Mochamad Untung Kurnia Agung
Universitas Padjadjaran

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMANFAATAN Skeletonema sp. DALAM MEREDUKSI LIMBAH MINYAK SOLAR DI PERAIRAN Muhamad Hariza Kurniawan; Sriati -; Mochamad Untung Kurnia Agung
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.465 KB)

Abstract

Kebutuhan bahan bakar minyak solar di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan juga berbanding lurus dengan tumpahan minyak solar di perairan. Kandungan minyak solar dalam perairan umumnya bersifat toksik terhadap organisme sehingga keberadaannya cukup berbahaya. Skeletonema sp diduga berperan dalam mereduksi minyak solar di perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2016 di laboratorium sumber daya air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Skeletonema sp dalam mereduksi limbah minyak solar di perairan. Penelitian ini dilakukan dengan 1 kontrol, 3 perlakuan dan 2 ulangan. Hasil penelitian adalah adanya peranan Skeletonema sp dalam mereduksi minyak solar di perairan  dengan rata rata penurunan solar setiap perlakuan secara berturut B (solar 500 µg/L) sebanyak 51 %, C (solar 1000  µg/L) sebanyak 68.5 %, dan D (solar 1500 µg/L) sebanyak 71 %.
Aktivitas Antioksidan, Kadar Total Flavonoid dan Fenol Ekstrak Metanol Kulit Batang Mangrove Berdasarkan Stadia Pertumbuhannya Dede Supriatna; Yeni Mulyani; Iis Rostini; Mochamad Untung Kurnia Agung
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2/Desember 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.1 KB)

Abstract

Rhizophora mucronata merupakan sumber daya hayati yang melimpah di wilayah perairan Indonesia. Perbedaan stadia umur dan kondisi lingkungan pada kulit ari dari pancang dan kulit batang pada pohon mangrove Rhizophora mucronata menyebabkan senyawa bioaktif yang terkandung dalam kulit ari pada pancang dan kulit batang pada pohon mangrove Rhizopora mucronata berbeda. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil metabolit sekunder, aktivitas antioksidan, kadar total flavonoid dan total fenol dari ekstrak kulit batang dan kulit ari mangrove Rhizophora mucronata berdasarkan stadia pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai bulan November 2018 di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Fakultas MIPA dan Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran. Hasil uji profil metabolit sekunder ekstrak kulit batang pada pohon mangrove Rhizophora mucronata dari Perairan Karangsong yang di dapat yaitu alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, tannin dan saponin, sedangkan profil metabolit sekunder yang didapat dari sampel kulit batang pada pancang dari Leuweung Sancang yaitu alkaloid, flavonoid, fenol hidrokuinon, triterpenoid, tanin, dan saponin. Hasil uji antioksida pada sampel kulit batang pada pancang mangrove Rhizophora mucronata menunjukan bahwa nilai IC50 dari sampel Leuweung Sancang sebesar 65,59  μg/mL sedangkan utuk nilai IC50 dari sampel kulit batang pada pohon mangrove Rhizophora mucronata dari Perairan Karangsong Sebesar 84,80  μg/mL dan Kadar total flavonoid kulit ari pada pancang mangrove Rhizophora mucronata dari Leuweung Sancang sebesar 269±0,05 mg QE/g ekstrak dan pada sampel kulit batang pada pohon mangrove R. mucronata di Perairan Karangsong sebesar 20±0,16 mg QE/g ekstrak sedangkan untuk kadar total fenol dari ekstrak kulit batang pancang dari Leuweung Sancang sebesar 148,14±0,3 mg GAE/g ekstrak dan pada sampel kulit batang pada pohon mangrove R. mucronata di Perairan Karangsong Sebesar 164,13±0,15 mg GAE/g ekstrak.
Pengaruh Musim Terhadap Kondisi Oseanografi Dalam Penentuan Daerah Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Di Perairan Selatan Jawa Barat Muhamad Ali Rahman; Mega Laksmini Syamsudin; Mochamad Untung Kurnia Agung; Sunarto . .
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.201 KB)

