI No. 15 Tahun 2013 dalam penyediaan sumberdaya dalam implementasi kebijakan ruang laktasi di tempat kerja.
HUBUNGAN ANTARA SANITASI RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA BALITA Pramudiyani, Novita Aris; Prameswari, Galuh Nita
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v6i2.1755

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sanitasi rumah dan perilaku dengan kejadian pneumonia balita. Ini termasuk penelitian penjelasan dengan rancangan  belah lintang. Jumlah sampel sebanyak 79 responden. Instrumen berupa kuesioner, rollmeter, dan thermohygrometer. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sanitasi rumah yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita adalah luas ventilasi kamar (p<0,001), jenis lantai (p=0,036), dan kepadatan hunian kamar (p<0,001). Perilaku yang berhubungan dengan kejadian pneumonia balita adalah kebiasaan membuka jendela saat pagi dan siang hari (p<0,001), dan perilaku merokok orang tua (p=0,008). AbstractThe purpose of this study was to determine the relationship between house sanitation and human behavior with the incidence of pneumonia in children under five years. This was explanatory research with cross sectional design. The samples obtained were 79 respondents. The instruments used were questionnair, rollmeter, and thermohygrometer. The data were analyzed by chi square test. The results showed that house sanitation related to the incidence of pneumonia were the spacious of the room’s ventilation (p < 0,001), floor’s type (p = 0.036), and the density of the room (p < 0,001). Behavior associated with the incidence of pneumonia were the habit of window opening during morning and afternoon (p < 0,001), and parental smoking behavior (p = 0.008).Keywords: House sanitation; Behavior; Pneumonia
DAERAH POSITIVE DEVIANCE SEBAGAI REKOMENDASI MODEL PERBAIKAN GIZI Handayani, Okti Woro Kasmini; Prameswari, Galuh Nita
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 2 (2012)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v7i2.2804

Abstract

Permasalahan penelitian adalah bagaimana memperbaiki status gizi balita dengan penerapan model daerah positive deviance. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki status gizi balita dengan penerapan model daerah positive deviance atau daerah yang mempunyai kesenjangan antara keadaan status gizi dengan keadaan lingkungannya, dan mendapatkan pemetaan daerah positive deviance antara status gizi balita dan lingkungannya. Metode penelitian survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, teknik purposif, dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan peta daerah positive deviance antara status gizi dan lingkungan di Kabupaten Boyolali adalah daerah yang mempunyai kesenjangan antara keadaan status gizinya dengan keadaan lingkungannya, terdapat di wilayah Puskesmas Karanggede dan Puskesmas Juwangi. Hasil penelitian model daerah positive deviance, yang direkomendasikan dalam jangka pendek adalah dengan memberdayakan potensi masyarakat terutama dalam bidang sosial budaya, yang meliputi aspek organisasi kemasyarakatan, pengetahuan dan bahasa, mata pencaharian, serta teknologi dan peralatan. Simpulan dari penelitian ini adalah wilayah Puskesmas Karanggede dan Puskesmas Juwangi mempunyai kesenjangan antara keadaan status gizinya dengan keadaan lingkungannya, sehingga direkomendasikan memberdayakan potensi masyarakat.The research problem was how to improve nutritional status of children with positive deviance model application area. This study purposed to improve the nutritional status of children with positive deviance model application areas or areas which have a gap between the state of nutritional status with the state of the environment, and earn positive deviance terrain mapping between the nutritional status of children and the environment. Survey research methods using quantitative and qualitative approaches, purposive and snowball sampling technique. The results showed a map of the area of positive deviance between nutritional status and the environment in Boyolali areas that have a gap between the state of nutritional status with the state of the environment were in the area of Karaggede health center and Juwangi health center. The results of the model study area of positive deviance, which recommended in the short term was the potential to empower people, especially in the socio-cultural field, which includes aspects of social organization, knowledge and language, livelihood, technology and equipment. Conclusion, area of Karaggede health center and Juwangi health center have a gap between the state of nutritional status and their environment, so it was recommend empowering potential of the community.
OBESITAS SENTRAL DAN KADAR KOLESTEROL DARAH TOTAL Listiyana, Aulia Dewi; Mardiana, Mardiana; Prameswari, Galuh Nita
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v9i1.2828

