Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Manajemen Pembelajaran Matematika di SD Negeri Mangkubumen 83 Surakarta Riyanti, R; Sutama, S; Maryadi, M
Jurnal VARIDIKA Vol 29, No 1 (2017): Volume 29 No. 1, Juli 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.713 KB) | DOI: 10.23917/varidika.v29i1.5150

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) ciri-ciri perencanaan pembelajaran matematika; (2) ciri-ciri pelaksanaan matematika; dan (3) ciri-ciri evaluasi kurikulum matematika. Jenis penelitian kualitatif dengan desain etnografi. Lokasi di SD Negeri Mangkubumen 83 Surakarta. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Analisis data dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan dengan verifikasinya. Hasil penelitian (1) perencanaan pembelajaran matematika disusun oleh guru secara berkelompok dengan berpedoman pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dikembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah masing-masing. (2) Tujuan pembelajaran matematika berpedoman pada kurikulum tingkat satuan pendidikan. Materi pembelajaran matematika terdiri dari 6 (enam) standar kompetensi yang terbagi untuk semester I sebanyak 4 (empat) standar kompetensi, dan 2 (dua) standar kompetensi untuk semester II. Metode pembelajaran matematika yang digunakan oleh guru adalah metode deduktif, demonstrasi, diskusi, ekspositori,latihan, dan tanya jawab. Jenis media pembelajaran matematika bermacam-macam,dengan tujuan untuk menjelaskan konsep matematika. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap inti pembelajaran, dan tahap akhir. (3) Evaluasi kurikulum mata pelajaran Matematika, dilakukan oleh kepalasekolah selama proses pembelajaran dan akhir semester dengan cara observasi, dan pengamatan dokumentasi. Komponen evaluasi kurikulum terdiri dari: penilaian standar isi, penilaian perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, standar penilaian, dan standar kelulusan
Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan dalam Pembelajaran di SD Nasrudin, N.; Maryadi, M.
Manajemen Pendidikan Vol. 13., No. 1., Tahun 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.183 KB) | DOI: 10.23917/jmp.v13i2.6363

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen sarana dan prasarana pendidikan dalam proses pembelajaran. Objek penelitian terdiridari:(1) perencanaan,(2) penetapan, (3) inventarisasi, (4) pemeliharaan dan (5) penghapusan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, subyek penelitian adalah guru yang berjumlah tiga orang. Data yang dikumpulkan melalui tiga cara yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan sarana dan prasarana pendidikan dalam proses pembelajaran melalui analisis kebutuhan (evaluasi diri sekolah), pembiayaan, dan analisis prioritas. (2) pengadaan sarpras dalam proses pembelajaran bersumber pada reparasi, dana pemerintah, sumbangan masyarakat, peminjaman barang; dan dengan memperhatikan kualitas serta fungsi pada proses pembelajaran.(3) penginventarisasi sarpras dalam proses pembelajaran seperti pencatatan kode, jumlah, harga barangdan lain sebagainya dengan tujuan untuk pengendalian sarana dan prasarana sekolah.(4) pemeliharaan sarpras dalam proses pembelajaran melalui pemeliharaan sehari-hari melibatkan guru dan siswa sasarannya buku pelajaran, ruang kelas, alat pembelajaran; dalam pemeliharaan berkala mencakup pemeliharan gedung sekolah, penggantian plafon, kursi, meja, LCD dan komputer.(5) penghapusan sarpras dalam proses pembelajaran sudah dilakukan dengan baik melalui prosedur penghapusan dan memperhatikan beban kerja tenaga pendidik.
Kepemimpinan Ketua Program Studi Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Budaya Minangkabau Lantika, Fani; Maryadi, M.
Manajemen Pendidikan Vol. 13, No. 2, Tahun 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.88 KB) | DOI: 10.23917/jmp.v13i2.7483

