Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEHILANGAN HASIL DAN PENDAPATAN USAHA TANI JERUK MANIS AKIBAT SERANGAN LALAT BUAH (Di Kabupaten Simalungun) MARTUA SIADARI; RODE ERYANTI SINAGA
Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Agrilink Vol 1 No 1 Februari 2019
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.936 KB) | DOI: 10.36985/jak.v1i1.181

Abstract

Hasil penelitian yang di dapat adalah sebagai berikut : Produksi jeruk manis tanpa serangan lalat buah mencapai 3.431.706 kg/ha/tahun. Sedangkan dengan serangan lalat buah mencapai 2.657.349 kg/ha/tahun. Berdasarkan uji beda rata-rata untuk membandingkan produksi dari usahatani jeruk manis tanpa serangan lalat buah dan dengan serangan lalat buah diperoleh nilai sig. (2-tailed) = 0,001 < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara produksi jeruk manis tanpa serangan lalat buah dan dengan serangan lalat buah pada tingkat kepercayaan 95%. Pendapatan jeruk manis tanpa serangan lalat buah mencapai Rp. 12.010.969.950 /ha/tahun. Sedangkan pendapatan jeruk manis dengan serangan lalat buah mencapai Rp. 9.300.719.750/ha/tahun. Berdasarkan uji beda rata-rata untuk membandingkan pendapatan dari usahatani jeruk manis tanpa serangan lalat buah dan dengan serangan lalat buah diperoleh nilai sig. (2-tailed) = 0,001 < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan jeruk manis tanpa serangan lalat buah dan dengan serangan lalat buah pada tingkat kepercayaan 95%
ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI SAYUR KANGKUNG (Ipomoea Aquatica )(Studi Kasus di Nagori Bah Joga, Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun) MARTUA SIADARI; VILLY HARDIANTO
Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Agrilink Vol 1 No 2 Agustus 2019
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.539 KB) | DOI: 10.36985/jak.v1i2.190

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani kangkung di Nagori Bah Joga Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun data yang digunakan dalam Responden adalah data primer yang di peroleh dari masyarakat petani kangkung dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden, dan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang bersangkutan metode yang digunakan untuk menentukan kelayakan adalah metode R/C, Hasil Penelitian menunjukkan bahwa usaha tani kangkung di Nagori Bah Joga Kecamatan Mariah Jawa Bah Jambi Kabupaten Simalungun menguntungkan dan layak dikembangkan dengan nilai R/C sebesar 2,75 artinya setiap pengeluaran sebesar Rp 1 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 2,75 Pendapatan rata-rata usaha tani kangkung yaitu Rp 1.987.000
ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL TEMPE (Studi Kasus: Kelurahan Tomuan, Kota Pematangsiantar) MARTUA SIADARI; SHERLY SARTIKA J SAMOSIR
Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Agrilink Vol 2 No 1 Februari 2020
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.669 KB) | DOI: 10.36985/jak.v2i1.197

Abstract

Industri kecil tempe di Kelurahan Tomuan menghadapi permasalahan seperti permodalan, teknologi dan akses informasi pasar. Dengan berbagai permasalahan dan kelemahan itu industri kecil tempe di Kelurahan Tomuan dapat mengalami resiko kegagalan. Penelitian ini untuk mengetahui kelayakan industri kecil tempe dan untuk mengetahui strategi pengembangan sektor industri kecil tempe di Kelurahan Tomuan Kota Pematangsiantar. Analisis kelayakan menggunakan analisis Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Net Benefit Cost Ratio, untuk mengetahui suatu usaha layak atau tidaknya. Matriks SWOT untuk menciptakan strategi pengembangan industri kecil tempe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kecil tempe di Kelurahan Tomuan berjumlah 18 unit usaha. Analisis Kelayakan dari industri kecil tempe di Kelurahan Tomuan Kota Pematangsiantar dengan nilai NPV adalah sebesar Rp 1.053.326.238 layak dilakukan. Nilai BCR adalah sebesar 1,49 layak dilakukan. Nilai IRR adalah sebesar 25,22%, layak dilakukan. Berdasarkan hasil analisis SWOT industri tempe di Kelurahan Tomuan mempunyai keunggulan membuat tempe menjadi tradisi, dan kelemahan dalam hal kurang memahami manajemen. Industri tempe memiliki peluang permintaan produk tinggi dan ancaman dalam banyak pesaing industri tempe lain dan tempe yang mudah busuk
ANALISIS USAHA TANI PEMBESARAN IKAN MAS POLA PALAWIJA DI NAGORI KARANG SARI ROMAULI SIMANJUNTAK; MARTUA SIADARI; FERDIANAN VARSADA SIMANJUNTAK
Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Agrilink Vol 2 No 2 Agustus 2020
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.905 KB) | DOI: 10.36985/jak.v2i2.200

