Putri, Risma Aliviani
Universitas Ngudi Waluyo

Published : 52 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Effect of Nurturing at Child Care Center on Gross and Fine Motoric, Language and Social Development in Children Aged Under Five Years in Ungaran Barat Subdistrict, Ungaran Putri, Risma Aliviani; Murti, Bhisma; Indarto, Dono
Journal of Maternal and Child Health Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.141 KB)

Abstract

Background: Child development is influenced by several factors including parenting style, active learning, and physical need fulfillment. It is generally recommended that nurturing is provided by parents, namely parenting. Because of some constraints, however, some parents are not able to nurture. Child care center (Taman Pengasuhan Anak) is an alternative way of child nurturing. This study aimed to analize the effect of parenting style, active learning, and need fulfillment on gross and fine motoric development, as well as language and social development at child care center.Subjects and Method: This was an analytic observational study with retrospective cohort design. This study was conducted in Ungaran Barat Subdistrict, Ungaran, Central Java. A sample of 138 children under five years old with their mothers was selected by fixed exposured sampling for this study. The exogenous variables included parenting style, active learning, and need fulfillment. The endogenous variable was child development, including gross and fine motoric development, language and social development. The parenting style was measured by questionnaire. An observation sheet was used to observe and document child’s active learning at child care center. Denver Development Screening Test (DDST) was used to measure child development. The data was analyzed by path analysis model.Results: Fulfillment of need had positive effect on child development, and it was marginally significant (b= 1.38; 95% CI= -0.15 to 2.91; p=0.077). Children who were raised by democratic parenting style were more able to learn actively than those raised by non democratic parenting style, and it was statistically significant (b= 1.12; 95% CI= 0.14 to 2.11; p=0.025). Children who were raised by democratic parenting style were more able to fulfill their need than those raised by non democratic parenting style, and it was statistically significant (b= 1.16; 95% CI= 0.002 to 2.33; p=0.050). Children who actively learned were more able to fulfill their need than those who did not actively learn, and it was statistically significant (b= 1.81; 95% CI=  0.61 to 3.01; p=0.003).Conclusion: There are effects of parenting style, active learning, and need fulfillment on child development, including gross and fine motoric development, as well as language and social development.Keywords: parenting style, active learning, need fulfillment, child, developmentCorrespondence: Risma Aliviani Putri. Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University. Email: putririendera@gmail.com. Mobile: 085695222676.Journal of Maternal and Child Health (2017), 2(1): 1-10https://doi.org/10.26911/thejmch.2017.02.01.01
Pemberian Makanan Bayi dan Anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan Munawaroh Munawaroh; Risma Aliviani Putri; Wahyu Kristiningrum
Jurnal Sains Kebidanan Vol 4, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jsk.v4i2.9211

Abstract

 Program pemerintah untuk menurunkan angka kematian anak danmeningkatkan kualitas hidup anak salah satunya berfokus pada programpemberian makanan bayi dan anak (PMBA). Menurut WHO dan UNICEF, lebihdari 50% kematian anak balita disebabkan karena kurang gizi dan karena praktikpemberian makanan yang kurang tepat pada bayi dan anak. Fenomena yangterjadi di masyarakat bahwa ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif lebihmemilih memberikan susu formula atau makanan tambahan pada bayi usiakurang dari enam bulan. Tujuan penelitian mengetahui proses pemberianmakanan pada bayi dan anak. Penelitian kualitatif deskriptif dengan teknikpengumpulan data dengan metode wawancara mendalam dan observasi. Informan utama yaitu ibu yang memiliki balita usia 0-24 bulan yang terdaftar di Posyandu pustu Bangsereh dan informan triangulasi yaitu bidan desa dan yangmembantu mengasuh. Instrumen berupa panduan wawancara dan lembar observasi. Hasil penelitian ini PMBA diberikan mulai dari baru lahir cukup ASI selama 6 bulan, dilanjutkan memberikan Makanan Pendamping ASI yangmendukung pertumbuhan optimal. Jenis makanan berupa menu keluargadengan olahan sendiri yang mengandung kecukupan zat gizi. Pada prosesPMBA peran ibu sangat penting dalam tahapan dan Proses PMBA di mulai dari ASI eksklusif dilanjutkan dengan memilih bahan, menyiapkan kemudianmenghidangkan makanan pendamping ASI. 
Faktor-Faktor yang Berhuhungan dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Usia 9-18 Bulan: Factors Associated with Complete Basic Immunization in Infants Aged 9-18 Months MAYA MAIYANISA; Risma Aliviani Putri
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 5 No. 1 (2023): Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v5i1.269

