Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

TINGKAH LAKU SEKSUAL DAN UJI KAWIN MENCIT (MUS MUSCULUS) JANTAN YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN Desak Made Malini; Dea Rahman Khairunnisa; Nurullia Fitriani; Nining Ratningsih
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 19, No 1 (2021): BIOTIKA JUNI 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v19i1.32703

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan terjadinya impotensi, gangguan ejakulasi, spermatogenesis dan fungsi kelenjar seks aksesori serta libido. Streptozotocin (STZ) merupakan salah satu diabetogenik yang banyak dimanfaatkan sebagai metode untuk merangsang DM pada hewan percobaan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh STZ terhadap tingkah laku seksual dan kemampuan kawin mencit (Mus musculus). Penelitian ini dilakukan secara rancangan eksperimental dengan 2 kelompok perlakuan dan 5 ulangan, yaitu perlakuan non diabetes (ND) yang tidak diinduksi STZ dan diabetes (D) yang diinduksi STZ. Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan dan betina. Parameter yang diamati adalah tingkah laku seksual mounting dan kissing vagina oleh mencit jantan, berat badan mencit betina dan jumlah fetus yang dihasilkan oleh mencit betina. Hasil pengamatan dianalisis dengan Uji Chi-Square dan uji lanjut Kruskall Wallis (uji lanjut Mann-Whitney). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada mencit jantan yang diinduksi STZ terjadi penurunan tingkah laku seksual, dan tidak ditemukan adanya implantasi pada uterus betina pasangan kawinnya. Dapat disimpulkan bahwa induksi STZ dapat menurunkan tingkah laku seksual mencit jantan dan tidak mampu mengawini mencit betina.
POTENSI ANTIKLASTOGENIK INFUSA TIGA KULTIVAR DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) PADA MENCIT SWISS-WEBSTER JANTAN YANG DIINDUKSI KADMIUM KLORIDA Annisa Annisa; Rini Hafzari; Nining Ratningsih; Supartini Syarif
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 14, No 1 (2016): BIOTIKA JUNI 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v14i1.14402

Abstract

Daun mangga memiliki potensi antiklastogenik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi antiklastogenik infusa tiga kultivar daun mangga pada mencit yang diinduksi kadmium klorida. Penelitian ini menggunakan metode ekperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari lima perlakuan dan lima pengulangan. Infusa daun mangga diberikan selama 9 hari (200 mg/ kg bb), pada hari ke-10 diberikan kadmium klorida (50 mg/kg bb). Perlakuan diberikan pada mencit secara oral. Parameter yang diamati : frekuensi dan jenis aberasi kromosom. Data dianalisis menggunakan Analisis Varians (ANAVA), uji lanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Frekuensi aberasi tertinggi sebesar 99,2% pada perlakuan kontrol positif (kadmium klorida) dan yang terendah pada perlakuan kontrol negatif (DDW) sebesar 31,8%. Frekuensi aberasi pada perlakuan infusa daun mangga kultivar Golek, Manalagi dan Indramayu adalah 67,4%, 72,8%, dan 70%. Berdasarkan hasil Analisis Varians (ANAVA) (α = 0,05) infusa daun mangga dapat menurunkan frekuensi aberasi kromosom pada sumsum tulang femur mencit yang diinduksi kadmium klorida. Uji lanjut menunjukkan ketiga kultivar mangga memiliki efektivitas yang sama dalam menghambat efek klastogenik dari kadmium klorida. Jenis aberasi kromosom yang ditemukan adalah aberasi numerik dan struktural). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa infusa tiga kultivar daun mangga memiliki kemampuan untuk menurunkan efek klastogenik dari kadmium klorida.
EFEK ANTIMUTAGENIK LALAPAN KHAS JAWA BARAT (Pohpohan, Sintrong DAN Tespong) TERHADAP MENCIT (Mus musculus L.) YANG TERPAPAR TIMBAL ASETAT Andry Dian Alyssa; Supartini Syarif; Nining Ratningsih
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 12, No 1 (2014): BIOTIKA JUNI 2014
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v12i1.10071

Abstract

Identifikasi Ikan Hasil Tangkapan Nelayan di Pantai Timur Pananjung Pangandaran Kartiawati Alipin; Nining Ratningsih; Retnaningtyas Siska Dianty
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2021.009.02.05

