Sri Rohyanti Zulaikha, Sri Rohyanti
Library Staff, SunanKalijaga Islamic Institute Yogyakarta

Published : 35 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN Farhanah, Nazzatul; Zulaikha, Sri Rohyanti
Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.466 KB) | DOI: 10.24198/jkip.v4i2.9971

Abstract

The purposes of this research are: 1) To understand the level of librarian’s emotional intelligence at Perpustakaan Kota Yogyakarta, 2) To understand the level of librarian’s performance at Perpustakaan Kota Yogyakarta, 3) To understand the correlation between the librarian’s emotional intelligence and the librarian’s performance at Perpustakaan Kota Yogyakarta. The type of this research is a quantitative research. The population of this research are all the librarians at Perpustakaan Kota Yogyakarta which are counted 26 librarians. To collect the research data, the researcher uses: questionnaire, observation, interview, and documentation. The measurement of the data uses likert scale with 4 alternative answers. There are three steps of data analysis, they are: descriptive analysis uses mean and grand mean, correlation test uses pearson’s product moment, and hypothesis test by compare the score of r measurement and r table. The results of this research are: 1) The level of librarian’s emotional intelligence is good; 2) The level of librarian’s performance is good; 3) There is a positive correlation between the librarian’s emotional intelligence and the librarian’s performance, it is known by the score of r which is positive, this score also shows that there is a strong correlation between the two variables. Some indicators need to be increase because the score is lower than the average. The librarians ask to the institution to give more chance and space for share their ideas related with their tasks and their responsibility. The librarians also complained about the high of work stress, that make the difficulties of self managing.Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui tingkat kecerdasan emosi pustakawan di Perpustakaan Kota Yogyakarta, 2) Mengetahui tingkat kinerja pustakawan di Perpustakaan Kota Yogyakarta, 3) Mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dan kinerja pustakawan di Perpustakaan Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah seluruh pustakawan di Perpustakaan Kota Yogyakarta yang berjumlah 26 orang. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengukuran data menggunakan skala likert dengan rentang skala 4 alternatif jawaban. Terdapat tiga tahap analisis data, yaitu analisis data deskriptif menggunakan mean dan grand mean, uji korelasi menggunakan rumus pearson’s product moment dan uji hipotesis dengan membandingkan antara r hitung dengan r tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kecerdasan emosi pustakawan di Perpustakaan Kota Yogyakarta dalam tingkat baik. 2) Kinerja pustakawan di Perpustakaan Kota Yogyakarta berada pada tingkat baik. 3) Terdapat hubungan yang positif antara kecerdasan emosi dengan kinerja pustakawan di Perpustakaan Kota Yogyakarta di buktikan dengan nilai r hitung yang menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara dua variabel sangat kuat. Beberapa indikator perlu ditingkatkan karena mendapatkan skor dibawah rata-rata. Pustakawan berharap agar institusinya memberikan kesempatan dan ruang yang lebih bagi pustakawan untuk menyampaikan gagasan yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya. Serta beban kerja yang cukup tinggi membuat pustakawan menjadi kesulitan untuk melakukan pengelolaan diri dengan baik.
Implementasi Diseminasi Pengetahuan Islam Lokal Digital pada Perpustakaan PTKIN dan Dampaknya terhadap Pengembangan World Class Library Arianto, Muhammad Solihin; Zulaikha, Sri Rohyanti
Pustakaloka Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : STAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/pustakaloka.v10i1.1235

