Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Kualitas Perairan Sungai Buaya di Pulau Bunyu Kalimantan Utara pada Kondisi Pasang Surut Bambang Kurniadi; Sigid Hariyadi; Enan Mulyana Adiwilaga
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 20 No. 1 (2015): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.023 KB)

Abstract

Buaya River is one of the river in Bunyu Island which is found near with domestic and agricultural activities. Moreover, Buaya River is also used for fisheries activity by people nearby (fish products collecting and processing) and also used by the fisherman as the back of the boat. These activities will influence and change water quality. This research aimed to analysed water quality condition at Buaya River. Water quality assessment was conducted at four observation station. Water quality was analysed using Storet index and was compared with threshold for marine organisms (Kepmen No. 51/MENLH/2004). The result showed that Buaya River had been polluted at medium level at tide and medium to heavy level at low tide. TSS, oil and grease were not suitable with marine organisms threshold at all stations in low high and low tide. 
STRATEGI PENINGKATAN NILAI TUKAR NELAYAN TRADISIONAL DI KABUPATEN SAMBAS Aditya Nugraha; Bambang Kurniadi; Nia Permatasari
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 13, No 2 (2021): (November) 2021
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpi.13.2.2021.%p

Abstract

The Indonesian government has committed to supporting the Sustainable Development Goals. One indicator is poverty reduction. In 2020, the agricultural sector was the primary source of income for 46.3% of poor households in Indonesia, and the 16.2 million fishermen are below the poverty line. West Kalimantan Province is the province with the highest number of fishers on the island of Kalimantan. The welfare of fishers does not follow the significant fishery potential in West Kalimantan Province. Sambas Regency is the second Regency in West Kalimantan Province which has the most considerable number of capture fisheries production and the most significant number of fishers. The fisherman's exchange rate concept compares the value of fisherman's output against the goods and services needed for fishing business purposes and the consumption fisherman households. One way to provide optimal benefits to capture fisheries business is to manage risk. The purpose of this study is to identify the welfare of traditional fishing fishers based on the fisherman's exchange rate and the risks that affect the fishermen's capture fisheries business and formulate strategies to increase the fisherman's exchange rate. The research was design using qualitative and quantitative approaches. As many as 54% of respondents have a fisherman's exchange rate of 0 1. Risks with a high category are damage to fishing gear, unpredictable weather, and the length of time it takes to recede in the fishing area. The risk in the medium type is the low selling price and the decrease in the number of fish resources. Risk can be control by increasing the ability to capture fisheries business management, increasing the use of information technology in the fishing business, and increasing the accessibility of capital for fishers facilitated by the government.Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mendukung Sustainable Development Goal’s. Salah satu indikatornya adalah penurunan angka kemiskinan. Pada tahun 2020, sektor pertanian merupakan sumber penghasilan utama dari 46,3% rumah tangga miskin di Indonesia dan 16,2 juta nelayan berada di bawah garis kemiskinan. Provinsi Kalimantan Barat merupakan provinsi dengan jumlah nelayan terbanyak di Pulau Kalimantan. Besarnya potensi perikanan di Provinsi Kalimantan Barat tidak diikuti oleh kesejahteraan dari Nelayan. Kabupaten Sambas merupakan Kabupaten kedua di Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki jumlah produksi perikanan tangkap terbesar dan jumlah nelayan terbanyak. Konsep nilai tukar nelayan adalah membandingkan nilai produksi nelayan terhadap barang dan jasa yang diperlukan untuk usaha penangkapan dan konsumsi rumah tangga nelayan. Salah satu cara untuk memberikan keuntungan optimal pada usaha perikanan tangkap adalah dengan mengelola risiko. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kesejahteraan nelayan tangkap tradisional berdasarkan nilai tukar nelayan, serta risiko yang berpengaruh terhadap usaha perikanan tangkap nelayan dan merumuskan strategi guna meningkatkan nilai tukar nelayan. Penelitian didesain dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan  kuantitatif. Sebanyak 54% responden memiliki nilai tukar nelayan sebesar 0 ≤ 1. Risiko dengan kategori tinggi adalah kerusakan alat tangkap, cuaca sulit diprediksi, serta lamanya waktu surut di area penangkapan. Risiko dengan kategori sedang adalah rendahnya harga jual dan penurunan jumlah sumberdaya ikan. Pengendalian risiko dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan manajemen usaha perikanan tangkap, meningkatkan penggunaan teknologi dalam usaha tangkap dan peningkatan aksesibilitas permodalan bagi nelayan yang difasilitasi oleh pemerintah
HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI UDANG AIR TAWAR Macrobranchium lanchesteri DI SUNGAI ULU NGARAK KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT Yeni Hurriyani; Achmad Mulyadi; Bambang Kurniadi; Lona Atika Tarigan
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v10i2.4453