Abstract

The purpose of this study is to describe the characteristics of the Leadership preparation of the Chair of the Study Program in the development of human resources (HR) based on Minangkabau culture, the characteristics of leadership implementation Chair of the Study Program in the development of human resources (HR) based on Minangkabau culture, and leadership control characteristics in the development of human resources (HR) based on Minangkabau culture. The type of research used is qualitative using ethnographic design. The source of research data is the chair of the study program, lecturers, educational staff and students. Data collection techniques are carried out by interviews, observation, and documentation. Data were analyzed through the stages of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of the study can be concluded that (1) preparation for the development of lecturer human resources, refers to the implementation of the quality of lecturerstheoretically and practically. The activity prepared for the development of humanresources education personnel is through training in the administration of workthrough the development of educational human resources, HR mentoring and HRCoaching. Preparation of activities in the development of student human resourcesis through intra-curricular and extracurricular programs, (2) the implementationof lecturer human resource development, carried out in the form of curriculumevaluation, implementation of the Higher Education Tridharma, collaboration withother institutions or agencies, and further study of the lecturer Doctoral Program.The implementation of the development of human resources in human resources is carried out through the development of general competencies, the development of functional competencies, and the development of managerial competencies ofeducation personnel. The implementation of activities in the development of student human resources is through intra-curricular and extracurricular programs, and (3) controlling the development of lecturer human resources, carried out through the lecturer workload (BKD. Control in the development of human resources education personnel is through review and control of the work of educational staff in managing the correspondence, filing, and making work reports of education personnel every day Control in the development of student human resources is through PBM monitoring documents provided by education personnel Other controls are required for students to make reports, after extracurricular activities have been completed.
Manajemen Pembelajaran Matematika di SD Negeri Mangkubumen 83 Surakarta R Riyanti; S Sutama; M Maryadi
Jurnal VARIDIKA Vol 29, No 1 (2017): Volume 29 No. 1, Juli 2017
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/varidika.v29i1.5150

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) ciri-ciri perencanaan pembelajaran matematika; (2) ciri-ciri pelaksanaan matematika; dan (3) ciri-ciri evaluasi kurikulum matematika. Jenis penelitian kualitatif dengan desain etnografi. Lokasi di SD Negeri Mangkubumen 83 Surakarta. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Analisis data dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan dengan verifikasinya. Hasil penelitian (1) perencanaan pembelajaran matematika disusun oleh guru secara berkelompok dengan berpedoman pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dikembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah masing-masing. (2) Tujuan pembelajaran matematika berpedoman pada kurikulum tingkat satuan pendidikan. Materi pembelajaran matematika terdiri dari 6 (enam) standar kompetensi yang terbagi untuk semester I sebanyak 4 (empat) standar kompetensi, dan 2 (dua) standar kompetensi untuk semester II. Metode pembelajaran matematika yang digunakan oleh guru adalah metode deduktif, demonstrasi, diskusi, ekspositori,latihan, dan tanya jawab. Jenis media pembelajaran matematika bermacam-macam,dengan tujuan untuk menjelaskan konsep matematika. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap inti pembelajaran, dan tahap akhir. (3) Evaluasi kurikulum mata pelajaran Matematika, dilakukan oleh kepalasekolah selama proses pembelajaran dan akhir semester dengan cara observasi, dan pengamatan dokumentasi. Komponen evaluasi kurikulum terdiri dari: penilaian standar isi, penilaian perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, standar penilaian, dan standar kelulusan
PENGELOLAAN AKREDITASI SEKOLAH (STUDI SITUS SD NEGERI 2 MRANTI KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO) Supriyatno Supriyatno; Eko Supriyanto; Maryadi Maryadi
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 14, No 2: Agustus, 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/humaniora.v14i2.862

Abstract

The onjectives of this research are to describe (1) the preparation of school self-evaluation in improving school accreditation; (2) The visitation in improving school accreditation; (3) The results of school accreditation. The type of the research is qualitative and uses ethnography design. The site of the study is SD Negeri 2 Mranti Purworejo District, Purworejo. Techniques for collecting data used are interviews, observations, and documentation. The results of this research are as follows: (1) Preparation of school self-evaluation is conducted by a special team formed by the principal. The preparation done before the new school year, it takes place by collecting data from the SNP. EDS is consisting of EDS instrument and the physical evidence for each item SNP. The preparation is conducted byhaving a checklist for each item in the SNPs form that describes the real condition of the school; (2) the visitation process in improving schools accreditation runs smoothly and according to the procedure. The process begins with the submission of the letter that comes with the implementation of the accreditation document to School Accreditation Association (BAS) of district; (3) the accreditation result increases from 79 in 2005 to 86.81 in 2010.
PENINGKATAN MINAT BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMP NEGERI 1 KLATEN Anik Ariastuti; H.M. Wahyuddin; Maryadi Maryadi
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 26, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.705 KB) | DOI: 10.23917/kls.v26i1.4082