Abstract

Pengetahuan Islam lokal dipahami sebagai pengetahuan yang dimiliki komunitas tertentu dan berkembang di geografis tertentu yang bersinggungan dan menyatu dengan nilai-nilai Islam. Pengetahuan lokal yang saling terintegrasi dengan Islam yang datang kemudian inilah yang memunculkan pengetahuan Islam yang bersifat lokal. Hasil penelitian mengenai perpustakaan perguruan tinggi Islam di Indonesia yang telah merintis pengembangan pengetahuan Islam lokal belum ditemukan hingga saat ini. Pada saat yang bersamaan, muncul keprihatinan karena keberadaan pengetahuan tersebut belum dirawat secara maksimal, bahkan masih banyak yang berserakan di berbagai tempat di sekitar perpustakaan tersebut berada. Beranjak dari kenyataan ini, salah satu institusi yang semestiya memberikan perhatian sungguh-sungguh atas nasib pengetahuan Islam lokal ini adalah PTKIN dengan memaksimalkan peran perpustakaannya untuk menghimpun dan mengelola pengetahuan tersebut. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dan jangkauan akses atau diseminasi yang telah dilakukan perpustakaaan-perpustakaan UIN di PTKIN terkait dengan pengetahuan Islam lokal sehingga pengetahuan ini bisa dimanfaatkan masyarakat luas dengan cepat dan mudah melalui jaringan global, ada 11 Perpustakaan UIN di lingkungan PTKIN yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perpustakaan UIN tersebut belum mengimplementasikan pengelolaan pengetahuan Islam lokal sehingga diseminasi pengetahuan tersebut belum dilakukan. Bagaimanapun, terdapat tiga perpustakaan yang telah merencanakan pengelolaan pengetahuan Islam lokal yaitu Perpustakaan UIN Yogyakarta, Perpustakaan UIN Surabaya, dan Perpustakaan UIN Aceh. Karena belum ada satu pun perpustakaan UIN di lingkungan PTKIN yang diteliti menyediakan akses secara spesifik pada pengetahuan tersebut baik lewat jaringan lokal maupun akses jarak jauh, maka dampak pengelolaan pengetahuan Islam lokal digital terhadap pencapaian world class library belum diketahui secara pasti. Meskipun demikian, sebagian besar Perpustakaan UIN yang diteliti berkeyakinan bahwa pengelolaan pengetahuan Islam lokal dapat berdampat positif terhadap pencapaian internasionalisasi perpustakaan.
Peran Media Sosial Dalam Dunia Kearsipan Hermawan, Dedy; Zulaikha, Sri Rohyanti
LIBRARIA Vol 8, No 1 (2020): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v8i1.7435

Abstract

AbstractThe focus on this article discusses how social media functions in its use as electronic archive storage as well as the impact contained in social media on archives. This research uses a literature study, which is a data collection technique by research to the problem being solved. The results obtained by social media are a means of developing an online electronic archive storage system. Social media is widely used by virtual communities to save their archives to social media applications. But there are still many crimes such as theft and buying and selling data from social media. Further policies and socialization on the use of social media by archives and government agencies for electronic archive storage is needed so that the public, especially social media users, can better understand and know how to use social media wisely.Keyword: Electronic archive, Social Media, Technology AbstrakFokus kajian dalam artikel ini membahas mengenai bagaimana fungsi media sosial dalam kegunaannya sebagai penyimpanan arsip elektronik serta dampak yang terdapat dalam media sosial terhadap arsip. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan yakni teknik pengumpulan data dengan melakukan telaah terhadap penelitian dengan masalah yang dipecahkan. Hasil yang diperoleh media sosial merupakan sarana pengembangan sistem penyimpanan arsip elektronik secara online. Media sosial banyak digunakan oleh masyarakat virtual untuk menyimpan arsip mereka ke aplikasi-aplikasi media sosial. Akan tetapi masih banyak kejahatan seperti pencurian dan jual beli data dari media sosial. Perlu adanya kebijakan yang lebih lanjut serta sosialisasi tentang pemanfaatan media sosial oleh pihak lembaga kearsipan dan pemerintah terhadap penyimpanan arsip elektronik agar masyarakat khususnya pengguna media sosial dapat lebih paham dan mengetahui bagaimana memanfaatkan media sosial dengan bijak.Kata kunci: Arsip Elektronik, Media Sosial, Teknologi
Pendayagunaan Arsip Film Melalui Kegiatan Pemutaran Film Keragaman Lokal Konten Sebagai Pelestarian Nilai Sejarah dan Budaya Jawa Fadilla, Nurul; Zulaikha, Sri Rohyanti
JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan Vol 10, No 2 (2020): JULI - DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.131 KB) | DOI: 10.20473/jpua.v10i2.2020.128-137

