Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK SISWA KELAS VII SMP SANDIKA SUKAJADI Listini, Listini; Saraswati, Saraswati
Jurnal Bindo Sastra Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Bindo Sastra Volume 1 Nomer 1 Tahun 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kreativitas siswa dalam menuangkan ide ke dalam bentuktulisan karena model pembelajaran yang digunakan tidak dapat mengembangkan motivasi-motivasi siswadalam mengembangkan dan mengekspresikan perasaannya. Penelitian ini bertujuan meningkatkankemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Sandika Sukajadi dengan menggunakan modelPembelajaran Sinektik. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakandalam tiga siklus dengan mengikuti prosedur penelitian tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan,pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) tes, (2) observasi. Subjekdalam penelitian adalah siswa kelas VII 3 SMP Sandika Sukajadi dengan jumlah siswa 33 orang, terdiridari 16 laki-laki dan 17 perempuan. Hasil penelitian ini membuktikan peningkatan kemampuan menuliscerpen siswa kelas VII 3 SMP SANDIKA Sukajadi. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai tes rataratasiswa pada prasiklus yaitu 66,2 dengan klasikal ketuntasan belajar siswa sebesar 57,5%. Pada tessiklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa 70,1 dengan klasikal ketuntasan belajar siswa sebesar 63,6%.Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh siswa 74,7 dengan klasikal ketuntasan dalam belajar sebesar84,8%, hanya 5 orang yang belum mencapai KKM 70. Berdasarkan temuan di atas, kesimpulan penelitianini adalah model pembelajaran sinektik telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpensiswa kelas VII 3 SMP SANDIKA Sukajadi. Oleh karena itu, disarankan pada sekolah agar menerapkanmodel pembelajaran sinektik, karena dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa. Dengandemikian, akan meningkatkan kepercayaan masyarakat sekitar terhadap kualitas yang dimiliki olehsekolah.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK SISWA KELAS VII SMP SANDIKA SUKAJADI Listini, Listini; Saraswati, Saraswati
Jurnal Bindo Sastra Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Bindo Sastra Volume 1 Nomer 1 Tahun 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jbs.v1i1.664

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kreativitas siswa dalam menuangkan ide ke dalam bentuktulisan karena model pembelajaran yang digunakan tidak dapat mengembangkan motivasi-motivasi siswadalam mengembangkan dan mengekspresikan perasaannya. Penelitian ini bertujuan meningkatkankemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Sandika Sukajadi dengan menggunakan modelPembelajaran Sinektik. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakandalam tiga siklus dengan mengikuti prosedur penelitian tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan,pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) tes, (2) observasi. Subjekdalam penelitian adalah siswa kelas VII 3 SMP Sandika Sukajadi dengan jumlah siswa 33 orang, terdiridari 16 laki-laki dan 17 perempuan. Hasil penelitian ini membuktikan peningkatan kemampuan menuliscerpen siswa kelas VII 3 SMP SANDIKA Sukajadi. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai tes rataratasiswa pada prasiklus yaitu 66,2 dengan klasikal ketuntasan belajar siswa sebesar 57,5%. Pada tessiklus I nilai rata-rata yang diperoleh siswa 70,1 dengan klasikal ketuntasan belajar siswa sebesar 63,6%.Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh siswa 74,7 dengan klasikal ketuntasan dalam belajar sebesar84,8%, hanya 5 orang yang belum mencapai KKM 70. Berdasarkan temuan di atas, kesimpulan penelitianini adalah model pembelajaran sinektik telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpensiswa kelas VII 3 SMP SANDIKA Sukajadi. Oleh karena itu, disarankan pada sekolah agar menerapkanmodel pembelajaran sinektik, karena dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa. Dengandemikian, akan meningkatkan kepercayaan masyarakat sekitar terhadap kualitas yang dimiliki olehsekolah.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (TPHP) KELAS X SMK NEGERI 3 TAKALAR Saraswati, Saraswati; Rais, Muhammad; Lahming, Lahming
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 4 (2018): Oktober Suplemen
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.753 KB) | DOI: 10.26858/jptp.v4i0.7123

