Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Status Keterpajanan Household Air Pollution (HAP) Terhadap Panjang Badan Balita Kota Palembang Septiawati, Dwi; Sunarsih, Elvi; Trisnaini, Inoy; Listianti, Ani Nidia
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jurnal kesehatan.v11i2.7540

Abstract

Sejumlah studi lainnya menemukan bukti yang mendukung hipotesis bahwa polusi udara dalam ruang dapat meningkatkan risiko gangguan pada pertumbuhan panjang badan balita. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan status keterpajanan polusi udara dalam rumah terhadap pertumbuhan panjang badan balita Kota Palembang. Desain studi crossectional dengan 150 sampel. Teknik pengambilan sampel terpilih dilakukan dengan proportional random sampling. Data pertumbuhan fisik balita, pajanan udara dalam ruang, dan variabel lain yang diteliti merupakan data primer dari hasil wawancara langsung. Teknik analisa data secara univariat dan uji chi-square. Terbukti adanya hubungan antara HAP dengan pertumbuhan berat panjang balita yang tidak normal untuk indikator PB/U (p value: 0,002; PR 1.8; 95%CI: 1.2-2.8). Faktor risiko lain yang juga berhubungan dengan pertumbuhan panjang badan balita yang tidak normal adalah pemberian ASI eksklusif (p value: 0,013; PR 1.5; 95%CI: 1.1-2.2) dan pajanan asap rokok (p value: 0,048; PR 1.4; 95%CI: 1.02-2.04). Pajanan polusi udara dalam ruang terbukti dapat mempengaruhi pertumbuhan panjang badan ideal pada balita
Identifikasi Habitat Fisik Sungai dan Keberagaman Biotilik Sebagai Indikator Pencemaran Air Sungai Musi Kota Palembang Trisnaini, Inoy; Kumala Sari, Tri Novia; Utama, Feranita
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 17, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.17.1.1-8

Abstract

Latar belakang: Sungai menjadi salah satu pemasok air terbesar untuk kebutuhan mahluk hidup yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia. Sungai Musi merupakan sumberdaya alam yang menjadi salah satu jalur utama perdagangan dan pemasok air terbesar bagi penduduk Sumatera Selatan. Akan tetapi kondisi Sungai Musi telah mengalami perubahan disebabkan saratnya pemukiman dan industri. Aktivitas ini akan berdampak terhadap kondisi fisik sungai serta habitat hewan air yang menghuni perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi habitat fisik sungai serta keberagaman biotilik sebagai indicator pencemaran perairan Sungai Musi Kota Palembang.Metode: Penilaian pencemaran perairan ditentukan dengan melihat indicator habitat fisik sungai dan keberagaman biotilik sungai melalui biota makro invertebrata, serta menggunakan metode wawancara.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air perairan Sungai Musi di Wilayah Sebrang Ulu I dan II berada dalam kondisi buruk, terlihat dari hasil observasi yang menunjukkan bahwa mayoritas (lebih dari 70%) parameter berada pada indicator buruk (C). Serta hanya ditemukan satu biota air yaitu ikan. Hasil laboratorium menunjukkan nilai TSS di kedua titik melebihi nilai standar normal, sedangkan nilai COD dan BOD masih di bawah nilai standar normal.Simpulan: Perairan Sungai Musi di Wilayah Sebrang Ulu I dan II, termasuk ke dalam kategori Buruk (C). Hal ini didasarkan hasil pemeriksaan habitat fisik sungai, pemeriksaan hewan biotilik Serta pemeriksaan kadar TSS, BOD dan COD. ABSTRACTTitle:Identification of thePhysicalHabitatandDiversityRiverBiotilikas Indicatorsof Water PollutionMusi RiverPalembangBackground: Rivers became one of the largest water supplier for the needs of living things that have important functions for human life. Musi River is a natural resource that is becoming one of the main lines of trade and the largest supplier of water for the residents of South Sumatra. But conditions have changed Musi River caused there are more residential and industrial. This activity will have an impact on the physical condition of the river as well as the habitat of aquatic animals that inhabit the waters. This study aims to identify the physical habitat of the river as well as the diversity biotilik as an indicator of pollution of the waters of the Musi River Palembang. Method: The assessment of water pollution is determined by observing the indicator of the river's physical habitat by looking at the baseline substrate characteristic indicator consisting of 6 (six) parameters and indicators of river health disturbance factor consisting of 12 (twelve) parameters and biotenic diversity of the river through invertebrate macro biota, using interview methods to the local community.Result: The results showed that the water quality of the waters of the Musi River in Sebrang Ulu I and II were in poor condition, visible from the observation showed that the majority (over 70%) the parameters that were in bad indicator (C). As well as just founded the water biota was fish. The laboratory result showes the value of TSS in the second point of exceeding the normal standard, while the COD and BOD values were still below the normal standard. Conclusion: The waters of the Musi River in Sebrang Ulu I and II are included in the Bad category (C). This is based on the results of examination of the river's physical habitat, examination of biotic animals and examination of TSS, BOD and COD levels
Analisis Paparan Kadmium, Besi, Dan Mangan Pada Air Terhadap Gangguan Kulit Pada Masyarakat Desa Ibul Besar Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan Ilir Sunarsih, Elvi; Faisya, Achmad Fickry; Windusari, Yuanita; Trisnaini, Inoy; Arista, Dini; Septiawati, Dwi; Ardila, Yustini; Purba, Imelda Gernauli; Garmini, Rahmi
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 17, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.17.2.68-73