Abstract

Efforts to prevent infectious diseases by providing "vaccines" so that immunity (immunity) to the disease occurs is called immunization. Vaccination is the process of strengthening the immune system by adding attenuated vaccines, killing viruses or bacteria, or modifying parts of bacteria (viruses). The research design uses quantitative analytics. The population of this study consisted of 98 mothers who had children aged 9 to 18 months at Posyandu Kasih Ibu Genuk Village, West Hungary District, Semarang Regency. The sampling technique used in this study was random sampling. The sample used from the study amounted to 50. The results of the study found that the variables related to the completeness of basic immunization were the level of maternal education (p-value = 0.000, X2 = 22.222), while the variables that were not related to the completeness of basic immunization were maternal work (p-value = 0.016) and parity (p-value = 0.018), and distance to vaccination facilities (p-value = 0.067). The conclusion of this study is that maternal education is related to the completeness of basic immunization of infants aged 9-18 months. Advice to health workers is to educate mothers and their families about the importance of basic immunizations and check the completeness of immunizations, while mothers who have babies should take the time to vaccinate their children. ABSTRAK Upaya pencegahan penyakit menular dengan memberikan “vaksin” sehingga terjadi imunitas (kekebalan) terhadap penyakit tersebut disebut imunisasi. Vaksinasi adalah proses penguatan sistem kekebalan tubuh dengan menambahkan vaksin yang dilemahkan, membunuh virus atau bakteri, atau memodifikasi bagian dari bakteri (virus). Desain penelitian menggunakan kuantitatif analitik. Populasi penelitian ini terdiri dari 98 orang ibu yang memiliki anak usia 9 sampai 18 bulan di Posyandu Kasih Ibu Desa Genuk Kecamatan Hungaria Barat Kabupaten Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling. Sampel yang digunakan dari penelitian berjumlah 50. Hasil penelitian diketahui bahwa variabel yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar adalah tingkat pendidikan ibu (p-value = 0,000, X2 = 22,222), sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar adalah pekerjaan ibu (p-value = 0,016) dan paritas (p-value = 0,018), dan jarak ke fasilitas vaksinasi (p-value = 0,067). Kesimpulan penelitian ini pendidikan ibu berhubungan dengan kelengkapan  imunisasi dasar bayi usia 9-18 bulan. Saran kepada petugas kesehatan adalah memberikan penyuluhan kepada ibu dan keluarganya tentang pentingnya imunisasi dasar dan mengecek kelengkapan imunisasi, sedangkan ibu yang memiliki bayi sebaiknya menyempatkan waktu untuk memvaksinasi anaknya.  
Pengasuhan Tumbuh Kembang Balita pada Wanita Penyandang Disabilitas di Kabupaten Semarang Risma Aliviani Putri; Puji Lestari
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 1 No. 1: March 2018
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.231 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v1i1.35

Abstract

The stigma about the ability of disabled women’s role as a mother having problems in taking care child is often doubted by society. People think that a child who does not grow optimally is caused by the limitation of a disabled mother. The purpose of this research was to know how the care for the growth and development of under five children done by a disabled mother in Semarang regency. The type of this research was descriptive qualitative. The subjects of this research were called as informants consisting of 4 family informants and 3 triangulation informants. Qualitative data analysis was done interactively and continuously until the research ended. The research results showed that the four main informants gave a good care seen from the sufficient interaction quality with their children and their willing to let their children do activities as they want under their supervision. The care done by disabled women have a good effect toward the growth and the development of children under five. Therefore, the care done responsibly and the willing to let their children do activities under their supervision create an optimal growth for children under five.
Kombinasi Self Hypnosis dan Senam Yoga Terhadap Tingkat Nyeri dan Kecemasan Saat Menstruasi Puji Lestari; Risma Aliviani Putri
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 1 No. 2: September 2018
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.72 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v1i2.105

