Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

KONDISI OPTIMUM FLAME ASSISTED SPRAY PYROLISIS PADA PEMBUATAN LITHIUM IRON PHOSPATE (LIFEPO4) SEBAGAI MATERIAL KATODA BATERAI LITIUM ION Suryono, Edy; Margono, Bambang; Kristiawan, Y Yulianto
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 3)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBaterai lithium ion merupakan jenis baterai yang banyak dipakai di gadget dan kendaraan listrik saat ini. Baterai lithium berbahan LiFePO4 bersifat stabil pada temperatur tinggi dan harga relatif lebih murah dibanding baterai lithium berbahan kobalt (LiCoO2). Konduktivitas elektrik yang rendah dan difusi Li+ yang lambat di antarmuka merupakan kelemahan dari LiFePO4. Hal tersebut dapat diatasi dengan pengecilan ukuran partikel menjadi ukuran nanometer.Flame Assisted Spray Pyrolysis (FASP) merupakan proses produksi memanfaatkan penyemprotan larutan prekursor ke dalam api (flame) di atas nozzle atomisasi, sehingga menghasilkan partikel berupa serbuk. Larutan precursor LiFePO4 dibuat dengan cara mencampur larutan LiOH.H2O, (NH4).2HPO4, dan FeSO4.7H2O perbandingan ratio mol 1:1:1 dengan pelarut HNO3 1M. Larutan prekursor di masukkan ke dalam syringe pump, kemudian larutan di umpankan ke alat FASP dengan parameter laju prekursor, laju gas LPG dan laju gas N2.Hasil produk terbanyak pada parameter laju prekursor  80 ml/jam yitu sebesar 2.476 g/jam. Karakteristik partikel yang dihasilkan berupa partikel dengan struktur amorf, selanjutnya dikalsinasi pada suhu 700 oC selama 4 jam untuk mendapatkan struktur kristal dari LiFePO4. Hasil uji SEM memperlihatkan morfologi partikel berbentuk bulat dengan ukuran rata-rata terkecil pada laju alir prekursor 80 ml/jam sebesar 1.467 µm. Kata kunci: FASP, lithium ion, nanopartikel, prekursor
Pendampingan Pengolahan Limbah Anorganik dengan Menggunakan Mesin Pengepres Limbah Kaleng pada BUMDes Desa Gawan, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen Chamim, Moch; Amarulloh, Amarulloh; Margono, Bambang; Sudargo, Petrus Heru; Margono, Margono
Community Empowerment Vol 6 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.98 KB) | DOI: 10.31603/ce.4470

Abstract

Desa Gawan Kecamatan Tanon berkembang menjadi tempat desa wisata. Saat ini sampah merupakan masalah lingkungan yang sangat serius yang dihadapi masyarakat. Bisa dikatakan sampah setiap hari dihasilkan oleh wisatawan dan masyarakat lokal, baik itu sampah organik maupun anorganik. Namun tidak semua jenis sampah anorganik bisa diolah, karena membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup besar. Salah satunya adalah kaleng minuman yang banyak dibuang pengunjung. Proses penyimpanan sampah kaleng butuh tenaga dari sumber daya manusia yang ada. Sehingga butuh perencanaan untuk membuat alat bantu pengepres untuk mengurangi sumber daya manusia. Metode pemecahan masalah dengan membuat mesin pengepres kaleng dengan tujuan untuk memudahkan proses penyimpanan. Mesin pengepres kaleng menggunakan daya listrik untuk memutar motor listrik sebesar 0,5 Hp. Mesin pengepres kaleng yang dibuat menggunakan model double acting yaitu dalam satu proses bisa melakukan dua kali pengepresan. Mesin pengepres kaleng ini membantu proses pengurangan sampah anorganik secara mudah dan cepat dengan memasukkan edukasi pengolahan sampah yang menarik. Dengan adanya alat ini proses pengepresan lebih cepat dan lebih memberi nilai tambah bagi masyarakat khususnya Desa Gawan Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen.
PENGARUH MODIFIKASI SPLITTING NICKS TOOL DRILL TERHADAP SPINDLE LOADS DAN WAKTU PROSES DRILLING MATERIAL S45C Nanda Hadi Pranata; Edy Suryono; Burhanudin; Bambang Margono
Teknika Vol 6 No 4 (2020): September 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.414 KB)

