Claim Missing Document
Check
Articles

MODEL PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS KETERAMPILAN LOKALBAGI ANAK PUTUS SEKOLAH PADA MASYARAKAT MARGINAL Sukardi Sukardi; M. Ismail; Ni Made Novi Suryanti
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN OKTOBER 2014, TH. XXXIII, NO. 3
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.153 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.2384

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pendidikan kewirausahaan berbasis keterampilan khas lokal untuk membentuk kecakapan vokasional anak usia pendidikan dasar dan menengah yang putus sekolah/tidak melanjutkan studi pada masyarakat marginal. Kajian ini menggunakan prosedur research and development, dengan tahapan utama: studi pendahuluan, penyusunan design dan produk model, uji analitis ahli, pengujian operasional, uji validasi melalui pre eksperimen, dan desiminasi hasil. Data dianalisis menggunakan teknik dekriptif kuantitatif dan uji t (pairedsamples t test). Model yang dihasilkan terdiri lima komponen, yaitu tujuan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian. Hasil uji operasional dan pre eksperimen menunjukkan bahwa model ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan kecakapan vokasional anak yang putus sekolah/tidak melanjutkan studi pada masyarakat marginal. . Kata Kunci: model pendidikan kewirausahaan, keterampilan lokal, masyarakat marginal A LOCAL-SKILL-BASED ENTREPRENEURSHIP EDUCATION MODEL FOR DROP-OUTS IN MARGINAL COMMUNITIES Abstract: This study was aimed to develop a local-skill-based entrepreneurship education model to establish vocational skills of primary and secondary education drop-outs in marginal communities. This study used the research and development procedure. The main stages were: a preliminary study, development of the design and the product model, expert analysis judgment, operational testing, validation testing through pre-experiment, and product dissemination. The data were analyzed by using the quantitative descriptive technique and the t-test. The model developed consisted of five components, i.e.: goals, planning, organization, implementation, and assessment. The results of the operational test and the pre-experimentshowed that this model had a significant influence on the development of vocational skills of drop-outs in marginal communities. Keywords: entrepreneurship education model, local skills, marginal communities
Kekerasan Di Sekolah Studi Pada Siswa SMA/SMK Di Kota Mataram Febri Marlangan; Ni Made Novi Suryanti; Syafruddin Syafruddin
Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman Vol. 7 No. 1 (2020): JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL KEBERAGAMAN
Publisher : Jurusan P. IPS, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.239 KB) | DOI: 10.29303/juridiksiam.v7i1.113

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor penyebab kekerasan antar siswa SMA/SMK di sekolah Kota Mataram;  (2) mengetahui bentuk kekerasan antar siswa SMA/SMK di sekolah Kota Mataram. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik penggumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Faktor penyebab terjadinya kekerasan antar siswa yakni: 1) kebencian dan ketidaksenangan; 2) ketidakberdayaan; 3) ketidakpuasan seperti persaingan dan 4) dukungan massa. Bentuk kekerasan antar siswa dikelompokkan dalam 2 kategori yakni, a. Kekerasan fisik yaitu perkelahian meliputi;  1) memukul, 2) mencubit, 3) menendang dan b. Kekerasan verbal yaitu ejekan meliputi; 1) menghina, 2) menatap, 3) menertawakan, 4) memanggil dengan nama binatang. Abstract          This study aims to (1) determine the causes of violence among high school/vocational high school students in Mataram City schools; (2) know the forms of violence between high school/vocational students in Mataram City schools. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection techniques in this study using interviews, observation and documentation. Factors causing violence among students are: 1) hatred and accused; 2) powerlessness; 3) dissatisfaction like competition and 4) mass support. Forms of violence between students are grouped into 2 categories namely, a. Physical violence that is a fight includes; 1) hitting, 2) pinching, 3) kicking, 4) throwing something, 5) nagging, 6) nudging, 7) pushing and b. Verbal violence namely ridicule includes; 1) insulting, 2) staring, 3) laughing, 4) calling by the name of the animal.
Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Berbasis Online dilihat dari Berbagai Variabel Ariyani Cahyani; Ni Made Novi Suryanti; Sukardi Sukardi
Journal of Education and Teaching (JET) Vol 3 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51454/jet.v3i2.148