Abstract

Prevalensi dismenore di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu sebesar 64, 25% yang dapat diatasi dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi. Terapi non farmakologi diantaranya yaitu Self Hypnosis dan Senam Yoga yang mampu meningkatkan hormon endorphin sehingga dapat mengurangi rasa nyeri dan kecemasan saat menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi self hypnosis dan senam yoga terhadap tingkat nyeri dan kecemasan saat menstruasi. Desain penelitian Quasy Experiment dengan pre test post test control design. Populasi sejumlah 32 mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo yang mengalami dismenore primer dan menggunakan tehnik purposive sampling sehingga didapatkan ada 32 responden terbagi menjadi 2 kelompok yaitu intervensi dan kontrol masing-masing 16 responden. Penelitian dilakukan selama 3 siklus menstruasi sejak bulan Mei-Juli 2018. Hasil penelitian kemudian diuji dengan uji t test didapatkan hasil bahwa ada perbedaan tingkat nyeri dan kecemasan pada kelompok intervensi dan kontrol.
Pengaruh Kombinasi Prenatal Yoga dan Senam Hamil Terhadap Tingkat Kecemasan dan Lama Persalinan Kala I pada Ibu Hamil Trimester III Puji Lestari; Risma Aliviani Putri; Moneca Diah Listiyaningsih
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 2 No. 2: September 2019
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.157 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v2i2.271

Abstract

Kecemasan ibu hamil adalah reaksi ibu hamil terhadap perubahan dirinya dan lingkungan yang membawa perasaan tidak senang atau tidak nyaman. Kecemasan  pada ibu bersalin kala I bisa berdampak meningkatnya sekresi adrenalin menyebabkan lemahnya kontraksi rahim dan berakibat memanjangnya proses persalinan lama. Metode relaksasi yang dapat diterapkan pada ibu hamil yaitu dengan prenatal yoga dan senam hamil yang dapat menurunkan hormon kortisol dan meningkatkan hormon endorphin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi prenatal yoga dan senam hamil terhadap tingkat kecemasan dan lama persalinan kala I pada Ibu hamil Trimester III. Metode penelitian menggunakan eksperimen semu (Quasi Experimental) dengan rancangan Non-Equivalen Control Group Desain. Populasi dalam penelitian berjumlah 30 ibu hamil TM III yang terbagi menjadi 2 kelompok, 15 ibu hamil TM III dengan perlakuan dan 15 ibu  hamil TM III sebagai kontrol. Hasil penelitian pada analisa univariat didapatkan lama persalinan kala I pada kelompok experimen dan kontrol didapatkan hasil bahwa rata-rata lama persalinan kala I pada kelompok eksperimen (yang melakukan prenatal yoga dan senam hamil) yaitu 3,7 jam dan pada kelompok kontrol yaitu rata-rata yaitu 5,9 jam. Hasil penelitian gambaran tingkat kecemasan pada kelompok eksperimen dan kontrol didapatkan hasil rata-rata skor kecemasan 21,7, sedangkan kontrol 32,2. Analisa bivariat kombinasi prenatal yoga dan senam hamil terhadap lama persalinan kala I menggunakan uji T-Test Independent karena berdistribusi normal. Artinya terdapat pengaruh kombinasi prenatal yoga dan senam hamil terhadap kecemasan pada ibu hamil Trimester  yang menghadapi persalinan.  Analisis pengaruh prenatal yoga dan senam hamil terhadap kecemasan pada  ibu  hamil  TM  III dalam menghadapi  proses  persalinan  menggunakan  menggunakan uji T-Test Independent karena data berdistribusi normal. Artinya terdapat pengaruh kombinasi prenatal yoga dan senam hamil terhadap kecemasan pada ibu hamil Trimester  yang menghadapi persalinan.
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Laserasi Jalan Lahir Pada Persalinan Normal Risma Aliviani Putri; Puji Lestari
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 3 No. 1: March 2020
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.074 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v3i1.310