Abstract

Latar Belakang : Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Kualitas air bersih menurun akibat tingkah-laku manusia seperti sisa pembuangan pabrik-pabrik kimia/industri, zat-zat detergen, dan asam belerang.  Dampak dari terpaparnya air yang mengandung bahan kimia seperti kadmium, besi, dan mangan dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan kronis maupun akut.Metode : Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross sectional) dengan teknik purposive sampling. Besar sampel yang diambil sebanyak 100 sampel.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata kadmium (Cd) 0,277 mg/L, besi (Fe) 0,414 mg/L, dan mangan (Mn) 0,213 mg/L masih memenuhi syarat Permenkes Nomor 32 Tahun 2017. Proporsi responden yang mengalami gangguan kulit sebanyak 45%. Variabel lama pajanan dan status alergi mempunyai hubungan yang bermakna (p value < 0,05), sedangkan variabel konsentrasi Cd, Fe, Mn, jenis kelamin, dan umur tidak mempunyai hubungan yang bermakna (p>0,05) terhadap gangguan kulit.Simpulan : Konsentrasi rata-rata Cd, Fe, Mn masih memenuhi syarat Permenkes, tetapi belum memenuhi syarat fisik karena memiliki rasa dan berwarna keruh. Gangguan gatal pada kulit disebabkan lama pajanan terhadap air sungai dan status alergi responden. Perlu dilakukan upaya promotif dan edukasi seperti pembuatan pengolah air sederhana skala rumah tangga kepada masyarakat. ABSTRACTTitle: Analysis of Cadmium, Iron, and Manganese Exposure on Water Cause of Skin Disorders in Desa Ibul Besar Kecamatan Indralaya Selatan Kabupaten Ogan IlirBackground : Water is a vital element in human life. The quality of clean water decreases because of human behavior such as waste disposal of chemical / industrial plants, detergent, and sulfuric acid. The impact of exposure from water containing chemicals such as cadmium, iron, and manganese that cause chronic and acute health effects.Methods : This study used cross sectional study design with purposive sampling technique. There are 100 samples.Results : The results showed that the average concentration of cadmium (Cd) 0.277 mg / L, iron (Fe) 0.414 mg / L, and manganese (Mn) 0.213 mg / L still appropriate quality standard from Permenkes Number 32 Year 2017. The proportion of respondents got skin disorders 45%. The variables of exposure and allergic status had significant relationship (p value < 0.05). The concentration variables Cd, Fe, Mn, sex, and age had no significant relationship (p > 0.05) to skin disorders.Conclusion : The average concentrations of Cd, Fe, Mn still appropriate quality standard from Permenkes, but they are not appropriate the physical requirements because they have a taste and muddy. Itchy skin disorders are caused by exposure of river water and allergic status of respondents. It needs promotive and educational efforts such as making simple household water processing to the community. 
Kajian Sanitasi Lingkungan Pemukiman di Bantaran Sungai Musi Kota Palembang Trisnaini, Inoy; Idris, Haerawati; Purba, Imelda Gernauli
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.18.2.67-72

