Articles
<![CDATA[EFEK PENGGUNAAN LIMBAH TERUMBU KARANG PADA KOMPOSIT BETON ]]>
<![CDATA[Fauzan Fauzan]]>;
<![CDATA[Herlina Suciati]]>
<![CDATA[ SIGMA TEKNIKA Vol 5, No 1 (2022): SIGMATEKNIKA, VOL. 5, N0. 1, JUNI 2022 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33373/sigmateknika.v5i1.3968
<![CDATA[Perkembangan populasi diindonesia cukup pesat, dimana tingkat pembangunan terus dituntut untuk bisa menghadapai berbagai permasalahan terutama untuk perkembangan pembangunan pada daerah pesisir kepulauan yang cukup sulit dalam pengadaan material. Banyak cara digunakan agar mempercepat pembangunan ini salah satunya menggunakan sumber daya alam yang ada disekitarnya, salah satunya adalah penggunaan limbah terumbu karang, dimana banyak dijumpai pada daerah kepulauan terpencil seperti di kepulauan anambas, terumbu karang memiliki fisik yang sangat cocok dipakai sebagai agregat kasar pada campuran komposit beton. Untuk itu peneliti melakukan penelitian dan menganalisa kekuatan beton dengan menggunakan material terumbu karang tersebut. Material terumbu karang yang digunakan adalah material terumbu karang mati yang terdampar di sekitar kepulauan Kabupaten Kepulauan Anambas, sebagai pengganti agregat kasar (kerikil). Terumbu karang akan di pecah sehingga memiliki ukuran + 20 mm, sesuai dengan ukuran agregat kasar (kerikil) pada umumnya. Untuk uji kuat tekan beton, benda uji akan dibuat dalam kubus yang berukuran 150 mm x 150 mm x 150 mm (SNI 03-2834-2000) yang dites pada hari ke 7, 14, 21 dan 28 hari.Setelah melakukan penelitian dan benda uji sampai pada usia 28 hari, hasil penelitian penggunaan terumbu arang sebagai agregat kasar menurunkan kuat tekan beton sebesar 62,34% (11.3Mpa) dibanding dengan beton yang menggunakan agregat kerikil.]]>
<![CDATA[Pengaruh Sistem Media Informasi, Partisipasi Masyarakat, dan Kondisi Lingkungan Terhadap Wisata Bangunan Bersejarah di Kota Medan ]]>
<![CDATA[Sidabutar, Yuanita Fanny Demak]]>;
<![CDATA[Suciati, Herlina]]>
<![CDATA[ Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 2 (2024): JPWK Volume 20 No. 2 June 2024 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Diponegoro, Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/pwk.v20i2.63556
<![CDATA[Bangunan bersejarah di Kota Medan memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi perkembangan budaya masyarakat dan destinasi wisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh sistem media informasi, partisipasi masyarakat, dan kondisi lingkungan terhadap wisata bangunan bersejarah di Kota Medan. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari 218 responden yang tersebar di 8 kecamatan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif statistik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem media informasi berpengaruh signifikan terhadap wisata budaya, partisipasi masyarakat mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap wisata budaya, kondisi lingkungan berpengaruh signifikan terhadap wisata budaya. Hasil penelitian ini mengajak masyarakat agar dapat menjaga dan merawat bangunan bersejarah yang berada di Kota Medan sehingga menjadi pusat perhatian para wisatawan lokal dan mancanegara.]]>
<![CDATA[TATA KELOLA FASILITAS UMUM DI LINGKUNGAN PERUMAHAN SEBAGAI RUANG INTERAKSI PUBLIK DAN RUANG TERBUKA HIJAU ]]>
<![CDATA[Suciati, Herlina]]>;
<![CDATA[Fauzan, Fauzan]]>;
<![CDATA[Januarto, Januarto]]>;
<![CDATA[Yuristiary, Yelna]]>;
<![CDATA[Room, Akhbar Ilmiah]]>
<![CDATA[ Jurnal Pendekar Nusantara Vol. 1 No. 1 (2023): OKTOBER 2023 ]]>
Publisher : <![CDATA[LPPM-Universitas Batam ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37776/pend.v1i1.1222
<![CDATA[Changes in people's lifestyles have led to an increasing demand for a comfortable residential environment. This includes the availability of open space that is able to become a space for interaction between residents in a residential environment. In line with that, the need for green open space is also felt necessary to create a more natural and healthy living environment. In the residential environment of RT.003 / RW.034 Kel.Belian, the availability of open space or public facilities (fasum) has not been managed in an integrated manner. Each fasum area is only in the form of empty land, pavilion area or field that does not have a clear allocation of use so that it cannot provide maximum benefits for the residents of the housing complex. Mentoring activities are carried out in formulating the management of public facilities so that they can function as community interaction spaces and green open spaces. The mentoring method is carried out by means of interviews, discussions, observations