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendayagunaan arsip film melalui kegiatan pemutaran film keragaman lokal konten budaya Jawa DIY yang dilakukan oleh Grhatama Pustaka Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan (library research). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pendayagunaan arsip film melalui kegiatan pemutaran film keragaman lokal konten budaya Jawa DIY pada Grhatama Pustaka memberikan pengaruh positif dalam melestarikan nilai budaya dan sejarah melalui film, perkenalan budaya dan sejarah dilakukan dengan cara yang cukup berbeda yaitu dari adanya film dokumenter. Hal itu tercermin dari sikap dan perilaku pemustaka yang memberikan feedback secara langsung, baik dari segi film yang menambah wawasan, pengetahuan baru perihal budaya, sejarah  serta pariwisata yang telah terjadi yang mungkin belum familiar bagi para pemustaka, dan adanya komentar terkait durasi film yang dirasa singkat sehingga menjadi ketertarikan tersendiri bagi pemustaka untuk ingin menonton film dokumenter lainnya serta statistik pengunjung yang menyaksikan pemutaran film dokumenter kian naik dan bertambah. Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan lebih memperbanyak koleksi film dokumenter lainnya, sehingga film lama tidak hanya sekedar menjadi arsip saja tapi dapat didayagunakan kembali sehingga kebermanfaatannya terasa, dan diharapkan untuk lebih mempromosikan, memperkenalkan kegiatan pemutaran film, semakin memperluas jaringan kerjasama agar dapat menjalin hubungan dengan pihak-pihak tertentu terkait pemutaran film dokumenter, agar karya yang dihasilkan jangka waktu penggunaan atau pemanfaatannya dapat dirasakan lebih lama dan dijangkau oleh lebih banyak orang lagi terutama generasi berikutnya di masa depan.
RUANG BACA SEBAGAI INFORMAL LEARNING SPACE: ERA NEW NORMAL PASCA COVID-19 Muas, M Ikhsanuddin; Zulaikha, Sri Rohyanti
Jurnal Literasi Perpustakaan dan Informasi: Jurnal Penelitian Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 3, No 2 (2023): Edisi May
Publisher : Halu Oleo University Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jlpi.v3i2.38440

Abstract

Keadaan newnormal membuat kembali masyarakat untuk memulai kegiatan seperti sebelum pandemic covid-19. Seperti ruang baca fakultas yang memulai kembali membuka layanan tatap muka. Tujuan dari ruang baca Faukultas Sains dan Teknologi sendiri digunakan sebagai ruang belajar informal bagi Fakultas Sains dan Teknologi. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui bagaimana ruang baca di Fakultas Sians Dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga menghadapi tantangan dan mengembangkan peluang dalam membuka layanan tatap muka serta menjadikan ruang baca Fakultas Sains dan Teknologi sebagai ruang belajar informal. Peneltian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Selama proses pengamatan dan menarik kesimpulan dari wawancara yang dilakukan di ruang baca Fakultas Saintek, bahwa beberapa hal perlu di perhatikan yaitu; pemangku kebijakan Fakultas Saintek memberikan Air Conditioner (AC) dan tempat baca yang memadai, untuk memebrikan kenyamanan bagi mahasiswa yang datang berkunjung; hal yang perlu diperbaiki oleh ruang baca Fakultas Saintek, yaitu belum maksimalnya penggunaan koleksi oleh mahasiswa dan tidak maksimanya sistem informasi ruang baca Fakultas Saintek.
Analisis komponen desain user interface (UI) pada INLISLite di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Lubuklinggau ditinjau dari konsep Schlatter dan Levinson Jayanti, Lida Dara; Zulaikha, Sri Rohyanti
LIBRARIA : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol 12 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : FPPTI Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

