Articles
Sifat Aljabar Banach Komutatif dan Elemen Identitas pada Kelas D(K)
Malahayati, Malahayati
CAUCHY Vol 3, No 1 (2013): CAUCHY
Publisher : Mathematics Department, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (847.422 KB)
|
DOI: 10.18860/ca.v3i1.3112
The first Baire class of bounded functions on separable metric spaces K denoted by B1(k). One of the most important subclass of B1(k) is D(K), by D(K) is denoted the class of all functions on K which are differences of bounded semicontinuous functions. In this paper we proved that D(K) is abelian Banach algebra and identity element
Mahasiswi Sebagai Ibu Muda (Studi Antropologi Sosial Di Kota Lhokseumawe)
Malahayati, Malahayati
Aceh Anthropological Journal Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Department of Anthropology
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/aaj.v1i1.361
Analisis ini mengkaji tentang Mahasiswi Sebagai Ibu Muda Antropologi Sosial di Kota Lhokseumawe. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik observasi, wawancara mendalam, analisis data yang diperkuat dengan studi dokumen, studi literatur dan studi kepustakaan. Dalam membedah penelitian ini penulis menggunakan studi antropologi sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di era modern seperti saat ini munculnya fenomena ibu muda, khususunya dari kalangan mahasiswi adalah sesuatu yang baru dan terlihat seperti berseberangan dengan tradisi masa lalu. Kehidupan ibu muda dalam mengelola keluarganya sangat berbeda dengan ibu-ibu tempo dulu. Kebanyakan ibu muda saat ini cenderung konsumerisme dan mengarah ke berbagai hal-hal yang instan. Ibu muda yang seperti ini sebahagiannya masih berstatus mahasiswi. Mahasiswi sebagai ibu muda banyak ditemukan di Kota Lhokseumawe. Maka dari itu, penelitian ini sangat relevan dilakukan demi melihat dan mencari tahu bagaimana keseharian ibu-ibu muda dalam kacamata antropologi sosial. Menjadi ibu muda dengan masih mengemban status mahasiswi tentu sebuah kerja keras dan tidak mudah. Berbagai hal rumah tangga dan perkuliahan bisa bentrok kapan saja tanpa bisa diterka. Mahasiswi sebagai ibu muda mendapatakan masalah jika saja tidak pintar membagi waktu mengurusi keluarga dan kuliahnya. Mengurusi keduanya sungguh sangat tidak mudah. Lantas, kenapa mahasiswi tetap memilih menjadi ibu muda walau masih kuliah padahal mereka cukup sadar bahwa hal tersebut adalah pilihan yang sangat besar risikonya? Hal inilah yang akan penulis urai lebih dalam dalam penelitian ini, sehingga masyarakat luas mengetahui bagaimana berat dan sulitnya kehidupan mahasiswi yang menjadi ibu muda. Ada berbagai faktor yang melatarbelakangi sehingga mahasiswi memilihj menikah dan menjadi ibu muda walau masish berstatus mahasiswi.
PERAN SARAK OPAT DALAM PERKAWINAN ADAT GAYO DI KABUPATEN ACEH TENGAH
Yanti, Rahma;
Manfarisyah, manfarisyah;
Malahayati, Malahayati
JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MALIKUSSALEH Vol 7, No 1 (2024): (Januari)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/jimfh.v7i1.14460
AbstractThis research aims to determine the role of sarak opat in Gayo traditional marriages in Central Aceh district. The research method used is normative juridical, analytical descriptive. Furthermore, the nature of this research is descriptive qualitative by explaining and answering in detail the problems to be studied. The results of the discussion show that sarak opat is a customary institution in Gayo society so that those who violate customs will be subject to customary sanctions, just as in Gayo traditional marriages it is prohibited to carry out patrilineal marriages because in one party there is still one structure. Therefore, traditional institutions impose sanctions on perpetrators based on the cause of the perpetrator's actions, including heavy and light sanctions. Keywords: The Role of Sarak Opat, Imposing Customary Sanctions, Gayo Traditional Marriage. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran sarak opat dalam perkawinan adat Gayo dikabupaten Aceh Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, deskritif analitis. Selanjutnya sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menjelaskan dan menjawab secara rinci permasalahan yang akan diteliti. Hasil pembahasan menunjukan bahwa sarak opat adalah lembaga adat dalam masyarakat Gayo yang dapat menjatuhkan sanksi bagi pelaku yang melarangar adat, dilihat dari sebab perbuatan pelaku ada sanksi berat dan ringan. Kata Kunci: Peran Sarak Opat, Penjatuhan Sanksi Adat, Perkawinan Adat Gayo.