Abstract

Kawasan Pantai Pangandaran merupakan kawasan wisata dan penangkapan ikan bagi nelayan. Hasil tangkapan nelayan terdiri dari berbagai spesies ikan. Untuk mengetahui hasil tangkapan nelayan tersebut perlu dilakukan identifikasi spesies ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi spesies ikan berdasarkan struktur morfologis dan morfometrik. Metode penelitian yang dilakukan yaitu pengamatan secara morfologis dan morfometrik menggunakan sampel ikan masing-masing tiga ekor jenis ikan yang mewakili ikan terbanyak pada hasil tangkapan nelayan. Berdasarkan hasil identifikasi jenis ikan yang paling banyak dari hasil tangkapan nelayan didapat spesies ikan laut Kembung (Rastrelliger brachysoma) yang memiliki ekor berwarna kuning; ikan Talang (Scomberoides tol) yang memiliki corak keperakkan di sepanjang tubuh; dan ikan Kakapasan (Geres punctatus) yang memiliki bentuk mulut superior yang khas. Berdasarkan pengukuran morfometrik terdapat spesies ikan yang memiliki ukuran paling besar yaitu ikan laut Kembung (R. brachysoma) dengan panjang total 25,1 cm dan berat rata-rata 215 g. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan nelayan di Pantai Timur Pananjung Pangandaran berdasarkan hasil identifikasi terdapat tiga jenis ikan yang paling dominan untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan kawasan agar memungkinkan berbagai jenis ikan dapat berkembang biak.
Perilaku Kawin Tikus (Rattus norvegicus) Jantan Diabetes Yang Diberi Ekstrak Etanol Kulit Buah Jengkol (Archidendron pauciflorum) Desak Made Malini; Emay Maulani; Sri Wulandari; Nining Ratningsih
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2020.v07.i02.p17

Abstract

Diabetes mellitus (DM) may lead to disruption of normal sexual function in males including abnormalities of orgasmic/ejaculatory function and desire/libido. Simplisia of dried Jengkol fruit peel has been used by people to treat diabetes. The aim of this study was to examine the effectiveness of ethanol extract of jengkol fruit peel (A. pauciflorum) (EEJFP) in improving the sexual behavior of male rats (R. norvegicus) diabetic models. Induction of diabetes was carried out intravenously by using streptozotocin dose 60 mg/ kg BW in the test animals except for the negative control group.The treatments are negative control (Carboxy Methyl Cellulose (CMC) 0.05%), positive control (CMC 0.05%), P1 (EEJFP 385 mg/kg BW), P2 (EEJFP 770 mg/kg BW) and comparison (glibenclamide dose 10 mg/kg BW) for 54 days. The parameters observed are the number of introduction and climbing of male rats to female rats. Data obtained from each parameter were analyzed by analysis of variance (ANAVA) test with a 95% confidence level and Duncan's test. The results of this study indicate that the number of introductions and climbing in the P1 and P2 test animal groups are significantly different from the positive control treatment and close to the value in the negative control treatment group. It can be concluded that the ethanol extract of jengkol fruit peel (A. pauciflorum) affects the sexual behavior of male rats (R. norvegicus) diabetes models by increasing introduction and climbing. Keyword: diabetic, sexual behavior, Archidendron Pauciflorum, rats
Empowering the Rural Communities through Education on the Use of Chrysanthemums as Medicinal Plants and Herbal Tea Tia Setiawati; Annisa Annisa; Mohamad Nurzaman; Rusdi Hasan; Nining Ratningsih
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v5i1.5347

Abstract

Chrysanthemum is widely known as ornamental plants, but chrysanthemums can also be used as medicinal plants and can be processed into healthy beverages known as chrysanthemum tea. The purpose of the PPM activity is to educate the community, especially PKK women who are participants in this activity about the role of chrysanthemum plants in the prevention and treatment of various diseases such as fever, hypertension, osteoporosis, eye healthy and making chrysanthemum tea as a healthy beverage. PPM activities was carried out through outreach activities with presentations and discussions (question and answer), demonstrations of making chrysanthemum tea, and distributing questionnaires to determine participants understanding before and after the implementation of PPM activities. The results of the questionnaire showed that participants knowledge about the use of chrysanthemum as medicinal ingredients increased after participating in outreach activities, as well as the interest in chrysanthemum tea cultivation and entrepreneurship.
Efek Kombinasi Ekstrak Temulawak dan Belimbing Wuluh terhadap Perbaikan Histologis Ginjal Tikus yang Terpapar Herbisida Paraquat Kartiawati Alipin; Nining Ratningsih; Salsabila Nurjihan
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 20, No 2 (2022): BIOTIKA DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v20i2.41713