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Usaha Tani Pembesaran Ikan Mas Pola Palawija.Di Nagori Karang Sari.Kec.Gunung Maligas. Kabupaten Simalungun.Data yang digunakan dalam data ini adalah data primer yang di peroleh dari masyarakat petani ikan mas dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden, dan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang bersangkutan, sedangkan metode yang digunakan untuk menentukan kelayakan adalah metode R/C
Perbedaan Pendapatan Usaha Tani Pembibitan Ikan Nila Hormon dengan Ikan Nila Lokal (Studi Kasus: Desa Wonorejo, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun) Jhonson Marbun; Martua Siadari; Dian Irsani Pratama
Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Agrilink Vol 3 No 1 Februari 2021
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.948 KB) | DOI: 10.36985/jak.v3i1.208

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pendapatan pada usaha tani pembibitan ikan nila hormon dengan non hormon di Desa Wonorejo,Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun. Responden dalam penelitian ini ada 28 responden. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan perbedaan pendapatan sebesar Rp.76.782.003 untuk usaha tani pembibitan Ikan Nila Hormon sedangkan Rp.58.141.902 untuk usaha tani pembibitan Ikan Nila Non-Hormon. Uji beda rata-rata pendapatan mendapatkan ada perbedaan pendapatan usaha tani pembibitan ikan nila hormon dan usaha pembibitan ikan nila non hormon dapat diterima secara nyata dibuktikan dengan nilai sig-t 0,007 < 0,05
ANALISIS PEMASARAN JAGUNG DI NAGORI KARANG BANGUN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN Martua Siadari; Egon Eykel Nadapdap
Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Agrilink Vol 4 No 1 Februari 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.83 KB) | DOI: 10.36985/jak.v4i1.367

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Saluran pemasaran di daerah penelitian terdiri dari dua saluran pemasaran yaitu pemasaran yang pertama dari petani ke pedagang pengumpulan, dan pedagang pengumpul ke pabrik. Saluran pemasaran kedua dari petani ke pedagang agen kecil lalu dari agen kecil ke pedagang pengumpul ( Agen Besar) lalu dari pedagang pengumpul ke pabrik. (2) Biaya pemasaran terdiri dari biaya transportasi, tenaga kerja, tali, dan biaya pengeringan untuk pedagang pengumpul (agen Besar). (3) Share margin yang di peroleh pada saluran I sebesar 79,49% dengan dengan biaya pemasaran sebesar Rp.4362/Kg. Share margin yang di peroleh pada saluran II sebesar 89,16% dengan biaya pemasaran sebesar Rp. 3882,5/Kg. (4) Efisiensi pemasaran pada saluran I sebesar 4,397% < 33%, Efisien pemasaran pada saluran II sebesar 7,372% < 33%. Determination of the sample using the Census method (which is a sampling method in which all are used as samples in the study). The population in this study was 22 corn farmers, so the sample in this study was 22 people.The results showed that (1) the marketing channel in the research area consisted of two marketing channels, namely the first marketing from farmers to collecting traders, and collecting traders to factories. The second marketing channel is from farmers to small traders and then from small agents to collectors (Big Agents) and then from collectors to factories. (2) Marketing costs consist of transportation costs, labor, ropes, and drying costs for collecting traders (Big agents). (3) The share margin obtained in channel I is 79.49% with a marketing cost of Rp.4362/Kg. The share margin obtained in channel II is 89.16% with a marketing cost of Rp. 3882.5/Kg. (4) Marketing efficiency in channel I is 4,397% < 33%, marketing efficiency in channel II is 7,372% < 33%.
STRATEGI PEMASARAN DAN PENDAPATAN USAHA TANI TANAMAN TOMAT DIMASA PANDEMI COVID-19 Romauli Simanjuntak; Martua Siadari; Elnatan Paguh Ginting
Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Agrilink Vol 4 No 2 Agustus 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.934 KB) | DOI: 10.36985/jak.v4i2.415

