Luknis Sabri
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Terapi Hipnosis Terhadap Penurunan Sensasi Nyeri Pascabedah Ortopedi Paulus Subiyanto; Ratna Sitorus; Luknis Sabri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 1 (2008): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i1.199

Abstract

AbstrakTerapi hipnosis belum banyak dikenal dan dikembangkan sebagai terapi keperawatan di Indonesia. Penelitian kuasi eksperimen ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh hipnosis dalam menurunkan sensasi nyeri pasien pascabedah ortopedi. Sampel penelitian sebanyak 32 responden, terdiri dari 16 responden pada kelompok kontrol dan intervensi. Nyeri diukur dengan numeric pain intensity scale skala 0-5. Prosedur terapi hipnosis dikembangkan dalam bentuk rekaman pita kaset. Pengumpulan data dilakukan di dua rumah sakit. Hasil uji dengan independent t-test menunjukkan ada perbedaan signifikan rerata selisih tingkat sensasi nyeri sebelum dan setelah terapi baik pada kelompok kontrol dan intervensi (p = 0,020, = 0,05). Kelompok intervensi mempunyai rerata selisih tingkat sensasi nyeri yang lebih besar dari kelompok kontrol. Hasil yang sama juga ditunjukkan dengan paired sample t-test bahwa ada perbedaan signifikan rerata tingkat sensasi nyeri sebelum dan setelah terapi pada kelompok kontrol dan intervensi (p = 0,000, = 0,05). Kombinasi terapi analgesik dan hipnosis lebih efektif dibandingkan analgesik sebagai terapi tunggal untuk menurunkan tingkat sensasi nyeri pascabedah ortopedi. AbstractHypnotherapy has not been widely known and developed as a nursing therapy in Indonesia. The research was aimed to identify the effect of hypnosis in reducing the pain sensation of orthopedic post-operative patients. This quasy-experimental study involved 32 respondents, 16 respondents for each control and intervention group. The pain was measured by numeric pain intensity scale of 0 to 5. The hypnotherapy procedure was conducted using a cassette-recorder. The data were undertaken directly by the researcher at two hospitals. Independent t-test showed that there was a significant average deviation of the pain sensation level in the pre and post therapy from both groups (P = 0.020, = 0.05). However, the average deviation of pain sensation level of the intervention group was greater than the control group. The same result was obtained with paired t-test sample. There was a significant average deviation of pain sensation levels in the pre and post therapy for both groups (p = 0.000, = 0.05). The combination therapy between analgesic and hypnotherapy was more effective in reducing the level of orthopedic postoperative pain sensation than the single therapy.
Terapi Hipnosis Terhadap Penurunan Sensasi Nyeri Pascabedah Ortopedi Paulus Subiyanto; Ratna Sitorus; Luknis Sabri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 1 (2008): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i1.199

Abstract

AbstrakTerapi hipnosis belum banyak dikenal dan dikembangkan sebagai terapi keperawatan di Indonesia. Penelitian kuasi eksperimen ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh hipnosis dalam menurunkan sensasi nyeri pasien pascabedah ortopedi. Sampel penelitian sebanyak 32 responden, terdiri dari 16 responden pada kelompok kontrol dan intervensi. Nyeri diukur dengan numeric pain intensity scale skala 0-5. Prosedur terapi hipnosis dikembangkan dalam bentuk rekaman pita kaset. Pengumpulan data dilakukan di dua rumah sakit. Hasil uji dengan independent t-test menunjukkan ada perbedaan signifikan rerata selisih tingkat sensasi nyeri sebelum dan setelah terapi baik pada kelompok kontrol dan intervensi (p = 0,020, = 0,05). Kelompok intervensi mempunyai rerata selisih tingkat sensasi nyeri yang lebih besar dari kelompok kontrol. Hasil yang sama juga ditunjukkan dengan paired sample t-test bahwa ada perbedaan signifikan rerata tingkat sensasi nyeri sebelum dan setelah terapi pada kelompok kontrol dan intervensi (p = 0,000, = 0,05). Kombinasi terapi analgesik dan hipnosis lebih efektif dibandingkan analgesik sebagai terapi tunggal untuk menurunkan tingkat sensasi nyeri pascabedah ortopedi. AbstractHypnotherapy has not been widely known and developed as a nursing therapy in Indonesia. The research was aimed to identify the effect of hypnosis in reducing the pain sensation of orthopedic post-operative patients. This quasy-experimental study involved 32 respondents, 16 respondents for each control and intervention group. The pain was measured by numeric pain intensity scale of 0 to 5. The hypnotherapy procedure was conducted using a cassette-recorder. The data were undertaken directly by the researcher at two hospitals. Independent t-test showed that there was a significant average deviation of the pain sensation level in the pre and post therapy from both groups (P = 0.020, = 0.05). However, the average deviation of pain sensation level of the intervention group was greater than the control group. The same result was obtained with paired t-test sample. There was a significant average deviation of pain sensation levels in the pre and post therapy for both groups (p = 0.000, = 0.05). The combination therapy between analgesic and hypnotherapy was more effective in reducing the level of orthopedic postoperative pain sensation than the single therapy.
Terapi Hipnosis Terhadap Penurunan Sensasi Nyeri Pascabedah Ortopedi Paulus Subiyanto; Ratna Sitorus; Luknis Sabri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 12 No 1 (2008): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v12i1.199