Abstract

Latar belakang: Budaya membangun rumah di bantaran sungai apabila tidak diiringi dengan pemeliharaan sanitasi lingkungan, berpotensi mengakibatkan pencemaran sungai. Kondisi ini juga dapat menghasilkan berbagai permasalahan sanitasi lingkungan pada permukiman di bantaran sungai oleh tingginya aktivitas di wilayah bantaran sungai serta buangan rumah tangga. Kondisi ini yang tampak di Kecamatan Sebrang Ulu I Kota Palembang Propinsi Sumatera Selatan. Sehingga tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji karakteristik sanitasi lingkungan pemukiman serta program dan kebijakan yang berlaku bagi pemukiman di bantaran Sungai Musi Kecamatan Sebrang Ulu I Kota Palembang.Metode: Penelitian ini menggunakan mix method, yaitu pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif yaitu analisis spasial menggunakan Geographic Information System (GIS), serta kualitatif melalui observasi dan wawancara. Penelitian dilakukan di 6 Kelurahan di Kecamatan Sebrang Ulu I Kota Palembang, dengan sampel sebanyak 150 orang warga dan 13 orang informan yang berasal dari masing-masing kelurahan serta petugas dinas kesehatan.  Hasil:Kondisi sanitasi sumber air dan SPAL seluruh responden tidak memenuhi syarat kesehatan. Mayoritas jamban keluarga (96,7%) dan tempat penampungan sampah (92,7%) yang dimiliki responden dalam kondisi tidak memenuhi syarat kesehatan. Program penyehatan lingkungan pemukiman khususnya rumah sehat yang diterima oleh masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Musi ialah berupa kunjungan oleh petugas kesehatan setempat. Serta tidak adanya kebijakan terkait pemukiman di bantaran Sungai Musi Kecamatan Sebrang Ulu I Kota PalembangSimpulan: Masih buruknya kondisi sanitasi dasar di Pemukiman bantaran Sungai Musi di Kecamatan Sebrang Ulu I Kota Palembang, serta belum optimalnya program penyehatan lingkungan pemukiman yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan setempat. ABSTRACTTitle: Study of Settlement Environmental Sanitation in The Bank Of Musi River, Palembang CityBackground: The culture of building houses on river banks if not accompanied by the maintenance of environmental sanitation could potentially cause pollution in the river, as well as generate various environmental sanitation problems in settlements along the riverbanks. This was due to the high level of activity in the river banks as well as household discharges, which disrupts the aesthetics and function of the river. This condition was also evident in the Sebrang Ulu I Subdistrict, Palembang City, South Sumatra Province.So the purpose of this study is to examine the sanitation characteristics of the residential environment and the programs and policies that apply to settlements on the banks of the Musi River, Sebrang Ulu I District, Palembang City.Methods: This study uses the mixed method. Data collection is carried out quantitatively, namely spatial analysis using Geographic Information System (GIS), a qualitative manner through observation and interviews. The study was conducted in 6 Outlands in Sebrang Ulu I Sub-District, Palembang City, with a sample of 150 residents and 13 informants from each of the outpatients and health service officers.Results: The sanitation conditions of water sources and SPAL all respondents did not meet health requirements. The majority of family latrines (96.7%) and garbage shelters (92.7%) owned by respondents in conditions do not meet health requirements. The program to restructure the residential environment, especially the healthy houses received by the people living on the banks of the Musi River, is in the form of visits by local health workers. The absence of policies related to settlements on the banks of the Musi River in the Sebrang Ulu I Sub-District, Palembang CityConclusions: The poor condition of basic sanitation in the settlements of the Musi River banks in the Sebrang Ulu I Sub-district, Palembang City, as well as the lack of optimal environmental sanitation programs that have been carried out by local health workers.
Strategi Depot Per Depot (DPD) dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Penerapan Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kabupaten Ogan Ilir Inoy Trisnaini; Imelda Purba; Rahmatillah Razak
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 1, No 3 (2020): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v1i3.30