and social participation (Participatory Action Research/PAR) in which the proposer is part of the action, does not separate himself and melts into the situation of the community being assisted and works with residents in carrying out formulating the management of existing fasum land. This aims to empower the potential of the community and maintain the character of mutual cooperation between residents. As a result of the mentoring process, a new fasum management was formulated in which one fasum was designated as a green open space, one fasum that already had a pavilion was rejuvenated and built sports facilities and one fasum was used as a jogging track area and children's playground.]]>
<![CDATA[Modernization of “Transport” As Public Transportation to Reduce Personal Vehicle Ownership in the City of Tanjungpinang ]]>
<![CDATA[Purwasih, Hari Dewi]]>;
<![CDATA[Sidabutar, Yuanita FD]]>;
<![CDATA[Suciati, Herlina]]>;
<![CDATA[Fauzan, Fauzan]]>
<![CDATA[ JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan) Vol. 8 No. 1 (2023): JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan) ]]>
Publisher : <![CDATA[Graduate Program Magister Manajemen Pendidikan ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/jmksp.v8i1.10932
<![CDATA[The Riau Archipelago, which consists of islands, has its own challenges in terms of infrastructure and transportation development, so that the development and growth of each region is not the same, namely with five regencies and two municipalities. The Riau Archipelago has high potential in its tourism sector because each island has its own beauty and exoticism. Tanjungpinang City as the Capital of the Province in the past decade has begun to develop and organize itself to be better in regional order but not yet in its transportation system. Public transportation has not been felt as a very important thing because people can still walk freely by using their private vehicles. Public transportation is still not a matter of urgency in the next decade. This research is a descriptive research, descriptive research is a type of research whose purpose is to present a complete picture of a social setting or is intended to explore and clarify a phenomenon or social reality, by describing a number of variables related to the problem and units studied among the phenomena being tested. Here it will be explained based on a study of the factual conditions of transportation in Tanjungpinang City and their relevance in the next decade.]]>
<![CDATA[Planning And Evaluation of Technological System Development in Public Street Lighting to Support Sustainable Development of The Integrated City of Batam ]]>
<![CDATA[Morwanto, Gatot]]>;
<![CDATA[Sidabutar, Yuanita FD]]>;
<![CDATA[Suciati, Herlina]]>;
<![CDATA[Panusunan, Panusunan]]>
<![CDATA[ JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan) Vol. 8 No. 2 (2023): JMKSP (Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi Pendidikan) ]]>
Publisher : <![CDATA[Graduate Program Magister Manajemen Pendidikan ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31851/jmksp.v8i2.13126
<![CDATA[Developing a smart public street lighting system involves the integration of advanced technologies to improve energy efficiency, reduce operational costs, enhance safety, and enable intelligent functionalities. This research discusses the planning and evaluation of the development of a smart public street lighting system in the Batam City area with the aim of increasing the sustainability of the smart city. The research method used is a case study to gain an in-depth understanding of existing lighting systems and involve relevant stakeholders, such as local governments, technical experts and local communities. The evaluation results show that the development of a smart public street lighting system has a positive impact on the sustainability of smart cities, increasing energy efficiency, safety and community participation. The integration of local wisdom and maritime aspects in planning intelligent public street lighting systems also makes an important contribution to the identity and sustainability of Batam City. This research recommendations for further development, strengthening local wisdom, collaboration and partnerships with the private sector, as well as expanding implementation to other regions.]]>
<![CDATA[Analysis of Batam Trans Bus Performance Quality on Urban Transportation System Activities in Supporting Availability of Regional Facilities ]]>
<![CDATA[Suhara, Yayat Yatna]]>;
<![CDATA[Sidabutar, Yuanita FD]]>;
<![CDATA[Suciati, Herlina]]>;
<![CDATA[Panusunan, Panusunan]]>