Abstract

Udang air tawar Macrobranchium lanchesteri merupakan salah satu spesies udang yang ditemukan di Sungai Ulu Ngarak, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan panjang-berat dan faktor kondisi udang M. lanchesteri di perairan Sungai Ulu Ngarak. Penelitian dilakukan dari bulan September-November 2021 pada tiga stasiun di Sungai Ulu Ngarak menggunakan metode survei. Hasil penelitian didapatkan 161 individu udang yang terdiri dari 61 individu udang jantan dan 100 individu udang betina. Panjang dan berat setiap sampel diukur dan diperoleh data rata-rata panjang M. lanchesteri (♂) adalah 45,62±5,21 mm dengan rata-rata berat 562,30±188,72 mg. sedangkan rata-rata panjang M. lanchesteri (♀) yang terukur adalah 51,31±4,75 mm dengan rata-rata berat individu adalah 845,60±245,28 mg. Secara keseluruhan rata-rata panjang dan berat M. lanchesteri yang terukur adalah 49,16±5,64 mm dan 738,26±263,80 mg. Hasil analisis regresi panjang-berat menunjukkan nilai slope (b) untuk M. lanchesteri (♂) dan M. lanchesteri (♀) masing-masing adalah 2,3 dan 1,7, sementara nilai b untuk keseluruhan invidu adalah 2,4. Nilai b yang didapatkan kurang dari 3 yang berarti pola pertumbuhan M. lanchesteri baik jantan, betina dan keselurahannya bersifat allometrik negatif. Selanjutnya, hasil perhitungan faktor kondisi (K) menunjukkan nilai K pada M. lanchesteri baik jantan, betina dan keseluruhan adalah 1 yang berarti udang berada dalam kondisi ideal rata-rata populasi
Potential Antioxidant Activity of Tropical Brown Macroalgae Turbinaria Ethanol Extract from Kabung Island West Kalimantan Mega Sari Juane Sofiana; Apriansyah Apriansyah; Bambang Kurniadi; Warsidah Warsidah; Rita Kurnia Apindiati; Ikha Safitri; Syarif Irwan Nurdiansyah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 4 (2022): October - December
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i4.4385

Abstract

Naturally, the human body has tolerance to free radical attacks. However, the natural antioxidant ability will decrease when exposure to free radicals from within and outside the body occurs intensively. Antioxidants play potential preventive role to protect the body from damage associated with oxidative stress by free radicals. One of the potential marine resources used as an antioxidant is macroalgae. Turbinaria is widely distributed in tropical waters of Indonesia, including West Kalimantan. This genus produces secondary metabolites with several biological activities. This genus abundantly grows in Kabung Island. However, it has not been used by the local community, even tends to be considered as a weed that disturbs others marine biota. This study aimed to evaluate the potential antioxidant activity of tropical brown macroalgae Turbinaria ethanol extract from Kabung Island, West Kalimantan. antioxidant activity was evaluated using the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) free radical scavenger method with UV-vis spectrophotometer. The result showed that the ethanolic extract had a high of potential antioxidant activity which IC50 was 87.31 mg/L and it was classified into strong antioxidant potential.
Analysis of Lead (Pb) Heavy Metal Content in Tengkuyung Snail (Cerithidea obtuse) and Sediment in the Kuala Mangrove Area of Singkawang City Rafdinal Rafdinal; Riza Linda; Gusti eva Tavita; Bambang Kurniadi; Anthoni B Aritonang
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 4 (2022): October - December
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i4.4403