UPAYA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA TERORISME OLEH KEPOLISIAN RESOR SIBOLGA
Anandar, Supriadi Rizki;
Malahayati, Malahayati;
Basri, Hasan
JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MALIKUSSALEH Vol 7, No 1 (2024): (Januari)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/jimfh.v7i1.13767
Penelitian ini bertujuan guna mengetahui bagaimana upaya Penanggulangan Tindak Pidana Terorisme oleh kepolisian resor Kota Sibolga serta melibatkan masyarakat secara aktif didalam upaya pencegahan Tindak Pidana Terorisme. Jenis penelitian yang digunakan ialah yuridis empiris yaitu . Penelitian ini menggunakan metode pendekatan penelitian lapangan, mengenai mekanisme dan akibat hukum yang mengatur tentang Pencegahan Tindak Pidana Terorisme. Hasil penelitian ini menjelaskan bagaimana Upaya-upaya yang dilakukan oleh Kepolisian di implementasikan melalui upaya Preventif, Preemtif serta Represif, Upaya preventif merupakan upaya awal yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mencegah terjadinya tindak pidana. salah satu peran masyarakat yang penting adalah kesadaran masyarakat akan tanggungjawab dan komitmen bersama melawan terorisme. Kesadaran ini dapat tumbuh melalui maksimalisasi program keamanan dan ketertiban nasional (kamtibnas) serta melakukan penyuluhan kepada masyarakat secara konsisten dan berkesinambungan.Kata kunci : Terorisme, Polisi, Masyarakat
KOMUNITAS JAI LOMBOK: DARI DOKTRIN AJARAN HINGGA STAGNASI RELOKASI
Yusup, Mohamad;
Malahayati, Malahayati
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47783/literasiologi.v10i2.608
Salah satu konflik internal umat beragama yang sampai saat ini belum selesai adalah konflik antara Komunitas Ahmadiyah di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Konflik ini bermula pada tahun 1983 dan terus berlanjut hingga saat ini. Meskipun telah banyak dirumuskan ragam alternatif penyelesaian konflik Ahmadiyah-Sunni oleh berbagai pihak, namun hingga saat ini belumlah mampu mendamaikan kedua belah pihak yang berkonflik. Artikel ini memaparkan akar doktrin ajaran Ahmadiyah yang menjadi sumber kekerasan yang mereka tarima, yaitu konsepsi tentang khilafah, nabi, mujaddid dan Imam Mahdi. Selain itu, artikel ini juga memaparkan kronologi kekerasan yang dialami oleh komunitas Ahmadiyah di Lombok dan problematika stagnasi rekolasi yang mereka alami.
PENERAPAN METODE JIGSAW II TERHADAP PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SMK DARUL IHSAN
Khairunnas, Khairunnas;
AR, Khairan;
Maisura, Mira;
Malahayati, Malahayati
Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapan Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22373/p-jpft.v6i1.8369
Penelitian dimaksudkan untuk melihat pengingkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran jaringan dasar siswa kelas X-TKJ SMK Darul Ihsan Kabupaten Aceh Besar. Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Sementara itu, teknik penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus proses pembelajaran. Sampel penelitian penulis ambil dari 20 siswa kelas X-TKJ, dengan proses pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Setelah dilakukan analisa deskriptif terhadap hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa penggunaan model pembelajaran jigsaw II dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa X-TKJ SMK Darul Ihsan, dengan persentase keaktifan sebesar 92.85%.