<![CDATA[ Journal La Sociale Vol. 5 No. 5 (2024): Journal La Sociale ]]>
Publisher : <![CDATA[Borong Newinera Publisher ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37899/journal-la-sociale.v5i5.1310
<![CDATA[Batam City is one of the developing citiesBus Rapid Transit (BRT) as a mode of mass transportation for the community. Bus Rapid Transit (BRT) operations began in 2004. The existence of the Trans Batam Bus is still less popular with the public because other modes of transportation are easier to use as daily public transportation. Apart from that, the use of private vehicles is still high in Batam City. Trans Batam buses are provided as an integrated mode of transportation to serve the community and provide comfortable, safe facilities and prioritize safety. This research aims to identify the performance of the Trans Batam Bus transportation system based on the SPM for Road-Based Mass Transport (Permen No. 27 of 2015). The research method uses a questionnaire as a research instrument with data processing using scoring (Likert Scale). Multiple linear regression analysis method to determine the magnitude of performance. The sample was 99 respondents who used Trans Batam services. The research results show that aspects that are considered good and efficient according to public perception are busway facilities (0.748), integration with other transportation systems (0.413), and punctuality (0.233). The results of statistical calculations show that there is an influence of public interest of 72.5% on the performance of Bus Rapid Transit (BRT) with the aspects that have the most significant influence, namely security and safety.]]>
<![CDATA[PENGGUNAAN LIMBAH BATU BARA (COAL BOTTOM ASH) PADA CAMPURAN BETON DAN EFEK JANGKA PANJANG PADA LINGKUNGAN ]]>
<![CDATA[Fauzan, Fauzan]]>;
<![CDATA[Suciati, Herlina]]>;
<![CDATA[Yuristiary, Yelna]]>;
<![CDATA[Oktavianto, Muhammad Ridwan]]>;
<![CDATA[Pratama, Nur Rizki]]>
<![CDATA[ SIGMA TEKNIKA Vol 7, No 2 (2024): SIGMATEKNIKA, VOL. 7, N0. 2, NOVEMBER 2024 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33373/sigmateknika.v7i2.6913
<![CDATA[Batu bara merupakan limbah yang banyak diproduksi oleh perusahaan listrik berbahan batu bara. Salah satu limbah batu bara yaitu Coal Bottom Ash (CBA). Jumlah limbah ini yang terus meningkat mengakibatkan gangguan pada lingkungan sekitarnya. Pengguanaan limbah CBA pada campuran beton dapat menekan jumlah limbah yang ada. Penelitian ini akan menggunakan CBA sebagai bahan subtitusi pada material pasir dalam campuran beton. Adapun jumlah campuran CBA yang digunakan dengan proporsi penggantian pasir dengan CBA sebesar 30% dan 60%. Penggunaan CBA dalam campuran beton menunjukkan setelah perendaman 56 hari beton yang mengandung CBA 60% memiliki kekuatan tekan lebih tinggi dibandingkan beton tanpa CBA, yaitu sebesar 3,7%. Untuk menganalisa pengaruh CBA pada campuran beton terhadap lingkungan digunakan metode SPLP (Synthetic Precipitation Leaching Procedure). Metode ini akan menganalisa kandungan logam berat pada beton yang mengandung CBA dan beton normal. Dengan menambah persentasi CBA pada beton menunjukkan dapat mengurangi kandungan Cr (Chromium) dan Zn (Zinc) sedangkan sebaliknya pada kandungan logam berat As (Arsenic), Pb (Lead) dan Cd (Cadmium) terjadi peningkatan seiring dengan penambahan kadar CBA pada beton. Kata kunci : Beton, Kuat Tekan, Lingkungan.]]>
<![CDATA[ANALISIS STABILITAS DAN KONSISTENSI CAMPURAN ASPAL SLURRY SEAL DENGAN PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU ]]>
<![CDATA[Suciati, Herlina]]>;
<![CDATA[Arba'in, Akhmad Khildan]]>;
<![CDATA[Panusunan, Panusunan]]>;
<![CDATA[Room, Akhbar Ilmiah]]>
<![CDATA[ SIGMA TEKNIKA Vol 7, No 2 (2024): SIGMATEKNIKA, VOL. 7, N0. 2, NOVEMBER 2024 ]]>
Publisher : <![CDATA[Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33373/sigmateknika.v7i2.6917
<![CDATA[Road maintenance through the addition of surface layer thickness is costly because it involves the use of various and large amounts of materials, labor, and tools. The use of slurry seals can improve pavement uniformity by reducing roughness and grooves, covering the pavement surface, and repairing roughness without the need for resurfacing. In this research, bagasse ash was used as a filler in the slurry seal mixture, and several tests were carried out including consistency test, setting time test, and Marshall Test. The addition of bagasse ash by 25% to 100% in the slurry seal mixture shows an influence on the decreasing consistency value, due to the characteristics of bagasse ash which tends to absorb water. In addition, the setting time becomes faster due to the increased workability of the mixture and the bonding reaction between cationic emulsion asphalt with cement filler and bagasse ash which accelerates the bonding process. The Marshall test results showed an increase in stability value caused by the silica (SiO₂) content in bagasse ash. Meanwhile, the flow value decreased due to the larger volume of bagasse ash granules, which filled the gaps between aggregates and made the mixture denser with lower deformation.]]>