Abstract

Laserasi atau robekan jalan lahir adalah robekan yang terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat saat persalinan, sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala janin melewati panggul dengan ukuran yang lebih besar. Banyaknya kasus laserasi jalan lahir pada ibu dengan persalinan normal menimbulkan upaya untuk menekan bahkan mencegah terjadinya kasus tersebut agar tidan meningkatkan Angka Kematian Ibu (AKI).Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya laserasi jalan lahir pada ibu bersalin normal di PMB Sri Harti, Banyu Biru Kab. Semarang.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin tahun 2018 di PMB Sri Harti Banyu Biru. Pengambilan sampel menggunakan Total Sampling dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data ibu bersalin yang mengalami laserasi di tahun 2018. Analisis Data menggunakan uji statistik Non parametrik yaitu  Chi square.Hasil uji chi square pada paritas ibu dan faktor jarak kelahiran didapatkan hasil nilai p value <0.05 sehingga ada hubungan yang signifikan terhadap kejadian laserasijalan lahir. Faktor berat badan bayi terhadap kejadian laserasi jalan lahir didapatkan hasil nilai p value 0.533>0.05 sehingga  tidak ada hubungan yang signifikan terhadap kejadian laserasi jalan lahir
Hubungan Usia dan Paritas dengan Breastfeeding Self Efficacy pada Ibu Post Partum Moneca Diah L; Risma Aliviani Putri; Fiktina V
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 5 No. 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.826 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v5i1.1543

Abstract

Breastfeeding self efficacy is the self-confidence that mothers have in terms of breastfeeding that can predict whether the mother will decide to breastfeed, how much effort is made to breastfeed, whether to have a constructive or destructive mindset and how to respond to various problems and difficulties during breastfeeding. Research shows that breastfeeding self-efficacy is an important factor associated with the initiation, duration and exclusion of breastfeeding. The purpose of this study was to analyze factors associated with breastfeeding self efficacy in postpartum mothers. The study was conducted at PMB Ignasia Tripuji Astuti, S.ST. Keb, Kandangan Village bawen district of Semarang regency. Research design using analytical surveys with a sample of 30 postpartum mothers. Data analysis with descriptive analysis methods The results of the Chi Square test obtained a p-value of 1,000, because the p-value of 1,000>α (0.05), then there was no significant association between maternal age and breastfeeding self efficacy. Chi Square test results obtained a p-value of 0.011. Because of p-value 0.011<α (0.05), there is a significant relationship between parity and breastfeeding self efficacy in PMB Ignasia Tripuji Astuti, S.ST. Keb Kandangan Village. The odd ratio is 10.83. This suggests that primipara mothers have a 10.83 times greater risk of having low breastfeeding self efficacy, compared to multipara mothers. The conclusion of this study in maternal age showed no association with breast feeding self efficacy of postpartum mothers while parity showed there was a significant association to breastfeeding self efficacy of postpartum mothers in PMB Ignasia Tripuji Astuti, S.ST. KebAbstrak Breastfeeding self efficacy merupakan keyakinan diri yang dimiliki oleh ibu dalam hal menyusui yang dapat memprediksi apakah ibu akan memutuskan untuk menyusui, sebesar apa upaya yang dilakukan untuk menyusui, apakah mempunyai pola pikir yang membangun atau merusak dan bagaimana cara merespon berbagai masalah dan kesulitan selama menyusui. Penelitian menunjukan bahwa breastfeeding self efficacy adalah faktor penting yang berhubungan dengan inisiasi, durasi dan keeksklusifan menyusui. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan breastfeeding self efficacy pada ibu postpartum.  Penelitian ini dilaksanakan di PMB Ignasia Tripuji Astuti, S.ST.Keb, Desa Kandangan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Desain penelitian menggunakan survei analitik dengan sampel 30 ibu postpartum. Analisis data dengan metode descriptive analysis  Hasil penelitian didapatkan uji Chi Square diperoleh p-value sebesar 1,000, karena p-value 1,000>α (0,05), maka tidak ada hubungan secara signifikan antara umur ibu dengan breastfeeding self efficacy. Hasil uji Chi Square diperoleh p-value sebesar 0,011. Oleh karena p-value 0,011<α (0,05), maka ada hubungan secara signifikan antara paritas dengan breastfeeding self efficacydi PMB Ignasia Tripuji Astuti, S.ST.Keb Desa Kandangan. Hasil nilai Odd Rasio diperoleh sebesar 10,83. Ini menunjukkan bahwa ibu primipara memiliki resiko 10,83 kali lebih besar memiliki breastfeeding self efficacy rendah, dibandingkan ibu multipara Simpulan dari penelitian ini usia ibu menunjukkan tidak ada hubungan dengan breast feeding Self Efficacy ibu postpartum sedangkan paritas menunjukan ada hubungan yang signifikan terhadap Breastfeeding Self Efficacy ibu postpartum di PMB Ignasia Tripuji Astuti, S.ST.Keb.
Pekerjaan dan Dukungan Sosial Terhadap Breastfeeding Self Efficacy Ibu Post Partum Risma Aliviani Putri; Moneca Diah Listiyaningsih; Fiktina Vifri Ismiryan
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 5 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.938 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v5i2.1934

