Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

TINGKAT KESIAPAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI DALAM PENERAPAN E-PROCUREMENT DI LHOKSEUMAWE Muhammad Fauzan; Mukhlis Mukhlis; Teuku Ricky Husni
TERAS JURNAL Vol 3, No 1 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No.1, Maret 2013
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.404 KB) | DOI: 10.29103/tj.v3i1.46

Abstract

Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia dalam semua aspek, baik itu dampak yang positif maupun dampak yang negatif. Salah satu aspek yang terkena dampak dengan kemajuan teknologi informasi adalah proses pengadaan barang dan jasa. Pengadaan barang dan jasa secara konvensional membuka dan menimbulkan resiko beberapa hal buruk dalam pengadaan barang dan jasa seperti korupsi, ketidakamanan berkas dan kecurangan-kecurangan lain yang sering terjadi dalam pengadaan barang dan jasa secara konvensional. Karena itulah e-procurement menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kesiapan masyarakat jasa konstruksi apabila pengadaan barang jasa secara elektronik (e-procurement) diterapkan di Lhokseumawe. Dengan hasil yang diperoleh, diharapkan akan menjadi sumbangsih bagi kemajuan dan kesuksesan penerapan e-procurement di Lhokseumawe. Penelitian dilakukan secara studi kepustakaan dan penyebaran kuesioner kepada masyarakat jasa konstruksi yang menjadi responden. Setelah kuesioner diisi oleh responden yang dimaksud maka penulis melakukan analisis kuesioner untuk mencari reliabilitas dan validitas kuesioner. Setelah dilakukan analisis didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,862, dan nilai tersebut menunjukan bahwa kuesioner yang digunakan reliabel. Dalam analisis validitas, terdapat 4 butir pertanyaan yang dianggap tidak valid karena nilai korelasi dengan r –tabel kurang dari 0,361. Dilihat dari jawaban masing-masing kuesioner, umumnya mereka mendukung dan siap untuk menerapkan e-procurement di Lhokseumawe. Secara kolektif dapat dikatakan bahwa tingkat kesiapan masyarakat jasa konstruksi pada penerapan e-procurement di Lhokseumawe adalah 88,8 %.Kata Kunci : e-procurement, Pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik
FAKTOR SUKSES (KEY SUCCESS FACTOR) KONTRAKTOR DALAM MENGIKUTI LELANG MENGGUNAKAN SISTEM E-PROCUREMENT DI KOTA LHOKSEUMAWE Muhammad Fauzan; Mukhlis Mukhlis; Eva Zavira
TERAS JURNAL Vol 5, No 2 (2015): TERAS JURNAL Vol.5, No.2, September 2015
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.938 KB) | DOI: 10.29103/tj.v5i2.13

Abstract

E-Procurement adalah proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yang diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Kesuksesan kontraktor dalam mengikuti lelang secara e-procurement di kota Lhokseumawe ditentukan oleh faktor mengembangkan potensi dan sumber daya manusia, faktor memahami peraturan dan ketentuan hukum, faktor memanfaatkan penguasaan teknologi secara optimal, faktor memiliki infrastuktur yang memadai dan faktor mengadakan pengembangan sosialisasi. Dari hasil penelitian diperoleh perhitungan Cronbach Alpha 0,74 yang berarti kuesioner bisa digunakan sebagai alat mencapai tujuan penelitian. Dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 for window diperoleh sebesar 0,755 ini berarti faktorfaktor tersebut berpengaruh terhadap kesuksesan kontraktor mengikui lelang secara e-procurement adalah sebesar 75,5% dan diperoleh persamaan analisis regresi yaitu: Y = 1,885 + 0,470X1 - 0,204X2 + 0,398X3 - 0,002X4 - 0,019X5 + ei, di mana faktor mengembangkan potensi dan sumber daya manusia (X1) faktor memanfaatkan penguasaan teknologi secara optimal (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesuksesan kontraktor, sedangkan faktor memahami peraturan dan ketentuan hukum (X2), faktor memiliki infrastuktur yang memadai (X4) dan faktor mengadakan pengembangan sosialisasi (X5) tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kesuksesan kontraktor mengikui lelang secara e-procurement. Kata Kunci: E-procurement, Faktor Sukses, Signifikan 
PENURUNAN PELAYANAN JALAN AKIBAT DISINTEGRATION, UTILITY CUT DEPRESSION, BLEEDING, DAN POLISHED AGGREGATE PADA PERKERASAN LENTUR Muhammad Fauzan; Herman Fithra; Said Jalalul Akbar; Muhammad Kabir Ikhsan
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.244 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.62