Analysis of Students Analytical and Intuitive Thinking Skills in Series and Parallel Teaching Aids
Malahayati, Malahayati;
Fauzan Amsal, Alfi;
Amsal, Azhar;
Baihaqi, Baihaqi;
Ibnu Yasa, Ghufran;
Malia, Rezqi
Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapan Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22373/p-jpft.v10i2.22949
Thinking is a process in which a person recalls existing knowledge from their memory and uses it to receive, process, and conclude information. Intuitive thinking is part of the logical aspect that develops a person's ability to analyze problems spontaneously, quickly, and accurately. Analytical thinking is a systematic or structured thinking activity that can effectively identify problems to be faced. The researcher used a qualitative method with a descriptive type. In this research stage, the researcher used test instruments in the form of essay test questions. The subjects targeted in this study were 6 students. The results of the study showed a comparison of the students' thinking skills: out of 6 students, 4 had intuitive thinking skills amounting to 67%, and 2 had analytical thinking skills amounting to 33%. The conclusion of this study is that students are more dominated by intuitive thinking skills than analytical thinking skills.
Sistem Peminjaman Barang Berbasis RFID
Qadri, Fitrah;
Husnizar, Husnizar;
Mursyidin, Mursyidin;
Malahayati, Malahayati;
Fathiah, Fathiah
Jurnal Teknologi dan Informasi (JATI) Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Teknologi dan Informasi (JATI)
Publisher : Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34010/jati.v14i2.12216
Informasi adalah data penting yang sepatutnya cepat terakses. Di lingkungan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro (PTE), kesulitan sering muncul tentang problematika peminjaman barang antar mahasiswa dan dosen karena tidak ada platform koordinasi. Banyak peserta membutuhkan dengan cepat dan efisien untuk peminjaman barang di institusi tersebut. Tanpa platform yang memadai, komunikasi langsung menjadi sulit, menyebabkan kebingungan, kesulitan jadwal, dan ketidaknyamanan dalam peminjaman. Melacak barang yang dipinjam dan menyampaikan informasi yang akurat juga menjadi masalah. Maka itu perlu adanya aplikasi yang tersedia cepat. Tujuan penelitian ini untuk merancang sistem informasi peminjaman barang berbasis Radio Frequency Identification (RFID) di Program Studi PTE yang terintegrasi dengan website dan menghasilkan produk alat sistem peminjaman berbasis RFID berbentuk prototype. Perancangan alat ini sangat diperlukan untuk memudahkan penyampaian informasi kepada yang membutuhkan. Penelitian ini dibangun menggunakan model pengembangan waterfall. Pengujian sistem alat informasi peminjaman barang berbasis RFID ini menggunakan metode black box testing. Berdasarkan hasil pengujiannya dapat diketahui bahwa alat yang telah dirancang dan dibuat dapat berfungsi dengan baik. Jarak scan tag RFID dengan reader RFID dapat terbaca pada jarak 0 cm sampai 4,5 cm. Sistem ini terintegrasi dengan website sehingga dapat mengetahui informasi ketersediaan barang dimana saja bagi peminjam, dan bagi admin dapat mengetahui siapa yang sedang meminjam barang atau status peminjaman barang.
Interpretasi Asnaf Zakat dalam Konteks Fiqih Kontemporer
Malahayati, Malahayati
Al Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama Vol 1 No 1 (2016): Al-Mabhats : Jurnal Penelitian Sosial Agama
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Lhokseumawe
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Some benefits of zakat is as form of faith to Allah, but also it has bigger own contribution in process of building Muslim personality as the community and state member. Beside of that, it also could increase the form of social and solidarity as the relationship soul between the rich and poor level. So it will formed balancing of economic empowerment and falah or winning. Contextual understanding about zakat revenue consisted of eight level which is called 8 asnaf 9 (groups) it caused the purpose of zakat will not achieved, because zakat fund distribution to them just only in kind of charity. Furthermore, for the achievement of zakat purpose and benefits of zakat obligation, so the comprehensive and contextual understanding about eight groups or asnaf of zakat receiver need to be done, so the group which has the right to get the fund of zakat will receive their right. This research has the objective to explained how the interpretation of asnaf zakat in contextual classic and contemporary fiqh and to give a brief explanation about the function of zakat to economic empowerment of Muslim community. In alQur’an, the word of zakat and praying was called as many as 82 times in the sequence of words which is successively, so zakat has it owns position as same as praying and we can find more or less 27 articles that put in line the praying with the obligation of zakat payment. The result of research has shown that the understanding of 8 asnaf (groups) should be studied again universally, where at this time the meaning and concentration to the mustahik zakat in the narrow scopes. Zakat is related with relocation of economic source that can enhance the poor’s level to higher degree. To empower of zakat potential economically it’s mean we think how to take the benefit of zakat as one of economic source which can get the benefit or result, maximum and optimal of consumptive and productive benefits, and also, to solve the poverty problem and economic empowerment of Muslim community also to prevent the happen of wealth concentration from some group of people. In term of economic empowerment of Muslim community and eradication of poverty, so the institutions of zakat have to apply the management of zakat based on the development and empowerment, so the presence of those institutions could be the real helper for mustahiq zakat of zakat receiver.