Abstract

Obesitas sentral/abdominal dapat diketahui melalui indikator rasio lingkar pinggangdan panggul (RLPP). Obesitas sentral sangat erat hubungannya dengan terjadinyasindroma metabolik yang salah satu tandanya adalah peningkatan kolesterol darah total.Masalah Penelitian adalah bagaimana hubungan obesitas sentral dengan kadar kolesteroldarah total pada wanita usia 45 - 54 tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahuihubungan obesitas sentral dengan kadar kolesterol darah total pada wanita usia 45 -54 tahun. Metode penelitian explanatory research dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah 276 wanita di Kelurahan Plalangan KecamatanGunungpati Kota Semarang. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratifi edrandom sampling, dengan jumlah sampel 81. Teknik analisis data yang digunakan adalahuji Chi-Square dengan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 61,7% sampelmengalami obesitas sentral dan 16% sampel mempunyai kadar kolesteol darah totaltermasuk hiperkolesterolemia. Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan antaraobesitas sentral dengan kadar kolesterol darah total (p=0,001). Simpulan penelitian, adahubungan antara obesitas sentral dengan kadar kolesterol darah total. Central obesity/abdominal can be seen in the ratio of waist and hip circumference (RLPP).Central obesity is closely related to the occurrence of metabolic syndrome, one sign is anincrease in total blood cholesterol. Research problem was how the relationship of centralobesity with total blood cholesterol levels in women aged 45-54 years. Research purpose todetermine the relationship of central obesity with total blood cholesterol levels in women aged45-54 years. Explanatory research methods with cross sectional approach. Th e populationin this study were 276 women in Plalangan village, Gunungpati District of Semarang, usedstratifi ed random sampling, amounts 81. Th e data analysis technique used Chi-Square testwith α = 0.05 . Th e results showed that 61.7% of samples had central obesity and 16% ofsamples having total blood kolesteol levels including hypercholesterolemia. Th e results ofdata analysis showed no association between central obesity with total blood cholesterollevels (p=0.001). Th e conclusions, there was no association between central obesity withtotal blood cholesterol levels.
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF DENGAN FREKUENSI KEJADIAN ISPA Prameswari, Galuh Nita
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v5i1.1857

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama pemberian ASI secara eksklusif dengan frekuensi kejadian penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dalam 1 bulan terakhir pada anak usia 1-2 tahun  di wilayah kerja Puskesmas Srondol Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan rancangan belah lintang. Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 81 anak. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubu-ngan yang signifikan antara lama pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian ISPA dalam 1 bulan terakhir (nilai p<0,05). Arah hubungan kedua va-riabel tersebut adalah negatif, yang berarti semakin lama pemberian ASI secara eksklusif maka frekuensi kejadian ISPA dalam 1 bulan terakhir akan semakin kecil. Zat kekebalan yang terdapat dalam ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit infeksi. AbstractThe purpose of this study was to determine the relationship of exclusive breastfeeding duration with the frequency of disease incidence of between respiratory infections (ARI) in the last 1 month in children aged 1-2 years in the working area of Srondol Health Center Semarang. The method used in this study is a survey with cross sectional design. The number of samples taken as many as 81 children. The results of bivariate analysis showed that there was a significant relationship between duration of exclusive breastfeeding with the frequency of ARI in the last 1 month (p-value <0.05). Direction of relations between the two variables are negative, meaning the longer exclusive breastfeeding on making the frequency of occurrence in the last 1 month ARI will be smaller. Antibodies contained in breast milk, among others, will protect infants from infectious diseases.Keywords: Exclusive breastfeeding; Acute respiratory infections (Ari); Children