Abstract

Changes that occur in the learning process due to the COVID-19 pandemic. Therefore, the purpose of this study was to determine students' perceptions regarding the adaptation of online learning. This study uses a survey method with variables of gender, age and class. The research subjects were all students of social studies class at SMA Negeri 1 Gunungsari. Data was collected using a questionnaire with the help of google form. Data analysis was performed using descriptive and comparative statistics. The results showed that there were differences in student attitudes towards online-based learning during the COVID-19 pandemic from various variables. Female students aged 16 years and class X have a better perception of online-based learning. The implication is that online-based learning needs to pay attention to differences in gender, age and class variables in its implementation.
Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru-Guru MTs dan MA Di Kecamatan Woja Kabupaten Dompu Hamidsyukrie ZM; Sukardi Sukardi; Ni Made Novi Suryanti
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.588 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.220

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru-guru MA dan MTs Swasta di Kecamatan Woja Kabupaten Dompu dalam membuat proposal penelitian tindakan kelas (PTK). Untuk mencapai tujuan ini, kegiatan ini menggunakan metode workshop melalui cara pelatihan dan pendampingan. Hasilnya menunjukkan bahwa guru-guru mampu mengikuti   rangkaian kegiatan dan mampu membuat proposal PTK. Kegiatan disambut baik oleh guru-guru dan mereka mengharapkan agar kegiatan serupa dapat dilakukan secara periodik. Kata Kunci: penyusunan proposal, penelitian tindakan kelas
Workshop Teknik Pembimbingan dan Penilaian Mahasiswa Peserta Praktek Pengenalan Lapangan Persekolahan Bagi Guru-Guru Anggota KKG di Kota Mataram A Wahab Jufri; Ni Made Novi Suryanti; M. Amin; Abdul Kadir Jaelani; Dadi Setiadi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.339 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v2i2.373

Abstract

Sesuai dengan stándar pendidikan guru bahwa mahasiswa program sarjana kependidikan harus mengikuti  mata kuliah pengenalan lapangan persekolahan di satuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pelaksanaan PLP tersebut perlu didukung oleh pembimbing dari unsur guru yang memahami secara teknis pembimbingan dan evaluasi mahasiswa peserta PLP, juga  agar dapat mengarahkan mahasiswa untuk bisa memiliki kemampuan terkait dengan program sekolah, perangkat pembelajaran dan praktek mengajar. Berdasarkan studi pendahuluan para guru SD belum memiliki pemahaman yang sama tentang teknik pembimbingan dan evaluasi mahasiswa peserta PLP, sehingga perlu dilakukan workshop kepada guru-guru SD tersebut agar mampu membimbing dan mengevaluasi hasil PLP mahasiswa. Tujuan kegiatan pengabdian yang dilakukan  adalah  untuk Mengembangkan pemahaman guru anggota KKG Kota Mataram dalam membimbing dan mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam menyusun program sekolah, perangkat pembelajaran; Mengembangkan keterampilan guru guru anggota KKG Kota Mataram dalam membimbing dan mengevaluasi mahasiswa peserta PLP. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah melalui workshop yang lebih berbasis pada praktek langsung teknik pembimbingan dan penilaian mahasiswa peserta PLP yang dapat meningkatkan kemampuan dalam mengarahkan dan membimbing mahasiswa peserta PLP. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan tahapan  sebagai berikut : Studi literatur, analisis kebutuhan guru berupa  pemahaman dan keterampilan guru dalam membimbing dan mengevalausi hasil PLP, pengukuran kemampuan awal guru, mendisain program workshop, pelaksanaan workshop:  berupa kajian pembimbingan peserta PLP, praktek mendisain instrumen evaluasi PLP, pemantauan dan bimbingan di lapangan oleh tim pengabdian pada masyarakat, asesmen kualitas pelaksanaan dan hasil akhir workshop peserta dan, penyusunan laporan PPM.. Hasil kegiatan menunjukan bahwa Sebagian besar guru memiliki pemahaman  secara komprehensif mengenai teknik-teknik pembimbingan, pelaksanaan praktek pengenalan lapangan persekolahan,  mengevaluasi proses dan memiliki keterampilan dalam mendisain instrumen observasi dan ecvaluasi: membimbing mahasiswa, mengevaluasi proses dan hasil, membimbing penyeusunan laporan praktek pengenalan lapagan persekolahan.Dengan demikian guru akan mampu membimbing mahasiswa PLP dan melakukan evaluasinya secara baik. Kata kunci : pengalaman lapangan persekolahan, PLP
ANALISIS HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INGGRIS SMA DAN PENGEMBANGAN MODEL PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT I Made Sujana; Yayuk Andayani; Baidowi Baidowi; M. Liwa Ilhamdi; Ni Made Novi Suryanti; Mari’i Mari’i
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.401 KB) | DOI: 10.29303/jipp.v1i2.9