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan kualitas proses belajar mengajar bahasa Inggris siswa, khususnya pada keterampilan listening. Peningkatan minat dilakukan melalui penggunaan media audio visual dengan metode bermain peran (role playing) yang diharapkan dapat memberikan peluang penciptaan kondisi pembelajaran yang menyenangkan. Pada siklus ketiga tindakan penelitian kelas ini didapatkan hasil yang optimal di mana siswa yang berminat dalam mengikuti pelajaran Bahasa Inggris dapat meningkat secara signifikan. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus. Ketiga siklus tersebut mencakup tahapan yang sama, tetapi dengan media yang berbeda. Siklus 1 menggunakan media TV, siklus 2 menggunakan media kaset dan tape, dan siklus 3 menggunakan media VCD, yang terdiri atas empat tahap: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan dapat dilakukan dengan cara penerapan pembelajaran dengan media audio visual dan dilanjutkan dengan metode bermain peran. Penelitian ini dilakukan terhadap 40 siswa kelas VIII D SMP N 1 Klaten. Respon kemajuan minat siswa diperoleh dari hasil angket siswa, wawancara siswa, learning log siswa, observasi, wawancara antar guru, jurnal guru, hasil ulangan harian dan tugas. Validasi instrumen dilakukan dengan refleksi kritis antar guru peneliti dan secara face validity. Validasi data dilakukan dengan triangulasi observasi dari aspek siswa, guru dan guru mitra. Hasil refleksi tiap siklus digunakan untuk merencanakan langkah-langkah lanjutan. Hasil tindakan menunjukkan tingkat minat siswa sebesar 72,5% (siklus 1), 77,5% (siklus 2) dan 82,5% (siklus 3) dari hasil catatan learning logs siswa. Jadi, antar siklus terjadi peningkatan minat masing-masing sebesar 5% (siklus 1 ke siklus 2), 5% (siklus 2 ke siklus 3), 10% (siklus 1 ke 3). Hasil angket menunjukkan tingkat minat siswa sebesar 62,5% (siklus 1) dan 82,5% (siklus 2) serta 87,5% (siklus 3), sehingga terjadi peningkatan minat; 19.7% (siklus 1 ke siklus 2); 5% (siklus 2 ke siklus 3); 25%(siklus 1 ke siklus 3). Ketiga siklus tindakan tersebut ternyata banyak siswa yang tertarik belajar bahasa inggris dengan media audio visul. Secara kualitatif, suasana pembelajaran bahasa Inggris menjadi lebih menyenangkan dan menciptakan efek-efek positif terhadap perkembangan belajar siswa.Kata kunci: minat belajar, pembelajaran menyimak, media audio visual
Langkah-Langkah Mengajarkan Nilai-Nilai Karakter di Sekolah Maryadi Maryadi
Manajemen Pendidikan Vol. 14, No. 1, Tahun 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.944 KB) | DOI: 10.23917/jmp.v14i1.8646

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan penyiapan kurikulumpendidikan karakter, (2) mengkaji penyiapan guru pelajaran pendidikan karakter, (3)mengkaji pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter, dan (4) mengkaji evaluasikurikulum pendidikan karakter. Penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan studimultikasus. Peneliti adalah instrumen utama. Teknik sampling adalah snowball sampling.Pengumpulan data menggunakan: wawancara mendalam, observasi-partisipan, danstudi dokumen. Subyek penelitian ini adalah Mantan Kasubdin SMP, Mantan KepalaSekolah, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan Guru-guru SMP di Surakarta.Pengecekan keabsahan data menggunakan uji kredibilitas. Teknik analisis lintaskasus adalah constant-comparative model Glaser dan Strauss (1967). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa: (1) Penyiapan kurikulum pendidikan karkter menghasilkanperangkat pembelajaran. (2) Penyiapan guru berupa pengenalan materi dan pelatihanmetode pembelajaran pendidikan karakter, 3) Pelaksanaan pembelajaran pendidikankarakter meliputi: (a) tujuan pembelajaran: menanamkan nilai moral, membiasakanperilaku, dan mencegah perilaku tercela; (b) materi pembelajaran mencakup nilainilai:ketuhanan, diri sendiri, lingkungan sosial, dan spiritualitas; (c) metodepembelajaran: student-centered learning dan pembiasan; (d) sarana-prasarana danmedia pembelajaran: mushola, Lab. Budi Pekerti, kantin kejujuran, multi media, bahancetak, dan obyek fisik. (e) evaluasi pembelajaran: observasi, skala sikap, dan laporanwali kelas; (f) dampak pembelajaran bersifat individual dan institusional. (4) Evaluasikurikulum: (a) menjadi umpan balik untuk perbaikan kurikulum dan pelaksanaanpembelajaran, (b) menginformasikan adanya hambatan, dan (c). dinyatakan efektif.Menghilangnya monev dari Dikpora mengakibatkan bervariasinya penyelenggaraanPendidikan Karakter di sekolah.
Perspektif Connectivisme terhadap Pembelajaran Daring Berbasis Google Workspace For Education Siti Malikah; Endang Fauziati; Maryadi Maryadi
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2022): April Pages 1601- 3200
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i2.2355

