Helmi Harris
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGGUNAAN SUBSTRAT YANG BERBEDA TERHADAP FEKUNDITAS, DERAJAT PENETASAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP PADA PEMIJAHAN IKAN MASKOKI (Carrasius auratus) Yufika S; Helmi Harris; Syaeful Anwar
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v14i2.3491

Abstract

Komoditas perikanan yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia dan memiliki peluang pasar yang besar, baik di dalam maupun luar negeri salah satunya adalah komoditas ikan hias. Ikan Maskoki (Carrasius auratus) merupakan ikan hias air tawar yang banyak digemari oleh para penghobi ikan hias karena corak warnanya dan bentuk tubuh yang menarik. Ketersediaan ikan maskoki sangat ditentukan pada keberhasilan pemijahan. Cara yang dapat dilakukan untuk merangsang induk ikan Maskoki (Carrasius auratus) adalah dengan pengadaan substrat tempat meletakkan telur. Pemilihan substrat yang tepat untuk pemijahan ikan Maskoki (Carrasius auratus) masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh para pembudidaya. Untuk itu, dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui jumlah telur, telur terbuahi (FR), telur menetas (HR), dan kelangsungan hidup (HR) Ikan Maskoki (Carrasius auratus) menggunakan substrat ijuk, eceng gondok, dan kombinasi antara ijuk dan eceng gondok. Penelitian dilaksanakan di UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Gandus, Kota Palembang. Pengujian Kualitas air dilakukan di Laboratorium Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ogan Komering Ilir. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan substrat penempatan telur ikan maskoki tertinggi diperoleh pada substrat eceng gondok dengan rata rata jumlah telur yang dihasilkan sebesar 714.67 butir telur, telur yang terbuahi berjumlah 259.10 telur dengan rata rata 86.37%, jumlah telur menetas berjumlah 243.23 butir telur dengan rata rata 81.08%. dan nilai kelangsungan hidup larva Ikan Maskoki (Carrasius auratus) diperoleh nilai tertinggi  yaitu substrat eceng gondok berjumlah 208.30 larva dengan rata rata 69.43%. Kata Kunci: Kelangsungan Hidup, Eceng Gondok, Ijuk, Ikan Maskoki (Carrasius auratus)
PRODUKSI DAN KANDUNGAN NUTRISI MAGGOT (Chrysomya Megacephala) MENGGUNAKAN KOMPOSISI MEDIA KULTUR BERBEDA Akhmad Azir; Helmi Harris; Rangga Bayu Kusuma Haris
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 1 (2017): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v12i1.1412

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui  jumlah  produksi  maggot  dari perlakuan  limbah  ikan dengan komposisi media kultur yang berbeda. 2. Mengetahui nilai nutrisi yang terkandung dalam maggot. Penelitian ini telah pada bulan November sampai bulan  Desember 2015 di kampus  C Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang, Kecamatan Sematang Borang Palembang. Dari hasil  identifikasi  siklus  pertumbuhan  maggot,  maggot  akan melalui  tahapan  pertumbuhan  yang dimulai dari telur (24 jam), maggot instar 1 (18 jam), maggot instar 2 (3 hari), maggot instar 3 (3 hari), pupa (7 hari) dan lalat deawasa. Dari tahapan tahapan-tahapan siklus pertumbuhan maggot yang dimulai dari telur sampai menjadi lalat dewasa membutuhkan waktu 14 hari 18 jam. Produksi maggot tertinggi terjadi pada perlakuan D (limbah ikan 3 kg + ampas kelapa 3 kg)  dimana maggot yang  dihasilkan  mencapai  1.149,88  gram.  Biaya  produksi  pada  perlakuan  D  sebesar  Rp.72/gr dengan  rendemen sebesar 8,2347%.Untuk  produksi berat maggot terendah terjadi pada perlakuan A (limbah ikan 6 kg), maggot  yang dihasilkan hanya 494,08 gram dengan biaya produksi Rp. 72/gr  dan rendemen sebesar  8,2347%.  Kandungan  nutrisi  kandungan  protein  maggot  tertinggi diperoleh pada perlakuan C. Pada perlakuan C kandungan protein yang terkandung pada maggot sebesar 41,22% dan protein terendah terjadi pada perlakuan A dimana   protein yang terkandung sebesar 25,22%.  Kata Kunci  : Maggot, Produksi, Kandungan Nutrisi.
PENGARUH PERBEDAAN MEDIA FILTER DALAM RESIRKULASI TERHADAP KUALITAS AIR, PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio) Fevi Adi Pratama; Helmi Harris; Syaeful Anwar
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v15i2.5089