Abstract

This research is a classroom action research that aims to study and describe the application of type Two stay Two stray (Ts-Ts) coopertative learning model in improving the achievement studient learning outcomes, class X.2 Agricultural Product Processing Technology. The subjects of this study were  learner studient of class X.2 TPHP of SMK Negeri 3 takalar totaling 32 the learner studient. Data collection techniques covering observation, written tests and documentation. Data analysis techniques in this study are qualitative analysis to analyze the results of observations and quantitative analysis to analyze learner studient outcomes data using descriptive statistics. The results of this study indicate that the application of the Two stay Two stray (Ts-Ts) type of cooperative learning model can  improving the achievement learner studient outcomes, of class X.2 TPHP of SMK 3 Takalar. This matter the based on the value of learner studient outcomes  at the stage pre-test, post-test cycle I and post cycle II test that is 1). mastery learner studient on   intial test (51,48), learning completeness (18,75), 2). mastery learner studient  post test cycle I (65.69), learning completeness (65,62) , 3). mastery learner studient  on  post test cycle II   (79.33), learning completeness (90.62%). This shows that the value of learner studient outcomes of  from pre-test, post-test cycle I and post test cycle II has increased.
KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM PERSFEKTIF TEORI PERENCANAAN SARASWATI, SARASWATI
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota UNISBA Vol 6, No 2 (2006): JULI 2006
Publisher : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.101 KB)

Abstract

Secara garis besar, teori perencanaan berkembang dari alur besar instrumental rasionalitas menuju komunikatif rasionalitas, yaitu mengalir dari alur authoritative knowledge ke alur pelibatan berbagai fihak dalam perencanaan. Komunikatif rasionalitas dikemas dan dikategorikan dalam teori perencanaan komunikatif (Communicative Planning Theory) dalam bentuk konsep yang beragam, seperti advocacy planning, transactive planning, participatory planning, radical planning, collaborative planning, dan lain-lain. Namun demikian, dalam alur komuniatif rasionalitas tersebut, konsep dasar mengenai komunikasi dan kolaborasi antara budaya lokal atau kearifan lokal dengan perencanaan masih belum secara eksplisit dibicarakan, karena selama ini komunikatif rasionalitas lebih banyak membicarakan hubungan antar individu, kelompok masyarakat, pemerintah, pelaku bisnis, dan stakeholder perencanaan lainnya. Budaya atau kearifan budaya lokal sebagai bagian dari “practical reasoning” sesungguhnya ada dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, terutama di negara-negara sedang berkembang bukan barat (non western culture) seperti Indonesia, di samping perencanaan normatif sebagai hasil penalaran “knowledge of science” dalam perencanaan. Tulisan ini menjelaskan konsep kolaborasi antara kearifan budaya lokal dengan perencanaan dalam persfektif teori perencanaan.
Peranan Pertimbangan Kearifan Budaya Lokal dalam Perencanaan Wilayah Saraswati, Saraswati
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota UNISBA Vol 6, No 2 (2006): JULI 2006
Publisher : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.936 KB)

