Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

AKUMULASI LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) DAN TEMBAGA (Cu) PADA PLANKTON DI WADUK SAGULING, JAWA BARAT Kabul Fadilah; Sunardi Sunardi; Tri Dewi K. Pribadi
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 13, No 1 (2015): BIOTIKA JUNI 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v13i1.10090

Abstract

Plankton Diversity in a River Nearby Klotok Landfill, Kediri, East Java Restu Hikmah Ayu Murti; Thineza Ardea Pramesti; Isna Nugraha; Praditya Sigit Ardisty Sitogasa; Kabul Fadilah; Aussie Amalia; Muhammad Abdus Salam Jawwad
Nusantara Science and Technology Proceedings 3rd International Conference Eco-Innovation in Science, Engineering, and Technology
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2022.2757

Abstract

Landfill management in Indonesia is mostly operated by open dumping as well as the Klotok’s Landfill at Klotok Village, Kediri City. This landfill has three lands, and the third landfill is currently actively operating. The pollution is like the occurrence of leaks in leachate storage tanks which is near the Klotok river. That situation can make the leachate enter the river and affect the physicochemical conditions of the water which have an impact on decreasing the diversity and abundance of plankton. The diversity of plankton species in aquatic ecosystems is often used as an indicator to determine the primary productivity of waters and the condition of the aquatic ecosystem, so this research was carried out to determine the diversity of plankton species in the Klotok river, so the quality of the water can be known. This research was conducted in the Klotok River, Kediri City, East Java. Samples were taken upstream of the Klotok River, near the leachate treatment Plant, and downstream of the Klotok River. Samples were taken as much as 21 liters by pouring method. The samples are poured into plankton nets. The result shows that plankton diversity in the water body near Klotok landfill is between 0,49 to 0,67, which indicates that the diversity index according to Shannon-Wiener is 0,49 where the species diversity is low, the number of individual species is low, the ecosystem is unstable, and the waters are degraded.
Struktur Komunitas Fitoplankton sebagai Indikator Kualitas Air di Kali Mas Kota Surabaya Kabul Fadilah; Muhammad Abdus Salam Jawwad; Syadzadhiya Qothrunada Zakiyayasin Nisa’
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 10, No 2 (2022): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v10i2.6077

Abstract

Phytoplankton is an aquatic organism that is sensitive to environmental changes. Kali Mas is one of the rivers that passes through the city of Surabaya, and is a source of water needs for various domestic and industrial needs. The purpose of this study was to determine the status of Kali Mas water quality based on the phytoplankton community structure, which includes: diversity, abundance, evenness, dominance, and saprobic index. The method used in this study is purposive sampling. Water and phytoplankton samples were taken from 5 stations along the Kali Mas flow. The identification results of the phytoplankton found consisted of 10 classes, which consisted of: Bacillariophyceae (44.19%); Chlorophyceae (6.33%); Chrysophyceae (0.26%); Cyanophyceae (24.9%); Conjugatophyceae (7.49%); Dinophyceae (2.84%); Fragilariophyceae (1.29%); Trebouxiophyceae (8.14%); Ulvophyceae (3.18%); and ‎Xanthophyceae (0.65%). Diversity index ranged from 2.35-2.96; evenness index 0.72-0.87; and the dominance index is in the range of 0.05-0.148. Meanwhile, based on the saprobic index, Kali Mas is at 1.05. This value indicates the condition of Kali Mas waters is in β - Meso/oligosaprobic conditions with a mild level of pollution.
Komposting Sampah Organik Menggunakan Rumah Biakan Larva Lalat Tentara Hitam di Desa Bandarsari, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto Firra Rosariawan; Kabul Fadilah; Novirina Hendrasarie
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v6i1.847

Abstract

Pengelolaan serta pemanfaatan sampah organik belum memberikan hasil yang signifikan. Kurangnya partisipasi masyarakat serta mahalnya teknologi pengolahan sampah sering menjadi kendala dalam permasalahan sampah. Salah satu cara untuk mendegradasi limbah organik dengan menggunakan organisme yang dapat berperan sebagai agen biokonversi limbah organik adalah dengan menggunakan larva lalat tentara hitam (Hermetia illucens). Studi pendahuluan menunjukkan efektivitas penggunaan unit pengembangbiakan larva lalat tentara hitam yang digunakan sebagai alat dekomposisi sampah organik rumah tangga menggunakan variasi media tumbuh. Penggunaan rumah biakan larva lalat tentara hitam pada skala rumah tangga merupakan salah satu alternatif pengolahan sampah organik serta yang dapat dilakukan dengan mudah. Hasil dekomposisi sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi kompos. Kegiatan sosialisasi dan penggunaan rumah biakan larva lalat tentara hitam skala rumah tangga di Desa Bandarsari, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dalam pengolahan sampah rumah tangga yang berkelanjutan. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan masyarakat di Desa Bandarsari, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto antusias dan berkeinginan menggunakan rumah biakan larva lalat tentara hitam untuk pengelolaan sampah organik rumah tangga.
Analisis Longitudinal Struktur Komunitas Makrozoobentos yang Tercemar Limbah Pertambangan Emas Skala Kecil di Sungai Cikondang, Jawa Barat Kabul Fadilah; Tika Nurmala; Tri Dewi K.P.; Yayok Suryo Purnomo; Sunardi
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL) Vol. 5 No. 1 (2023): JPPL, Maret 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/jppl.v5i1.1788