Abstract

Umur pelayanan jalan sangat ditentukan oleh kondisi permukaan perkerasan didasari pada profil permukaan yang diukur dengan hasil indek permukaannya. Indek permukaan diperkenalkan oleh AASHTO berdasarkan pengamatan kondisi perkerasan berupa retakan, distorsi, cacat permukaan, lubang dan tambalan. Konstruksi jalan yang rata, kuat dan terpelihara akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi transportasi dan perkembangan ekonomi. Tujuan penelitian untuk mengetahui penurunan pelayanan jalan akibat cacat permukaan, penurunan pada bekas penanaman utilitas, kegemukan dan pengausan di jalan dengan menggunakan metode indek kondisi perkerasan. Penelitian berdasarkan kerusakan disintegration, utility cut depression, bleeding dan polished aggregate. Total nilai indek dari kerusakan-kerusakan akan dikurangi 100% yang berati sisa pelayanan jalan. Asumsi tingkat kerusakan setiap jenis kerusakan adalah berat. Menggunakan kurva yang disiapkan PCI dapat diketahui besarnya penurunan indek permukaan. Kerusakan jenis disintegration yang berupa stripping dengan luas kerusakan 30%, 60% dan 90% menghasilkan nilai PCI berturut-turut sebesar 91, 89, dan 85, ravelling dengan luas kerusakan 30%, 60% dan 90% menghasilkan nilai PCI berturut-turut sebesar 91, 89, dan 85, serta potholes dengan luas kerusakan 30%, 60% dan 90% menghasilkan nilai PCI berturutturut sebesar 85, 78, dan 75. Kerusakan jenis utility cut depression dengan luas kerusakan 30%, 60% dan 90% menghasilkan nilai PCI berturut-turut sebesar 84, 83, dan 82. Kerusakan jenis bleeding dengan luas kerusakan 30%, 60% dan 90% menghasilkan nilai PCI berturut-turut sebesar 98, 96, dan 84. Kerusakan jenis polished aggregate dengan luas kerusakan 30%, 60% dan 90% menghasilkan nilai PCI berturut-turut sebesar 99, 98, dan 97.Kata-kata kunci: Pelayanan, Kondisi Permukaan Jalan
TINJAUAN BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK PENGASPALAN JALAN UJONG PACU-COT TRIENG KECAMATAN MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE Muhammad Fauzan; Mukhlis Mukhlis; muhammad Danil
TERAS JURNAL Vol 4, No 2 (2014): TERAS JURNAL, VOL.4, NO.2, SEPTEMBER 2014
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.741 KB) | DOI: 10.29103/tj.v4i2.20

Abstract

Perencanaan perancangan struktur jalan raya harus mempunyai nilai rancang yang kuat, stabil, dan aman mampu bertahan sampai usia yang direncanakan. Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam pekerjaan pengaspalan tersebut adalah: Compressor, Asphalt sprayer, Dump Truck, Asphalt finisher, Tandem Roller, Tire Roller dan Asphalt Mixing Plant (AMP) itu sendiri. Maka dengan hal tersebut diatas penyusun mencoba menganalisis peralatan–peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pengaspalan seperti analisis biaya alat per jam dari masing – masing alat, effisiensi waktu produktif alat dan menentukan jumlah dump truck yang optimum. Tinjauan Biaya Pengaspalan Jalan Ujoeng Pacu-Cot Trieng Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe, dengan panjang 3,5 km. Di analisis kembali dengan menggunakan metode Analisis Soedrajat, S.A (cara modern) (1994) hasilnya dibandingkan dengan perhitungan Kontraktor. Dari perhitungan penulis diperoleh biaya pekerjaan pengaspalan keseluruhan Rp. 2.013.035.500,-. dengan harga 1m2 Rp. 115.030,6,- yang terinci antara lain, biaya penggunaan tenaga kerja sebesar Rp. 8.785.000,- biaya penggunaan material sebesar Rp. 1.942.755.500,- biaya pengunaan peralatan sebesar Rp. 61.495.000,- sedangkan jumlah perhitungan kontraktor Rp. 2.021.468.949,- dengan harga 1m2 Rp. 115.512,51,- maka selisih perhitungan penilis dengan kontraktor yaitu Rp. 8.433.449,- dengan selisih harga 1m2 Rp. 481,91,- sehingga biaya yang didapat penulis lebih kecil dari pada yang didapat oleh kontraktor. Hal tersebut dikarenakan oleh perbedaan penggunaan analisa yang dipakai oleh penulis dengan menggunakan metode modren Soedrajat (1994), sedangkat kontraktor menggunakan teknis (Direktorat Jendral Bina Marga Program Jalan Lokal Kabupaten, Kota Lhokseumawe).Kata Kunci: Biaya, Waktu Pelaksanaan, Tenaga Kerja dan Peralatan.
ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DALAM KONTRAK KERJA KONSTRUKSI Muhammad Fauzan
TERAS JURNAL Vol 1, No 1 (2011): Teras Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2011
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.244 KB) | DOI: 10.29103/tj.v1i1.63