Abstract

Splitting nicks adalah modifikasi pada mata potong sebuah tool drill yang bertujuan untuk memotong chips ketika proses drilling. Penelitian ini membandingkan antara tool drill standar dan tool drill modifikasi pada proses drilling terhadap waktu proses dan spindle load. Parameter urama berupa kecepatan putaran spindel sebesar 530 RPM dan feeding sebesar 199,2 mm/min. Variasi yang digunakan adalah depth of cut pada 1 mm, 2 mm, dan 3 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tool drill modifikasi memiliki waktu proses yang relative lebih singkat dibanding tool drill standart. Waktu proses drill terlama terjadi pada parameter depth of cut 1 mm untuk mata bor standar, yaitu sebesar 130.51 detik. Sedangkan waktu proses tercepat terjadi pada depth of cut 3 mm untuk mata bor termodifikasi, yaitu sebesar 70.27 detik. Parameter depth of cut yang digunakan memberikan hasil yang berbanding terbalik terhadap waktu prosesnya, semakin  besar depth of cut yang digunakan maka waktu prosesnya akan semakin cepat. Tool drill dengan splitting nicks memiliki waktu proses yang lebih cepat sebesar 2.6% dibandingkan menggunakan mata bor yang standar. Spindle loads terbesar terjadi pada depth of cut 3 mm untuk mata bor standar, yaitu sebesar 85%. Sedangkan spindle loads terendah terjadi pada depth of cut 1 mm untuk mata bor modifikasi, yaitu sebesar 58%. Selain itu modifikasi tool drill dengan splitting nicks berhasil menurunkan spindle loads sebesar 14.03% dibanding spindle load pada tool standart.
PENGARUH TEKANAN TEMPA DAN WAKTU PENGELASAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK SAMBUNGAN FRICTION WELDING LOGAM TAK SEJENIS SS-316 DAN AISI-4140 Bambang Margono; Haikal; Moch Chamim
Teknika Vol 6 No 1 (2019): March 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.563 KB)

Abstract

ABSTRAK Pengelasan gesek (friction welding) merupakan proses penyambungan logam tanpa terjadinya peleburan (solid state process), yang mana proses pengelasan terjadi sebagai akibat gesekan melalui penggabungan antara laju putaran salah satu benda kerja yang berputar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekana tempa dan waktu pengelasan terhadap sifat fisik dan mekanik sambungan logam tak sejenis antara baja tahan karat SS 316 dan AISI 4140. Variasi tekanan tempa yang digunakan 110 kg/cm2, 130 kg/cm2 dan 150 kg/cm2, sedangkan variasi waktu pengelasan yang digunakan adalah 35 detik, 50 detik dan 65 detik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya variasi tekanan tempa dan waktu pengelasan mengakibatkan berkurangnya panjang spesimen, dikarenakan terjadi proses pelumeran pada daerah sambungan pengelasan pada kedua material. Sedangkan semakin berkurangnya panjang spesimen disisi lain mengakibatkan melebarnya panjang flash yang dihasilkan. Hasil struktur mikro terlihat terjadi pengkasaran butir (grain coarsened) terjadi pada daerah HAZ bentuk dan ukuran butiran berbeda jika dibandingkan dengan logam induk. Nilai kekerasann daerah sambungan rerata sebesar 246,4 HVN. Nilai kekerasan pada logam induk material AISI 4140 rerata sebesar 354,7 HVN. Sedangkan logam induk material SS 316 rerata sebesar 183,5 HVN. Nilai kekerasan antara kedua logam induk tersebut sangat berbeda jauh dikarenakan fasa pada baja AISI 4140 lebih dominan fasa perlit yang memiliki kekerasan tinggi. Nilai kekuatan tarik yang optimal dihasilkan pada variasi tekanan tempa130 kg/cm2 variasi waktu gesek 35 detik dengan nilai sebesar 455.02 N/mm2.
STUDI PARAMETER PEMESINAN OPTIMUM PROSES BUBUT PADA BAHAN KUNINGAN Bambang Margono; Setyo Wardoyo
Teknika Vol 6 No 4 (2020): September 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.825 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini, penelitian tentang penggunaan metode Taguchi telah diterapkan untuk mengoptimalkan parameter pemesinan terhadap nilai kekasaran permukaan (Ra) kuningan kuning UNS C26800. Proses pemesinan yang digunakan pada penelitian ini adalah mesin bubut semi otomatis dan alat potong yang digunakan adalah HSS. Parameter pemesinan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kecepatan spindel, laju pengumpanan, kedalaman potong dan jenis pendingin. Kombinasi keempat parameter tersebut dilakukan dengan menggunakan susunan ortogonal L9, kemudian dilanjutkan dengan analisis varians (ANOVA) dan rasio signal-to-noise (S/N) untuk mendapatkan parameter yang optimal. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa kedalaman potong merupakan parameter pemesinan yang paling berpengaruh terhadap nilai kekasaran permukaan pada kuningan. Parameter proses mesin milling yang optimal untuk menghasilkan kekasaran permukaan yang baik diperoleh pada kecepatan spindel 415 rpm, feed rate 0,62 mm/rev, kedalaman potong 0,5 mm dan pendingin bromus.
PENGARUH FEEDRATE TERHADAP PENGUJIAN UJI TARIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN SEJENIS ALUMINIUM 7075 DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING Petrus Heru Sudargo; Bambang Margono; Edy Suryono; Ivan Ardiyanto Arsita
Teknika Vol 7 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.922 KB) | DOI: 10.52561/teknika.v7i1.115