Abstract

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2015, bahwa angka kejadian diare tertinggi pada semua usia dari ialah Kecamatan Indralaya, dengan angka kejadian diare 843 kasus. Mengingat semakin banyaknya penggunaan dan pemanfaatan AMIU untuk kebutuhan vital masyarakat dan adanya indikasi kurang amannya AMIU di berbagai kota besar di Indonesia termasuk di Kabupaten Ogan Ilir, maka perlu adanya pengawasan atau monitor serta pengujian yang memadai atas keamanan AMIU yang beredar di Kabupaten Ogan Ilir. Kegiatan pengabdian dilakukan di 30 Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kabupaten Ogan Ilir, dengan menggunakan metode penyuluhan secara lisan dan pembagian leaflet. Hasil kegiatan menunjukkan masih terdapat DAMIU yang belum sepenuhnya memiliki sanitasi yang baik, serta masih terdapat karyawan DAMIU yang belum mengetahui dan menerapkan personal hygiene yang baik, sehingga kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan dan penerapan hygiene sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Ogan Ilir. Namun dalam hal ini perlunya kerja sama pihak-pihak terkait, diantaranya ialah dinas kesehatan dan puskesmas setempat.
Analisis Bahaya Titik Kendali Kritis Proses Pengolahan Bola-Bola Daging di Instalasi Gizi Rumah Sakit Inoy Trisnaini
Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7 No. 3 Oktober 2012
Publisher : Faculty of Public Health Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.634 KB) | DOI: 10.21109/kesmas.v7i3.60

Abstract

Pada simpul lingkungan terdapat beberapa media yang dapat menjadi transmisi penularan penyakit, salah satunya melalui makanan. Bola-bola daging dengan bahan utama daging sapi merupakan salah satu makanan yang dibuat di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Mohammad Hoesin Palembang. Bahan pangan hewani merupakan sumberutama bakteri penyebab infeksi dan intoksikasi termasuk Salmonella sp. dan Escherichia coli . Bola-bola daging rentan mengalami kontaminasi oleh bahaya fisik, biologi, maupun kimia. Tujuan dari penelitian ini ialah analisis bahaya dan titik kendali kritis terhadap proses pengolahan bola-bola da-ging. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber infor-masi terdiri atas enam orang informan. Penelitian dilakukan dengan metode wawancara mendalam dan observasi. Instrumen yang digunakan ialah per-alatan pengujian angka paling mungkin Escherichia coli dan Salmonella sp., pedoman wawancara mendalam, checklists , dan kamera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik kendali kritis dalam proses pengolahan bola-bola daging terletak pada tahap penerimaan daging giling, penyimpanan bahan makanan basah, pengadonan dan pembentukan adonan, perebusan, penirisan, serta penyajian. Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa secara fisik bola-bola daging dinilai baik dan kandungan Escherichia coli dan Salmonella sp. pada bola-bola daging ialah negatif, yang menjadi titik tekan adalah potensi bahaya biologi berupa bakteri patogen dan bahaya kimia nitrit nitrat.Kata kunci: Bola-bola daging, kontaminasi, pengolahan makanan, titik kendali kritisAbstractIn the knot environment there are some medias that could transmit disease, one of them is food. Meatballs with beef as main ingredient is one of food that is made in The Installation Nutrition RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang. Meats are the main source of bacteria that cause infections and intoxications, such as Salmonella and Escherichia coli. Meatballs are so vulnerable to get contaminated by physical, biological, or chemical hazards. The purpose of this research is hazard analysis and critical control point at meatballs making. This research is descriptive qualitative research.Sources of information consists of six informants. Methods of research con-ducted is in-depth interview and observation. The instrument used is the test equipment NER Escherichia coli and Salmonella, in-depth interview guide-lines, checklists, and camera. The results showed that the critical controlpoints in meatballs making is acceptance of minced beef, wet food storage, kneading and forming the dough, boiling, draining, and presentation. Although based on the observation and interviews indicated that physicallymeatballs were good and E. coli and Salmonella in meatballs were nega-tive, the stress point is the potential dangers of biological pathogens and chemicals nitrite nitrate. Key words: Meat balls, contamination, food processing, critical control point
Status Keterpajanan Household Air Pollution (HAP) Terhadap Panjang Badan Balita Kota Palembang Dwi Septiawati; Elvi Sunarsih; Inoy Trisnaini; Ani Nidia Listianti
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v11i2.7540