<![CDATA[MENGEMBANGKAN LITERASI DAN OPTIMALISASI GREEN BUILDING SERTA GREEN ACCOUNTING UNTUK MENDUKUNG KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH ]]>
<![CDATA[Herlina Suciati]]>;
<![CDATA[Risnawaty]]>;
<![CDATA[R.A. Widyanti Diah Lestari]]>;
<![CDATA[Yulia Arfanti]]>
<![CDATA[ Jurnal Pendekar Nusantara Vol. 2 No. 2 (2025): FEBRUARI 2025 ]]>
Publisher : <![CDATA[LPPM-Universitas Batam ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37776/pend.v2i2.1647
<![CDATA[Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk memberikan kontribusi ilmiah kepada masyarakat. Artikel ini membahas pelaksanaan PKM tingkat nasional yang dilakukan oleh Universitas Batam (UNIBA) dan Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah (UMNAW) di SMA Islam Nabilah, Batam. Kota Batam menghadapi berbagai isu lingkungan seperti krisis air, polusi udara, dan peningkatan volume sampah, yang memerlukan pendekatan berbasis green environment. Pada SMA Islam Nabilah belum terlihat secara khusus penerapan konsep green environment baik dari green building maupun green accounting dalam pengelolaan keuangan sekolah. Demikian juga literasi mengenai konsep green environment belum banyak menyentuh siswa/i sekolah tersebut. PKM ini bertujuan mensosialisasikan konsep green building dan green accounting sebagai bagian dari green environment kepada siswa, guru, dan pengurus sekolah. Metode yang digunakan meliputi ceramah, diskusi interaktif, dan penyuluhan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan literasi peserta terkait green environment, serta antusiasme siswa dan guru dalam memahami penerapan konsep green building melalui pengelolaan ruang hijau di sekolah, serta penerapan green accounting dalam transparansi keuangan sekolah. Keberlanjutan program ini direkomendasikan melalui pendampingan untuk implementasi kebijakan sekolah hijau, optimalisasi ruang, dan pelaporan keuangan berbasis lingkungan. PKM ini tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan di sekolah tetapi juga mendorong generasi muda untuk memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi.]]>
<![CDATA[PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS MASYARAKAT PADA PANTI ASUHAN ISTANA YATIM AL-JUFRI ]]>
<![CDATA[Herlina Suciati]]>;
<![CDATA[Fauzan Fauzan]]>;
<![CDATA[Januarto Januarto]]>;
<![CDATA[Yelna Yuristiary]]>;
<![CDATA[Akhbar Ilmiah Room]]>
<![CDATA[ Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cdj.v5i2.27424
<![CDATA[Laju pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat memberikan dampak pada jumlah dan jenis sampah yang dihasilkan masyarakat. Baik sampah organik maupun anorganik seperti sampah plastik, kertas dan produk kemasan mengandung B3 (Bahan Beracun Berbahaya) terus meningkat jumlahnya. UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan secara komprehensif sejak hulu sampai hilir. Pada tingkat perumahan atau kelurahan, dilakukan kegiatan pengurangan sampah melalui program 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Pengelolaan sampah berbasis masyarakat merupakan suatu pendekatan yang didasarkan pada kebutuhan dan permintaan masyarakat, direncanakan, dilaksanakan, dikontrol dan dievaluasi bersama masyarakat. Pemerintah dan lembaga lain seperti perguruan tinggi berfungsi sebagai fasilitator dan motivator yang memberikan pendampingan terhadap masyarakat tersebut. Hal ini sejalan dengan salah satu sasaran skema pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Batam yaitu pengabdian dengan sasaran masyarakat. Pada lingkungan Panti Asuhan Istana Yatim Al-Jufri, Sekupang belum tersedia akses serta sarana dan prasarana untuk pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat. Pemetaan masalah yang ada dilakukan dengan melakukan survey lokasi dan wawancara pengasuh dan anak-anak penghuni panti asuhan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: 1) meningkatkan kesadaran penghuni panti asuhan mengenai bahaya dan dampak lingkungan penumpukan sampah, 2) meningkatkan pengetahuan tentang tata cara pengelolaan sampah rumah tangga dengan prinsip 3R & komposting 3) meningkatkan produktivitas masyarakat dengan bantuan penyediaan shelter pengelolaan 3R serta komposter pupuk padat dan cair.]]>
