Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGARUH IKLAN TELEVISI TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN MANDI LIFEBUOY Esti Margiyanti Utami; Sri Kusmaryati
SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis No 2 (2008): J u r n a l M a n a j e m e n & B i s n i s
Publisher : FE Program Studi Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/sjmb.v0i2.89

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh iklan televisi terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun mandi lifebuoy. Penelitian dilakukan di Kelurahan Sendangsari Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo. Jumlah populasi dalam penelitian ini 210 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik convenience sampling dan purposive sampling. Dengan menggunakan teknik tersebut maka diperoleh sampel sebanyak 131 orang. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil analisis regresi menghasilkan persamaan, Y =  4,336 + 0,251X1 +0,342X2 + 0,503X3. Nilai t hitung untuk masing-masing variabel signifikan yang berarti bahwa variabel suasana, dialog dan personal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun lifebuoy.  F hitung sebesar 131,143 dan signifikan, yang berarti bahwa variabel suasana, dialog dan personal secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sabun lifebuoy.  Nilai koefisien determinasi sebesar 0,750, yang berarti 75%  perubahan Y disebabkan oleh variasi perubahan variabel suasana (X1), dialog (X2), dan personal (X3), sedangkan sisanya sebesar 25% dipengaruhi variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian. Kata kunci : iklan televisi, perilaku konsumen, pengambilan keputusan pembelian
Dampak Budaya Dalam Implementasi TQM Esti Margiyanti Utami
SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis No 2 (2007): J u r n a l M a n a j e m e n & B i s n i s
Publisher : FE Program Studi Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/sjmb.v0i2.53

Abstract

TQM sebagai pendekatan terpadu untuk manajemen merupakanfilosofi manajemen holistik dari serangkaian teknik yangtertanam dengan nilai-nilai budaya dan asumsi yang sesuaidengan budaya Jepang dimana TQM berasal. ImplementasiTQM mensyaratkan perubahan asumsi bersama, kerangkaacuan, dan pemahaman bahwa sebagian besar organisasi telahdikembangkan melalui interaksi dengan lingkungan mereka.Agar sukses dalam suatu budaya tertentu, TQM harusmengambil beberapa nilai budaya tuan rumah.Kata Kunci: TQM, manajemen holistik
MAKNA IKLAN TELEVISI “TEH SARI WANGI” DENGAN STUDI FENOMENOLOGI PADA PEMIRSA TELEVISI DI PURWOREJO Titin Ekowati; Endah Pri Ariningsih; Esti Margiyanti Utami
SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 16, No 3 (2020): SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
Publisher : FE Program Studi Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.041 KB) | DOI: 10.37729/sjmb.v16i3.6508

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemirsa televisi dalam memaknai tayangan iklan teh sari wangi dan menganalisis pemirsa televisi dalam mengasosasikan makna iklan teh sari wangi sebagai penguatan brands images dalam konteks budaya lokal.Penelitian ini menggunakan desain penelitian fenomenologi. Fenomenologi adalah studi tentang pengetahuan yang datang dari kesadaran atau cara kita memahami sebuah obyek atau peristiwa melalui pengalaman sadar tentang obyek atau peristiwa tersebut. Sebuah fenomena adalah penampilan sebuah obyek, peristiwa, atau kondisi dalam persepsi seseorang, sehingga bersifat subyektif. Tugas utama analisis fenomenologis adalah merekonstruksi dunia kehidupan manusia “sebenarnya” dalam bentuk yang mereka alami sendiri. Realitas dunia tersebut bersifat intersubyektif dalam arti bahwa sebagai anggota masyarakat berbagi persepsi dasar mengenai dunia yang mereka internalisasikan melalui sosialisasi  memungkinkan mereka melakukan interaksi atau komunikasi. Iklan teh sari wangi dimaknai sebagai kebersamaan, kehangatan, dan keharmonisan dalam sebuah keluarga dengan minum teh bareng. Fenomena minum teh bareng tersebut dapat menciptakan kehangatan dan keharmonisan dalam keluarga karena akan terjadi proses komunikasi dari hati ke hati. Kondisi ini sesuai dengan gagasan fenomenologi Schutz tentang makna dan bagaimana makna membentuk struktur sosial. Jika orde dasar dari masyarakat adalah dunia sehari-hari, makna dasar bagi pengertian manusia adalah common sense (akal sehat) yang terbentuk dalam percakapan sehari-hari. Secara definitif, common sense adalah pengetahuan yang ada pada setiap orang dewasa yang sadar. Pengetahuan ini sebagian besar tidak berasal dari penemuan sendiri, tetapi diturunkan secara sosial dari orang-orang sebelumnya. Konsep yang diangkat dalam tayangan iklan teh sari wangi adalah budaya “ngumpul bareng keluaga atau kebersamaan dalam keluarga”. Sehingga dapat dikatakan bahwa responden mengasosiasikan makna iklan teh sari wangi sebagai penguatan brands images dalam konteks budaya lokal. Kata Kunci: Teh Sari Wangi, Makna Iklan, Fenomenologi, Brand Images 
ANALISIS ABNORMAL RETURN PADA SAHAM BANK PANIN SYARIAH TAHUN 2014 DI BURSA EFEK INDONESIA (IDX) Intan Puspitasari; Esti Margiyanti Utami
SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 12, No 1 (2016): SEGMEN-Jurnal Manajemen dan Bisnis
Publisher : FE Program Studi Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.719 KB) | DOI: 10.37729/sjmb.v12i1.3262

