Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pemanfaatan Daun Bandotan untuk Peningkatan Performan Karkas dan Penurunan Jumlah Koloni Mikroba Usus Ayam Broiler Andi Novita
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2013): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.61 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian ekstrak daun bandotan terhadap perubahan performa karkas dan penurunan jumlah koloni mikroba pada usus ayam broiler. Percobaan  ini menggunakan 45 ekor doc ayam broiler , perlakuan baru diberikan pada umur 25 hari. Pengujian dilakukan pada 3 kelompok, yaitu kelompok P0: tanpa pemberian ekstrak air daun bandotan (kontrol); Kelompok P1 dan P2 diberi ekstrak air daun bandotan masing-masing pada dosis 1,5 ml dan 3 ml dengan dicekokkan melalui oral selama 6 hari. Pada hari ke-7 dilakukan pengambilan data. Dari hasil penelitian diketahui rata- rata persentase karkas71,8% (K) ; 72,3% (P1) ; 72,1%(P2). Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa persentase karkas tidak berbeda nyata (P0,05) dipengaruhi oleh pemberian ekstrak daun bandotan. Sedangkan rata-rata persentase lemak abdomen 1,6% (kontrol); 1,5% (P1); 1,4% (P2) hasil analisis juga tidak menunjukkan perbedaan nyata dikarenakan pemberian ekstrak daun bandotan dengan nilai P0,05. Rata-rata angka Total Plate Count (TPC) masing-masing perlakuan adalah 8,3 x 105 CFU/ml (K) ; 7,6 X 105 CFU/ml (P1) ; 6,4 x 105 CFU/ml (P2). Walau hasil analisis sidik ragam untuk TPC tidak menunjukkan perbedaan nyata dengan nilai P 0,05. tetapi dari angka rata-rata memiliki kecendrungan menurun. Hal ini mengindikasikan daun bandotan mempunyai potensi untuk dijadikan salah satu bahan alami untuk menggantikan antibiotika yang berbahan baku kimia.
Deteksi Cemaran Bakteri Shigella Sp. Pada Ikan Kuniran (Upeneus Sulphureus) Di Pasar Al-Mahira Banda Aceh Syarifah Alifya; Erina Erina; Andi Novita; Rastina Rastina; M Daud AK; Hennivanda Hennivanda
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 6, No 4 (2022): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v6i4.21507

Abstract

ABSTRAKIkan yang dijual di pasar tidak menutup kemungkinan terkontaminasi oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya cemaran bakteri Shigella sp. pada ikan kuniran (Upeneus sulphureus) di pasar Al-Mahira Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode survei cross-sectional dan pengambilan sampel menggunakan metode sampling jenuh (sensus). Pemeriksaan sampel menggunakan metode Carter. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 12 ekor ikan, yang diambil dari 4 pedagang ikan di pasar Al-Mahira Banda Aceh. Ikan dibedah secara aseptis dan ususnya diambil kemudian dimasukkan ke dalam media Nutrient Broth (NB) dan diinkubasi pada suhu 37℃ selama 24 jam. Kemudian dilakukan penanaman pada media Salmonella Shigella Agar (SSA) dan diinkubasikan kembali pada suhu 37℃ selama 24 jam. Hasil penanaman pada media SSA menunjukkan bahwa semua sampel positif terkontaminasi Shigella sp. yang ditandai dengan adanya bulat berwarna bening pada koloni yang ditanam. Selanjutnya koloni bakteri yang tumbuh dilakukan pewarnaan Gram dan diperiksa secara mikroskopis. Hasil pewarnaan Gram menunjukkan bakteri yang terlihat berwarna pink/merah dan berbatang pendek, yang menunjukkan bakteri tersebut adalah genus Shigella sp. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semua sampel yang diperiksa positif tercemar bakteri Shigella sp.ABSTRACTFish sold in the market does not rule out being contaminated by bacteria. This study aims to detect the presence of bacterial contamination Shigella sp. on kuniran fish (Upeneus sulphureus) at Al-Mahira market Banda Aceh. This study used a cross-sectional survey method and sampling using the sampling jenuh method. Samples were examinated using the Carter method. The samples used in study were 12 fish taken from 4 fish traders in the Al-Mahira market Banda Aceh. Fish were dissected aseptically and their intestines were removed and the put in Nutrient Broth (NB) media and incubated at 37 ℃ for 24 hours. Then it was planted on Salmonella Shigella Agar (SSA) media and re-incubated at 37 ℃ for 24 hours. The results of planting on SSA media showed that all positive samples were contaminated with Shigella sp. which was indicated by presence of clear colored circles on the planted column. Futhermore, the column of bacteria that grew was stained with Gram stain and examined microscopically. The result of Gram staining showed that the bacteria were pink/red and had short trunks, which indicated that the bacteria were of genus Shigella sp. The result of the study can be concluded that all samples used were positively contaminated with Shigella sp.
POTENSI SUSPENSI DAN EKSTRAK DAUN KATUK SEBAGAI ANTELMINTIK TERHADAP NEMATODA GASTROINTESTINAL PADA TERNAK KAMBING Razali R; Azhari A; Andi Novita; Teuku Reza Ferasyi; Ridwan R; Ari Munandar
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 2 (2014): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.837 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i2.2630