Abstract

Industri konstruksi adalah industri yang kompleks dan sulit untuk dikendalikan. Kompleks karena berhimpunnya berbagai jenis elemen konstruksi yang menuntut interaksi dari berbagai jenis keahlian dan para pihak yang terlibat di dalamnya. Sulit untuk dikendalikan karena dilaksanakan di alam terbuka yang rentan sekali dipengaruhi oleh cuaca. Halhal tersebut jika tidak disikapi dengan baik sejak dari fase awal pelaksanaan konstruksi melalui penyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi dan manajemen pelaksanaan kontrak kerja konstruksi yang baik, dapat berpotensi menimbulkan klaim dari satu pihak yang merasa dirugikan oleh pihak lain. Klaim ini jika tidak segera diselesaikan berpotensi menimbulkan perselisihan (dispute). Meskipun dispute bukanlah sesuatu yang diharapkan dalam proses pelaksanaan konstruksi, namun seringkali harus dihadapi dan diatasi bersama oleh para pihak yang terlibat. Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan dispute adalah: negosiasi, mediasi, arbitrasi dan litigasi. Kata kunci: klaim, dispute, alternatif penyelesaian sengketa (APS)
ANALISA PROBABILITAS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI ANTARA SEPEDA MOTOR DENGAN ANGKUTAN UMUM DI KOTA LHOKSEUMAWE Herman Fithra; Burhanuddin Burhanuddin; fauzan Fauzan; cut ayu lizar
TERAS JURNAL Vol 4, No 1 (2014): TERAS JURNAL, VOL.4, NO.1, MARET 2014
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.254 KB) | DOI: 10.29103/tj.v4i1.31

