Organic-oriented agriculture, in improving sustainable agriculture through the use of microbial-based biological fertilizers to increase agricultural productivity will increasingly attract public interest and apply it widely because the development of microorganisms that are beneficial to soil and crop production will support healthy agriculture. Farmers' habits in cultivating corn include excessive use of chemical fertilizers and pesticides causing environmental pollution and decreasing soil quality both chemically, physically and biologically, affecting low production, therefore efforts are needed to remain productive by using biological fertilizers for soil improvement and regulating planting distance.The study used a factorial randomized block design with three replications, consisting of the first factor being the application of biological fertilizers at a dose (g/ha): 0 g/ha, 400 g/ha, 800 g/ha, 1200 g/ha, the second factor being plant spacing (cm) consisting of: 70 cm x 10 cm, 70 cm x 15 cm, 70 cm x 20 cm. Parameters observed were cob diameter (mm), cob length (cm), seeds number/cob (g), dry seed weight/plant (g). The results showed that the Biofertilizer with a dose of 400 g/ha significantly increases maize production (Zea mays L.). Planting distance of 70 cm x 20 cm significantly increases maize production (Zea mays L.). Application of biofertilizer with a dose of 400 g/ha and a spacing of 70 cm x 20 cm significantly increased maize production (Zea mays L.). Keywords: Biological fertilizer, planting distance, corn production, Zea mays, application INTISARIPertanian berorientasi organik dalam meningkatkan pertanian berkelanjutan melalui pemanfaatan pupuk hayati berbasis mikroba dapat meningkatkan produktivitas pertanian akan semakin menarik minat masyarakat dan mengaplikasikannya secara luas oleh karena pengembangan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanah dan produksi tanaman akan menunjang pertanian yang sehat. Kebiasaan petani dalam budidaya tanaman jagung diantaranya penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan menyebabkan pencemaran lingkungan dan menurunnya kualitas tanah baik kimia, fisik, maupun biologi mempengaruhi rendahnya produksi, oleh karena itu diperlukan usaha agar tetap produktif yaitu dengan menggunakan pupuk hayati untuk pembenahan tanah dan mengatur jarak tanam. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan tiga ulangan terdiri dari: faktor pertama aplikasi pupuk hayati dengan dosis (g/ha): 0 g/ha, 400 g/ha, 800 g/ha, 1200 g/ha; faktor kedua jarak tanam (cm)terdiri dari: 70 cm x 10 cm, 70 cm x 15 cm, 70 cm x 20 cm. Parameter yang diamati adalah diameter tongkol (mm), panjang tongkol (cm), jumlah biji/tongkol (g), bobot biji kering/tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pupuk hayati dengan dosis 400 g/ha signifikan meningkatkan produksi tanaman jagung (Zea mays L.). Jarak tanam 70 cm x 20 cm signifikan meningkatkan produksi tanaman jagung (Zea mays L.). Aplikasi pupuk hayati dengan dosis 400 g/ha dan jarak tanam 70 cm x 20 cm signifikan meningkatkan produksi tanaman jagung (Zea mays L.). Kata kunci: Pupuk hayati, jarak tanam, produksi jagung, Zea mays, aplikasi.