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi ekstrak air dan ekstrak etanol daun katuk (Sauropus androgynus) sebagai antelmintik dalam mengurangi jumlah nematoda gastrointestinal pada ternak kambing. Dalam penelitian ini digunakan 15 ekor kambing kacang jantan lokal berumur 1 tahun dengan bobot badan awal 12,6±1,15 kg. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Ketiga perlakuan tersebut adalah P0 (kontrol) hanya diberi akuades; P1, diberikan ekstrak air daun katuk sebanyak 7,44 g/hari; dan P2, diberikan ekstrak etanol daun katuk sejumlah 1,89 g/hari. Perlakuan diberikan per oral sebanyak 2 kali sehari selama 40 hari. Makanan kambing berupa hijauan diberikan 2 kali sehari, sedangkan air minum diberikan ad libitum. Data berat badan dan jumlah nematoda dalam feses dihitung pada hari ke-0, 10, 20, 30, dan 40 pascaperlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak air dan ekstrak etanol daun katuk menurunkan jumlah telur nematoda gastrointestinal pada kambing secara signifikan (P
Gambaran Histologis Tubulus Seminiferus Kambing Kacang Jantan Lokal Pascapemberian Suplemen Daun Katuk Teuku Reza Ferasyi; Hamdani Budiman; Muslim Akmal; Juli Melia; Razali R; Andi Novita; Rina Aulia Barus; Agik Suprayogi
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 1 (2014): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.915 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i1.1261

Abstract

Penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian tepung atau ekstrak alkohol daun katuk terhadap perubahan histologis testis kambing kacang lokal jantan. Dalam penelitian ini digunakan 15 ekor kambing dengan umur sekitar 1,5 tahun. Semua hewan penelitian terlebih dahulu diaklimatisasi selama 2 minggu terhadap lingkungan penelitian. Hewan-hewan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing terdiri atas 5 ekor kambing. Kelompok P0 (kontrol) telah hanya diberikan air distilasi. Pada kelompok P1, diberikan perlakuan berupa suplementasi tepung daun katuk dan untuk kelompok P2 diberikan ekstrak alkohol daun katuk. Semua perlakuan diberikan secara oral sebanyak dua kali per hari (pada pagi dan sore hari) selama 35 hari berturut-turut. Setiap kambing percobaan diberikan pakan yang terdiri atas daun-daunan dan rumput, serta disediakan akses untuk memperoleh air minum secara ad libitum. Pada akhir waktu penelitian, seluruh hewan dikastrasi dan bagian tubulus seminiferus dari testis diambil dan diproses lebih lanjut untuk evaluasi secara histologis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat indikasi peningkatan produksi spermatid dan spermatosit pada Kelompok P1 dan P2. Dengan demikian disimpulkan bahwa pemberian suplemen daun katuk dapat meningkatkan produksi spermatid dan spermatosit kambing kacang lokal jantan.
Detection of Beef Type Dark, Firm, and Dry (DFD) and Pale, Soft, and Exudative (PSE) for Sale at Peunayong Market Banda Aceh Andi Novita Novita; Silvia Rahman Siregar; Teuku Reza Ferasyi
The International Journal of Tropical Veterinary and Biomedical Research Vol 6, No 2 (2021): Vol. 6 (2) November 2021
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.771 KB) | DOI: 10.21157/ijtvbr.v6i2.24843