Abstract

AbstrakTerapi hipnosis belum banyak dikenal dan dikembangkan sebagai terapi keperawatan di Indonesia. Penelitian kuasi eksperimen ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh hipnosis dalam menurunkan sensasi nyeri pasien pascabedah ortopedi. Sampel penelitian sebanyak 32 responden, terdiri dari 16 responden pada kelompok kontrol dan intervensi. Nyeri diukur dengan numeric pain intensity scale skala 0-5. Prosedur terapi hipnosis dikembangkan dalam bentuk rekaman pita kaset. Pengumpulan data dilakukan di dua rumah sakit. Hasil uji dengan independent t-test menunjukkan ada perbedaan signifikan rerata selisih tingkat sensasi nyeri sebelum dan setelah terapi baik pada kelompok kontrol dan intervensi (p = 0,020, = 0,05). Kelompok intervensi mempunyai rerata selisih tingkat sensasi nyeri yang lebih besar dari kelompok kontrol. Hasil yang sama juga ditunjukkan dengan paired sample t-test bahwa ada perbedaan signifikan rerata tingkat sensasi nyeri sebelum dan setelah terapi pada kelompok kontrol dan intervensi (p = 0,000, = 0,05). Kombinasi terapi analgesik dan hipnosis lebih efektif dibandingkan analgesik sebagai terapi tunggal untuk menurunkan tingkat sensasi nyeri pascabedah ortopedi. AbstractHypnotherapy has not been widely known and developed as a nursing therapy in Indonesia. The research was aimed to identify the effect of hypnosis in reducing the pain sensation of orthopedic post-operative patients. This quasy-experimental study involved 32 respondents, 16 respondents for each control and intervention group. The pain was measured by numeric pain intensity scale of 0 to 5. The hypnotherapy procedure was conducted using a cassette-recorder. The data were undertaken directly by the researcher at two hospitals. Independent t-test showed that there was a significant average deviation of the pain sensation level in the pre and post therapy from both groups (P = 0.020, = 0.05). However, the average deviation of pain sensation level of the intervention group was greater than the control group. The same result was obtained with paired t-test sample. There was a significant average deviation of pain sensation levels in the pre and post therapy for both groups (p = 0.000, = 0.05). The combination therapy between analgesic and hypnotherapy was more effective in reducing the level of orthopedic postoperative pain sensation than the single therapy.
DUKUNGAN SOSIAL MENINGKATKAN “SELFCARE BEHAVIOR” ANAK Indanah -; Krisna Yetti; Luknis Sabri
Jurnal Keperawatan Anak Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.93 KB)

Abstract

Tujuan dari peneitian adalah mengetahui hubungan antara dukungan sosial  dengan Selfcare Behavior anak usia sekolah dengan talasemia mayor”. Penelitian  merupakan penelitian cross sectional. Hipotesayang dibuktikan adalah “Adanya hubungan antara dukungan sosial  dengan Selfcare behavior pada Anak Usia Sekolah dengan Talasemia Mayor”. Sampel dalam penelitian ini   adalah pasien usia sekolah dengantalasemia mayor di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, sejumlah 131 pasien. Penelitian menggunakan   instrument tentang dukungan sosial dan “selfcare behavior”. Hasil menunjukkan ada hubungan antara dukungan sosial dengan selfcare behavior dengan p = 0,0000 (α = 0,05).   Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan dukungan sosial dari keluarga dan teman untuk meningkatkan kemmapuan selfcare behavior pada anak usia sekolah khusunya anak dengan talasemia.
DUKUNGAN SOSIAL MENINGKATKAN “SELFCARE BEHAVIOR” ANAK Indanah -; Krisna Yetti; Luknis Sabri
Jurnal Keperawatan Anak Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.93 KB)

