Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Utopia Pangan Berkelanjutan Tanjung, Dahri
JURNAL PANGAN Vol 19, No 1 (2010): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v19i1.106

Abstract

Tanpa kesungguhan, nampaknya pencapaian pangan yang berkelanjutan hanya akan menjadi “utopia”. Masalah dan tantangan yang dihadapi semakin besar diantaranya masih merupakan masalah yang klasik yakni masalah yang bersifat struktural yang tidak kunjung selesai. Pemilikan lahan yang sempit, teknologi yang kurang berkembang serta dukungan infrastruktur irigasi yang tidak memadai menjadi kendala utama dalam implementasi pangan yang berkelanjutan. Pemilikan atau penguasaan lahan yang sempit menjadi sumber segala sumber penyakit pangan tidak berkelanjutan. Selain usahatani tidak mencapai skala ekonomis, dampak selanjutnya pangan Indonesia tidak berdaya saing terlebih dalam perekonomian yang semakin global dan ujung-ujungnya masyarakat tidak tertarik lagi untuk usahatani pangan. Jawa yang selama ini sebagai sumber produksi pangan, lahan pertaniannya semakin terkonversi ke peruntukan non pangan; sementara di luar Jawa usahatani non pangan khususnya perkebunan mempunyai keunggulan komparatif sehingga lebih memberikan daya tarik bagi petani. Oleh karena itu agar pangan yang berkelanjutan tidak menjadi “utopia” perlu keberpihakan pemerintah. Jika landreform sebagai kebijakan yang sebetulnya tidak dapat ditawar lagi, sulit untuk diimplementasikan maka kebijakankebijakan harus diarahkan untuk meningkatkan produktivitas pangan melalui peningkatan alokasi investasi ke sektor pertanian khususnya pangan untuk membangun dan memperbaiki jaringan irigasi; research and development dalam upaya mengembangkan teknologi pangan; serta untuk pelatihan pengembangan SDM; dan diperlukan juga untuk pembukaan lahan baru.
Tipologi Konflik Berbasis Sumber Daya Pangan di Wilayah Perkebunan Sawit . Sumardjo; Sutisna Riyanto; Amiruddin Saleh; . Dahri; Adi Firmansyah
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 19 No. 3 (2014): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1272.91 KB)

Abstract

This research aims: 1) to analyze typology characteristic and conflict mapping in oil palm plantations; 2) to analyze the effectiveness of conflict resolution processes that have taken; 3) to formulate a conflict resolution strategy that is appropriate to the conflict type through collaborative approach base on potential resource and local knowledge. Primary data collected by interviews with local government officials, key figures, and village leaders. Secondary data obtained from village offices, BPS, texbooks, journals, or data from the internet that contains research results related. Data collection techniques used are a combination of the method of triangulation to obtain accurate data. The data collected and processed in a descriptive analysis of quantitative data supporting. Conflict analysis method used in this study is an analysis of the mission and vision conflict phenomena, analyzes aspects of change, stakeholders analysis, perception analysis, analysis of issues, interests analysis, strategy analysis, analysis of engagement, analysis of potential allies, risk analysis, action analysis, and valuation analysis. The results of this study indicate that the conflict in the Sosa, North Sumatera, has come to the level of "tension" or "crisis". Base on study, there are three main issues that people felt in the area around oil palm plantations, covering: issues of land, inadequate farming, the number of unemployment, as well as the limitations of basic facilities in some villages. Third problem is not handled correctly when very likely to trigger conflict, both between citizens and the business community as well as between fellow citizens of the community.
Impact of Covid-19 Pandemic on Mses and Cooperatives and Strategic Recovery in New Normal Era Dahri Tanjung; Yeti Lis Purnamadewi
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol. 12 No. 3 (2021): Jurnal Manajemen dan Organisasi
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmo.v12i3.39197