Abstract

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan  salah satu komoditas ikan air tawar yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan guna memenuhi gizi masyarakat. Keberhasilan budidaya ikan mas dipengaruhi oleh factor kualitas air. Kualitas air sebagai media pemeliharaan ikan mas dapat menurun dengan cepat karena aktifitas yang dilakukan oleh ikan seperti sisa feses dan sisa pakan yang mengendap didasar air. Penggunaan zeolit dalam pengolahan air merupakan salah satu cara untuk mengurangi zat pencemaran yang terlarut dalam air.  Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari pada Bulan Februari hingga Maret 2018 bertempat di Unit Balai Benih Ikan Gandus Kota Palembang. Pengujian kualitas air dilakukan di Balai industry dan standardisasi Palembang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 (tiga) taraf perlakuan, masing-masing perlakuan dilakukan 3 (tiga) kali ulangan, yaitu P1 (Zeolit 25% dan pasir), P2 (Zeolit 50% dan ijuk), dan P3 (Zeolit 75% pasir dan ijuk). Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium yang berukuran 40 cm x 25 cm x 30 cm. Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa P3 (Zeolit 75% pasir dan ijuk) memberikan hasil terhadap kualitas  yaitu  suhu 25-290C, pH 5-7, Oksigen terlarut 2,18-2,90, dan amonia 0,06-0,10 dan memberikan hasil terbaik yaitu pertumbuhan panjang sebesar 10,71 cm, pertambahan bobot sebesar 8,86 gram dan kelangsungan hidup sebesar 100%.
IDENTIFIKASI TEKNOLOGI PROSES PENGOLAHAN DAN ANALISA MUTU SELUANG KERING (PUNDANG) PADA PENGOLAHAN SECARA TRADISIONAL Riya Liuhartana; Helmi Harris
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v6i1.82

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan untuk memahami teknologi proses pada pengolahan pundang secara tradisional dan menentukan kandungan nutrisi seluang segar serta mutu seluang kering (Pundang) ini dilaksanakan di Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin pada Mei hingga Juli 2010.Penelitian ini menggukan metode survey lapang dan wawancara langsung kepada pelaku usaha Pundang di daerah ini. Analisi mutu komposisi kadar Air, protein, karbohidrat, lemak, abu dan garam serta mikrologis dilaksanakan di Workshop TPHP Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang dn Balai Besar Industri Agro (BBIA) Bogor. Hasil penelitian menunjukkan ikan seluang segar yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pundang adalah jenis seluang putih (Rasbora argyrotaenia var B) dengan komposisi kadar Air, protein karbohidrat, lemak, abu dan garam masing-masing adalah 78,91%, 17,75%, 0,97%, 0,49%, 1,4% dan 0,10%. Pengolah Pundang di masyarakat terdiri atas 2 cara, yaitu secara sederhana dan cara yang lebih maju. Kandungan protein ikan seluang segar cukup tinggi, dengan kandungan karbohidrat dan lemak yang rendah. Dari dua jenis proses pengolahan, mutu pundang yang dihasilkan pengolahan cara kedua menghasilkan pundang dengan penampilan lebih seragam, warnanya lebih terang, kandungan air lebih rendah dan harga yang lebih baik.
KOMBINASI MAGGOT PADA PAKAN KOMERSIL TERHADAP PERTUMBUHAN, KELANGSUNGAN HIDUP, FCR DAN BIAYA PAKAN IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypophthalmus) Widya Romadhona Putri; Helmi Harris; Rangga bayu Kusuma Haris
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v14i1.3364