Abstract

Optimisme negara maju akan pulihnya ekonomi melalui peningkatan ekonomi nasional (GDP) pasca perang dunia ke II, telah menghasilkan konsep-konsep perencanaan pengembangan wilayah berupa penataan pusat-pusat kegiatan ekonomi dan industri yang dikenal dengan Growth Pole dan Growth Center dengan asumsi penetesan perkembangan dan memicu daerah belakangnya (center periphery). Akan tetapi konsep ini lambat laun ditentang oleh berbagai konsep dan fakta di lapangan bahwa penetesan dan peningkatan PDB saja tidak mampu menjawab berbagai permasalahan kesejahteraan, keadilan, dan pertumbuhan itu sendiri. Optimisme tersebut bergeser ke arah perencanaan pembangunan yang menitik beratkan pada pentingnya nilai kesejahteraan, keadilan, pemerataan, dan pelibatan sumberdaya lokal. Perencanaan pembangunan yang pada awalnya lebih bersifat kebijakan dari “atas” atau Development from Above dan mengalami beberapa kegagalan, telah memunculkan gagasan perencanaan pembangunan yang mempertimbangkan potensi lapisan bawah atau Development from Below. Development from Below ini sering juga disebut sebagai Bottom up planning atau Bottom up Approach dalam perencanaan pengembangan wilayah. Pertimbangan Kearifan Lokal dalam Perencanaan Wilayah, merupakan salah satu pengisian pelibatan sumberdaya lokal, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia dalam perencanaan pembangunan, karena di dalamnya ada landasan pengetahuan lokal (local knowledge) yang diperkirakan telah berkembang sebagai potensi perencanaan bagi masyarakat setempat dalam menghadapi persoalan wilayahnya. Paper ini mengantar untuk menjelaskan peranan kearifan lokal dalam pengembangan wilayah berbasis sumberdaya lokal.
PERANAN PERTIMBANGAN KEARIFAN BUDAYA LOKAL DALAM PERENCANAAN WILAYAH SARASWATI, SARASWATI
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota UNISBA Vol 7, No 1 (2007): MARET 2007
Publisher : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.666 KB)

Abstract

Optimisme negara maju akan pulihnya ekonomi melalui peningkatan ekonomi nasional (GDP) pasca perang dunia ke II, telah menghasilkan konsep-konsep perencanaan pengembangan wilayah berupa penataan pusat-pusat kegiatan ekonomi dan industri yang dikenal dengan Growth Pole dan Growth Center dengan asumsi penetesan perkembangan dan memicu daerah belakangnya (center periphery). Akan tetapi konsep ini lambat laun ditentang oleh berbagai konsep dan fakta di lapangan bahwa penetesan dan peningkatan PDB saja tidak mampu menjawab berbagai permasalahan kesejahteraan, keadilan, dan pertumbuhan itu sendiri. Optimisme tersebut bergeser ke arah perencanaan pembangunan yang menitik beratkan pada pentingnya nilai kesejahteraan, keadilan, pemerataan, dan pelibatan sumberdaya lokal. Perencanaan pembangunan yang pada awalnya lebih bersifat kebijakan dari “atas” atau Development from Above dan mengalami beberapa kegagalan, telah memunculkan gagasan perencanaan pembangunan yang mempertimbangkan potensi lapisan bawah atau Development from Below. Development from Below ini sering juga disebut sebagai Bottom up planning atau Bottom up Approach dalam perencanaan pengembangan wilayah. Pertimbangan Kearifan Lokal dalam Perencanaan Wilayah, merupakan salah satu pengisian pelibatan sumberdaya lokal, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia dalam perencanaan pembangunan, karena di dalamnya ada landasan pengetahuan lokal (local knowledge) yang diperkirakan telah berkembang sebagai potensi perencanaan bagi masyarakat setempat dalam menghadapi persoalan wilayahnya. Paper ini mengantar untuk menjelaskan peranan kearifan lokal dalam pengembangan wilayah berbasis sumberdaya lokal.
HUBUNGAN KERAPATAN LAMUN DENGAN KELIMPAHAN LARVA IKAN DI PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU JAKARTA Saraswati, Saraswati; Hartoko, Agus; Suharti, Sasanti Retno
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) VOLUME 5, NOMOR 3, TAHUN 2016
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.51 KB)