Abstract

The purpose of this study is to examine the economic impact of Covid-19 on the performance of micro, and small enterprises (MSEs) and cooperative institutions; how the strategies and formulate a recovery strategy in the new normal era. The main data used are primary data collected through interviews to MSE and microfinance institutions. The analytical method used is descriptive statistics and econometric models. The before and after analysis shows the significantly different costs and benefits of MSEs before and after the pandemic. The analysis shows that in the pandemic Covid-19 period, all MSEs decreased performance, most experienced a decrease in business turnover (6 percent) and similarly with cooperative institutions, their turnover decreased to 55%. The strategy of the cooperatives to maintaining its performance is to provide relaxation, improve efficiency by reducing employees, and ask for a reduction in profit-sharing payments to creditors; while the MSE strategy if the cooperatives does not provide loans for a while is 60 percent of MSEs seeking loans from relatives, 25 percent borrowing from other microfinance despite high-interest rates and 15 percent selling their household assets.
Program Pemulihan Bisnis UMK Terdampak Covid-19 di Wilayah Bogor Dahri Tanjung; Safira Fathin
INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia Vol. 5 No. 1 (2021): INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia - Edisi Desember 2021
Publisher : Forum Inovasi Bisnis dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.895 KB) | DOI: 10.31842/jurnalinobis.v5i1.215

Abstract

Bencana Covid-19 telah memberi berdampak buruk terutama terhadap kesehatan dan ekonomi. Usaha mikro dan kecil (UMK) merupakan sektor ekonomi yang sangat terdampak. Sementara posisi UMK demikian besarnya dalam ekonomi daerah, sehingga begitu pentingnya membantu UMK untuk segera bangkit dari terpaan Covid-19 tersebut.Tujuan penelitian terapan ini adalah menganalisis dampak Covid-19 dan menyusun program pemulihan bisnis UMK menghadapi kondisi normal. Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif tabulasi dan grafis, dan analisis pemasaran. Hasil analisis menunjukkan sebagian besar (75%) merupakan wanita yang berumur 30-50 tahun. Dari responden penelitian ini, sebanyak 40% bergerak dibidang usaha makanan ringan dan minuman. Hasil uji paired samples terhadap asset, biaya dan keuntungan menunjukkan bahwa sebelum pandemi jauh berbeda dibandingkan dengan setelah pandemi. Untuk itu program pemulihan UMK yang perlu dilakukan yaitu penyiapan izin usaha, perbaikan kualitas produk, dan pengembangan digital marketing.
Utopia Pangan Berkelanjutan Dahri Tanjung
JURNAL PANGAN Vol. 19 No. 1 (2010): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v19i1.106

Abstract

Tanpa kesungguhan, nampaknya pencapaian pangan yang berkelanjutan hanya akan menjadi “utopia”. Masalah dan tantangan yang dihadapi semakin besar diantaranya masih merupakan masalah yang klasik yakni masalah yang bersifat struktural yang tidak kunjung selesai. Pemilikan lahan yang sempit, teknologi yang kurang berkembang serta dukungan infrastruktur irigasi yang tidak memadai menjadi kendala utama dalam implementasi pangan yang berkelanjutan. Pemilikan atau penguasaan lahan yang sempit menjadi sumber segala sumber penyakit pangan tidak berkelanjutan. Selain usahatani tidak mencapai skala ekonomis, dampak selanjutnya pangan Indonesia tidak berdaya saing terlebih dalam perekonomian yang semakin global dan ujung-ujungnya masyarakat tidak tertarik lagi untuk usahatani pangan. Jawa yang selama ini sebagai sumber produksi pangan, lahan pertaniannya semakin terkonversi ke peruntukan non pangan; sementara di luar Jawa usahatani non pangan khususnya perkebunan mempunyai keunggulan komparatif sehingga lebih memberikan daya tarik bagi petani. Oleh karena itu agar pangan yang berkelanjutan tidak menjadi “utopia” perlu keberpihakan pemerintah. Jika landreform sebagai kebijakan yang sebetulnya tidak dapat ditawar lagi, sulit untuk diimplementasikan maka kebijakankebijakan harus diarahkan untuk meningkatkan produktivitas pangan melalui peningkatan alokasi investasi ke sektor pertanian khususnya pangan untuk membangun dan memperbaiki jaringan irigasi; research and development dalam upaya mengembangkan teknologi pangan; serta untuk pelatihan pengembangan SDM; dan diperlukan juga untuk pembukaan lahan baru.
Kebijakan Sistemik Menuju Pemantapan Ketahanan Pangan Nasional Dahuri Tanjung
JURNAL PANGAN Vol. 18 No. 1 (2009): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v18i1.187

