Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

SAFETY CULTURE DALAM PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN STERIO, KABUPATEN BANYU ASIN Yeni Indriyani; Sabda Wahab; Nurasbon Nurasbon; Ririn Novianty Putri; Medy Purwanto; Irdan Irdan
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): Vol. 1 No. 2 Edisi Agustus 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.724 KB) | DOI: 10.37081/adam.v1i2.1162

Abstract

Di awal tahun 2020, Pemerinta Indonesia melalui Keppres RI Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Sebagai Bencana Nasional, menyebabkan hadirnya tatanan kehidupan normal yang baru (new normal life), sehingga masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, wajib  mematuhi  protokol  kesehatan  yang  sangat  ketat seperti 3M (Mencuci tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak. Dengan  kata  lain, new  normal  life yaitu perubahan  atas  perilaku  masyarakat untuk  tetap menjalankan aktivitas tapi dengan protokol kesehatan ketat guna mencegah menularnya Covid-19. Metode kegiatan ini menggunakan pendekatan Partisipatory Action Research (PAR) melalui partisipatif masyarakat di Kelurahan Sterio, Kabupaten Banyuasin. Kegiatan ini di ikuti oleh 30 orang masyarakat. Hasil Pre-test menunjukan bahwa hanya  30% peserta menyatakan tahu tentang pengertian covid-19, 10% masyarakat memahami penyebab covid-19, hanya 40 % yang mengetahui tanda serta gejala covid-19 dan sebanyak 19% yang mengetahui  pencegahan covid-19, namun lebih dari separuhnya memahami tanda dan gejala serta pencegahanya. Hasil post-tes mengalami peningkatan pengetahuan yang cukup signifikan setelah pemberian informasi. Hasil Pre-test tentang safety culture sebagian kecil masyarakat tidak memahami pengertian safety culture (43,3%) berbanding dengan safety dirumah dan diruang publik menunjukan tingkat pengetahuan yang cukup tinggi masing-masing lebih dari separuh. The early of 2020, the Indonesian Government through Presidential Decree No. 12 of 2020 concerning the Determination of Non-Natural Disasters for the Spread of Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) as a National outbreak, led to the presence of a new normal life order, so that people in carry out daily activities, must comply with very strict health protocols such as 3M (Washing hands, Wearing Masks and social distancing). In other words, new normal life is a change in people's behavior the daily activities but with strict health protocols to prevent the spread of Covid -19 virus. This programe uses a Participatory Action Research (PAR) approach through community participation in Sterio Village, Banyuasin Regency. This activity was attended by 30 people. Pre-test results showed that only 30% of participants stated that they have a good knowledge of covid-19,  10% of people understand the cause of covid-19, about  40% know signs and symptoms of covid-19 and as 19% know the prevention of covid-19, but more than half understand the signs and symptoms and prevention. The results of the post-test experienced a significant increase in knowledge after the provision of information. The results of the pre-test on safety culture, a small part of the community does not understand the meaning of safety culture (43.3%) compared to safety at home and in public spaces, showing a fairly high level of knowledge, each more than half.
Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Keberhasilan Kader dalam Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis di Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Tahun 2021 Nur Asbon
Journal Safety and Healthty Vol 1 No 2 (2021): Journal Of Safety and Health
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.814 KB)

Abstract

Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles, Culex, Armigeres. Cacing tersebut hidup di saluran dan kelenjar getah bening dengan manifestasi klinik akut berupa demam berulang, peradangan saluran dan saluran kelenjar getah bening. Pada stadium lanjut dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, Upaya penemuan penderita filariasis Tahun 2004 di Indonesia diperkirakan 6 juta orang terinfeksi filariasis dan dilaporkan lebih dari 8.000 orang di antaranya menderita kronis filariasis terutama di pedesaan. Kriteria kabupaten/ kota endemis filaria bila Mf. Rate ≥ 1% disalah satu atau lebih lokasi survei maka kabupaten / kota tersebut ditetapkan sebagai daerah endemis yang harus dilaksakan pengobatan massal, Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional untuk mengetahui hubungan penegetahuan, sikap, pendidikan serta tindakan, dengan sampel 77 orang yang diambil secara systimatic random sampling. Data diambil dengan cara wawancara pada responden dan instrumennya menggunakan lembar kuesioner, hasil penelitian ini diolah atau dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara penegathuan (p value, 0,004), sikap (p value, 0,007), pendidikan (p value, 0,002), dan tindakan (p value, 0,005). dengan keberhasilan kader dalam pemberian obat filariasis di Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Tahun 2021. Saran Pihak Puskesmas Talang Kelapa, perlu melakukan penyuluhan secara teratur tentang filariasis guna meningkatkan pengetahuan kader maupun masyarakat untuk tercapaian program POPM.
Hubungan Sanitasi Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2022 Nur Asbon; Irdan Irdan; Medy Purwanto
Journal Safety and Healthty Vol 2 No 2 (2022): Journal Of Safety and Health
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/josh.v2i2.637