Abstract

Paraquat merupakan herbisida yang digunakan pada pertanian. Akumulasi paraquat pada tanaman sayur jika dikonsumsi dapat bersifat racun dan menyebabkan gangguan pada organ ginjal seperti kerusakan pada glomerulus berupa edema spatium Bowman, serta pada tubulus berupa infiltrasi sel radang dan pembengkakan sel epitel tubulus. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi ekstrak temulawak dan belimbing wuluh (TBW) terhadap perbaikan histologis ginjal tikus yang terpapar paraquat. Metode penelitian secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Induksi paraquat dilakukan pada seluruh perlakuan kecuali KN. Susunan perlakuan yang terdiri dari KN (tween 80 1%), KP (paraquat 25 mg/KgBB), P1 (kombinasi TBW 770 mg/KgBB), P2 (kombinasi TBW 385 mg/KgBB), P3 (kombinasi TBW 192,5 mg/KgBB). Parameter yang diamati yaitu histologis ginjal meliputi diameter glomerulus, lebar ruang Bowman, dan persentase nekrosis pada tubulus proksimal. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA pada taraf kepercayaan 95% kemudian dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan diameter glomerulus, penurunan lebar ruang Bowman serta penurunan persentase nekrosis sel tubulus proksimal pada perlakuan P1-P3 dengan dosis optimum yang dapat memperbaiki struktur histologis ginjal yaitu 385 mg/KgBB. Kesimpulan penelitian ini yaitu kombinasi ekstrak temulawak dan belimbing wuluh berpengaruh memperbaiki struktur histologis ginjal tikus yang terpapar paraquat.
Citarum River Water Pollution and Stress Responses in The Tolerant and Sensitive Fish Sunardi Sunardi; Kabul Fadilah; Nadia Istiqomah; Miranti Ariyani; Desak Made Malini; Syifa Yolanda; Azalea Putri; Nining Ratningsih
Indonesian Journal of Limnology Vol. 2 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Limnology
Publisher : Indonesian Society of Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3906.437 KB) | DOI: 10.51264/inajl.v2i1.10

Abstract

Severe river pollution creates a stressful environment for aquatic organisms, causing disturbances to their health and leading to their extinction. Thus, in this study, the stress responses of tolerant (Oreochromis niloticus) and sensitive (Cyprinus carpio) fish to river pollution in the Citarum River, Indonesia were investigated. The two groups of fish were exposed to varying levels and lengths of water pollution, their blood was sampled, and stress responses were identified. The red blood cells (RBC) count, haemoglobin (HGB), haematocrit (HCT), white blood cells (WBC) count, blood glucose levels, and derived haematological indices such as mean corpuscular volume (MCV), mean corpuscular haemoglobin (MCH) and mean corpuscular haemoglobin concentration (MCHC), were measured. Significant changes in these indices, with tendential changes in RBC and HCT, were observed, indicating that stress responses had occurred in both groups of fish. The sensitive fish recorded more pronounced changes in their haematological activities, with greater amounts of blood parameters being altered in response to water pollution exposure. This result suggested that the sensitive fish were more susceptible to environmental stressors and were, therefore, more vulnerable to extinction in a polluted natural environment.
Pemanfaatan e-commerce dan Lactiplantibacillus plantarum untuk Meningkatkan Pemasaran dan Kualitas Oncom Merah di Desa Pasireungit, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang Yolani Syaputri; Nining Ratningsih; Tatang Suharmana Erawan
Farmers: Journal of Community Services Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v4i1.43128

Abstract

Desa Pasireungit, Kecamatan Paseh merupakan salah satu desa penghasil oncom merah terbaik di Jawa Barat. Oncom merah merupakan produk fermentasi yang terbuat dari bungkil kacang tanah dan onggok dengan bantuan kapang Neurospora sitophila. Oncom merah khas Desa Pasireungit hanya dijual pada warga sekitar, pasar tradisional, dan agen/distributor yang memang sudah menjadi pelanggan tetap. Pemasaran secara online oncom merah Desa Pasireungit masih belum optimal dan memiliki kendala berupa kemasan produk yang kurang menarik; pemasaran yang belum luas; serta kurangnya kemampuan pelaku usaha untuk meningkatkan jumlah produksi dan kualitas oncom. Data yang didapatkan dari hasil survei bahwa, dari 15 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) penghasil oncom, hanya 1 UMKM yang menggunakan e-commerse untuk pemasaran. Pada pengabdian masyarakat ini, dilakukan edukasi dan seminar pemanfaatan e-commerce dan Lactiplantibacillus plantarum untuk meningkatkan pemahaman warga mengenai potensi e-commerce sebagai wadah dalam memperluas potensi pasar, serta memberikan edukasi kepada masyarakat dalam penggunaan bakteri asam laktat agar dapat memperpanjang masa simpan oncom merah. Peserta seminar adalah pelaku usaha yang memproduksi oncom. Data yang didapatkan setelah masyarakat mengikuti seminar adalah 81,86% masyarakat di Desa Pasireungit mengerti dengan penggunaan e-commerce dan pemanfaatan L. plantarum untuk meningkatkan pemasaran dan kualitas oncom merah.