Abstract

ABSTRAKStadia larva merupakan fase awal daur kehidupan bagi ikan. Larva adalah biota perairan yang bersifat planktonik dan termasuk kedalam jenis meroplankton. Ekosistem Padang Lamun di Pulau Pramuka memiliki fungsi ekologis yang cukup penting di wilayah pesisir, dimana ekosistem ini merupakan salah satu daerah asuhan dan daerah mencari makan bagi larva ikan. Adanya perbedaan tingkat kerapatan lamun dan keberadaan makanan dapat memberikan pengaruh terhadap kelimpahan larva ikan. Sehingga hal tersebut menjadi landasan dilakukannya penelitian mengenai Hubungan Kerapatan Lamun Terhadap Kelimpahan Larva Ikan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan larva ikan pada kerapatan lamun yang berbeda dan mengetahui pengaruh kerapatan lamun terhadap kelimpahan larva ikan. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan penentuan titik sampling menggunakan metode purposive sampling. Hasil yang diperoleh adalah pada stasiun I tingkat kerapatan lamun padat (34156 individu/100m2) nilai kelimpahan larva ikan sebesar 756 individu/200m2 terdiri dari 8 famili. Stasiun II kerapatan sedang (26410 individu/100m2) nilai kelimpahan larva ikan yaitu 579 individu/200m2 terdiri dari 6 famili, dan stasiun III ketapatan jarang (6321 individu/100m2) nilai kelimpahan larva ikan sebesar 426 individu/200m2 yang terdiri dari 4 famili. Nilai korelasi antara kelimpahan larva ikan dengan kerapatan lamun yaitu sebesar r = 0,772. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kelimpahan dan komposisi famili larva ikan dengan kerapatan lamun. Semakin tinggi nilai kerapatan lamun maka semakin tinggi pula nilai kelimpahan dan komposisi famili larva ikan. Begitu pula semakin rendah nilai kerapatan lamun maka nilai kelimpahan dan komposisi larva ikan juga semakin rendah. Kata Kunci : Kerapatan Lamun; Larva Ikan; Kelimpahan; Pulau Pramuka ABSTRACTLarval stage is the early phase of the life cycle for the fish. The larvae are aquatic biota that are planktonic and included into the type meroplankton. Seagrass ecosystems in Pramuka Island, has important ecological functions in coastal areas, where the ecosystem is one of the nursery ground and feeding ground for fish larvae. The big difference the density of seagrass and the presence of food can influence abundance of fish larvae. Thus, it will be the base for doing this research on The relations between Seagrass Density and Fish Larvae Abundance in Pramuka, Seribu Island Jakarta. This research aims to determine the abundance of fish larvae in different seagrass densities and determine the influence of the seagrass density on the abundance of fish larvae. The method used is survey method in determining the point of sampling using purposive sampling method. The results obtained are at station I the densities in dense seagrass (34156 individuals/100m2) abundance of fish larvae value at 756 individuals/200m2 consisting of eight families. Station II medium density (26410 individuals/100m2) the value of the abundance of fish larvae is 579 individuals/200m2 consisting of 6 families, and station III precision rarely (6321 individuals/100m2) the value of fish larvae abundance at 426 individuals/200m2 consisting of 4 families. The correlation values between the abundance of fish larvae with the density of seagrass in the amount of r = 0,772. Based on the above, we can conclude that there is a close relationship between the abundance and composition of fish larvae families with seagrass density. The higher the density of seagrass, the higher the families abundance and composition of fish larvae. Similarly, the lower the density value then the value of seagrass abundance and composition of fish larvae are also lower. Keywords: Sea Grass Density; Fish Larvae; Abundance; Pramuka Island.
Resiliensi Remaja Yang Orangtuanya Bercerai Saraswati, Saraswati; Suarni, Waode; Sunarjo, Ida Sriwaty
Jurnal Sublimapsi Vol 2, No 2 (2021): Mei
Publisher : Jurusan Psikologi FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/sublimapsi.v2i2.17341