Abstract

Perairan Selatan Jawa Barat merupakan daerah potensial dalam bidang perikanan, salah satu hasil perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting adalah ikan cakalang. Suhu permukaan laut dan klorofil dapat mempengaruhi daur hidup ikan cakalang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola musim penangkapan ikan cakalang di Perairan Selatan Jawa Barat selama periode 2014-2016 dan menganalisis pengaruh musim terhadap kondisi oseanografi khususnya suhu permukaan laut dan klorofil-a dalam penentuan daerah tangkapan ikan cakalang di Perairan Selatan Jawa Barat. Data yang digunakan berupa data sekunder yang didapatkan dari satelit Aqua MODIS periode tahun 2014-2016, dan data hasil tangkapan ikan cakalang yang diperoleh dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu, Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analisis spasial. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil tangkapan ikan cakalang berfluktuatif tiap musimnya. Hasil tangkapan ikan cakalang tertinggi terdapat pada musim pada musim timur tahun 2015 yaitu sebesar 325,77 ton dengan nilai suhu optimum sebesar 28-28,3 °C dan nilai klorofil-a optimum sebesar 0,2-0,25 mg/m3.  Sedangkan tangkapan terendah pada musim barat tahun 2016 yaitu sebesar 15,81 ton dengan nilai suhu optimum sebesar 27-29 °C akan tetapi nilai klorofil-a yang tidak optimum sebesar 0-0,2 mg/m3.
Karakteristik Sedimen dan Pengaruhnya Terhadap Kelimpahan Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove Di Pulau Pramuka Dinur Piranto; Indah Riyantini; Mochamad Untung Kurnia Agung; Donny Juliandri Prihadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.015 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Pulau Pramuka pada bulan April 2017. Tujuan penelitian ini untuk menentukan karakteristik sedimen dan kelimpahan gastropoda serta korelasinya karakteristik sedimen dengan kelimpahan gastropoda pada ekosistem mangrove yang terdapat di Pulau Pramuka. Metode yang digunakan yaitu metode survei dan untuk pengumpulan data dengan metode pusposive sampling. Pengambilan sampel gastropoda menggunakan metode transek kuadrat pada 3 stasiun dengan masing-masing stasiun memiliki 3 substasiun, sedangkan sampel sedimen diambil mewakili stasiun masing-masing. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan menghubungkan karakteristik sedimen dengan kelimpahan gastropoda. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa karakteristik sedimen pada stasiun I dan III memiliki jenis sedimen pasir dan stasiun II memiliki jenis sedimen pasir lumpuran. Sedangkan Kelimpahan gastropoda yang didapat pada stasiun I sebesar 10,95 individu/m2, stasiun II sebesar 27,13 individu/m2, dan stasiun III sebesar 7,61 individu/m2. Karakteristik sedimen pasir lumpuran memiliki kelimpahan gastropoda yang paling tinggi dibandingkan sedimen pasir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik sedimen memiliki pengaruh terhadap kelimpahan gastropoda pada ekosistem mangrove di Pulau Pramuka.
Pengaruh Penambahan Tepung Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus) pada Pakan Komersial Terhadap Tingkat Kematangan Gonad Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) Suci - Febnikayani; Rita - Rostika; Mochamad Untung Kurnia Agung; Titin Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. IX No. 2 /Desember 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.279 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah penambahan tepung biji kecipir pada pakan komersial serta mengetahui dosis optimal yang dapat meningkatkan kematangan gonad ikan gurame. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2017 di Balai Pengembangan dan Pemacuan Stok Ikan Gurame dan Nilem (BPPSIGN) Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan termasuk kontrol dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan tepung biji kecipir sebanyak 0% (kontrol) per kg pakan, 3% per kg pakan, 5% per kg pakan, 8% per kg pakan dan penambahan dengan vitamin E sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian penambahan tepung biji kecipir pada pakan komersial sebanyak 5% per kg pakan dapat meningkatkan kematangan gonad ikan gurame dengan hasil diameter telur rata-rata sebesar 2,33 mm, derajat pembuahan telur sebesar 92,1% dengan jumlah telur yang dibuahi 2700 butir, dan  derajat penetasan telur sebesar 64,8% dengan jumlah telur yang menetas 1750 butir.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah penambahan tepung biji kecipir pada pakan komersial serta mengetahui dosis optimal yang dapat meningkatkan kematangan gonad ikan gurame. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2017 di Balai Pengembangan dan Pemacuan Stok Ikan Gurame dan Nilem (BPPSIGN) Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan termasuk kontrol dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan tepung biji kecipir sebanyak 0% (kontrol) per kg pakan, 3% per kg pakan, 5% per kg pakan, 8% per kg pakan dan penambahan dengan vitamin E sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian penambahan tepung biji kecipir pada pakan komersial sebanyak 5% per kg pakan dapat meningkatkan kematangan gonad ikan gurame dengan hasil diameter telur rata-rata sebesar 2,33 mm, derajat pembuahan telur sebesar 92,1% dengan jumlah telur yang dibuahi 2700 butir, dan  derajat penetasan telur sebesar 64,8% dengan jumlah telur yang menetas 1750 butir.
POTENSI SUMBERDAYA LAMUN SEBAGAI PENUNJANG EKOWISATA DI PULAU MENJANGAN BESAR, KEPULAUAN KARIMUN JAWA Aini Iftinaan K J; Donny Juliandri Prihadi; Mochamad Untung Kurnia Agung; Wahyuniar Pamungkas
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.728 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui potensi biofisik ekosistem lamun sebagai penunjang kegiatan ekowisata di Pulau Menjangan Besar dengan menghasilkan nilai kesesuaian ekowisata sebagai lamun penunjangnya, menghasilkan nilai daya dukung kawasan ekowisata lamun, dan untuk mengetahui presepsi dan partisipasi masyarakat di Pulau Menjangan Besar Kepulauan Karimun Jawa terhadap peluang daya dukung ekosistem lamun sebagai penunjang ekowisata. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Mei 2017 di Pulau Menjangan Besar, Kepulauan Karimun Jawa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi, yaitu pengambilan data di lapangan dan studi literatur. Bobot penentuan kesesuaian ekowisata lamun yang digunakan adalah kesesuaian menurut Yulianda, 2007.  Adapun beberapa parameter yang di amati adalah tutupan lamun, jenis lamun, jenis ikan, kecerahan, suhu, kedalaman, kecepatan arus, jenis substrat, salinitas, sarana dan prasarana, aksesibilitas, dan melihat respon dari masyarakat. Data hasil survey lapangan kemudian diolah menggunakan software microsoft excel 2010 dan ArcGis 10.1 yang hasilnya akan disandingkan dengan kriteria kesesuaian wilayah untuk kegiatan Ekowisata pada ekosistem lamun. Berdasarakan hasil pengamatan dan pengolahan data, secara keseluruhan Pulau Menjangan Besar termasuk kedalam kriteria “Sesuai” dengan perhitungan nilai dari stasiun 1 sampai dengan stasiun 4 yaitu: 64 %, 64 %, 66 %, 66 %. Untuk perhitungan daya dukung kawasan kegiatan ekowisata lamun di Pulau Menjangan besar untuk kegiatan snorkling mencapai 113 orang di setiap harinya. Hasil presepsi, sikap, dan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan ekowisata sendiri adalah menyetujui dan akan berpartisipasi dalam kegiatan ekowisatan pada ekosistem lamun.
Verifikasi Gen Hormon Pertumbuhan Lele Dumbo Pada Calon Induk Hibrid Keturunan Pertama Lele Mutiara Transgenik (Clarias sp.) Tengku Alwie Petra Sya’bani; Ibnu Dwi Buwono; Iskandar -; Mochamad Untung Kurnia Agung
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.557 KB)