Abstract

Abstract. This research aims at (a) mapping of the results of National Examinantion of Senior High Schools in Mataram City, West Lombok Regency and North Lombok Regency, (b) finding out the sources of possible problems, (c) providing recommendation for solutions, and (d) designing solution models. Data are collected in two levels: for English National Examination mapping, all 52 schools are analyzed; while for finding out the sources of problems and recommendation, only 12 schools involved as samples, the selection of which employ purposive quota sampling technique, by considering types of schools (government and private), location (city or country), achievement/rank in national Exam (high or low). The data are collected using triangulation techniques such as documentary, questionnaire for schools and for teachers, observation, probing test, and focus group discussion (FGD). The collected data are then analyzed qualitatively and quantitatively. From the analysis, it is concluded that (i) the mastery of English subject tends to increase from 2008 to 2009 and 2010; (ii) There are at least 10 indicators on Listening and 14 indicators on Reading whose achievement is under 60% and regarded as problematic indicators to the students for 3 years; (iii) Factors causing those problems are KTSP and 8 National Standards of Education in most schools have not been implemented and fulfilled optimally, caused by various factors; (iv) From the analysis of factors influencing the improvement of quality at SMAs, one of the major problems is teachers capability in relation to other Standards (Content, Process, Assessment, Facilities and Teachers Development). Solving teachers’ problems are expected to solve other problems; (v) It is, therefore, that in order to improve the quality of education in Senior High Schools in the targeted regions, the solution model offered is the empowerment of English teachers at the targeted regions.Keywords: National Exam, Senior High School, solution recommendation
Nilai, Hambatan, dan Dampak Sosial dalam Prosesi Perkawinan Adat Sasak di Bayan Kabupaten Lombok Utara Sukran Nizar Hilman; Ni Made Novi Suryanti; Muhammad Ilyas
Humanis Vol 26 No 4 (2022)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.823 KB) | DOI: 10.24843/JH.2022.v26.i04.p11

Abstract

This paper discusses the values, barriers, and social impacts of the Sasak Traditional Marriage Procession in Bayan, North Lombok Regency. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The theories used are value theory, cultural theory, and social theory. The research findings are (1) Values ??include: a) mutual cooperation values, b) kinship values, c) solidarity values, d) religious values, e) cultural values, f) spiritual values. (2) The social barriers to implementation the traditional Sasak wedding procession in Bayan, North Lombok include (1) Structural Barriers; which includes (a) differences in social stratification; (b) maintaining the status quo; (c) education level; (d) economic differences (2) Religious Barriers, and (3) Cultural Barriers consisting of (a) vested interests; (b) ethnocentric, (c) cultural differences in society, (d) conventional nature of society. (3) The Social impact of Sasak customary marriage in Bayan consists of (1) assigned status; (2) The existence of new social roles; (3) marginalization, (4) group disorganization; (5) acculturation; (6) decrease in social mobility; (7) cultural colonialization; (8) personality changes.
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA ANAK DI KAWASAN EKONOMI KHUSUS MANDALIKA Syafruddin Syafruddin; Ni Made Novi Suryanti; Nursaptini Nursaptini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11218