Abstract

The exclusive breastfeeding program continues to be intensified as one of the efforts to reduce stunting in Indonesia. Data on exclusive breastfeeding in babies 0-6 months in Indonesia in 2019 amounted to 66.69% and decreased to 66.1% in 2020. Many factors affect exclusionary breastfeeding including work and social support to breastfeeding mothers. The purpose of this study is to determine the relationship between work and social support to the self-efficacy of post partum mothers.The research design uses descriptive studies with a cross-sectional approach. The sampling technique uses Purposive Sampling based on inclusion and exclusion criteria. The study population was all postpartum mothers treated at PMB Ignasia Tripuji Astuti, S.ST. Keb. The sample in this study was a puerperal mother who gave birth at PMB Ignasia Tripuji Astuti, S.ST. Keb. The results of this study showed that working mothers mostly had low Breastfeeding Self Efficacy, a total of 11 people (61.1%). While mothers with good social support mostly have high Breastfeeding Self Efficacy, a total of 14 people (82.4%). It is hoped that postpartum mothers and breastfeeding mothers can increase their self-efficacy as a result of the success of exclusive breastfeeding.Abstrak Program pemberian ASI eksklusif terus digencarkan sebagai salah satu upaya menurunkan stunting di Indonesia. Data pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia tahun 2019 sebesar 66,69% dan terjadi penurunan menjadi 66,1% pada tahun 2020. Banyak faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif diantaranya pekerjaan dan dukungan sosial kepada ibu menyusui. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan pekerjaan dan dukungan sosial terhadap self efficacy ibu post partum. Desain penelitian menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling yang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Populasi penelitian yaitu seluruh ibu postpartum yang dirawat di PMB Ignasia Tripuji Astuti, S.ST.Keb sejumlah 33. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 ibu post partum yang melahirkan di PMB Ignasia Tripuji Astuti, S.ST.Keb. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu yang bekerja sebagian besar memiliki Breastfeeding Self Efficacy yang rendah, sejumlah 11 orang (61,1%). Sedangkan ibu dengan dukungan sosial baik sebagian besar memiliki Breastfeeding Self Efficacy tinggi, sejumlah 14 orang (82,4%). Diharapkan ibu nifas dan ibu menyusui dapat meningkatkan self efficacynya sebagai upanya keberhasilan pemberian ASI Ekslusif
Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Sopan Santun Mahasiswa Baru Prodi Kebidanan Program Sarjana, Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo Tahun 2022 Wahyu Kristiningrum; Moneca Diah Listiyaningsih; Risma Aliviani Putri
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 5 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.07 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v5i2.1954