Abstract

This study aims to determine beef types Dark, Firm, and Dry (DFD) and Pale, Soft, and Exudative (PSE) that are sold at the Peunayong Market, Banda Aceh. A total of nine samples of beef from different sellers will be used as extracts and the pH is measured three times every 1 hour for 12 hours to determine the trend of decreasing pH. Organoleptic observations were carried out to determine the visual differences shown by the meat samples. Parameters observed were meat color, meat aroma, meat texture and surface state of the meat. The data obtained from pH measurements and organoleptic tests were analyzed descriptively. Based on the results of pH measurements seen from the decreasing trend of pH in nine samples of beef, seven of them were PSE type beef with a pH value of 5.2 and the other two samples were of good quality meat with a pH value ranging from 5.6 to 5.4. From the results of organoleptic tests for color parameters, four samples were pale, one sample was very pale and the rest were red. All the meat samples tasted normal. Meat texture and surface condition for soft-textured meat has a wet surface, while hard-textured meat has a dry surface. 
POTENSI SUSPENSI DAN EKSTRAK DAUN KATUK SEBAGAI ANTELMINTIK TERHADAP NEMATODA GASTROINTESTINAL PADA TERNAK KAMBING Razali R; Azhari A; Andi Novita; Teuku Reza Ferasyi; Ridwan R; Ari Munandar
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 2 (2014): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i2.2630

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi ekstrak air dan ekstrak etanol daun katuk (Sauropus androgynus) sebagai antelmintik dalam mengurangi jumlah nematoda gastrointestinal pada ternak kambing. Dalam penelitian ini digunakan 15 ekor kambing kacang jantan lokal berumur 1 tahun dengan bobot badan awal 12,6±1,15 kg. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Ketiga perlakuan tersebut adalah P0 (kontrol) hanya diberi akuades; P1, diberikan ekstrak air daun katuk sebanyak 7,44 g/hari; dan P2, diberikan ekstrak etanol daun katuk sejumlah 1,89 g/hari. Perlakuan diberikan per oral sebanyak 2 kali sehari selama 40 hari. Makanan kambing berupa hijauan diberikan 2 kali sehari, sedangkan air minum diberikan ad libitum. Data berat badan dan jumlah nematoda dalam feses dihitung pada hari ke-0, 10, 20, 30, dan 40 pascaperlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak air dan ekstrak etanol daun katuk menurunkan jumlah telur nematoda gastrointestinal pada kambing secara signifikan (P
Gambaran Histologis Tubulus Seminiferus Kambing Kacang Jantan Lokal Pascapemberian Suplemen Daun Katuk Teuku Reza Ferasyi; Hamdani Budiman; Muslim Akmal; Juli Melia; Razali R; Andi Novita; Rina Aulia Barus; Agik Suprayogi
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 8, No 1 (2014): March
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v8i1.1261

Abstract

Penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian tepung atau ekstrak alkohol daun katuk terhadap perubahan histologis testis kambing kacang lokal jantan. Dalam penelitian ini digunakan 15 ekor kambing dengan umur sekitar 1,5 tahun. Semua hewan penelitian terlebih dahulu diaklimatisasi selama 2 minggu terhadap lingkungan penelitian. Hewan-hewan tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing terdiri atas 5 ekor kambing. Kelompok P0 (kontrol) telah hanya diberikan air distilasi. Pada kelompok P1, diberikan perlakuan berupa suplementasi tepung daun katuk dan untuk kelompok P2 diberikan ekstrak alkohol daun katuk. Semua perlakuan diberikan secara oral sebanyak dua kali per hari (pada pagi dan sore hari) selama 35 hari berturut-turut. Setiap kambing percobaan diberikan pakan yang terdiri atas daun-daunan dan rumput, serta disediakan akses untuk memperoleh air minum secara ad libitum. Pada akhir waktu penelitian, seluruh hewan dikastrasi dan bagian tubulus seminiferus dari testis diambil dan diproses lebih lanjut untuk evaluasi secara histologis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat indikasi peningkatan produksi spermatid dan spermatosit pada Kelompok P1 dan P2. Dengan demikian disimpulkan bahwa pemberian suplemen daun katuk dapat meningkatkan produksi spermatid dan spermatosit kambing kacang lokal jantan.
8. Identification of Parasites on the Shark Fish (Selachimorpha) in Peunayong Fish Market Banda Aceh City Muttaqien Bakri; Iraidi Muharrir Asy’ari; Eliawardani Eliawardani; Muhammad Hambal; Winaruddin Winaruddin; Darmawi Darmawi; Azhari Azhari; Andi Novita
Jurnal Medika Veterinaria Vol 14, No 2 (2020): J.Med.Vet
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v14i2.4480