Abstract

Sejumlah studi lainnya menemukan bukti yang mendukung hipotesis bahwa polusi udara dalam ruang dapat meningkatkan risiko gangguan pada pertumbuhan panjang badan balita. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan status keterpajanan polusi udara dalam rumah terhadap pertumbuhan panjang badan balita Kota Palembang. Desain studi crossectional dengan 150 sampel. Teknik pengambilan sampel terpilih dilakukan dengan proportional random sampling. Data pertumbuhan fisik balita, pajanan udara dalam ruang, dan variabel lain yang diteliti merupakan data primer dari hasil wawancara langsung. Teknik analisa data secara univariat dan uji chi-square. Terbukti adanya hubungan antara HAP dengan pertumbuhan berat panjang balita yang tidak normal untuk indikator PB/U (p value: 0,002; PR 1.8; 95%CI: 1.2-2.8). Faktor risiko lain yang juga berhubungan dengan pertumbuhan panjang badan balita yang tidak normal adalah pemberian ASI eksklusif (p value: 0,013; PR 1.5; 95%CI: 1.1-2.2) dan pajanan asap rokok (p value: 0,048; PR 1.4; 95%CI: 1.02-2.04). Pajanan polusi udara dalam ruang terbukti dapat mempengaruhi pertumbuhan panjang badan ideal pada balita
Environmental Sanitation and Incidence of Stunting in Children Aged 12-59 Months in Ogan Ilir Regency Imelda Gernauli Purba; Elvi Sunarsih; Inoy Trisnaini; Rico Januar Sitorus
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN Vol. 12 No. 3 (2020): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkl.v12i3.2020.189-199

Abstract

Introduction: Ogan Ilir is one of the three regency with the highest stunting incidence in South Sumatera. Environment factor is indirect causes of stunting in toddlers. The objective of this study therefore was to analyze the correlation between environmental sanitation with the incidence of stunting on toddler in Ogan Ilir Regency. Method: An observational analytical with a Cross sectional approach was conducted to determine incidence of stunting and associated environmental sanitation factors among toddler. Samples were toddler aged 12-59 months around 152 which selested by Multi Stage Cluster Sampling. Data was collected through interviews using questionnaries and observation was using checklist. The data was analyzed using Analysis of covariance test at (α=0.05). Result and Discussion: There was significant association between physical quality of clean water with incidence of stunting (p=0.036). Also, quqlity of sewerage significantly correlated to incidence of stunting (p=0.011). Significantly association also found between quality of latrines with incidence of stunting (p=0.005). On the other hand, history of infectious disease (p=0.100), personal hygiene (p=0.347), pesticide exposure (p=0.06), and cigarette smoke exposure (p=0.077) were not associated with inciden of stunting. Conclusion:Indirectly, the incidence of toddlers stunting is determined by environmental sanitation. 
Basic House Sanitation in Swamp Banks in Pemulutan Inoy Trisnaini; Imelda Gernauli Purba; Amrina Rosyada
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN Vol. 13 No. 2 (2021): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkl.v13i2.2021.64-71