Abstract

Aplikasi teknologi transgenesis untuk mempercepat pertumbuhan telah berhasil diterapkan pada ikan lele dengan dihasilkannya lele mutiara transgenik yaitu lele yang disisipi gen eksogen berupa gen hormon pertumbuhan (GH) lele dumbo yang saat ini sudah mencapai keturunan pertama. Penelitian ini bertujuan untuk memverifikasi gen GH lele dumbo pada lele mutiara transgenik keturunan pertama. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Basah Hatchery, Laboratorium Bioteknologi Perikanan, Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Molekuler FPIK UNPAD. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen eksploratif dan dianalisis secara deskriptif. Kegiatan dimulai dari isolasi DNA, amplifikasi, dan elektroforesis untuk mendeteksi GH lele dumbo. Primer Cg-F (5’ATGGCTCGAGTTTTGGTGCTGCT-3’) dan Cg-R (5’-CTACAGAGTGCAGTTGGAATCCA GGG-3’) digunakan untuk mengkopi sekuen gen GH lele dumbo. Ikan uji yang digunakan sebanyak 10 ekor dari 20 ekor F1 MTMNT (hasil persilangan F0 jantan mutiara transgenik dan betina lele mutiara non transgenik), 10 ekor dari 20 ekor F1 MTS (hasil persilangan F0 jantan mutiara transgenik dan betina sangkuriang), dan ikan F1 MNTS (hasil persilangan jantan mutiara non transgenik dan betina sangkuriang) sebagai kontrol. Hasil verifikasi menunjukkan munculnya pita di ikan F1 MTMNT sebanyak 2 pita pada ukuran fragmen 750bp dan 1000bp (ikan 1, 3, 5, 8, dan 10), sebanyak 3 pita pada ukuran fragmen 750bp, 1000bp, dan 1250bp (ikan 2, 4, 6, 7, dan 9). Pada ikan F1 MTS sebanyak 2 pita pada ukuran fragmen 750bp dan 1000bp (ikan 1-5), sebanyak 1 pita pada ukuran fragmen 1000bp (ikan 6-10) sementara pada kontrol tidak terdeteksi pita DNA. Analisis sekuens dengan software BioEdit versi 7.1.8 menunjukan bahwa sekuen GH lele dumbo (600bp) terkandung di dalam sekuen fragmen 750bp, 1000bp, dan 1250bp yang menyatakan bahwa 50% ikan uji F1 MTMNT (10 dari 20 sampel) dan 50% ikan uji F1 MTS (10 dari 20 sampel) teridentifikasi sebagai ikan lele mutiara transgenik. 
Pemanfaatan Simplisia Pepaya Pada Ikan Rucah Untuk Pakan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) Di Keramba Jaring Apung Pesisir Pangandaran Agid Faisal Harahap; Rita Rostika; Mochamad Untung Kurnia Agung; Kiki Haetami
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2/Desember 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.528 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ikan rucah dengan dosis yang berbeda dan simplisia pepaya serta dosis yang optimal dapat menghasilkan pertumbuhan ikan kerapu cantang tertinggi di karamba jaring apung Pangandaran. Metode penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Analisis data penelitian menggunakan analisis ragam dengan uji F dengan taraf kepercayaan 95%, kemudian apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilakukan uji berganda Duncan dengan taraf kepercayaan 95%. Parameter yang diamati meliputi kelangsungan hidup (SR), Laju pertumbuhan harian dan Pertambahan bobot harian (DGR) ikan kerapu cantang, konversi pemberian pakan dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan angka kelangsungan hidup pada ikan kerapu cantang berkisar selama dalam penelitian berlangsung berkisar 79,69% sampai dengan 81,25%. Hasil perhitungan laju pertumbuhan ikan kerapu cantang itu berkisar dari 0,042% sampai dengan 0,048%. Sedangkan pertambahan bobot harian (DGR) ikan kerapu cantang memiliki nilai kisaran sebesar 3,7 – 5,7 gram. Hasil nilai konversi pemberian pakan yang lebih tinggi karena memiliki Konversi Pemberian Pakan (FCR) sekitar 11,20% – 5,16%. Hal ini menunjukan bahwa pakan rucah yang dibumbuhi simplisia pepaya sebesar 5% lebih baik dari pada ikan rucah yang tidak dibumbuhi oleh simplisia pepaya. Kadar oksigen (DO) di pesisir Pantai Timur Pangandaran memiliki kadar oksigen rata – rata sebesar 6,7 mg/L, suhu berada di 28 – 30ºC, dan pH di pesisir Pantai Timur Pangandaran adalah 7,5.
ANALYSIS OF BACTERIAL ABUNDANCE IN THE INTESTINES OF COMMON CARP Cyprinus carpio TREATED WITH THE PROBIOTIC Bacillus subtilis Alin Shelina Nurashila; Yuniar Mulyani; Zuzy Anna; Mochamad Untung Kurnia Agung
AQUASAINS Vol 11, No 2 (2023)
Publisher : Jurusan Perikanan dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/aqs.v11i2.p1269 - 1276

Abstract

Efforts to increase microbial populations in fish intestines tract can be done by utilizing microbes in the fish's digestive tract as probiotics. The application of Bacillus subtilis in fish feed mixtures can provide better growth performance in modifying microbes in the intestines of fish. The aim of this research was to analyze the bacterial community in the intestines of Common Carp(Cyprinus carpio) that have been given probiotics from the bacteria Bacillus subtilis with metagenome sequencing using 16S rRNA through Next Generation Sequencing (NGS) technology. Common carp samples were collected from maintenance conducted with different treatments, namely control fish without probiotic administration and fish treatment with mixed feed probiotic Bacillus subtilis. This research was conducted in the Laboratory of Fisheries Biotechnology, Faculty of Fisheries and Marine Science, Padjajaran University. Then molecular identification was carried out using Illumina's NGS in Novogene, Singapore. The results of the identification of using probiotic bacteria Bacillus subtilis in Common carp(Cyprinus carpio) feed affect the bacterial community in the fish intestine. In the intestines of carp that were given probiotics, the highest abundance was Proteobacteria, Fusobacteriota, and firmicutes.The highest abundance at the genus level in both samples was domiciled by the genus Cetobacterium followed by the Sphingomonas and Aeromonas.