Abstract

Tujuan dari peneitian adalah mengetahui hubungan antara dukungan sosial  dengan Selfcare Behavior anak usia sekolah dengan talasemia mayor”. Penelitian  merupakan penelitian cross sectional. Hipotesayang dibuktikan adalah “Adanya hubungan antara dukungan sosial  dengan Selfcare behavior pada Anak Usia Sekolah dengan Talasemia Mayor”. Sampel dalam penelitian ini   adalah pasien usia sekolah dengantalasemia mayor di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, sejumlah 131 pasien. Penelitian menggunakan   instrument tentang dukungan sosial dan “selfcare behavior”. Hasil menunjukkan ada hubungan antara dukungan sosial dengan selfcare behavior dengan p = 0,0000 (α = 0,05).   Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan dukungan sosial dari keluarga dan teman untuk meningkatkan kemmapuan selfcare behavior pada anak usia sekolah khusunya anak dengan talasemia.
Penurunan Tingkat Nyeri Anak Prasekolah Yang Menjalani Penusukan Intravena Untuk Pemasangan Infus Melalui Terapi Musik Nyimas Hany Purwati; Yeni Rustina; Luknis Sabri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i1.231

Abstract

AbstrakTindakan pemasangan infus dapat menimbulkan nyeri pada anak usia prasekolah. Salah satu cara untuk meminimalkannya adalah dengan terapi musik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap tingkat nyeri anak usia prasekolah yang menjalani penusukan intravena untuk pemasangan infus/ pemasangan infuse. Penelitian ini menggunakan studi quasi eksperimen dengan rancangan Nonequivalent control group, after only design ini dilakukan terhadap 64 anak prasekolah . Hasil penelitian, menggunakan analisa univariat dan bivariat: pooled test, menunjukkan bahwa terapi musik bisa menurunkan tingkat nyeri anak usia prasekolah. Terapi musik diberikan lima menit sebelum pemasangan infus sampai lima menit sesudah pemasangan infus. Terdapat perbedaan tingkat nyeri yang signifikan antara anak usia prasekolah yang diberikan terapi musik dengan anak usia prasekolah yang tidak diberikan terapi musik saat dilakukan pemasangan infus (p= 0,00, α= 0,05). AbstractMusic is an effective distraction technique. It has the best influence in a short time. Music reduces the physiological pain, stress and anxiety by distracting someone’s attention from the pain. The objective of this research is to understand recognize the influence of music therapy concerning the level of pain to of pre-school children experiencing venipuncture for the application of infusion therapy, this quasi experiment with Nonequivalent control group, after only design was conducted toward 62 pre-school children that having infusion attachment procedure. The result, using univariate and, bivariate data analysis with pooled test, discovered that there was a significant effect of music therapy in decreasing the level of pain of of pre-school children experiencing venipuncture. Research was using quasi experiment with Nonequivalent control group, after only design. Music therapy was given at 5 minutes before the infusion attachment process was started until 5 minutes after the process was done. There was a significant difference of pain level between pre-school children that was having music therapy than they who was not having music therapy during the infusion attachment process (p= 0,00, α= 0,05).
Analisis Tingkat Kepuasan Klien Terhadap Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Tahun 2002 Tri Anjaswarni; Budi Anna Keliat; Luknis Sabri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 6 No 2 (2002): September
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v6i2.122