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Menganalisis pengaruh perbandingan pemberian pakan komersil dan maggot terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup, FCR dan biaya pakan ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus). Penelitian dilaksanakan di kampus C Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang. Kegiatan penelitian dilakukan selama 30 hari. Ikan uji yang digunakan adalah benih ikan patin ukuran 5-7 cm. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri 5 taraf perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu perlakuan A (Pakan komersil 100%), B (Pakan komersil 75% dan Maggot 25%), C (Pakan komersil 50% dan Maggot 50%). D (Pakan komersil 25% dan Maggot 75%) dan E (Maggot 100%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan berat rata-rata dan panjang benih ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) yang terbaik terdapat pada perlakuan D dengan berat 3,06 gram dan panjang 2,25 cm. Untuk kelangsungan hidup ikan patin siam (pangasius hypophtalmus) nilai tertinggi tertinggi terdapat pada perlakuan B dan E sebesar 90%. Konversi pakan nilai terendah terdapat pada perlakan A dengan rata-rata 1,45 dan untuk biaya pakan maggot memiliki harga yang lebih murah yaitu sebesar 4.200 pada perlakuan E. Serta secara keseluruhan dari perhitungan nilai pertumbuhan, kelangsungan hidup, FCR dan biaya pakan perlakuan terbaik selama masa pemeliharaan terdapat pada perlakuan D yang dilihat dari pertumbuhan yang baik serta biaya pakan yang murah. Kata Kunci  : Ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus), Pakan komersil dan Maggot
KARAKTERISTIK RENGGINANG DENGAN PENAMBAHAN SURIMI IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) PADA KOMPOSISI YANG BERBEDA H. B. Fiertarico; Helmi Harris; fitra mulia Jaya
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v14i1.3369

Abstract

Rengginang adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari nasi ketan yang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari lalu digoreng dengan minyak panas dalam jumlah yang banyak.Umumnya makanan rengginang terbuat dari nasi sisa dan beras ketan dan juga kerak nasi sisa menanak yang melekat pada dandang atau periuk nasi yang kemudian dikeringkan dan digoreng, namun seiring perkembangan jaman Rengginang sudah banyak mengalami perubahan bahan baku, salah satunya rengginang yang diolah dengan bahan baku Singkong. Kandungan gizi pada rengginang singkong dapat ditingkatkan lagi dengan cara menambahkan surimi ikan Patin (Pangasius hypophthalmus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik rengginang yang diberi perlakuan penambahan surimi ikan Patin (Pangasius hypophthalmus). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian eksperimen Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 taraf perlakuan dan dilakukan 3 kali ulangan, dengan perlakuan faktor tunggal persentase surimi ikan Patin (Pangasius hypopthalamus) yang berbeda (b/b)  yaitu : 0%, 50%, 100%, dan 150% (dari berat bahan baku singkong) Hasil penelitian didapat perlakuan terbaik yaitu perlakuan R150 % (Dari bahan baku Singkong parut), dengan hasil uji fisik yaitu : tekstur 1288,57, warna (lightness38.63, chroma 23.93, hue 34.33), daya kembang : 25.00 % Kata Kunci: Ikan Patin, Rengginang, Singkong
PADAT PENEBARAN BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP, FCR DAN PERTUMBUHAN IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum) PADA PEMELIHARAAN DI WARING Detri Arianto; Helmi Harris; Indah Anggraini Yusanti; Arumwati Arumwati
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v14i2.3486