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod - Borne Virus, genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit DBD antara lain pengetahuan, sikap, peran tenaga kesehatan. perilaku hudup bersih sehat (PHBS), pendidikan, pengetahuan, sikap, motivasi dan sanitasi lingkungan (tempat perindukan nyamuk di dalam rumah, tempat pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah) (Yunita, 2012). Peningkatan wilayah endemis ini diikuti pula oleh kasus DBD di Kabupaten Ogan Ilir secara nyata dari tahun ketahun terjadi penurunan kasus, 75 kasus DBD pada tahun 2020 dan 51 kasus DBD pada tahun 2021. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan penelitian cross sectional, dimana penelitian dilakukan dengan mengukur variabel independen dan variabel dependen dalam waktu bersamaan, penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus di Desa Talang Dukun Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir tahun 2022. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 189 responden. Hasil analisis ada hubungan antara tempat perindukan nyamuk di dalam rumah, tempat pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah secara simultan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir tahun 2022. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian DBD di Wilayah kerja Puskesma Sungai Pinang akan menjadi masukan kepada Pimpinan Puskesmas Sungai Pinang , sehingga dapat diambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan terbebas dari penyakit DBD.
Hubungan Pekerjaan Orang Tua, Pengaruh Teman, Dan Paparan Iklan Rokok Terhadap Perilaku Merokok Remaja Di Batang Masumai Provinsi Jambi Devi Marlina; Ririn Noviyanti Putri; Medy Purwanto; Irdan; Nur Asbon; Kartika Setyarini
Jurnal Kesehatan Republik Indonesia Vol 1 No 7 (2024): JKRI - Juli 2024
Publisher : PT. INOVASI TEKNOLOGI KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

tahunnya. Peningkatan ini dikarenakan banyak faktor yang dapat mempengaruhi cara berperilaku merokok, termasuk variabel sosial ekologi, elemen merek mental dan faktor cara hidup. Perilaku merokok sudah menjadi budaya bahkan sudah menjadi kebiasaan di masyarakat mulai dari remaja bahkan kalangan anak-anak sudah tidak asing lagi dengan perilaku merokok. Sebuah studi observasional kuantitatif cross-sectional adalah fokus dari penyelidikan ini. 174 sampel digunakan dalam penelitian ini sebagai sampel. Strategi pemeriksaan yang digunakan adalah pemeriksaan acak. Beraneka ragam informasi diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan survei. Pengolahan data statistik/kuantitatif yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian yang didapatkan adalah terdapat hubungan secara signifikan antara pekerjaan orang tua terhadap perilaku merokok remaja (p < 0.001), terdapat hubungan secara signifikan antara pengaruh teman terhadap perilaku merokok remaja (p < 0.020) dan terdapat hubungan secara signifikan antara paparan iklan terhadap perilaku merokok pada remaja ( p < 0.005). Bagi lembaga pihak sekolah dan dinas kesehatan agar bisa dapat memberikan peraturan tegas terhadap perilaku merokok remaja, membuat kawasan tanpa rokok di sekolah maupun di jalan-jalan umum sehingga dapat mencegah dan mengendalikan upaya usia sekolah untuk tidak merokok.
Treatment Behavior In Tubercolosis Patients At Manisa Health Center, Sidenreng Rappang District Dunggio, Abdul Rivai Saleh; Irdan, Irdan; Purwanto, Medy; Nurasbon, Nurasbon; Romadhon, Muhammad; Rosdiana, Rosdiana
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 3 (2024): International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i3.430