Abstract

Pengelasan Friction stir welding adalah salah satu proses solid-state welding, dimana pada saat proses menimbulkan gaya gesek pada logam serta panas dari alat yaitu shoulder yang di letak ujungnya terdapat pin berputar bergerak di sepanjang  permukaan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan feed rate terhadap pengujian tarik dan struktur mikro dengan metode pengelasan friction stir welding menggunakan material sejenis aluminium 7075, dan variasi feed rate yang digunakan adalah 24 mm/menit, 42 mm/menit dan 55 mm/menit. Dari data yang didapat bahwa hasil pengujian tarik pengelasan Friction Stir Welding (FSW) pada material aluminium 7075 kekuatan tarik tertinggi dihasilkan variasi feed rate 55 mm/menit yaitu sebesar 219,32 Mpa dan nilai kekuatan tarik terendah dihasilkan feed rate 24 mm/menit yaitu sebesar 113,67 Mpa. Sedangkan pada uji struktur mikro semakin kecil feed rate yang digunakan maka struktur pada sambungannya semakin kecil dan rapat dan semakin besar feed rate yang digunakan maka struktur pada sambungannya akan membesar.
Dissemination of corn sheller machines to increase productivity and efficiency for corn farmer associations in Wonogiri Regency Haikal Haikal; Bambang Margono; Moch Chamim; Yudis Adhana Surya; Zulkarnaen Ryeda Febriawan; Rendi Yanwar Perdana Putra; Apri Wiyono
Community Empowerment Vol 6 No 11 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.347 KB) | DOI: 10.31603/ce.5394

Abstract

Corn is a superior agricultural product for the Giri Harjo I farmer group, Girikikis Village, Giriwoyo District, Wonogiri. However, farmers process and peel corn manually, so it takes a more time and inefficient. In order to overcome this problem, this community service designed and made a corn sheller machine that was used to simplify and increase the productivity in the corn harvesting process. This service activity begins with the delivery of the corn sheller machine to the farmer group, then exposure and training on the use of the machine. Corn shelling is accomplished by inserting the corn into the sheller shaft, after which the grinding knife separates the corn kernels from the cob. The shelling test results show that this machine works well, is practical to use, is highly portable, the production process is faster, the corncobs are not damaged, and the electric power consumption is low. This machine has a 0.5 HP motor and a production capacity of 183 kg/hour for shelling corn kernels.
ANALISIS STATIK POROS BINTANG AISI 1045 PADA MOTOR MATIC Edy Suryono; Agus Jamaldi; Y. Yulianto Kristiawan; Bambang Margono; Hermawan Susanto; Galuh Renggani Wilis
Teknika Vol 7 No 4 (2022): October 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/teknika.v7i4.204

Abstract

Poros merupakan salah satu komponen mesin yang sangat vital. Berfungsi sebagai penerus daya dan gerakan yang mengakibatkan mesin tersebut dapat beroperasi dengan baik. Poros bintang pada kendaraan matic roda dua memiliki peran utama karena berfungsi untuk menggerakkan roda belakang secara langsung. Beban yang diterima poros berupa beban static yaitu beratkendaraan berpenumpang, berat velg dan ban, serta beban torsi. Sehingga diperlukan bahan poros yang mampu meredam beban-beban tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa tegangan yang terjadi pada poros bintang berdasarkan beban yang dideritanya. Sehingga diharapkan dapat mendeteksi area yang mengalami titik kritis. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis static berbasis metode elemen hingga menggunakan software Solidwork. Material poros bintang berupa AISI 1045 dengan tegangan ijin sebesar 585 MPa, dan Modulus elastisitas sebesar 200 GPa. Poros bintang menerima beban static sebesar 72,3 N, 1203 N dan Torsi sebesar 9,3 Nm. Hasil penelitian menunjukan area yang mengalami tegangan maksimum, regangan maksimum dan displacement maksimum berada pada P8, yaitu tegangan sebesar 81,8 MPa, regangan tertinggi 0,000045, dan displacement tertinggi 0,00047 mm. Hal ini menunjukan bahwa area tersebut mengalami pengaruh beban paling besar, yaitu terutama pada bagian siku poros bertingkat. Area ini perlu perhatian khusus, sehingga dapat terdeteksi lebih awal terjadinya kegagalan produk, walaupun tegangan yang dialami hanya sebesar 13,98%.
ANALISIS KETANGGUHAN IMPAK KOMPOSIT POLYESTER BERPENGUAT SERAT DAUN NANAS BERDASARKAN JENIS ANYAMAN Lujeng Widodo; Kaleb Priyanto; Bambang Margono
Teknika Vol 7 No 4 (2022): October 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/teknika.v7i4.207