Abstract

Introduction: Polite. Courtesy is a desirable trait and a fair value. The term "politeness" refers to the attitude or behavior of individuals who respect other people and are friendly in communicating with people who are interacting with them. (Djuwita, 2017). Respect for others can be shown through one's words, deeds, or actions. Lately, many teenagers who behave politely at school have started to disappear. Like when a teenager talks to a teacher, he doesn't use polite language and treats the teacher like a friend. Often we hear someone swearing and saying dirty words in the family, neighborhood, and local area, and sometimes even in the educational environment. This impolite attitude and behavior are usually in uenced by friends, neighbors, and people who are older than students, as well as by families or environments that are used to using foul language. It is even in uenced by unscrupulous persons who can be provoked through social media, such as television dramas or serial lms on YouTube, Facebook, Instagram, and other platforms. Politeness is an attitude or behavior that is orderly and follows customs or norms. It is a daily gesture of mutual respect, kindness, humility, and a willingness to help others. Manners are part of ethical terminology, which is always associated with moral terminology or moral philosophy. From two Greek words, the word ethics comes from its etymology: ethos as well as ethos The term "ethos" refers to nature, "customs". character," and "ordinary location." Etichos refers to conduct, good deeds, decency, and morality. Mores, meaning "is," is the Latin word for morals. Lately, many teenagers have lost manners in the school environment. For example, a teenager speaks the polite language to a teacher and considers a teacher like a friend so that he is free to speak without using polite language. (Kompasiana.com, 2022). This impolite attitude and behavior are usually in uenced by the family or environment that used to say dirty or obscene words, the in uence of friends, neighbors, and people who are older than students. Even the in uence of immoral people who provoke them through social media such as drama/ lm series on television, youtube, Facebook, Instagram, WhatsApp, and so on. This research uses a quantitative descriptive research design, namely to describe the characteristics of the population or phenomenon being studied. The population in this study were all new students of the undergraduate midwifery study program with a total of 29 respondents. Research Sample: Sampling using total sampling with a total sample of 29 respondents. The method of collecting data is using a questionnaire that has been adopted in the form of a statement. Time to ll out the questionnaire on August 26, 2022. The data analysis used in this study was univariate analysis which aimed to nd out the description, knowledge, attitudes, and polite behavior of new students of the midwifery study program, Faculty of Health, Ngudi Waluyo University. The results of the courtesy study for new students of the Midwifery Study Program Undergraduate Program, Faculty of Health, Ngudi Waluyo University, namely good knowledge with a positive attitude of 93.3%, good knowledge with a negative attitude of 6.7%. Good knowledge with positive behavior of 86.67%, good knowledge with negative behavior of 13.33%. The study obtained an overview of the conclusion that the manners of new students are mostly in the category of good knowledge and have positive attitudes and behavior. although there is still a lack of knowledge and negative attitudes and behaviors, this is a joint effort to build each other up so that when you become a midwife, good attitudes and behaviors are formed for all students. The development of the times and technology, especially digital can affect students' polite behavior. For this reason, research still needs to be carried out on the in uence of the times and digital technology on student politeness.Abstrak Sopan santun adalah sifat yang disukai dan nilai yang wajar. Istilah “kesopanan” mengacu pada sikap atau perilaku individu yang menghormati orang lain dan ramah dalam berkomunikasi kepada orang yang sedang berinteraksi dengannya. (Djuwita, 2017). Menghargai dan memahami orang lain dapat ditunjukkan melalui ucapan, perbuatan, atau tindakan seseorang. Belakangan