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelangsungan hidup  Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) pada peliharaan di waring dengan padat tebar yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Kampus C Fakultas Perikanan Universitas PGRI, Kelurahan Srimulia Kecamatan Sematang Borang Palembang. Ikan uji yang digunakan adalah Ikan Bawal Air Tawar dengan panjang awal 4 -5 cm dengan berat awal 0,95 -1,65 gram, yang dipelihara di waring berukuran 1m x 1m x 1,2m. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri 5 taraf  perlakuan dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perlakuan A (Padat tebar 10 ekor/m2) menunjukkan pertumbuhan tertinggi yaitu 12,47 gram, dengan panjang 10,4 cm, kelangsungan hidup 100%, dan FCR sebesar 0,70. Pertumbuhan terendah ada pada perlakuan E (padat tebar 50 ekor/m2) yaitu 8,09 gram, dengan panjang 3,5 cm, kelangsungan hidup 97% dan FCR sebesar 0,82. Hasil pengamatan kualitas air yang diukur selama penelitian masih dalam batas toleransi untuk tumbuh dan berkembang Ikan Bawal Air Tawar. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui padat tebar terbaik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup dalam pemeliharaan  Ikan Bawal Air Tawar adalah perlakuan A (padat tebar 10 ekor/m2) yaitu dengan rata-rata berat mutlak sebesar 12,47 gram, laju pertumbuhan 0,25 gram/hari panjang mutlak 10,4 cm, laju pertambahan panjang 0,12 cm/hari, kelangsungan hidup 100%. Kata Kunci: Ikan Bawal Air Tawar, Padat Tebar, Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup
TINGKAT SERANGAN EKTOPARASIT PADA IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) YANG DIBUDIDAYAKAN DALAM KERAMBA JARING APUNG DI SUNGAI MUSI PALEMBANG Saefudin Yuli; Helmi Harris; Indah Anggraini yusanti
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 12, No 2 (2017): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v12i2.1473

Abstract

Abstrak Penyakit ikan merupakan masalah serius yang dihadapi dalam pengembangan usaha budidaya perikanan. Salah satu jenis penyakit yang menyerang yaitu parasit. Parasit dapat didefinisikan sebagai organisme yang hidup pada organisme lain yang disebut inang dan mendapat keuntungan dari inang yang ditempatinya hidup, sedangkan inang menderita kerugian. Penelitian tentang tingkat serangan ektoparasit pada pada ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) yang dibudidayakan dalam keramba jaring apung di Sungai Musi Palembang, telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 - September 2017. Bertempat di keramba jaring apung Sungai Musi Palembang, sedangkan untuk pengamatan ektoparasit dilakukan di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM)  Kelas II Palembang. Tujuan penelitian mengidentifikasi jenis ektoparasit, menentukan nilai prevalensi dan nilai intensitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bersifat survei lapangan dan penentuan stasiun dilakukan secara purposive random sampling sebanyak 3 stasiun yaitu Kelurahan Pulokerto, Kelurahan Karang Anyar dan Kelurahan Bagus Sekuning. Hasil pengamatan selama penelitian mengenai tingkat serangan ektoparasit pada ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) yang dibudidayakan pada setiap stasiun keramba jaring apung (KJA) Sungai Musi Palembang hanya ditemukan satu jenis ektoparasit yaitu Dactylogyrus sp. Nilai prevalensi parasit pada ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) yang dibudidayakan di stasiun I  Pulokerto adalah 90 % , stasiun II Karang Anyar adalah 90 % dan stasiun III Bagus Sekuning adalah 100 %.  Sedangkan nilai intensitas serangan parasit pada masing-masing lokasi adalah stasiun I Pulokerto 11,3 ind/ekor, stasiun I Karang Anyar 11,77 ind/ekor dan stasiun I Bagus Sekuning 16,8 ind/ekor. Kata kunci : Ektoparasit, Ikan Patin Siam, Keramba Jaring Apung, Sungai Musi
DISAIN KEMASAN UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI DAN TAMPILAN KEMASAN SELUANG KERING (PUNDANG) Helmi Harris; Riya Liyuhartana
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 6, No 1 (2011): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v6i1.65