Abstract

Tengkuyung (Cerithidea obtuse) is one of the many snails that live in mangrove areas, being a source of food and the economy, especially for people in coastal areas. Land and sea development and transportation activities have the potential to become a source of Pb contamination in tengkuyung and its environment. This study aims to determine the concentration of lead metal (Pb) in sediments and tengkuyung in the Kuala mangrove area of Singkawang City. Sampling was carried out at two station points. Measurement of heavy metal lead (Pb) in sediments and tengkuyung was carried out using atomic absorption spectrophotometry (SAA) method. The results showed that the content of lead (Pb) in the sediment and tengkuyung at station 1 was 0.0914 µg/g and <0.0070 (µg/g), while at station 2 it was 0.3927 µg/g and <0.0070 (µg/g). The content of Pb metal in tengkuyung meat still meets the eligibility for consumption because it is below the threshold according to SNI no. 7387 in 2009, which is 0.5 mg/kg (0.5 ppm).
IMPLEMENTASI BACK TO NATURE MELALUI SOSIALISASI PEMBUATAN TANAMAN OBAT KELUARGA PADA LAHAN PEKARANGAN RUMAH Agus Yuliono; Apriansyah Apriansyah; Bambang Kurniadi; Lucky Hartanti; Eva Tavita
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 7 No. 2 (2022): Desember
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35127/kbl.v7i2.6245

Abstract

Abstrak: Banyaknya ditemukan kasus efek samping dari penggunaan obat-obatan berbahan kimia telah mengakibatkan terjadinya kekhawatiran dan meningkatnya kewaspadaan masyarakat, yang secara langsung menurunkan minat beli dan konsumsi bagi masyarakat. Semboyan Back to Nature telah melahirkan banyak gagasan kreatif dan aksi langsung di masyarakat, salah satunya adalah dengan mengimplementasikan Back to Nature melalui sosialisasi penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) dengan memanfaatkan lahan halaman rumah yang kosong. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengedukasi masyarakat Desa Mekar Baru melalui sosialisasi dan aksi langsung di lokasai dalam memanfaatkan halaman rumah atau ruang kosong di teras rumah sebagai taman obat keluarga, dengan jenis tumbuhan obat yang bervariasi dan dapat dibudidayakan dengan cara sederhana, seperti kunyit, sirih, sereh, jahe putih dan jahe merah, kencur, kumis kucing dan beberapa jenis tanaman lain yang dapat digunakan segera saat dibutuhkan. Kegiatan penelitian ini bersifat pemberdayaan masyarakat, dengan pendekatan kualitatif deskriptif terkait dengan kemampuan masyarakat desa Mekar Baru dalam menerapkan materi sosialisasi yang disampaikan oleh tim pelaksana kegiatan. Monitoring dan evaluasi selama berlangsungnya kegiatan ini menunjukkan sikap yang positif dari semua peserta pelatihan, ditunjukkan dengan adanya beberapa tanaman obat dalam pot yang dibuat oleh warga sekitar, serta saling memotivasi dan membantu dalam implementasi kegiatan tersebut. Kata kunci: Back to Nature; Mekar Baru; TOGA; Pemberdayaan
SOSIALISASI DAN EDUKASI MEMBANGKITKAN SEMANGAT ENTERPRENEURSHIP KAMPUS MELALUI WEBINAR PELUANG USAHA STRATEGIS DI MASA PANDEMI DAN NEW NORMAL Warsidah Warsidah; Neva Satyahadewi; Gusti Eva Tavita; Bambang Kurniadi; Lucky Hartanti; Shifa Helena
KABILAH : Journal of Social Community Vol. 7 No. 2 (2022): Desember
Publisher : LP2M IAI Nazhatut Thullab Sampang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35127/kbl.v7i2.6254

Abstract

Abstrak: Perekonomian nasional adalah salah satu sektor yang terdampak berat dengan adanya pandemic covid 19. Enterpreneurship yang berlangsung di dalam kampus atau dilaksanakan oleh mahasiswa, selama ini telah memberi warna khusus dalam kancah bisnis, telah ikut goyah dihantam tsunami pandemic, karena banyaknya pembatasan kegaiatan sebagai usaha pemerintah dalam memutus mata rantai penularan virus covid 19. Lesunya gairah bisnis sejak awal tahun 2019 sampai akhir tahun 2021, akhirnya mendorong untuk dilakukan sosialisasi dalam kampus terkait peluang-peluang bisnis selama masa pandemi yang bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat berusaha kepada mahasiswa selama masa pandemic sampai menuju masa new normal. Kegiatan ini kemudian dirumuskan kembali dalam bentuk webinar yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan dan Dosen pembina kegiatan kemahasiswaan, yang dihadiri sekitar 60 mahasiswa dalam jurusan yang sama. Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, 11 Maret 2022 berlangsung dengan baik, aktivitas mahasiswa bertanya dalam forum tersebut sangat tinggi dan beberapa mahasiswa juga menyampaikan ide-ide bisnis yang sedang direncanakan ataupun sudah dalam tahap akan realisasi. Kata Kunci: Kewirausahaan, bisnis, pandemi, sosialisasi, realisasi
Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Dini Resiko Kebakaran Lahan Gambut di Musim Kemarau kepada Masyarakat Desa Kapur Gusti Eva Tavita; Asri Mulya Ashari; Riza Linda; Desriani Lestari; Bambang Kurniadi
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.969