Abstract

Resiliensi anak korban perceraian orangtua memiliki dampak dan bentuk yang berbeda. bisa mengarah kepada hal yang positif maupun hal negatif; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resilensi pada remaja yang orangtuanya bercerai di Kota Kendari; Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 remaja yang memiliki orangtua bercerai. teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling; Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus, metode pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan observasi dan teknik analisis data menggunakan analisis sebelum lapangan, reduksi data, penyajian data dan verifikasi serta kesimpulan; Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek NN dan EL memiliki regulasi emosi yang baik, sementara subjek PS dan MR belum baik. subjek NN dan MR mampu melakukan pengendalian implus, sementara EL dan PS belum mampu melakukan pengendalian implus. subjek NN, EL dan PS memiliki optimisme yang baik sementara EL belum baik. NN, MR memiliki empati yang cukup tinggi, sementara PS dan EL memiliki empati yang belum baik. keempat subjek  sudah dapat menganalisis masalah dengan baik. subjek NN dan PS memiliki efikasi diri sementara EL dan MR belum memiliki efikasi diri.  subjek NN, MR dan PS sudah memiliki reaching out yang baik, sementara EL belum memiliki reaching out yang baik.
Profil Sensori Minuman Yuzu (Citrus junos) Komersial Nurlela, Lani; Muhandri, Tjahja; Adawiyah, Dede Robiatul; Saraswati, Saraswati
Jurnal Mutu Pangan : Indonesian Journal of Food Quality Vol. 10 No. 2 (2023): Jurnal Mutu Pangan
Publisher : Department of Food Science and Technology (ITP), Faculty of Agricultural Technology, Bogor Agricultural University (IPB) in collaboration with the Indonesian Food and Beverage Association (GAPMMI), the National Agency of Drug and Food Control, and th

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmpi.2023.10.2.63

Abstract

The yuzu product development process in general was related to the level of consumer preference or acceptance which could not be separated from the sensory aspect. The purpose of this study was to obtain a map of the sensory profile characteristics of the ideal product, to identify the sensory and emotional profile characteristics, as well as to observe the correlation between sensory attributes and preference for yuzu drink based on consumer perceptions. The methods used included consumer surveys, ideal profile methods, and check-all-that-apply (CATA) as consumer-based methods. The consumer survey involved 108 respondents to assess general consumer preferences. The sensory evaluation panel consisted of 47 consumer panelists. The samples for sensory evaluation included 4 commercial yuzu beverage products available in Jakarta. The results of ideal profile mapping for yuzu beverage products with codes A, B, C, and D indicated that product A closely matched the ideal sensory profile, with sensory attributes of sweetness, acidity, freshness, citrus, and bitterness. The yuzu drink samples with codes A and C provided the same distinctive sensory attributes both in the mouth and upon swallowing, with their respective distinctive attributes being sweetness and freshness. The sweetness and freshness were correlated with consumer preferences (overall liking) when the product was in the mouth, and the freshness was correlated with preferences when the product was swallowed. The emotional profile mapping results revealed that consumers favored products associated with the "pleasure" emotion as found in product A and "relaxing" emotion as found in product D.
Analisis Psikologi Tokoh dan Nilai Moral dalam Novel Surat Dari Bapak Karya Gol A Gong serta Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar di SMA Saraswati, Saraswati; Al Gadri, Henri Henriyan; Fauzan, M. Irfan
GERAM: Gerakan Aktif Menulis Vol. 11 No. 1 (2023): GERAM: Gerakan Aktif Menulis
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Islam Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/geram.2023.vol11(1).12449

Abstract

This study aims to (1) describe the psychological aspects of the main character in Gol A Gong's Novel Surat dari Bapak; (2) describe the moral values ​​in the novel Surat Dari Bapak by Gol A Gong; and (3) describe its use as teaching materials in SMA. The main character psychological theory used in this study is the psychoanalytic theory by Sigmund Freud which consists of three personality structures, namely: the id found 9 data, the ego found 4 data, and the superego found 3 data. Furthermore, the theory of moral values ​​used is the fictional assessment theory put forward by Nurgiyantoro which consists of three relations of problems in life, including the relationship between humans and oneself found 11 data which include firm stance, calm, careful, self-esteem, independent, and aware error; human relations with the social sphere found 14 data including loyalty, social care, courtesy, parental love for children, and critical; and the relationship between humans and God found 3 data including believing in the existence of God. This type of research is descriptive qualitative. The research subject is the novel Surat dari Bapak by Gol A Gong. The object of research is the psychology of the main character and the moral value of the novel Surat dari Bapak. The source of the data is the story description of the novel Surat dari Bapak by Gol A Gong published by Puspa Swara. This data collection technique uses observation techniques. The research instrument was a researcher assisted by a literary support book and notes. The data analysis technique uses content analysis techniques.