Abstract

Keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit yang menjadi salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan dan berperan dalam menentukan kepuasan klien. Bentuk pelayanan keperawatan yang penting adalah terlihatnya perilaku caring perawat yang merupakan inti atau fokus dari praktek keperawatan professional. Perilaku ini yang harus dapat diterima dan dirasakan oleh klien. Sehubungan dengan hal tersebut maka evaluasi kepuasan klien khususnya yang berhubungan dengan perilaku caring perawat perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kepuasan klien terhadap perilaku caring perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Saiful Anwar Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian tingkat kepuasan klien terhadap perilaku caring perawat adalah 82,5%, dan dengan menggunakan mean sebagai cut off point diketahui bahwa 53,6% klien kepuasannya di atas rata-rata, dan tingkat kepuasan tersebut berhubungan secara signifikan dengan jumlah dirawat dan tingkat pendidikan klien. Nursing care is a frontline of health care services at the hospital that influence the client’s satisfaction level as an indicator of quality. Attention should be given to nurses caring behavior as a focus of professional nursing practice. This behavior should be accepted and felt by the clients. So it was necessary to evaluate client’s satisfaction related to nurse’s caring behavior. The purpose of the study was to identify the client’s satisfaction level toward nurse’s behavior in the general hospital Dr. Saiful Anwar in Malang. The result of the study showed that the mean of client’s satisfaction level to nurse’s caring behavior was 82.5 percent. If we used mean as cut off point, there were 53.6 percent clients have the satisfaction above mean. The level of this satisfaction has significant correlation with the number of admission to the hospital and client’s education.
PENGARUH LATIHAN KETRAMPILAN SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN SOSIALISASI PADA LANSIA DENGAN KESEPIAN DI PANTI WREDHA DI KABUPATEN SEMARANG Anny Rosiana Masithoh; Achir Yani S Hamid; Luknis Sabri
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 2 (2011): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh Latihan Ketrampilan sosial terhadap kemampuan sosialisasi pada lansia yang mengalami kesepian di  Panti wredha. Desain penelitian ini adalah quasi experimental, pre-post test with control group.  Tempat penelitian di Panti Wredha A (Intervensi)  dan  Panti Wredha B (Kontrol) di Kabupaten Semarang. Sampel penelitian adalah 27 lansia kelompok intervensi dan 28 lansia sebagai kelompok kontrol yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan skor kemampuan sosialisasi lansia setelah dan sebelum dilakukan Latihan Ketrampilan Sosial. Terdapat peningkatan kemampuan sosialisasi pada lansia pada kelompok intervensi. Rekomendasi penelitian ini adalah Latihan Ketrampilan Sosialisasi direkomendasikan pada lansia dengan kesepian.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN “SELFCARE BEHAVIOR” PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN TALASEMIA MAYOR DI RSUPN. DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA 2010 Indanah Indanah; Krisna Yetti; Luknis Sabri
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 2 (2011): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mendapatkan gambaran “faktor-faktor berhubungan dengan Selfcare Behavior anak usia sekolah dengan talasemia mayor”. Penelitian  merupakan penelitian cross sectional. Hipotesa yang dibuktikan adalah “Adanya hubungan antara Pengetahuan, Dukungan Sosial, Status Kesehatan, Usia, Jenis Kelamin, Lamanya Sakit dengan Selfcare behavior Anak Usia Sekolah dengan Talasemia Mayor”. Sampel penelitian  adalah pasien usia sekolah dengan talasemia mayor di RSUPN. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, sejumlah 131 pasien. Instrumen berupa instrument pengetahuan, dukungan sosial, status kesehatan dan instrument selfcare behavior. Hasil menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan, dukungan sosial dengan selfcare behavior, dengan pengetahuan yang paling dominan.  Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan pendidikan kesehatan tentang talasemia.
HUBUNGAN ANTARA SPIRITUALITAS DAN EFIKASI DIRI DENGAN KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RS JOGJA Santi Damayanti; Ratna Sitorus; Luknis Sabri
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 9, No 4 (2014)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.219 KB) | DOI: 10.35842/mr.v9i4.90

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah sebagai akibat dari kekurangan sekresi insulin, gangguan aktivitas insulin atau keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan spiritualitas dan efikasi diri dengan kepatuhan. Penelitian ini menggunakan design analitik korelasi dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel 102 orang yang dilakukan di RS Jogja. Hasil analisis menggunakan korelasi Uji Chi Square menunjukkan ada hubungan spiritualitas dan efikasi diri dengan kualitas hidup (P Value spiritualitas: 0,000; P Value self-efficacy: 0,000; α: 0,15). Variabel confounding terhadap hubungan spiritualitas dan efikasi diri dengan kepatuhan adalah status ekonomi dan pengetahuan Berdasarkan hal tersebut, perawat perlu melakukan memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif, khususnya yang terkait  dengan  spiritualitas dan efikasi diri dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam meningkatkan kepatuhan pasien DM tipe 2. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Spiritualitas, Efikasi Diri, kepatuhan. ABSTRACT Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disease marked by high blood glucose levels as a result of deficiency of insulin secretion, impaired insulin activity or both. This study aims to determine the relationship of spirituality and self-efficacy with compliance. This research design uses a correlation analysis with cross-sectional design. The number of samples of 102 people conducted in Yogyakarta Hospital. The results of correlation analysis using the chi square test showed relationship of spirituality and self-efficacy to quality of life (P values of spirituality: 0.000, P value of self-efficacy: 0.000; α: 0.15). Confounding variables on the relationship of spirituality and self-efficacy in compliance is the economic status and knowledge of this, nurses need to provide comprehensive nursing care, especially in terms of spirituality and self-efficacy from from assessment until evaluation in improving patient compliance type 2 DM. Keyword: Diabetes Mellitus, spirituality, self-efficacy, compliance.1Santi Damayanti S.Kep.,Ns,,Universitas Respati Yogyakarta2DR. Ratna Sitorus, S.Kp., M.App.Sc:3 dr.Luknis Sabri: Dosen FKM UI