Abstract

Berbagai permasalahan dan tantangan strategis yang akandihadapi daiam mewujudkan ketahanan pangan semakin kompleks. Masalah tersebut antara lain laju permintaan pangan yang lebih cepatdaripada penyediaannya karena peningkatan jumlah penduduk, pertumbuhanekonomi, peningkatan daya beli masyarakat, dan perubahan selera; kapasitas produksi pangan nasionaltumbuh lambat bahkan stagnan karena adanya koversi dan kompetisi dalam pemanfaatan sumber daya lahan dan air; stagnasi pertumbuhan produktivitas lahan dan tenaga kerja pertanian; serta terjadinya global warming dan konversi pangan. Untuk itutampaknya perlu terobosan baru berupa kebijakan yang sistemik sebagai solusi dalam mencapai pemantapan ketahanan pangan nasional. Kebijakan sistemik tersebut perlu difokuskan pada upaya mewujudkan kemandirian pangan yang menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan yang cukup, aman, bergizi seimbang dan berkelanjutan, mulai dari tingkatrumah tangga, daerah hingga nasional. Peningkatkan kemandirian pangan tersebut ditujukan untuk mencapai ketahanan pangan nasional yang mantap. Kebijakan sistemik yang diharapkan akan memberi dampak jangka panjang sekaligus jangka pendek. Adapun kebijakan yang berdampak jangka pendek yaitu: (1) Menjamin ketersediaan pangan berbasis produksi dalam negeri (mandiri), (2) Peningkatan produktivitas melalui insentif dan subsidi terarah bagi petani (subsidi benih unggul, pupuk dan kredit usahatani), (3) Pertanian modern, efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta (4) Kebijakan perdagangan yang berpihak kepada kepentingan nasional. Sementara kebijakan yang memberi dampak jangka panjang adalah: (1) perubahan teknologi, (2) ekstensifikasi, (3) jaring pengaman ketahanan pangan, (4) investasi infrastruktur, diversifikasi pangan, dan (5) kebijakan makro pendidikan dan kesehatan.
Pengaruh Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Jawa Barat: Periode Tahun 2002-2023 Maulania Rahma Azzahra; Siti Kumala Zahra; Jilan Rifa Fauziah; Hanivatul Husna; Laudza Hilmy; Dahri Tanjung; Disya Ayu Rivtryana
Moneter : Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 2 No. 3 (2024): Juli : Moneter : Jurnal Ekonomi dan Keuangan
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/moneter.v2i3.655

Abstract

The unemployment situation in West Java remains a serious concern, particularly due to the impacts of the COVID-19 pandemic, technological changes, and industrial restructuring. During the transition period of the COVID-19 pandemic, the Open Unemployment Rate (TPT) in West Java Province decreased, indicating a potential relationship between unemployment rates and economic growth. This study aims to identify and analyze the effect of unemployment on economic growth in West Java using descriptive analysis and quantitative analysis with a multiple linear regression approach. Statistical analysis results show the regression equation Y = 6.170 – 0.088X1 – 0.771X2 + e. This means that if the variables unemployment (X1) and COVID (X2) are zero, economic growth (Y) remains constant at 6.170. Each 1% increase in unemployment reduces economic growth by 0.088%, while each 1% increase in COVID cases reduces economic growth by 0.771%. The F-test simultaneously, with a significance value of 0.000 < 0.05, indicates that the percentage of unemployment and the COVID dummy variable significantly affect economic growth in West Java. With an F value of 0.05, the alternative hypothesis (H1) is accepted, and the null hypothesis (H0) is rejected, indicating that unemployment and COVID variables significantly influence economic growth.
Dampak Pengangguran Terhadap Stabilitas Sosial Dan Perekonomian Indonesia Siti Fatimah Azzahra; Lystiana Dewi Putri; Fachriza Yunanda Purba; Dahri Tanjung; Ajeng Rezkitaputri; Ratu Zaskia Daimatul Zulva
MENAWAN : Jurnal Riset dan Publikasi Ilmu Ekonomi Vol. 2 No. 4 (2024): Juli : MENAWAN: Jurnal Riset dan Publikasi Ilmu Ekonomi
Publisher : Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/menawan.v2i4.719