Abstract

Small-scale gold mining activities are still mostly carried out in various regions in Indonesia. The use of mercury (Hg) in the process of extracting gold from sediments can be a source of pollution for aquatic ecosystems and organisms. The aim of this study was to analyze the macrozoobenthos community structure in the Cikondang River which was affected by Hg pollution due to small-scale gold mining. Sampling was carried out by survey method at 5 sampling points along the Cikondang River from upstream to downstream. Water quality parameters measured include temperature, transparency, current velocity, pH, Dissolved Oxygen (DO), Biochemical Oxygen Demand (BOD) and Chemical Oxygen Demand (COD). Hg concentrations in sediments and macrozoobenthos were measured using automatic mercury analyzer. The results showed that the concentration of Hg in sediments in the Cikondang River ranged from 0.63–52.48 mg/kg and the accumulation of Hg in macrozoobenthos ranged from 0.97 to 0.98. The macrozoobenthos diversity index was 1.50-2.17 and the dominance index was 0.16-0.30. The most group of macrozoobenthos found was from the Gastropod class, followed by the Insecta and Malacostraca classes. Macrozoobenthos in the Cikondang River were only found in the downstream of the river, at Sampling Points 4 and 5 only. This showed that Hg pollution in the Cikondang river is highly toxic, caused macrozoobenthos was not found at Sampling Point 1, 2 and 3.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH JUATA KERIKIL DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL DI KOTA TARAKAN KALIMANTAN UTARA Elsa Arinda; Praditya Sigit Ardisty Sitogasa; Kabul Fadilah; Cesaria Wahyu Lukita
Environmental Engineering Journal ITATS Vol 3, No 1 (2023): Vol 3, No 1 (2023) Environmental Engineering Journal ITATS
Publisher : Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.envitats.2023.v3i1.3791

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Tarakan akan meningkatkan jumlah timbulan sampah. Kota Tarakan terancam mengalami over capacity sampah dari lahan TPA Aki Babu sebagai satu-satunya TPA yang beroperasi di Kota Tarakan yang mana masih menerapkan sistem open dumping. Oleh karena itu, diperlukan relokasi atau pembangunan TPA baru. Sistem sanitary landfill adalah sistem operasi TPA yang dilakukan dengan cara memadatkan sampah secara berlapis, dimana periode operasi terpendeknya adalah selama satu hari. Keunggulan sistem sanitary landfill antara lain penanganan bersifat fleksibel walaupun terjadi fluktuasi timbulan sampah, dapat menampung berbagai jenis sampah, tidak menimbulkan permasalahan estetika, terdapat penanganan lindi dan gas, serta kebutuhan lahan yang relatif lebih kecil. Tujuan direncanakannya pembangunan TPA Juata Kerikil dengan sistem sanitary landfill di Kota Tarakan adalah untuk mengatasi ancaman over capacity dari TPA Aki Babu dan meminimalisir dampak buruk sampah terhadap lingkungan. Perencanaan pembangunan TPA Juata Kerikil menggunakan metode deskriptif analisis. TPA Juata Kerikil direncanakan dengan sistem sanitary landfill menggunakan metode trench. Lapisan dasar TPA menggunakan geomembran serta akan terdapat pipa pengumpul lindi dan pipa penangkap gas. Pada jalan-jalan TPA Juata Kerikil juga direncanakan saluran drainase. Selain itu, direncakanan pula instalasi pengolahan lindi untuk mengolah air lindi yang dihasilkan dari TPA Juata Kerikil.
Analisis Kualitas Udara Ambien Nitrogen Dioksida, Sulfur Dioksida dan Debu/TSP di Lingkungan PLTD Baubau Nuriadin Kazal; Kabul Fadilah
Environmental Engineering Journal ITATS Vol 3, No 1 (2023): Vol 3, No 1 (2023) Environmental Engineering Journal ITATS
Publisher : Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.envitats.2023.v3i1.3795