INLISLite is an innovative program designed by the National Library with the main objective of simplifying the task of librarians in managing collections and facilitating users in the process of borrowing and checking reading availability. One successful implementation of this application can be found at the Lubuklinggau City Library and Archives Office. Despite its status as a public library, the Lubuklinggau City Library and Archives Office remains committed to providing integrated services to the community. Their success is reflected in their A-level accreditation, as well as through active participation in the School Literacy Movement (GLS) program that specifically prioritizes empowering the general public through literacy. This research aims to explore and disseminate knowledge about the ease of use of INLISLite, with the hope that it can be an inspiration for other libraries. The research method used is a literature study, which allows an in-depth understanding of the positive impact and integration of this program in the Lubuklinggau City Library and Archives Office. The results showed that the implementation of the INLIS Lite automation system at the Lubuklinggau City Library and Archives Office has been successful. The principles of User Interface Design proposed by Arifin became the main guide in designing this system, and users responded positively. Even without special training, users were able to operate the system optimally.
Analisis user experience terhadap OPAC Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggunakan teori Jacob Nielsen Shaleha, Imroatun; Zulaikha, Sri Rohyanti; Mubarokah, Adzkiyah
LIBRARIA : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol 12 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : FPPTI Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Library is a campus library that has been known by the public as a technology-based digital library because UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Library has used the Online Public Access Catalog (OPAC) system in providing information services to users. However, Sunan Kalijaga UIN Library Yogyakarta has never conducted an assessment and evaluation of the User Experience of its OPAC system. In fact, if this system is managed properly and gets a good User Experience, then the number of users will also increase and have an impact on the increasing number of visits and the efficiency of the services provided. The purpose of this study is to analyze the User Experience of the OPAC system of Sunan Kalijaga UIN Library Yogyakarta with Jacob Nielsen's theory which consists of five criteria, namely Learnability, efficiency, memorability, errors, and satisfaction. The method used is qualitative descriptive by racing on Jacob Nielsen's theory which has five basic principles in demonstrating ease in interface design using OPAC. The result of this study is that OPAC Library UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta has four which are included in Jacobb Nielsen's theory, namely learnibility, efficiency, memorability, and errors. One of these criteria that is not included in Jacob Nielsen's theory is the point of satisfaction, this is because OPAC Library UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta has difficulty in knowing the status of the collection to be searched, whether the collection is under loan from other students or not. Keywords: User Experience; OPAC; Jacob Nielsen; Digital Library.
The Strategy of Bojonegoro University Library Facing the Era of Society 5.0 by Implementing the Internet of Things (IoT) in Library Services Ariyanti, Novi Nur; Zulaikha, Sri Rohyanti
Tibanndaru : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol 8, No 1 (2024): Tibanndaru: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/tb.v8i1.3505

Abstract

The Society 5.0 era is divided into Big data, the Internet of Things (IoT), and Artificial Intelligence (AI). Purpose Research implementation of the Internet of Things (IoT) in library services to face the era of society 5.0 Research Method: Descriptive qualitative research, determining informants using purposive sampling. Data analysis using the triangulation method, namely data obtained from direct observation, interviews, and personal documentation, the Bojonegoro University Library as a place for observation. Results: The results of research on the application of the Internet of Things (IoT) to library services have advantages that can provide optimal and efficient services Keywords: Internet of Things (IoT), Era Society 5.0, Library Services
Kualitas Kepemimpinan Bagi Masa Depan Perpustakaan Umum Wijatiningsih, Dwi; Zulaikha, Sri Rohyanti
Jurnal Tadwin Vol 1 No 2 (2020): Tadwin: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Publisher : Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.406 KB) | DOI: 10.19109/tadwin.v1i2.6051

Abstract

This study aims to determine the quality of leadership for public libraries. The research method used in this paper is qualitative. Qualitative research is a study that understands the phenomena about what is experienced by the research subject, the description uses words and language in a special natural context. The data collection technique used in this paper is the Library Research. The results of the discussion are the quality of a prospective library leader can be seen from the competencies of senior librarians, one of the appropriate leadership styles for public libraries is the transformational leadership style, and found 10 steps to become a quality leader.
Implementasi Dalil Kelima Hukum Ranganathan terhadap Layanan Perpustakaan di Era Digital Anggreanie, Delta Ira; Zulaikha, Sri Rohyanti
Jurnal Tadwin Vol 3 No 2 (2022): Tadwin: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Publisher : Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.045 KB) | DOI: 10.19109/tadwin.v3i2.14325

Abstract

This research aims to determine the implementation of fifth postulate of Ranganathan’s Law to library services in digital era. This research is library research with a qualitative approach. The data collection methods of this research is documentation techniques. Based on this research concluded that the implementation of the fifth postulate Ranganathan's law is divided into six elements of library services such as collections, facilities and infrastructure, library services, librarian, administration and management, and reinforcement components. The collection components consist of printed collections, the number of electronic collections, the percentage of fiction and non-fiction collections, the number of reference collections, the number of subscribed newspapers, the CD and DVD collections and the number of collection growth. Libraries are also supported by the facilities and infrastructure. Facilities and infrastructure are places or rooms and facilities owned by the library in order to provide services to library users. The librarian's current ability is to adapt to advances in information technology. Libraries must also continue to innovate so that they can improve library services. The amplifier component consists of library innovation and library leadership.