Abstract

This study aims to identify ectoparasites and endoparasites in the Peunayong Fish Market, Banda Aceh City. The number of shark samples used in this study was 10 which were taken randomly. Parasitic examination is carried out on the surface of the body by means of scraping and natively. While examination of the visceral organs of fish by necropsy. Parasite identification was done by microscopic. The results showed that the Chilodonella sp. parasite infected the stingrays  of 10 sharks examined. The parasite species that infects sharks (Selachimorpha) in the Peunayong Fish Market in Banda Aceh City is Chilodonella sp, including the ectoparasite category that infects shark skin with a prevalence rate of 6.67%.
KAJIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN MASYARAKAT DALAM MEWASPADAI GIGITAN ANJING SEBAGAI HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DI KOTA BANDA ACEH (Study of Knowledge, Attitude, and Practice of the Community in Four Sub-Districts in Banda Aceh for Their Preparedness of Dogs Attacking as Rabies Risk Animals) Muhammad Parwis; Teuku Reza Ferasyi; Muhammad Hambal; Dasrul Dasrul; Razali Razali; Andi Novita
Jurnal Medika Veterinaria Vol 10, No 1 (2016): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v10i1.4030

Abstract

This research was aimed to study the number of cases attacking by dog as rabies risk animals (RRA) and the level of knowledge, attitude, and practice of the community in four sub-districts of Banda Aceh. The study was conducted using survey method by interviewing 60 respondents with structured questionnaire. The results of this research showed that respondent or their relatives which had been bitten by RRA was 26.7%-30.0%. The level of respondent knowledge to rabies in these two categories area can be categorized as moderate (76.6%). The attitude of respondent in preparedness of RRA was categorized as good (90-96.7%). Then, the practice of respondent in preparedness of RRA was categorized as moderate (83.3-96.7%). It is concluded that the level of knowledge, attitude, and practice of the community in those two categories sub-districts is at moderate level.
8. The Role of Bovine Viral Diarrhea Virus In Bovine Respiratory Disease Complex In Cattle Import Livestock At 2019 Periode J Susilo; J Siswanto; T. Fadrial Karmil; Rusli Rusli; M. Nur Salim; Zainuddin Zainuddin; Ginta Riady; Dasrul Dasrul; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Azhari Azhari; Andi Novita
Jurnal Medika Veterinaria Vol 14, No 1 (2020): J.Med.Vet
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.med.vet..v14i1.17402

Abstract

Bovine viral diarrhea virus (BVDV) is one of the most important infectious diseases in cattle breeding. Bovine respiratory disease complex (BRDC) is a respiratory disease in mature and calf cattle which is a viral and bacterial superinfection including BVDV. The purpose of reseach is to study the role of BVDV in cases of Bovine respiratory disease complex (BRDC), especially with the characteristic of lesions were granulomatous pneumonia. The material in this study was lung tissue that was fixed with 10% formaldehyde buffer of calf sampel collected in October and November 2019. The sample is processed in a pathology laboratory for hematoxyline eosin (HE) staining and followed by immunohistochemical staining (IHC). A total of 11 lung samples sent from imported beef cattle and dairy cattle with a diagnosis of pneumonia complex morphology continued with CPI testing with monoclonal antibodies against bovine viral diarrhea virus. Nine samples showed positive CPI results against BVDV and two other samples were negative. Bovine viral diarrhea virus is detected in all granulomatous pneumonia, so it has an important role in BRDC. Early detection, treatment and prevention of BRDC affected or followed by BVDV must be carried out programmatically.