Abstract

Sektor pertanian memiliki nilai ekonomi yang dapat membuat Indonesia bertahan dari ancaman krisis global, termasuk krisis yang diakibatkan oleh pademi covid-19. Salah satu sektor pertanian yang mendukung perekonimian nasional adalah usaha tani tomat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih dalam mengenai strategi pemasaran yang diterapkan oleh petani tomat desa Sihemun Baru dan desa Sibuntuon yang berada di Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun. Metode yang digunakan peneliti adalah metodde kuantitaif yang disajikan dalam bentuk statistik deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dari lapangan melalui proses pengamatan, wawancara, serta kuisioner dan kepustakaan, BPS, dan instansi-instansi terkait. Analisis data dilakukan dengan analisis SWOT). dengan menentukan matriks IFE dan matriks EFE. Populasi penelitian ini adalah usaha tani tomat yang berada di Desa Sihemun Baru dan Desa Sibuntuon dengan masing-masing sampel sebanyak 30 petani tomat. Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan dari matriks IFE memiliki jumlah +0,75 dan keseluruhan dari matriks EFE memiliki jumlah -0,71 yang berada di kuadran II (positif, negatif) dengan alternatif strategi pengembangan dengan cara menggunakan strategi Diversifikasi (S-T) (Strength-Threats), sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp. 33.797.938,8dan pendapatan bersih yang diperoleh para petani tomat sebesar Rp.36.507.661 dengan R/C 2,1 per usahatani. The agricultural sector has economic value that can make Indonesian survive the threat of global crisis, including the crisis caused by covid-19 pandemic. One of the agricultural sectors that support the national economi is tomato farming. The purpose of this study is to examine more deeply the marketing strategis implemented by tomato farmers in Sihemun Baru village and Sibuntuon village which are located in the Dolok Pardamean district, Simalungun regency. The method used by the researcher is a Quantitative method which is presented in the form of descriptive statistics. Data collection is obtained from the field throught the process of observation interviews, and questionnaires and literature BPS and related agencies. Data analysis is done by SWOT analyisis(strength,weakness,opportunity and threats) by determining the IFE matriks and the EFE matriks. The population in this study is a tomato farming bussines in Sihemun Baru and Sibuntuon villages with 30 tomato farmers in each sample. The results showed that the intire IFE matriks had a total of +0,75 and entire EFE matriks had a total of -0,70. That are in quadrant 2 (positive-negative) with an alternative development strategy by using a diversification strategy (S-T) strength thraeats while the production costs incurred were Rp.33.797.938 and the net income obtained by tomato farmers was Rp.36.507.661 with an R/C of 2,1/farm.
PERANAN WANITA DALAM BUDIDAYA TANAMAN HIAS DI PEKARANGAN DAN MANFAATNYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI KOTA PEMATANGSIANTAR Martua Siadari; Marlan; Robert Alfredo Sinaga
Jurnal Agrilink : Kajian Agribisnis dan Rumpun Ilmu Sosiologi Pertanian (Edisi Elektronik) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Agrilink Vol 5 No 1 Februari 2023
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jak.v5i1.538

Abstract

Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui peranan dan kendala yang dialami wanita dalam budidaya tanaman hias di pekarangan rumah. (2) mengetahui tujuan dan manfaat dari budidaya tanaman hias di pekarangan rumah (3) mengetahui frekuensi dan curahan waktu wanita dan lamanya dalam budidaya tanaman hias di pekarangan (4) mengetahui hubungan pendapatan dari pekarangan dalam pendapatan keluarga.Penelitian ini dilaksanakan pada mei s/d juni 2021 dimana daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive), yaitu di Kota Pematangsiantar dan mengambil populasi sebanyak 60 dan menjadikan sampel sebanyak 30 responden, dari hasil penelitian dapat disimpulkan, (1). Peranan wanita pada pengolahan tanah berdasarkan tipe rumah 21 memiliki rata-rata peranan tertinggi dengan nilai 3,83 dengan pendapatan rata-rata pendapatan Rp876.540, sedangkan peranan wanita pada pengolahan tanah di tipe rumah 54 yang paling rendah dengan jumlah 2,00 dan rata-rata pendapatannya Rp1.047.324.. Sedangkan kendala dalam mengelola budidaya tanaman hias dapat dijelaskan bahwa kendala wanita dalam mengelola tanaman hias terbanyak yaitu modal sebanyak 16 responden dan memiliki frekuensi 53,33 sedangkan kendala paling sedikit yaitu jumlah permintaan dan harga tanaman bersifat fluktuatif sebanyak 4 responden dan memiliki frekuemsi 13,33. (2). Budidaya tanaman hias di pekarangan untuk kebutuhan fisiologis memiliki 8 responden dan kebutuhan yang paling banyak yaitu kebutuhan fisiologis sebanyak 8 responden dengan persentase 26,67%. (3). Curahan waktu wanita dalam budidaya tanaman hias dalam 1 minggu dengan rata-rata 38,43, sedangkan rata-rata curahan waktu wanita dalam kegiatan rumah dan pekerjaan lainnya dalam 1 minggu dengan rata-rata 39,32. Sehingga dapat disimpulkan curahan waktu wanita dalam kegiatan rumah dan pekerjaan lainnya lebih banyak daripada curahan waktu wanita pada budidaya tanaman hias. (4). Hasil pengujian terhadap 30 sampel menunjukkan korelasi Rank Spearman antara antara tingkat pendapatan tanaman hias dengan pendapatan keluarga adalah berhubungan nyata. Bentuk hubungannya positif, dengan tingkat keeratan hubungan yang tergolong kategori korelasi sedang yang dapat dilihat dari nilai correlation coefficient sebesar 0,590. This study aims to (1) determine the role and constraints experienced by women in cultivating ornamental plants in the yard of the house. (2) to determine the purpose and benefits of ornamental plant cultivation in the yard of the house (3) to determine the frequency and time spent by women and the length of time in ornamental plant cultivation in the yard (4) to determine the relationship between income from the yard and family income. May to June 2021 where the research area is determined purposively, namely in Pematangsiantar City and takes a population of 60 and makes a sample of 30 respondents, from the results of the study it can be concluded, (1). The role of women in land cultivation based on house type 21 has the highest average role with a value of 3.83 with an average income of IDR 876,540, while the role of women in land cultivation in house type 54 is the lowest with a total of 2.00 and an average The average income is Rp.1,047,324. Meanwhile, the constraints in managing ornamental plant cultivation can be explained that the most women's obstacle in managing ornamental plants is capital as many as 16 respondents and has a frequency of 53.33 while the least constraint is the number of requests and fluctuating plant prices as much as 4 respondents and has a frequency of 13.33. (2). The cultivation of ornamental plants in the yard for physiological needs has 8 respondents and the most physiological needs are 8 respondents with a percentage of 26.67%. (3). Women's time spent in cultivating ornamental plants in 1 week with an average of 38.43, while the average time spent by women in home and other work activities in 1 week with an average of 39.32. So it can be concluded that women spend more time in home and other work activities than women spend on ornamental plant cultivation. (4). The test results on 30 samples showed that the Spearman Rank correlation between the income level of ornamental plants and family income was significantly related. The form of the relationship is positive, with the level of closeness of the relationship belonging to the moderate correlation category which can be seen from the correlation coefficient value of 0.590. Peranan Wanita, Pendapatan, Tanaman Hias, Pekarangan
Pemanfaatan Pekarangan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Dan Gizi Sehat Keluarga Dengan Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Di Masyarakat Sekitar GMI Banuh Raya Wahyunita Sitinjak; Roeskani Sinaga; Linda Reni; Romauli Simanjuntak; Jhonson Marbun; Martua Siadari; Hotman Tuah; Januari Rizky; Imman Yusuf Sitinjak; Humala Sitinjak
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/d30jwt66