ANALISIS KEWENANGAN AMNESTI PRESIDEN PADA DELIK PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL TERHADAP PERKARA NOMOR 1909 K/PID.SUS/2021
Zulkifli, Zulkifli;
Nur, Muhammad;
Malahayati, Malahayati
Suloh:Jurnal Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh Vol 12, No 1 (2024): Suloh: Jurnal Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh, April 2024
Publisher : Program Studi Magister Hukum Universitas Malikussaleh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29103/sjp.v12i1.14529
Menyampaikan pendapat, masukan, dan teguran telah dijamin oleh Konstitusi. Selain itu, kebebasan berpendapat juga bagian dari hak asasi manusia (HAM) yang sudah diratifikasi melalui peraturan perundang-undangan. Pasal 310 ayat (3) KUHP menegaskan bahwa: “tidak merupakan pencemaran atau pencemaran tertulis, jika perbuatan terang dilakukan demi kepentingan umum atau karena terpaksa untuk bela diri”. Dengan demikian, tidak semua perbuatan subyek hukum dapat dikategorikan sebagai pencemaran nama baik sehingga tidak sepatutnya dibawa ke ranah hukum.Problematika di atas salah satunya terjadi pada perkara hukum Saiful Mahdi (selanjutnya disingkat SM), seorang akademisi di Universitas Syiah Kuala (selanjutnya disingkat Unsyiah) Banda Aceh yang divonis melalui pelanggaran Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Media massa banyak memberitakan dan mengulas tentang kasus ini sehingga mendapatkan perhatian publik. Besarnya atensi publik terhadap kasus ini akhirnya direspon oleh Presiden dan dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis kewenangan amnesti Presiden pada delik pencemaran nama baik melalui media sosial terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 1909 K/PID.SUS/2021 Juncto Nomor 104/PID/2020/PT BNA Juncto Nomor 432/Pid.Sus/2019/PN Bna dan untuk Memahami urgensi pemberian amnesti dalam kasus pencemaran nama baik melalui media sosial yang dikaitkan dengan hak kebebasan berpendapat. Tulisan ini menggunakan jenis penelitian hukum yuridis-normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach). Penelitian hukum normatif adalah suatu prosedur ilmiah yang dijalankan dalam rangka menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum yang dilihat dari sisi normatifnya.Hasil dari penelitian ini menujukkan Kewenangan amnesti merupakan salah satu hak yudikatif Presiden sebagai suatu bentuk pembagian kekuasaan (bukan pemisahan kekuasaan). Sebelum amandemen UUD 1945, seluruh hak milik Presiden adalah kewenangan absolut dari Presiden. Namun setelah hasil amandemen UUD 1945, kewenangan Presiden tersebut harus dikonsultasikan dengan DPR. Presiden memiliki kewenangan dalam memberikan amnesti terhadap SM dalam perkara pencemaran nama baik dengan dasar pertimbangan kemanusiaan dan perlindungan terhadap hak kebebasan berpendapat dan berekspresi.Pemberian amnesti oleh Presiden terhadap kasus-kasus pencemaran nama baik yang berkaitan dengan kritik terhadap jalannya roda pemerintahan sangat perlu dan mendesak di Indonesia terutama demi melindungi hakikat berdemokrasi yang menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi Kata Kunci : Pencemaraan nama baik,,Saiful Mahdi, Presiden dan Amnesti