Perdarahan post partum merupakan penyebab utama kematian ibu. Kejadian perdarahan post partum di RSUD Provinsi NTB pada tahun 2014 sebPPanyak 1,96% terjadi peningkatan pada tahun 2015 menjadi 3,91%. Tujuan penelitian ini diketahui faktor determinan yang berhubungan dengan kejadian perdarahan post partum di RSUD Provinsi NTB periode Januari 2014 s/d Juni 2016. Jenis penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi ibu bersalin 3535 orang dengan sampel pada penelitian ini sebanyak 152 ibu bersalin, teknik pengambilan sampel dengan systematic random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder menggunakan data rekam medik. Analisis data dengan univariat, bivariat (chi square), multivariat. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 9,2% ibu bersalin mengalami perdarahan post partum. Ibu bersalin umur <20 dan >35 tahun (36,8%), paritas 1 dan >3 (50,7%), anemia (54,6%), partus lama (57,9%), riwayat persalinan sebelumnya ada komplikasi (52,6%), berat lahir bayi ≤4000 gram (72,4%), antenatal care ≥4 kali (55,9%). Hasil analisis bivariat didapatkan tiga variabel yang berhubungan dengan perdarahan post partum yaitu umur, anemia,dan antenatal care. Faktor dominan yang berhubungan dengan perdarahan post partum yaitu umur (p=0,005, OR=8,115). Variabel yang tidak berhubungan yaitu berat lahir bayi dan paritas. Partus lama dan riwayat persalinan sebelumnya sebagai variabel konfounding. Umur merupakan faktor dominan terhadap kejadian perdarahan post partum. Disarankan kepada tempat penelitian memberikan penyuluhan tentang umur berisiko tinggi yang mengalami komplikasi pada saat kehamilan serta umur yang cukup untuk hamil yaitu umur 20-35 tahun.