Abstract

Aktivitas pergerakan dapat menyebabkan proses pemilihan moda. Politeknik Negeri Lhokseumawe sebagai pusat pendidikan yang berada pada Kota Lhokseumawe menjadi salah satu pusat pergerakan bagi Mahasiswa. Dasar penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku mahasiswa pengguna sepeda motor dan mikrolet serta menganalisis apakah pemilihan moda dipengaruhi oleh perubahan biaya dan waktu perjalanan. Penelitian ini dilakukan dengan data hasil pendekatan observasi, hasil kuisioner, kajian literatur dan pengolahan data dengan program SPSS dalam menggambarkan situasi perjalanan terhadap kedua moda tersebut. Gambaran komposisi karakteristik pelaku perjalanan dari data survei, diketahui karakteristik umum pengguna dalam pemilihan moda adalah responden pengguna sepeda motor sebesar 67,21% sedangkan responden pengguna mikrolet 32,79%. Berdasarkan jenis kelamin, sepeda motor lebih dipilih oleh pria sebesar 50,82% dan wanita sebesar 16,39% sedangkan mikrolet lebih dipilih oleh wanita sebesar 21,31% dan pria 11,48%. Alasan pemilihan moda untuk sepeda motor adalah pertimbangan waktu sebesar 54,10% dan pertimbangan biaya sebesar 13,11% sedangkan alasan pemilihan moda untuk mikrolet adalah pertimbangan biaya sebesar 22,95% dan pertimbangan waktu 9,84%. Model pemilihan moda antara sepeda motor dan mikrolet yang diperoleh (Usm –Umk) = -0,223 - 0,002C - 0,078T. Pada saat kondisi selisih atribut sama dengan nol didapatkan nilai probabilitas sepeda motor lebih besar dari probabilitas mikrolet (Prsm > Prmk) untuk atribut biaya dan waktu perjalanan. Model yang diperoleh dari analisa regresi terhadap semua data mempunyai harga R2 yang paling tinggi yakni 0,22 atau 22% yaitu pengaruh kedua faktor atribut yang dipertimbangkan dan sisanya 78% dipengaruhi oleh atribut yang belum dipertimbangkan. Selain 2 atribut perjalanan yang termasuk dalam penelitian ini, beberapa atribut lain juga bisa dipertimbangkan untuk diuji, seperti faktor keamanan, kenyamanan dan faktor lain yang mempengaruhiKata Kunci: Pemilihan Moda, Biaya, Waktu
EVALUASI KEMAJUAN PROYEK DENGAN METODE NILAI HASIL PROSES PENGENDALIAN KINERJA WAKTU DAN BIAYA Muhammad Fauzan; Mawardi Mawardi
TECHSI - Jurnal Teknik Informatika Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Teknik Informatika Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/techsi.v5i1.142

Abstract

Perencanaan dan pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian dari manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas atau mutu, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari segi biaya dan waktu.Metode Nilai Hasil adalah metode yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan waktu pada proyek konstruksi secara terpadu. Metode ini memberikan informasi tentang penyimpangan dan status kinerja proyek dari segi biaya dan jadwal pada suatu periode pelaporanproyek. Pada proyek Pembangunan Puskesmas Non Perawatan Poned Kecamatan Muara Satu, informasi yang didapat saat pelaporan pada minggu ke-13 adalahBCWS=Rp ,769,639,137.15, ACWP =Rp 1,113,747,125.18 dan BCWP =Rp 1,337,693,367.95. Pada saat pelaporan kinerja proyek dari aspek biaya proyek dikatakan untung dengan Cost Variance (CV)= Rp 223,946,242.77 dengan Cost Performance Index= 1.201>1 sedangkan dari aspek jadwal proyek mengalami keterlambatan Schedule Variance (SV)=Rp -431,945,769.20 dengan Schedule Performance Index=0.756<1. Prediksi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan adalah Rp 2,248,580,000.00, menunjukkan proyek tidak mengalami kerugian karena sama dengan biaya rencana, sedangkan prediksi jadwal yang diperlukan 143 hari, Menunjukkan proyek mengalami keterlambatan 13 hari dari jadwal rencana 130 hari.
ANALISIS AKUSTIK RUANG MENGGUNAKAN SOFTWARE ECOTEC PADA GOR ACC CUNDA UNIVERSITAS MALIKUSSALEH Deassy Siska; Sofyan Sofyan; Fasdarsyah Fasdarsyah; Mukhlis Mukhlis; M Fauzan; Ahmad Nayan
Jurnal Teknologi Terapan and Sains 4.0 Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Teknologi Terapan & Sains
Publisher : Jurnal Teknologi Terapan and Sains 4.0