ini banyak remaja yang berperilaku sopan santun di kampus sudah mulai menghilang. Seperti ketika seseorang mahasiswa berbicara dengan seorang dosen, dia tidak menggunakan bahasa yang sopan dan memperlakukan dosen seperti seorang temannya. Sering kita mendengar seseorang mengumpat dan mengatakan perkataan kotor di lingkungan keluarga, tetangga dan daerah setempat, dan kadang-kadang bahkan dalam lingkungan pendidikan. Sikap dan perilaku tidak sopan ini biasanya dipengaruhi oleh teman, tetangga, dan orang yang lebih dewasa dari mahasiswa, juga seperti oleh keluarga atau lingkungan yang terbiasa menggunakan bahasa kotor. Bahkan dipengaruhi oleh oknum yang tidak bermoral yang dapat memprovokasi melalui media sosial, seperti drama televisi atau film serial di YouTube, Facebook, Instagram, dan platform lainnya. Kesopanan adalah sikap atau perilaku yang tertib dan sesuai dengan adat atau norma. Itu adalah sikap sehari-hari untuk saling menghormati, kebaikan, kerendahan hati, dan kesediaan untuk membantu orang lain. Sopan santun ialah istilah bagian dari terminologi etika, yang selalu dapat dikaitkan dengan istilah terminologi moral atau filsafat moral. Dari dua kata Yunani, kata etika berasal dari etimologinya: etos dan juga ethikos Istilah "ethos" mengacu pada alam, "kebiasaan". karakter," dan "lokasi biasa." Etikhos mengacu pada perilaku, perbuatan baik, kesopanan, dan moralitas. Mores, yang berarti "adalah," adalah kata Latin untuk moral. Akhir-akhir ini banyak seorang remaja yang sikap sopan santun dilingkungan kampus hilang. Contoh seorang remaja. berbicara dengan seorang dosen. tidak menggunakan bahasa yang sopan dan menganggap seorang dosen tersebut seperti temannya sendiri sehingga mereka beba berbicara tanpa menggunakan bahasa yang sopan.(Kompasiana.com, 2022). Perbuatan sikap dan perilaku yang tidak sopan ini, seringnya dipengaruhi oleh keluarga atau lingkungan yang terbiasa berkata kotor atau jelek, pengaruh teman, tetangga, orang-orang yang lebih tua dari mahasiswa. Bahkan pengaruh dari orang-orang tidak berakhlak yang memprovokasi. Lewat media sosial seperti drama/ film cerita bersambung di televisi, youtube, facebook, instagram, whats'up dan lain sebagainya. dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif yaitu untuk menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa baru prodi kebidanan program sarjana sejumlah 29 responden. Sampling menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 29 responden. Metode pengumpulan data adalah menggunakan kuesioner yang telah diadopsi berupa pernyataan. Waktu pengisian kuesioner pada tanggal 26 Agustus 2022. Analisis data yang digunakan dalam.penelitian ini adalah analisis univariat yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku sopan santun mahasiswa baru Prodi Kebidanan Program Sarjana, Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Afiatna, Puji Agnes Bien Alfina Damayanti Alya Fernanda Khairani Ana Zully Astuti Anisa Puspitasari Anjelina, Renny Ardila Ardilla Ari Widyaningsih Bela Catur Sakti Rahayu Bhisma Murti Bien, Agnes Boki, Maryeni R. Bunga Asmara Dayu Kartikasari R Dewi Maryani Dian Cahya Putri Dono Indarto Dwi Yuliana Wati Soeyono Eka Sularsih Elvira A. Goncalves Enjes Sita, Sang Ayu Putu Ernanda, Rika Yunita Eti Salafas Fanggi, Windy Anisa Veryany Fiktina V Fiktina Vifri Ismiriyam Fitriyani Hanum, Puspita Harina Noviyanti Heni Setyowati Hesti Setyowati Ika Nilawati Indri Mulyasari Isfaizah Krismonita Krismonita Krismonita, Krismonita Latri Lestari Lestari, Puji Malisa Maryeni R. Boki Masruroh Masruroh . MAYA MAIYANISA Melly Kurnia Sari Mila Elvi Ekayanti Moneca Diah Listiyaningsih Munawaroh - Muzayarah Nafa Nofitasari Nilawati, Ika Nor Jannah, Siti Nova Harianti Nova Oktaviani Nurul Purniyati Qonitatun, Anisa Renny Anjelina Riska Susanti RR. Ella Evrita Hestiandari Ruliana Isna Rosida Rumisih Samsi Rohmini septiana, Ayun Rizqi Septiana Setyowati Shinta Lutfiani Silvia Fitri Eva W Siswati Sodiyah Soesilowati, Peni Sofiyanti, Ida Sri Astuti Sri Ernawati Sri Ernawati Sri Muji Wahyuni Sugeng Maryanto Suharti Suliani Dano Susanti Rahayu Syifa Fauziah Syifa Fauziah Syifa Nur Akmar TATI NURHAYATI Veftisia, Vistra Wahyu Kristiningrum Wening Dwijayanti Widayati Widyaningsih, Ari Windy Anisa Veryany Fanggi Yuliana, Rambu Lika Yuliance Kabak YULIATI Yulinda Yasa Putri Yunita T.Pidhi