Abstract

ABSTRAKArus globalisasi membuat pertukaran budaya antar bangsa sangat cepat, oleh karena itu generasi muda sangat perlu karakter berbasis kearifan lokal yang dapat dijadikan alat filter  dalam menerima budaya asing. Penanaman karakter terutama melalui sekolah merupakan salah satu alternatif yang efektif dilakukan. Namun yang terjadi di lapangan masih banyak terdapat siswa belum memahami tentang kearifan lokal yang dimiliki dan siswa perlu mendapatkan pemahaman penguatan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat akan memperkenalkan berbagai kearifan lokal budaya asli suku sasak pada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengetahui nilai-nilai kearifan lokal sebagai karakter yang harus dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Teknik yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi beberapa tahapan diantaranya: persiapan dilakukan dengan koordinasi dan sosialisasi kepada mitra pengabdian pada masyarakat. Selanjutnya penyuluhan, kemudian diskusi dan tanya jawab. Hasil kegiatan pengabdian yang sudah dilakukan adalah siswa memahami tentang nilai-nilai kearifan lokal dan siswa mendapatkan pemahaman terkait pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Kata Kunci: pendidikan karakter; kearifan lokal; kawasan ekonomi khusus ABSTRACTThe flow of globalization makes cultural exchanges between nations very fast. Therefore, the younger generation needs characters based on local wisdom that can be used as a filter tool in accepting foreign cultures. Character building, primarily through schools, is an effective alternative. However, what happens in the field is that there are still many students who do not understand local wisdom and students need to gain an understanding of strengthening character education based on local knowledge. The purpose of community service activities is to introduce various local pearls of wisdom of the indigenous Sasak culture to students so that students can know the values of local knowledge as characters that must be understood and applied in everyday life. The technique used in this activity includes several stages including preparation is carried out with coordination and socialization with community service partners. Next is counseling, then discussion and question and answer. Next is counseling, then discussion and question and answer. The results of the service activities that have been carried out are that students understand the values of local wisdom and students get an understanding of character education based on local wisdom. Keywords: character building; local culture; special economic zones
Penerapan Metode Demonstration Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMAN 2 Taliwang Fachreza; Ni Made Novi Suryanti; Nursaptini
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1.1102

Abstract

Proses pembelajaran sosiologi sangat erat kaitannya dengan fenomena sosial sebagai bahan kajian, masyarakat dapat secara langsung mengajak siswa untuk belajar dan mengalami interaksi di lingkungannya. Artinya dalam pembelajaran sosiologi diperlukan keterampilan tertentu untuk mengembangkan dan mengevaluasi argumentasi untuk memecahkan suatu masalah tertentu, untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu, keterampilan berpikir kritis. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa Kelas XI IPS 1 SMAN 2 Taliwang. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPS 1 SMAN 2 Taliwang melalui penggunaan metode demonstrasi berbantuan media gambar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari 3 langkah yaitu reduksi data, pemaparan data dan kesimpulan. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, peningkatan dari Siklus I ke Siklus II dapat ditunjukkan sebagai berikut: 1) Pada siklus pertama proses berpikir kritis siswa sebesar 64%, kemudian meningkat menjadi 80% pada siklus kedua. 2) Data nilai tes berpikir kritis siswa pada Siklus pertama menunjukkan ketuntasan 68%, kemudian ketuntasan Siklus kedua meningkat menjadi 84%. 3) Pelaksanaan metode demonstrasi yang didukung media gambar pada siklus pertama sebesar 87,5%, setelah itu meningkat menjadi 100% pada siklus kedua. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode Demonstration berbantuan Media Gambar dapat meningkatkan berpikir kritis siswa kelas XI IPS 1 SMAN 2 Taliwang. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode dan media pembelajaran tersebut untuk meningkatkan pemikiran kritis siswa terhadap materi dan topik penelitian.
Penerapan Model Two Stay Two Stray (TSTS) Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XII IPS 2 MA DH NW Kalijaga Nurul Yuliatul Mi'rojah; Ni Made Novi Suryanti; Nursaptini
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v8i1.1107

Abstract

Kompetensi Inti Kurikulum 2013 meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan kemampuan merupakan derajat kemahiran yang diperlukan untuk memenuhi standar kompetensi lulusan seorang siswa pada setiap jenjang kelas. Sedangkan Kompetensi Dasar adalah keterampilan dan jumlah pengetahuan minimal yang harus diperoleh peserta didik untuk suatu mata pelajaran di setiap satuan pendidikan yang sesuai dengan keterampilan inti. Dengan menerapkan model Two Stay Two Stray (TSTS), penelitian ini berupaya untuk meningkatkan tingkat aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XII IPS 2 MA DH NW Kalijaga. Perencanaan, tindakan, observasi, analisis, dan refleksi merupakan empat tahapan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, dokumentasi, dan observasi. Tiga tahapan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dibagi menjadi dua siklus yang masing-masing memiliki dua pertemuan. Berdasarkan temuan tersebut, pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray (TSTS) terlaksana dengan persentase 93% pada Siklus I dan 100% pada Siklus II. Aktivitas belajar sebanyak 19 (59%) siswa pada siklus I dan 27 (84%) siswa pada siklus II memenuhi indikator. Sebanyak 21 (66%) siswa pada siklus I dan 29 (90%) siswa pada siklus II mencapai KKM 75. Dengan demikian, penerapan model Two Stay Two Stray (TSTS) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di kelas XII IPS 2 MA DH NW Kalijaga.