Abstract

Introduction: Based on the health profile of Ogan Ilir District, in 2014. Pemulutan was the sub-district with the lowest number of households with clean and healthy living behaviour of all sub-districts in the Ogan Ilir Regency. Only 21.9% of households in Pemulutan had clean and healthy living behaviour, while the remaining 78.1% households did not have clean and healthy living behaviour. The purpose of this study was to assess the basic sanitation of houses in the swamp banks of Pemulutan. Methods: This research utilized a quantitative approach using a survey method. Research was conducted in five villages in Pemulutan with the cluster random sampling method. The samples in this study consisted of 140 households. Results and Discussion: It was found that 70.7% of respondents used rivers or swamps as clean water sources, even though 60% of the clean water sources used did not meet health requirements. Furthermore, 97.1% of defecation facilities did not meet health requirements, 89.3% used latrine did not meet health requirements, and 83.6% of sewerage did not meet health requirements. Conclusion: The basic sanitation conditions of the community houses in Pemulutan have not met health requirements. To overcome this, public knowledge and awareness of the role of home sanitation in supporting the health of family members should be increased, along with support from the local government
Buku Saku Pencegahan Stunting sebagai Alternatif Media dalam Meningkatkan Pengetahuan Ibu Indah Purnama Sari; Inoy Trisnaini; Yustini Ardillah; Sulistiawati Sulistiawati
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): April 2021, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i2.4669

Abstract

Stunting is a chronic malnutrition problem that is caused by the lack of consumption of nutritious food in a long period of time, resulting in growth disorders in children, namely the length of the child is lower or shorter than the standard of age. Stunting on childrens has an impact on brain development disruption by delaying children's motor and cognitive development thereby reducing the quality of Indonesian human resources. The purpose of this activity was to increase the mother's nutritional knowledge in Seberang Ulu I District, Palembang through the provision and explanation of stunting pocket handbooks. The implementation of this activity was through home visits to every household that has a under two years. Knowledge test results showed a significant increase from pre-test and post-test means. This activites showed that the pocket handbook was effective in increasing mother's nutritional knowledge (p<0,05).
Co-Authors Achmad Fickry Faisya, Achmad Fickry Adelia Kesuma Wardhani Amrina Rosyada Amrina Rosyada Ani Nidia Listianti Ani Nidia Listianti, Ani Nidia Anita Rahmiwati Apriani, Anisya Indah Ardila, Yustini Arika, Fadillah Ariqa, Nur Zihan Arista, Dini Ayu Tri Darmawati, Ayu Tri Azizah, Shinta Betty Sirait Damayanti, Khistian Dinda Octaviani Dini Arista putri Dini Arista Putri Dwi Cahyani Rahma Dhini Dwi Septiawati Dwi Septiawati Dwi Septiawati, Dwi Elvi Sunarsih Elwin, Ghani El Mughni Muhammad Hidayatullah Fabiani, Maria Desmonda Fadilatus Sukma Ika N, Fadilatus Sukma Ika Feranita Utama Fijriah, Nuril Garmini, Rahmi Gernauli Purba, Imelda Haerawati Idris Haerawati Idris, Haerawati Hanifah, Arindi Dinda Imelda Gernauli Purba Imelda Gernauli Purba Imelda Gernauli Purba, Imelda Gernauli Imelda Purba Indah Purnama Sari Indahsari, Siti Rahmi Iqlima, Erni Irren Jetty Nuranisa Irwantika, Nanda Jordanti, Happy Mira Jumali Jumali Kaban, Anastasya Priscilla Angelia Khafifah Hazriati Repalia Khoirunnisa, Salsabila Kumala Sari, Tri Novia Kusuma, Liona Ayu Permata Ladyka Viola Aulia Armawan Laura Dwi Pratiwi Marisa Marsha Cahya Nadira Adham Miagoni, Vince Minarti Minarti Misnaniarti Misnaniarti Mufarika, Rully Najmah, Najmah Naqida, Naqida Rahma Fery Nita Amelia Putri Nur Hasanah Pratiningsih, Widya Ayu Putri, Dini Arista Putrisha, Shantya Adeline Rachmawati, Aisyah Rahmatillah Razak Rahmatillah Razak, Rahmatillah Rahmawati, Mala Rahmawati, Prisda Ramadhan, Arizky Rico Januar Sitorus Rico Januar Sitorus Rieke Rahma Dwinda Savira, Mahwa Sucirahayu, Citra Afny Suhendra, Ahmad Adi Sulistiawati sulistiawati Vanvie, Chynta Rahma Widya Ayu Pratiningsih Wulandari, Khairunnisa Catur Yeni Yeni Yeni Yuanita Windusari Yusri Yustini Ardillah