Abstract

Perkarangan rumah merupakan sebidang tanah disekitar rumah, baik itu berada di depan, di samping, maupun di belakang rumah. Pemanfaatan perkarangan rumah sangat penting, karena manfaat yang dapat diambil sangat banyak. Pemanfaatan pekarangan yang baik dapat mendatangkan berbagai manfaat antara lain yaitu sebagai warung, apotek, lumbung hidup dan bank hidup. Perkarangan memiliki potensi dalam penyediaan bahan pangan bagi keluarga, sehingga pengeluaran rumah tangga untuk membeli bahan pangan dapat dikurangi dan meningkatkan pendapatan rumah tangga jika produksi bahan pangan berlimpah terutama sayur-sayuran yang higienis dan sehat bagi keluarga. Penanaman tanaman secara vertikultur dapat menjadi solusi dalam mengatasi lahan sempit. Sistem tanam vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Sistem ini cocok diterapkan di lahan- lahan sempit atau pada pemukiman yang padat penduduk. Teknik vertikultur ini memungkinkan untuk berkebun dengan memanfaatkan tempat secara efisien. Salah satu solusi untuk masyarakat dapat mengembangkan pertanian untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan menanan tanaman secara vertikultur. Secara estetika, tanaman vertikultur berguna sebagai latar belakang yang menyuguhkan pemandangan yang indah dengan berbagai warna. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah agar masyarakat dapat memanfaatan lahan pekarangan yang sempit sebagai penghasil sayur-sayuran yang sehat untuk keluarga dengan budidaya tanaman teknik vertikultur. Kegiatan dilaksanakan di GMI Banuh Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Metode kegiatan ini dengan cara sosialisasi dengan pelatihan dan pamplet serta workshop budidaya tanaman sayuran secara vertikultur dengan peserta ibu- ibu rumah tangga. Tujuan akhir masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sayur- sayuran untuk kebutuhan rumah tangganya, sehingga mengurangi biaya belanja sayur mayur untuk keluarga. Mengingat harga sayur mayur di kota Simalungun tergolong mahal. Hasil kegiatan ini bagi masyarakat yaitu ibu-ibu rumah tangga dan anggota keluarganya dapat menguasai teknik budidaya tanaman sayur secara vertikultur, yang meliputi, persiapan media tanam, persemaian, penanaman, pemeliharaan hama dan penyakit serta panen serta pasca panen