Abstract

Connectivisme merupakan sebuah teori belajar yang bercirikan “penguatan pembelajaran, pengetahuan dan pemahaman melalui perluasan jaringan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk (a) mendeskripsikan karakteristik teori Pembelajaran Connectivisme George Siemens, (b) mendeskripsikan karakteristik pelaksanaan pembelajaran daring berbasis google workspace for education di SMA Negeri 6 Surakarta dan                                   (c) mendeskripsikan perspektif Connectivisme terhadap pembelajaran daring berbasis google workspace for education di SMA Negeri 6 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data didapat dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian didapat teori pembelajaran Connectivime George Siemens merupakan teori belajar yang mengedepankan belajar mandiri terhubung dengan jaringan internet atau belajar di era digital, hampir semua bapak ibu guru melaksanakan pembelajaran daring dengan memanfaatkan fitur-fitur google workspace for education, perspektif connectivisme terhadap pembelajaran daring berbasis google workspace for education mengacu pada empat uraian belajar yaitu otonomi, keterhubungan, keragaman dan keterbukaan.
Peranan Pendidikan Tasawuf Santri pada Kehidupan Modern dalam Perspektif Filsafat Idealisme Kahari Kahari; Maryadi Maryadi; Endang Fauziyati
Journal of Social Research Vol. 1 No. 9 (2022): Journal Of Social Research
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.607 KB) | DOI: 10.55324/josr.v1i9.220

Abstract

Latar Belakang : Pendidikan berkontribusi untuk mengembangkan kemampuan potensi dirinya sehingga menjadikan masyarakat berkualitas. Semakin jauhnya manusia modern dari visi keilahian akan menimbulkan gejala psikologis dan problem spiritual berupa kehampaan dan kegersangan spiritual dan untuk menyeimbangkan maka dibutuhkan pendidikan dengan pendekatan tasawuf. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan nilai-nilai pendidikan tasawuf diterapkan di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, dan pendidikan tasawuf santri pada kehidupan modern dalam perspektif Idealisme. Metode : Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan yang diperoleh melalui sumber data sekunder dari buku, jurnal penelitian, tesis, artikel media masa, dan referensi lain yang berkaitan dengan judul penelitian dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil : Hasil penelitian yaitu nilai-nilai pendidikan tasawuf sangat ditekankan di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo karena berbanding lurus pada eksistensi Pesantren sebagai lembaga pendidikan moral Kesimpulan : Semakin jauhnya manusia modern dari visi keilahian akan menimbulkan gejala psikologis dan problem spiritual berupa kehampaan dan kegersangan spiritual dan untuk menyeimbangkan maka dibutuhkan pendidikan dengan pendekatan tasawuf.
Curriculum Management and Physics Learning at Madrasah Aliyah (MA) Islamic Modern Islamic Boarding School (PPMI) Assalaam Surakarta Muchamad Soleh Pratono; Maryadi Maryadi; Djumadi Djumadi
JETISH: Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 2, No 1 (2023): March 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v2i1.249

Abstract

The purpose of this research is to explain: (1) curriculum and learning planning. (2) organizing curriculum and learning. (3) implementation of curriculum and learning. (4) evaluation of the implementation of curriculum and learning. This type of research is a qualitative research with an ethnographic design that was carried out at the Madrasah Aliyah PPMI Assalaam Surakarta. Data collection techniques with in-depth interviews, documentation, and observation. Data analysis uses an interactive analysis model with three stages. The results of the study were (1) Learning planning, in the preparation of madrasa curriculum documents a curriculum development team was formed involving all elements of the madrasa to verify syllabus documents, prota and promissory notes, and lesson plans prepared by the teacher before being validated by the head of the madrasa. The final product of the lesson plan is in the form of a KTSP document which is the official madrasah curriculum document as a reference in carrying out teaching and learning activities for one academic year. (2) Organizing Learning, including preparing an educational calendar. Arrangement of teacher assignments according to qualifications and competencies, preparation of lesson schedules assisted by application software. (3) Implementation of learning, including learning objectives, subject matter, methods, media, and evaluation of learning, is a part that must be fulfilled so that the objectives of learning can be achieved. (4) Evaluation of learning implementation, including supervision of learning planning, supervision of learning implementation, and supervision of learning outcomes.