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit yang memengaruhi sistem pernapasan, terutama paru-paru dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis atau bakteri Tuberkulosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis. Tujuan peneltian adalah untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan berobat penderita TB Paru. Metode penelitian yang di gunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional studi. Hasil penelitian bahwa ada hubungan efek samping obat, lama pengobatan, sikap petugas dan pengetahuan dengan kepatuhan berobat penderita TB Paru di Puskesmas Manisa . Kesimpulan penelitian perlunya penjelasan efek samping obat, khususnya bagi mereka yang mengalami efek samping obat agar tidak menghentikan proses pengobatannya.
Gizi Seimbang Sebagai Bentuk Melindungi Diri Dari Risiko Kejadian Beban Gizi Ganda Siswa Sdn 1 Benten Kec. Baranti Kab. Sidrap Nursiah, Andi; Idris, Idris; Srifitayani, Nur Rahma; Syahrir, Sri Sukmawaty; Nurasbon, Nurasbon; Irdan, Irdan; Utami, Dia Rejeki; Ernawati, Ernawati; Nurhidaya, Nurhidaya
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2025): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/bajik.v3i2.573

Abstract

Malnutrition is a nutritional imbalance in the body. This imbalance is caused by nutritional intake that does not match a person's nutritional needs. The purpose of this study was to determine the decrease in the incidence of double nutritional burden in students of SDN 1 Benteng, Baranti District, Sidrap Regency. This research method is a quantitative study with a case control approach. The results of the study showed that children who often consume excess nutritional events are almost the same as children with normal nutritional status, meaning there is no relationship between the frequency of consumption and the incidence of excess nutrition in children. The conclusion is that malnutrition does not only occur when a toddler is born, but because the toddler's mother already has a history of malnutrition as a result of the low nutritional intake consumed by the toddler's mother. Mothers with low energy intake are called Mothers with Chronic Energy Deficiency.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaat Air Bersih Di Desa Supat Barat Kecamatan Babat Supat Medy Purwanto; Nurasbon Nurasbon; Yazika Rimbawati; Marzalena Marzalena; Nerbi Saputra
JURNAL KESEHATAN TERAPAN Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Terapan
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/jk.v7i2.443

Abstract

Latar Belakang: Air merupakan salah satu sumber daya alam sebagai modal dasar serta faktor utama pembangunan guna memajukan kesejahteraan umum, yang berfungsi sangat penting bagi kehidupan manusia ( Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pendapatan, dan sikap dalam pemanfaat air bersih di Desa Supat Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat survey analitik serta menggunakan pendekatan cross-sectional yang dilakukan dengan melihat dan mencatat data kepala keluarga di Desa Supat Barat. Populasi ini adalah semua kepala keluarga yang ada di Desa Supat Barat tahun 2021, dan sampel penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili. Hasil ini di dapatkan bahwa 86 responden yang memilih pemanfaat air bersih berjumlah 58 responden (67,4%) dan yang tidak memilih pemanfaat air bersih berjumlah 28 responden (32,6%), pengetahuan baik berjumlah 33 responden (38,4%) dan kurang berjumlah 53 responden (61,4%), pendapatan lebih dari UMK berjumlah 47 responden (54,7%) dan kurang dari UMK berjumlah 39 responden (45,3%), sikap setuju berjumlah 45 responden (52,3%) dan kurang setuju berjumlah 41 responden (47,7%). Dari hasil chi-square kesimpulan secara simultan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaat air bersih dimana. Kata Kunci :Pengetahuan, Pendapatan, Sikap, Pemanfaat Air Bersih
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Terhadap Pencegahan Diare Pada Siswa/Siswi Di Sd Negeri 10 Sri Tiga Kecamatan Sumber Marga Telang Banyuasin Tahun 2019 Nur Asbon
JURNAL KESEHATAN TERAPAN Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Terapan
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/jk.v6i2.445

Abstract

Penelitian berawal dari anggapan bahwa kurangnya sarana prasarana, pengetahuan siswa dan sikap siswa akan mempengaruhi perilaku hidup sehat pada siswa kelas V dan VI di Sekolah Dasar Negeri 10 Sri Tiga Kecamatan Sumber Marga Telang Banyuasin. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan Secara signifikan antara variabel dependen dan variabel inependen. Desain penelitian ini kuantitatif dengan menggunakan metode survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Dimana variabel dependen (perilaku hidup bersih dan sehat terhadap pencegahan diare) dan variabel indenpenden (sarana prasarana, pengetahuan, dan sikap) dikumpulkan dalam waktu bersamaan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas 5 dan 6 SD N 10 sri tiga kecamatan sumber marga telang banyuasin pada bulan februari 2019 sebanyak 68 siswa.Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 dan 6 sebanyak 68 siswa. Hasil analisis mnunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sarana prasarana, pengetahuan, dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap pencegahan diare di SD N 10 Sti Tiga Kecamatan Sumber Marga Telang Banyuasin tahun 2019. Disarankan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi prevebtif untuk menurunkan angka kejadian diare dan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan sekolah
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Masyarakat Dalam Pembuatan Jamban Sehat Pada Program STBM di wilayah kerja Puskesmas Bayung Lincir Kabupaten MUBA tahun 2020 Nur Asbon
JURNAL KESEHATAN TERAPAN Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Terapan
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/jk.v7i2.446