Abstract

Perkembangan teknologi material khususnya pemanfaatan serat alam sebagai bahan komposit semakin banyak dikembangkan. Serat yang berasal dari daun nanas memiliki struktur memanjang, kuat, aman bagi kesehatan, murah, serta banyak tersedia di alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mekanis material komposit polyester dengan penguat serat daun nanas dalam menerima beban impak. Serat nanas yang digunakan sebagai penguat di dalam penelitian ini telah dibentuk menjadi dua jenis anyaman yaitu twill dan plain. Proses manufaktur komposit menggunakan kombinasi teknik vacuum dan hand lay up. Pengujian impak dilakukan sesuai standar ASTM D4812. Hasil penelitian menunjukkan spesimen serat daun nanas dengan model anyaman plain memiliki nilai 0,202 J/mm2. Sedangkan spesimen komposit dengan model anyaman twill memiliki nilai 0,144 J/mm2. Sedangkan melalui pengamatan foto makro spesimen komposit yang telah melalui pengujian impak diketahui terjadinya kegagalan pada matriks didominasi adanya perpatahan geser. Tingkat elastisitas serat alam dengan matriks polyester yang berbeda mengakibatkan gaya yang diterima oleh masing-masing konstituen tidak dapat diteruskan dengan sempurna sehingga terjadi pergeseran bidang kristal setelah mengalami fracture. Hal tersebut menunjukkan titik terlemah spesimen komposit berpenguat serat daun nanas.akibat beban kejut berada pada dominasi matriks poliester.
PENGARUH TEKANAN GESEK DAN WAKTU PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TARIK SAMBUNGAN LOGAM TAK SEJENIS ST 41 DAN STAINLESS STEEL 304 DENGAN FRICTION WELDING Bambang margono; Y. Yulianto Kristiawan; Edy Suryono; Lujeng Widodo
Teknika Vol 8 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/teknika.v8i1.247

Abstract

Friction welding adalah jenis pengelasan yang banyak digunakan dalam industri otomotif dan dirgantara untuk menyambungkan material antara logam dan termoplastik. TekNik penyambungan las ini memiliki banyak keunggulan antara lain kemampuan las yang baik dalam aplikasi sambungan dari bahan yang serupa dan tidak sejenis (paduan sejenis/berbeda), tidak perlu bahan tambah (non-consumable). Metode pengelasan gesekan penggerak kontinu memanfaatkan rotasi gesekan dari satu objek sementara yang lain tidak bergerak. Variasi yang dilakukan adalah kecepatan putar 1800 rpm, dimana parameter yang mempengaruhi hasil kuat tarik adalah waktu gosok dan waktu tempa.Variasi waktu gesekan yang digunakan waktu penahanan 70 detik, 75 detik, dan 80 detik. Tekanan yang digunakan ialah 40 g/cm² dan 50 kg/cm². Bahan yang digunakan beda material logam baja ST 41 dan stainless steel 304. Tekanan tempa 40 kg/cm² menghasilkan kekuatan tarik 11,466 kN/mm², 14,475 kN/mm², dan 14,928 kN/mm². Nilai kekuatan Tarik tersebut berlaku pada waktu penyambungan 70 detik, 75 detik, dan 80 detik. Sedangkan untuk tekanan tempa 50 kg/cm² didapatkan hasil bahwa kekuatan tarik semakin besar. Nilai kekuatan Tarik berturut-turut pada waktu penyambungan 70 detik, 75 detik, dan 80 detik ialah 14,841 kN/mm², 13,647 kN/mm², dan 18,647 kN/mm². Hasil pengujian tarik menggunakan metode penyambungan fricton welding dengan parameter tekanan 50 kg/cm²) dan 3 waktu (70 detik, 75 detik, 80 detik) dapat dikatakan semakin lama durasi gesek/penyambungan maka akan makin kuat pula kekuatan tarik pada sambungan tersebut. Tekanan tempa 50kg/cm², waktu gesek 80 detik merupakan sambungan terkuat nilainya 18,647 KN/mm² semakin lama waktu penyambungan maka banyak material yang melebur danl penyambungan semakin melebar.