Abstract

Pasar modal yang baik menggambarkan harga dan return sekuritas dalam pasar tersebut berada dalam keseimbangan. Kondisi pasar yang seimbang ditunjukkan dari keadaan pasar yang seimbang. Dalam penelitian ini diproksikan dengan nilai  Abnormal Return. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Return saham Bank Panin Syariah di Bursa Efek Indonesia (IDX) dan untuk menganalisis Abnormal Return Saham Bank Panin Syariah di Bursa Efek Indonesia (IDX). Pengujian Hipotesis penelitian ini adalah untuk menguji Return Tak Normal (Abnormal Return/AR) yang menggunakan 3 model, yaitu Mean-adjusted Return, Market-adjusted Return dan Market Model Return. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada semua periode pengamatan dengan menggunakan ketiga model diperoleh nilai abnormal return yang negative, artinya terjadi return yang tidak normal (Abnormal Return) pada saham Bank Panin Syariah. Nilai Anormal Return yang negative menunjukkakan bahwa harga saham Bank Panin Syariah mengalami kenaikan dibandingkan periode yang lalu. Kata-kata kunci: Anormal Return, Mean-adjusted Return, Market-adjusted Return dan Market Model Return.
ANALISIS ANTRIAN PADA PELAYANAN MAHASISWA DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Wijayanti Wijayanti; Esti Margiyanti Utami; Endah Pri Ariningsih
SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 15, No 1 (2019): SEGMEN - Jurnal Manajemen dan Bisnis
Publisher : FE Program Studi Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1311.673 KB) | DOI: 10.37729/sjmb.v15i1.5435

Abstract

 Antrian merupakan hal yang harus dilakukan seseorang ketika menunggu giliran untuk mendapatkan fasilitas pelayanan. Selama ini, antrian cenderung mempunyai image negatif. Konsumen akan mempertimbangkan untuk memilih produsen lain ketika terjadi antrian. Perusahaan biasanya akan menambah fasilitas layanan untuk mengurangi antrian. Akan tetapi, biaya yang dikeluarkan untuk menambah fasilitas akan mengurangi keuntungan yang diperoleh perusahaan.Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo. Data dianalisis dengan menggunakan rumus antrian baku dengan bantuan software POM-QM for Windows. Hasil dari analisis data menggambarkan bahwa, Dasar sistem antrian yang tepat digunakan oleh fakultas ekonomi dalam melayani mahasiswa adalah Multichannel. Dimana terdapat 2 atau lebih service facility atau dalam penelitian ini adalah petugas TU. Jumlah optimum service facility untuk melayani mahasiswa Fakultas Ekonomi pada jam sibuk, seperti pada pelayanan KRS sebaiknya lebih dari 2 petugas TU. Akan tetapi pada saat jam tidak sibuk, maka 2 petugas TU sudah dapat melayani mahasiswa tanpa memunculkan antrian yang panjang.Kata Kunci :  Antrian, Dasar Sistem Antrian, Pelayanan
HUMAN CAPITAL DAN SOCIAL CAPITAL UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Esti Margiyanti Utami
SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 11, No 3 (2015): SEGMEN-Jurnal Manajemen dan Bisnis
Publisher : FE Program Studi Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.927 KB) | DOI: 10.37729/sjmb.v11i3.3258

Abstract

Persaingan pasar akan semakin ketat menjelang pemberlakuan Pasar Bebas ASEAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah sebuah agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk menghilangkan, jika tidak, meminimalisasi hambatan-hambatan di dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi. Manusia merupakan aset penting bagi perusahaan. Mereka memiliki modal masing-masing, yaitu modal manusia (human capital) yang berupa keahlian, pengetahuan dan ketrampilan.Untuk menciptakan suatu keunggulan kompetitif memerlukan modal sosial untuk menemukan, memanfaatkandan menggabungkan keterampilan, pengetahuan dan pengalaman individu-individu baik didalam maupun diluar organisasi. Perusahaan harus mampu mendapatkan individu-individu terbaik dengan jaringan terbaik dan mengintegrasikan mereka ke dalam rantai nilai perusahaan. Modal sosial (social capital), baik didalam maupun luar organisasi telah menjadi prasyarat untuk pembelajaran organiasasi, adaptasi, dan kelincahan. Perusahaan dengan hubungan yang lebih baik dalam jaringan industri akan memiliki kemungkinan inovasi yang lebih tinggi. Kata Kunci: human capital, social capital, MEA
PENGARUH MOTIVASI BERUSAHA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP PERTUMBUHAN USAHA PADA PELAKU USAHA MIKRO DAN KECIL DI KABUPATEN PURWOREJO Esti Margiyanti Utami; Ridwan Baraba; Dedi Runanto
SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 15, No 1 (2019): SEGMEN - Jurnal Manajemen dan Bisnis
Publisher : FE Program Studi Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.205 KB) | DOI: 10.37729/sjmb.v15i1.5436

