Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implikasi empat modalitas belajar Fleming terhadap penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar Miftakhuddin; Hadi Hardiansyah; Nurdin Kamil
Sangkalemo : The Elementary School Teacher Education Journal Vol. 1 No. 2 (2022): Edisi Juli
Publisher : PGSD FKIP UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.87 KB)

Abstract

Many primary school teachers have not mastered the fundamentals of differentiated learning in the Kurikulum Merdeka. This study aims to address this issue by presenting the implications of Fleming’s research findings on student learning styles on differentiated learning practice. This qualitative study was conducted using a content analysis design. Data were gathered by reviewing the contents of the Kurikulum Merdeka document and Fleming’s research report. The obtained data were then processed using the steps proposed by Miles and Huberman, which included data condensation, data display, and conclusion drawing/verification. The findings of this study indicate that the Audio-Visual-Read/Write-Kinesthetic learning style is highly relevant to the implementation of differentiated learning in the Kurikulum Merdeka. Fleming's findings confirm that everyone has at least one of the four learning styles listed above. The implementation guidelines for the Kurikulum Merdeka instruct the use of differentiated learning based on the characteristics of each pupil. That means, one of the fundamental considerations in designing and implementing differentiated learning should be Fleming’s findings about learning modalities. According to the findings of this study, differentiated learning in the Kurikulum Merdeka is assumed to be well-executed when the teacher is able to identify students’ learning styles prior to designing learning
Profil Home Learning Anak-anak Pedesaan: Studi Fenomenologis di Jember Jawa Timur Miftakhuddin Miftakhuddin; Nurdin Kamil; Hadi Hardiansyah
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 6, No 2 (2022): DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.648 KB) | DOI: 10.20961/jdc.v6i2.63152

Abstract

Riset ini bertujuan menyusun profil HL anak-anak pedesaan. Data dalam riset fenomenologis ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif di 13 desa. Pemeriksaan keabsahan data ditempuh melalui triangulasi. Berdasarkan analisis kualitatif, riset ini menyoroti beberapa temuan penting berikut: (a) anak dan orangtua memandang HL bukan sebagai kewajiban yang diinstruksikan sekolah, melainkan sebagai kompensasi dari pemerintah atas situasi krisis. (b) HL di pedesaan terselenggara dalam desain blended learning (model: flipped classroom). Desain itu dipilih karena tidak maksimalnya online learning dan hybrid learning. (c) tingkat partisipasi HL cenderung rendah. Selain disebabkan kendala teknis, ini disebabkan lingkungan sosial-budaya yang mempromosikan pragmatisme terhadap proses pendidikan. (d) lingkungan sosial-budaya memberi peluang bagi keberhasilan HL dan pembangunan pendidikan secara umum melalui falsafah Madura: Bhuppa'-Bhabbhu', Ghuru, Rato. Falsafah ini adalah pedoman masyarakat etnis Madura untuk mengatur prioritas dan penghormatan kepada tiga (atau empat) figur penting bagi kehidupan. Falsafah ini juga mendasari keputusan anak untuk berpartispasi ataukah tidak berpartisipasi dalam HL. Implikasi temuan riset ini adalah koreksi atas sejumlah riset terdahulu yang menyebut kemiskinan dan keterbelakangan sebagai variabel paling berpengaruh dalam keberhasilan HL anak-anak pedesaan.