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1976/tts 4.0.v2i2.4810

Abstract

Gor Cunda ACC merupakan bangunan multifungsi untuk menunjang pembelajaran akademik Universitas Malikussaleh. Gedung multifungsi ini digunakan sebagai tempat aktifitas seminar, pertunjukan, konferensi, wisuda dan sebagai tempat repsepsi pernikahan. Gor  merupakan bangunan untuk menu-angkan kegiatan berolahraga yang bertujuan sebagai sarana pencapaian prestasi dalam bidang olahraga. Bangunan Gor tersebut beralih fungsi menjadi gedung pertunjukan karena kurangnya wadah untuk fasilitas pertunjukan pada universi-tas Malikussaleh. Fasilitas yang ada didalam gedung tersebut lebih mengarah untuk aktifitas pertunjukan di atas  panggung yang saling berinteraksi dengan penonton hal itu merupakan tipologi dari ruang auditorium. Gedung ini akan terus aktif dan semakin meningkat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, dosen, para tokoh dan masyarakat untuk mengadakan beberapa acara resmi atau pertunjukan.  Perubahan fungsi berpengaruh dengan bunyi atau kebisingan yang ada didalam ruang. Penelitian ini menganalisa system akustik ruang pada GOR ACC Cunda Lhokseumawe menggunakan software Ecotec. Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk penggunaan material dan dapat menjadi referensi dalam mendesain akustik bangunan dan menjadi rekomendasi desain yang sesuai standarisasi agar mencapai kriteria kenyamanan akustik didalam gedung.Key Words : Akustik, GOR, Ecotec, Bangunan
PEMODELAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA GUNA LAHAN PERDAGANGAN DAN JASA Muthmainnah Muthmainnah; M Fauzan; Yunidar Lestari; Herman Fithra
Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology Vol 6, No 2 (2022): Special Issue in Material and Transportation - Malikussaleh Journal of Mechanica
Publisher : Malikussaleh University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjmst.v6i2.7080

Abstract

Jalan Merdeka merupakan jalan akses utama keluar masuk Kota Lhokseumawe. Saat ini di sepanjang jalan Merdeka Barat banyak bermunculan usaha kedai kopi, antara lain: Station Coffee Premiun, A2 Coffee, D'crown Coffee, Lampoe Merah Kupie, dan D'Royal Coffee Space Reborn. Banyaknya warung kopi di jalan Merdeka Barat tentunya akan menambah daya tarik arus lalu lintas di sepanjang jalan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memodelkan tarikan pergerakan kendaraan pada warung kopi di sekitar jalan Merdeka Barat Kota Lhokseumawe. Analisis pemodelan dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Analisis linier berganda berfungsi untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimana variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah kendaraan penarik ke warung kopi dan variabel bebas berdasarkan penggunaan lahan adalah jumlah pengunjung (XI), luas lahan total (X2), luas lantai (X3), luas areal parkir. (X4), jumlah karyawan (Xs), jumlah kursi/kapasitas (X6). Dari hasil analisis statistik disimpulkan persamaan model terbaik untuk semua kendaraan yaitu Y (drive/hari): 1 1,949+3,814 X2 +0,041 Xs, dengan luas lahan X2, dan jumlah karyawan Xs sedangkan untuk sepeda motor, Y (SM /hari ) z13.581+0.070X3+2.129X5 dengan luas lantai X3, dan jumlah karyawan Xs dan untuk mobil yaitu Y (mobil/hari) :2,327Xs-0,833 dengan jumlah karyawan Xs
TRAINING ON MAKING RUMPON AS FISH HABITAT FOR FISHERMAN IN UJONG BLANG VILLAGE LHOKSEUMAWE CITY M Fauzan; B Bustami; Teuku Mudi Hafli; M Mukhlis; Syibral Malasyi; F Fasdarsyah
JURNAL HURRIAH: Jurnal Evaluasi Pendidikan dan Penelitian Vol. 3 No. 4 (2022): Jurnal Hurriah: Jurnal Evaluasi Pendidikan dan Penelitian
Publisher : Yayasan Hurriah, Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5806/jh.v3i4.116

Abstract

Indonesia has a very diverse fishery resource potential, including large pelagic, small pelagic, demersal, penaeid shrimp, crabs, crabs, squid and reef fish. Fishery is one sector that is relied upon for Indonesia's future development, because it can provide an economic impact to some of Indonesia's population. The national capture fisheries are still characterized by small-scale capture fisheries. This can be proven by the existence of capture fisheries in Indonesia which is still dominated by small-scale capture fisheries, namely around 85%, and only around 15% is carried out by larger-scale fisheries. the use of fishing gear that is not environmentally friendly encourages over-exploitation of fishery resources. rumpon are a tool for collecting fish. The use of rumpon as fishing aids has long been recognized by Indonesian fishermen. The success of rumpon as fishing aids need not be doubted anymore, because rumpon are very effective as a tool to collect fish to make it easier to catch. The method used in this activity is to conduct counseling in the form of providing a theoretical view of the positive impact in the field of rumpon. After conducting counseling, the training will continue with how to make rumpon properly and correctly.