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh motivasi berwirausaha terhadap inovasi produk pada pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Purworejo, pengaruh inovasi produk terhadap pertumbuhan usaha pada pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Purworejo dan pengaruh motivasi berwirausaha terhadap pertumbuhan usaha melalui inovasi pada produk pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Purworejo. Populasi pada penelitian ini adalah pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Purworejo. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berwirausaha berpengaruh langsung terhadap inovasi produk pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Purworejo, inovasi produk berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan usaha pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Purworejo, dan inovasi produk tidak mengintervening pengaruh motivasi berwirausaha terhadap pertumbuhan usaha pada pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Purworejo Kata kunci : motivasi  berusaha,  inovasi produk,  pertumbuhan usaha
ACTIVITY-BASED MANAGEMENT: SISTEM PENGENDALIAN AKTIVITAS DAN BIAYA DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR MAJU Esti Margiyanti Utami
SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis No 1 (2005): Jurnal Manajemen & Bisnis
Publisher : FE Program Studi Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/sjmb.v0i1.130

Abstract

Activity-based management (ABM) merupakan pendekatan  terpadu dan menyeluruh yang memfokuskan  perhatian manajemen  pada aktivitas  yang dilakukan, dengan tujuan meningkatkan nilai pelanggan  dan laba yang diperoleh karena memberikan nilai tersebut. Pendekatan ini meliputi  analisis penggerak, analisis  aktivitas  dan evaluasi kinerja serta menjadikan kalkulasi biaya  berdasarkan aktivitas (Activity-Based  Costing =ABC). Aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan  produk dikelompokan menjadi empat ,yaitu: unit-level activities ,batch related activities,product- sustaining activities, dan facility –sustasning activity.Kata kunci: activity-based management(ABM), activity-based costing(ABC),Unit level activities, batch related actifities, product-sustaining activities, dan facility-sustaining activity
KEUNGGULAN BERSAING DALAM EKONOMI DIGITAL MELALUI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA Esti Margiyanti Utami
SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 16, No 2 (2020): SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis
Publisher : FE Program Studi Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.384 KB) | DOI: 10.37729/sjmb.v16i2.6297

Abstract

Strategi bersaing merupakan kunci dari pencapaian keunggulan bersaing. Manusia merupakan komponen penting dari strategi manajemen sumber daya manusia perusahaan. Perkembangan teknologi digital tergantung pada tingkat perkembangan ilmu dan teknologi serta kualitas sumber daya manusianya. Dalam era digital maju, manusia adalah faktor produktif utama yang memastikan terciptanya teknologi baru, pengembangan industri inovatif, perkembangan dinamis bidang ekonomi dan sosial. Manusia mempunyai intelektual, kreatifitas, inovasi, dan daya imajinasi. Tanpa modal insani dan modal intelektual, ekonomi digital tidak dapat dipertahankan. Otomatisasi Sistem Manajemen SDM merupakan bagian dari efisiensi proses bisnis. Fungsi dan proses manajemen SDM menjadi lebih cepat, murah, dan akurat sehingga lebih efisien dan produktif.Kata kunci : Keunggulan bersaing, ekonomi digital, kualitas sumber daya manusiaCompetitive strategy is the key to achieving competitive advantage. Humans are an important component of a company's human resource management strategy. The development of digital technology depends on the level of development of science and technology and the quality of its human resources. In the advanced digital era, people are the main productive factors that ensure the creation of new technology, the development of innovative industries, the dynamic development of the economic and social fields. Humans have intellectual, creativity, innovation, and imagination. Without human capital and intellectual capital, digital economy can not be sustained. HR Management System Automation is part of the efficiency of business processes. HR management functions and processes become faster, cheaper, and more accurate so that they are more efficient and productive. Keywords: competitive advantage, digital economy, quality of human resources
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO DENGAN KEYAKINAN DIRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Ridwan Baraba; Esti Margiyanti Utami; Wijayanti Wijayanti
SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol 10, No 1 (2014): SEGMEN - Jurnal Manajemen dan Bisnis
Publisher : FE Program Studi Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.623 KB) | DOI: 10.37729/sjmb.v10i1.1060

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan, 2) pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan, 3) pengaruh keyakinan diri sebagai variabel pemoderasi hubungan antara komitmen organisasi dengan kepuasan kerja karyawan, 4) pengaruh keyakinan diri sebagai variabel pemoderasi hubungan antara lingkungan dengan kepuasan kerja karyawan, 5) variabel mana yang memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kepuasan kerja karyawan. Data dikumpulkan dari 66 responden dengan metode populasi. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dengan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) komitmen organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, 2) lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, 3) keyakinan diri memoderasi hubungan antara komitmen organisasi dengan kepuasan kerja karyawan, 4) keyakinan diri tidak memoderasi hubungan antara lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan, 5) variabel lingkungan kerja memiliki pengaruh lebih dominan dibanding komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan. Kata kunci : komitmen organisasi, lingkungan kerja, keyakinan diri, dan kepuasan kerja