Abstract

Meningkatnya kebutuhan pangan dan perumahan telah menjadi pemicu pembukaan lahan gambut, karena membakar lahan merupakan salah satu usaha paling ekonomis dalam pembukaan lahan tersebut. Saat musim kemarau, budaya membuka lahan ini sangat beresiko terhadap terjadinya kebakaran lahan gambut yang luas  serta sulit dipadamkan. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini adalah untuk mengedukasi dan mensosialisasikan usaha-usaha pencegahan dini kebakaran lahan serta tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko atau bahaya yang disebabkan oleh kabut asap dari kebakaran lahan tersebut kepada kelompok masyarakat Desa Kapur  Kubu Raya. Kegiatan ini dilakukan secara offline dengan tetap menggunakan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid 19. Kegiatan ini diikuti oleh peserta sebanyak 20 orang merupakan perwakilan warga masyarakat, dengan menggunakan metode ceramah yang dilanjutkan dengan simulasi dan demonstrasi penanganan kebakaran. Dalam kegiatan itu juga dibagikan masker kesehatan dan handsanitizer  kepada seluruh peserta yang hadir. Monitoring dan evaluasi kegiatan dilaksanakan sepanjang kegiatan melalui pengamatan aktivitas peserta dalam simulasi dan demonstrasi, sedangkan tingkat pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam menangani kebakaran menunjukkan kemajuan, yang dilihat pada hasil kuisioner yang diberikan pada awal dan akhir kegiatan. Socialization and Education on Early Prevention of the Risks of Peatland Fires in the Dry Season to the Villagers of Kapur  The increasing need for food and housing has become a trigger for clearing peatlands, because burning land is one of the most economical ways to clear these lands. During the dry season, this culture of clearing land is very risky for large peatland fires that are difficult to extinguish. The purpose of this Community Service activity (PKM) is to educate and socialize early efforts to prevent land fires and actions to reduce the risk or danger caused by haze from land fires to the Kapur Kubu Raya Village community group. This activity was carried out offline while still using the health protocol for the prevention of Covid 19. This activity was attended by 20 participants who were representatives of community members, using the lecture method followed by simulations and demonstrations of handling fires. In this activity health masks and hand sanitizer were also distributed to all participants who attended. Monitoring and evaluation of activities is carried out throughout the activity through observing the activities of participants in simulations and demonstrations, while the level of understanding and ability of the community in dealing with fires shows progress, as seen in the results of the questionnaires given at the beginning and end of the activity.
Implementasi Blue Economy Melalui Kegiatan Budi Daya Rumput Laut Eucheuma cottonii di Wilayah Pesisir Pulau Lemukutan Pamela Pamela; Sukal Minsas; Bambang Kurniadi; Warsidah Warsidah; Mega Sari Juane Sofiana; Sofiana Sofiana; Ruqiah Ganda Putri Panjaitan; Renny Sari; Uray Ristian; Sy. Irwan Nurdiansyah
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.971