Abstract

The impact of unemployment is divided into two aspects seen from economic development, namely the impact of unemployment on a country's economy and the impact of unemployment on the economy of individuals who experience it and society. The aim of this journal is to determine the impacts of unemployment on Indonesia's social and economic stability. The method used is the descriptive-qualitative analysis method. The results of this journal explain that unemployment can cause consumption to decrease, because unemployment can reduce household income, which as a result can reduce consumer spending. Overall, the social impact of unemployment can be very detrimental to Indonesian society, causing economic and psychological stress for those affected. Therefore, it is important to implement policies and programs that aim to reduce unemployment rates and support people who have difficulty finding work.
Penyebab Tingginya Angka Pengangguran di Jawa Barat Adipratomo, Yudho Ar Rihan; Hutagaol, Manuntun Parulian; Tanjung, Dahri
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 3 No. 2 (2024): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, April 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v3i2.1274

Abstract

Pengangguran merupakan salah satu indikator makroekonomi utama yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Dalam periode 2017 hingga 2021, angka pengangguran terbuka di Provinsi Jawa Barat cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya. Peningkatan tertinggi terjadi saat hadirnya pandemi Covid-19 pada tahun 2020 di Indonesia. Namun di sisi lain, Produk Domestik Regional Bruto Jawa Barat yang merupakan indikator pertumbuhan ekonomi cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab tingginya angka pengangguran di Provinsi Jawa Barat serta upaya dalam mengatasinya. Data yang digunakan adalah data sekunder 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yang kemudian diolah dengan metode analisis berupa analisis kuantitatif data panel dan analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingginya angka pengangguran disebabkan oleh rendahnya kesempatan kerja, tingkat pendidikan, konsumsi masyarakat, dan tingginya pertumbuhan angkatan kerja di Jawa Barat. Solusi untuk mengurangi angka pengangguran antara lain peningkatan belanja daerah, eskalasi program wajib belajar menjadi dua belas tahun, serta peningkatan negosiasi dalam upaya penciptaan lapangan pekerjaan.
PENGARUH SUKU BUNGA TERHADAP INFLASI DI INDONESIA PADA TAHUN 1994-2023 Denisa Sri Wahyuni; Intan Pijar Azzahra; Meodina Syafitri; Muhammad Abdurrahman; Sindy Azizah Seviyanti; Dahri Tanjung
JURNAL ILMIAH NUSANTARA Vol. 1 No. 4 (2024): Jurnal Ilmiah Nusantara
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jinu.v1i4.1767

Abstract

This study aims to analyze the effect of interest rates on inflation in Indonesia over the past 20 years using simple linear regression methods. Data is obtained from secondary sources such as national journals, the Central Bureau of Statistics (BPS), and Bank Indonesia from 2004 to 2023. The results of statistical analysis show that interest rates have a strong relationship with inflation, with a correlation of 74.4%. The interest rate variable is able to explain 52.8% of the variation in the model regarding its effect on inflation. Simple regression analysis confirms that interest rates have a positive effect on inflation in Indonesia. In this context, every 1% increase in interest rates results in a 1.1% increase in inflation. Hypothesis testing results also show that the effect of interest rates on inflation is statistically significant. The implications of this study underscore the important role of interest rates in monetary policy to control inflation, as well as the need for an in-depth understanding of the economic factors that influence it. In conclusion, this study contributes significantly to the understanding of inflation dynamics in Indonesia, especially in the context of its relationship with interest rates. The results are expected to be an effective foundation for the development of better monetary policy in managing inflation in the future.