Abstract

AbstrakSumatera Selatan terkenal dengan makanan tradisional berbasis hasil perikanan, salah satunya adalah pundang. Walaupun secara keseluruhan produk hasil perikanan Sumatera selatan lebih bervariatif, baik jenis maupun bentuknya, tetapi untuk bersaing di tingkat nasional produk kita masih jauh tertinggal dalam teknik pengemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mendisain kemasan pundang, sehingga menghasilkan kemasan pundang dengan penampilan yang lebih menarik, praktis, higienis dan informative. Penelitian ini dilaksanakan di Workshop TPHP Fakultas Perikanan Universitas PGRI Palembang, yang berlangsung selama tiga bulan dari bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2011. Disain kemasan Pundang ini dilakukan dengan metoda Try and Error, sampai didapatkan kemasan Pundang yang lebih baik. Setelah didapatkan kemasan Pundang , diuji tingkat kesukaan Panelis (Uji Hedonik).  Faktor Perlakuan dalam penelitian ini adalah disain kemasan (K) yang terdiri atas 6 taraf perlakuan. Rancangan dasar yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah Tingkat Kesukaan Panelis Uji Hedonik) terhadap hasil disain Kemasan, dan pengamatan parameter mutu dominan Pundang (Kadar Air). Analisa Statistik yang digunakan untuk membedakan taraf perlakuan adalah Analisis Varians (Anova) dan Uji lanjutnya menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Sedangkan untuk parameter Mutu Dominan Pundang (kadar air) dianalisa dengan analisa Regresi. Hasil penelitian telah menghasilkan disain kemasan Pundang dengan tampilan yang lebih menarik, praktis dalam penggunaannya, higeinis dan informative. Untuk uji Hedonik (kesukaan) terhadap disain kemasan, perlakuan yang terbaik secara berturut-turut adalah perlakuan K5, K4, K3, K2, K1 dan K0. Pundang yang dikemas dengan gabungan pengemas primer ( Plastik PP) dan sekunder (kotak karton berlabel) memberikan perlindungan dengan penampilan yang lebih baik dibandingkan yang hanya menggunakan kemasan primer saja. Laju peningkatan Kadar Air dapat digunakan sebagai parameter dominan untuk menentukan titik kritis, yang selanjutnya digunakan untuk menentukan Umur Simpan (Shelf lilfe) Pundang.
ANALISIS PENGARUH SUHU PENGERINGAN TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK PUNDANG SELUANG Helmi Harris; Aan Agustiawan
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v13i2.2437

Abstract

his study aims to determine the effect of drying temperature using electric ovens and sunlight on organoleptic quality of Pundang Seluang. This study used a Randomized Block Design (RBD) with 4 (four) levels of treatment, each treatment performed 3 (three) replications. The treatment in this study is the use of 4 (four) temperature variations, namely: T0 (Sun drying as a Control, T1 (Drying using an electric oven temperature of 40 0C), T2 (Drying using an electric oven at 45 0C), T3 (Drying using an oven electric temperature 50 0C) The parameters observed included organoleptic quality analysis The results showed that drying using sunlight with an average temperature of 42 0C requires a drying time of 14 hours, with yield 22.00 %, organoleptic value 7.88 Electric oven drying, the best treatment is drying with a temperature of 45 0C (T2) Quality characteristics of the treatment T2 Drying using an electric oven temperature of 45 0C with organoleptic value 7.90, yield 22.33 %, drying time 14.09 hours. Drying uses sunlight to produce a lawn with a brighter and less brittle appearance Keywords: Organoleptic Quality, Drying, Pundang Seluang, and Temperature Variation