Abstract

Blue Economy adalah usaha memanfaatkan  potensi sumber daya laut berbasis lingkungan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat wilayah pesisir. Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) sebagai bagian dari program Kedaireka Matching Fund Direktorat Pendidikan Tinggi ini, dilakukan di wilayah Lemukutan untuk tujuan meningkatkan keterampilan  dan kesejahteraan masyarakat pesisir  melalui kegiatan Implementasi Blue Economy Melalui  Kegiatan  Budi Daya Rumput Laut E. cottonii di Wilayah Pesisir . Budidaya E. cottonii dilaksanakan dengan menggunakan metode longline, melibatkan sebanyak 15 orang mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan Universitas Tanjungpura serta 10 orang masyarakat setempat, selama 4 bulan berkegiatan. Kesuksesan usaha  budidaya rumput laut sangat tergantung pada pemilihan lahan dengan parameter lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan rumput laut, teknik serta metode budidaya yang sesuai. Kegiatan PKM ini menggunakan metode ceramah, simulasi di darat kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung menanam rumput laut E. cottonii di wilayah perairan Lemukutan. Dari hasil kegiatan ini menunjukkan kemampuan masyarakat menggunakan metode long line dalam budidaya rumput laut E. cottonii sudah sangat memadai, dengan pengamatan selama 50 hari menunjukkan pertumbuhan relatifve sebesar 220,50%, dan  pertumbuhan harian 3.36 %. Penanaman rumput laut harus memperhitungkan intensitas matahari untuk memaksimalkan berlangsungnya fotosintesis serta menghindari penanaman di masa menjelang ekstrim di mana terjadi curah hujan tinggi dan gelombang laut yang kuat. Blue Economy Implementation Through Eucheuma cottonii Seaweed Cultivation Activities in the Coastal Area of ??Lemukutan Island  Blue Economy is an effort to exploit the potential of marine resources based on the environment in supporting the economic growth of coastal communities. Community Service (PKM) as part of the Directorate of Higher Education's Kedaireka Matching Fund program, is carried out in the Lemukutan area for the purpose of improving the skills and welfare of coastal communities through Blue Economy Implementation activities through E. cottonii Seaweed Cultivation Activities in the Coastal Area. The cultivation of E. cottonii was carried out using the longline method, involving as many as 15 students from various study programs at Tanjungpura University and 10 local people, for 4 months of activities. The success of seaweed farming is highly dependent on the selection of land with environmental parameters that support the growth and development of seaweed, appropriate cultivation techniques and methods. This PKM activity used the lecture method, simulations on land and then continued with direct practice of planting E. cottonii seaweed in the waters of Lemukutan. The results of this activity show that the community's ability to use the long line method in cultivating E. cottonii seaweed is very adequate, with observations for 50 days showing a relative growth of 220.50% and a daily growth of 3.36%. Seaweed planting must take into account the intensity of the sun to maximize photosynthesis and avoid planting at extreme times when there is high rainfall and strong sea waves.
HUBUNGAN PANJANG BERAT DAN FAKTOR KONDISI UDANG AIR TAWAR Macrobranchium lanchesteri DI SUNGAI ULU NGARAK KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT Yeni Hurriyani; Achmad Mulyadi; Bambang Kurniadi; Lona Atika Tarigan
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.812 KB) | DOI: 10.29406/jr.v10i2.4453

Abstract

Udang air tawar Macrobranchium lanchesteri merupakan salah satu spesies udang yang ditemukan di Sungai Ulu Ngarak, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan panjang-berat dan faktor kondisi udang M. lanchesteri di perairan Sungai Ulu Ngarak. Penelitian dilakukan dari bulan September-November 2021 pada tiga stasiun di Sungai Ulu Ngarak menggunakan metode survei. Hasil penelitian didapatkan 161 individu udang yang terdiri dari 61 individu udang jantan dan 100 individu udang betina. Panjang dan berat setiap sampel diukur dan diperoleh data rata-rata panjang M. lanchesteri (♂) adalah 45,62±5,21 mm dengan rata-rata berat 562,30±188,72 mg. sedangkan rata-rata panjang M. lanchesteri (♀) yang terukur adalah 51,31±4,75 mm dengan rata-rata berat individu adalah 845,60±245,28 mg. Secara keseluruhan rata-rata panjang dan berat M. lanchesteri yang terukur adalah 49,16±5,64 mm dan 738,26±263,80 mg. Hasil analisis regresi panjang-berat menunjukkan nilai slope (b) untuk M. lanchesteri (♂) dan M. lanchesteri (♀) masing-masing adalah 2,3 dan 1,7, sementara nilai b untuk keseluruhan invidu adalah 2,4. Nilai b yang didapatkan kurang dari 3 yang berarti pola pertumbuhan M. lanchesteri baik jantan, betina dan keselurahannya bersifat allometrik negatif. Selanjutnya, hasil perhitungan faktor kondisi (K) menunjukkan nilai K pada M. lanchesteri baik jantan, betina dan keseluruhan adalah 1 yang berarti udang berada dalam kondisi ideal rata-rata populasi