Abstract

Abstrak Udara ambien adalah udara bebas yang ada di permukaan bumi tepatnya pada lapisan troposfer yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup serta unsur lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah konsentrasi gas ,  dan Debu/TSP yang ada di lingkungan PLTD Baubau telah memenuhi bakumutu yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Lokasi penelitianya yaitu dilingkungan PLTD Baubau. Metode yang digunakan dalam menguji parameter  dilakukan sesuai dengan SNI 19-7119.7-2017, untuk parameter  menggunakan SNI 19-7119.2-2017 serta untuk parameter Debu/TSP sesuai dengan SNI 7119-3:2017. Untuk hasil pengukuran didapatkan bahwa Rata-rata hasil pengukuran konsentrasi gas nitrogen dioksida  di lingkungan PLTD Baubau yaitu sebesar 18.117 . Rata-rata hasil pengukuran konsentrasi gas  di lingkungan PLTD Baubau yaitu sebesar 22,78 . Rata-rata hasil pengukuran konsentrasi debu/TSP di lingkungan PLTD Baubau yaitu sebesar 16.58 . Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa konsentrasi gas , dan Debu/TSP yang ada di lingkungan PLTD Baubau masih memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan.  Kata kunci: Sulfur Dioksida, Nitrogen Dioksida dan Debu
Perencanaan Detail Engineering Design (DED) Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Banjarbakula Kalimantan Selatan Chia Fifin Nafiah; Kabul Fadilah; Cesaria Wahyu Lukita
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 8 No. 1: April 2023
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.8.1.37-46

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat berbanding lurus dengan peningkatan timbulan sampah yang tentunya dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan. Banjarbakula merupakan kawasan yang terdiri dari Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tanah Laut. Untuk mengatasi persoalan persampahan di kawasan Banjarbakula, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan perencanaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Banjarbakula, Provinsi Kalimantan Selatan sebagai upaya pengurangan volume sampah sebelum dibuang ke TPA dengan program 3R. Tahapan perencanaan TPST ini dimulai dari tahap persiapan, survei lapangan, pengkajian berupa sumber sampah, wilayah perencanaan dan pelayanan, perencanaan teknis pengelolaan sampah di TPST, serta desain TPST. Rencana teknis operasional pengelolaan sampah terdiri dari penerimaan dan pembongkaran sampah, pemilahan sampah, pengepakan sampah, pencacahan dan pengayakan sampah, peuyeumisasi menjadi RDF/SRF, pengeringan dan pengepresan, penyimpanan dan pendistribusian. Luas rencana TPST Banjarbakula sesuai perencanaan yakni 3456 m2. TPST Regional Banjarbakula direncanakan hanya bisa mengolah sampah sebesar 40 ton/hari atau 160 m3/hari. Pengolahan sampah di TPST Regional Banjarbakula menggunakan metode peuyeumisasi menjadi RDF/SRF dan dipadatkan dalam bentuk briket.
Citarum River Water Pollution and Stress Responses in The Tolerant and Sensitive Fish Sunardi Sunardi; Kabul Fadilah; Nadia Istiqomah; Miranti Ariyani; Desak Made Malini; Syifa Yolanda; Azalea Putri; Nining Ratningsih
Indonesian Journal of Limnology Vol. 2 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Limnology
Publisher : Indonesian Society of Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3906.437 KB) | DOI: 10.51264/inajl.v2i1.10

Abstract

Severe river pollution creates a stressful environment for aquatic organisms, causing disturbances to their health and leading to their extinction. Thus, in this study, the stress responses of tolerant (Oreochromis niloticus) and sensitive (Cyprinus carpio) fish to river pollution in the Citarum River, Indonesia were investigated. The two groups of fish were exposed to varying levels and lengths of water pollution, their blood was sampled, and stress responses were identified. The red blood cells (RBC) count, haemoglobin (HGB), haematocrit (HCT), white blood cells (WBC) count, blood glucose levels, and derived haematological indices such as mean corpuscular volume (MCV), mean corpuscular haemoglobin (MCH) and mean corpuscular haemoglobin concentration (MCHC), were measured. Significant changes in these indices, with tendential changes in RBC and HCT, were observed, indicating that stress responses had occurred in both groups of fish. The sensitive fish recorded more pronounced changes in their haematological activities, with greater amounts of blood parameters being altered in response to water pollution exposure. This result suggested that the sensitive fish were more susceptible to environmental stressors and were, therefore, more vulnerable to extinction in a polluted natural environment.