Abstract

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) atau dikenal juga dengan nama Community Lead Total Sanitation (CLTS) merupakan program pemerintah dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta mengimplementasikan komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar berkesinambungan dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 (Notoatmodjo, 2017) Data yang diperoleh dari pengamatan peneliti di wilayah kerja Puskesmas Bayung Lincir Kabupaten MUBA tahun 2019 sudah 75 persen yang memiliki jamban sehat yaitu tidak mengotori permukaan tanah di sekelilingnya, tidak mengotori air permukaan tanah disekitarnya, tidak mengotori air tanah disekitarnya, tidak terjangkau oleh serangga, tidak menimbulkan bau, mudah digunakan dan dipelihara, sederhana desainnya dan murah. Berdasarkan latar belakang diatas dan melihat masih sedikitnya pembuatan jamban, maka penulis tertarik untuk mengambil permasalahan, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Masyarakat Dalam Pembuatan Jamban Sehat Pada Program STBM di wilayah kerja Puskesmas Bayung Lincir Kabupaten MUBA tahun 2020” Penelitian ini menggunakan metode survei analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional dimana variabel independen (pengetahuan, sikap dan tindakan) dan variabel dependen (jamban sehat) diukur secara bersamaan (Notoatmodjo, 2014).. Besaran Sampel menggunakan rumus Notoatmodjo 2014 dan Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan metode Accidental Sampling yaitu ibu rumah tangga pada saat penelitian dan memenuhi kriteria sampel dapat di jadikan sampel yaitu sejumlah 90 ibu rumah tangga. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan tindakan secara simultan dengan motivasi masyarakat dalam pembuatan jamban sehat pada program STBM di wilayah kerja Puskesmas Bayung Lincir Kabupaten MUBA tahun 2020. Kepada pimpinan puskesmas dapat memberikan lebih banyak penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terutama mengenai penggunaan dan pentingnya jamban sehat, serta memberikan sumbangsih pemikiran untuk memotivasi masyarakat agar memiliki jamban sehat di rumah
Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Keberhasilan Kader dalam Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis di Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Tahun 2021 Nur Asbon
JURNAL KESEHATAN TERAPAN Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Terapan
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/jk.v8i2.447

Abstract

Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan oleh nyamuk Mansonia, Anopheles, Culex, Armigeres. Cacing tersebut hidup di saluran dan kelenjar getah bening dengan manifestasi klinik akut berupa demam berulang, peradangan saluran dan saluran kelenjar getah bening. Pada stadium lanjut dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, Upaya penemuan penderita filariasis Tahun 2004 di Indonesia diperkirakan 6 juta orang terinfeksi filariasis dan dilaporkan lebih dari 8.000 orang di antaranya menderita kronis filariasis terutama di pedesaan. Kriteria kabupaten/ kota endemis filaria bila Mf. Rate ≥ 1% disalah satu atau lebih lokasi survei maka kabupaten / kota tersebut ditetapkan sebagai daerah endemis yang harus dilaksakan pengobatan massal, Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional untuk mengetahui hubungan penegetahuan, sikap, pendidikan serta tindakan, dengan sampel 77 orang yang diambil secara systimatic random sampling. Data diambil dengan cara wawancara pada responden dan instrumennya menggunakan lembar kuesioner, hasil penelitian ini diolah atau dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara penegathuan (p value, 0,004), sikap (p value, 0,007), pendidikan (p value, 0,002), dan tindakan (p value, 0,005). dengan keberhasilan kader dalam pemberian obat filariasis di Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Tahun 2021. Saran Pihak Puskesmas Talang Kelapa, perlu melakukan penyuluhan secara teratur tentang filariasis guna meningkatkan pengetahuan kader maupun masyarakat untuk tercapaian program POPM