Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pertempuran Normandia dan Refleksinya Terhadap Kekuatan Militer Indonesia dalam Menghadapi Pertempuran Konvensional Rachmatika, Anisa Nurur; Bangun, Ernalem; Wibowo, Agus; Waskito, Wasis
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 5, No 1 (2022): Kreativitas dalam Pembelajaran Sejarah
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.01 KB) | DOI: 10.17509/historia.v5i1.38271

Abstract

Pertempuran di Normandia adalah satu peristiwa sejarah yang paling berpengaruh di dunia kemiliteran. Pihak Sekutu yang diwakili oleh Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada berhasil merebut pantai di wilayah Utara Perancis tersebut karena menerapkan strategi pertempuran yang baik. Kemenangan Sekutu atas Jerman menunjukkan bahwa pantai adalah wilayah yang paling mempengaruhi hasil akhir dari suatu pertempuran. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi perang yang dilancarkan oleh Sekutu dapat direfleksikan oleh kekuatan militer Indonesia sebagai negara kepulauan. Penelitian ini ditulis secara kualitatif dengan menggunakan metode konten analisis berdasarkan teori strategi pertempuran. Dari berbagai artikel yang terkait dapat digambarkan bahwa besarnya kuantitas dari kekuatan militer Sekutu adalah faktor yang paling mempengaruhi kemenangan. Dikaitkan dengan kondisi lingkungan strategis regional, penulis menyimpulkan bahwa Indonesia masih perlu berusaha untuk mengimbangi kekuatan militer negara besar pada masa damai yang sedang berlangsung dalam menghadapi pertempuran konvensional.
Analisis Pengaruh Faktor Demografi terhadap Lama Karantina pada Perawat Terpapar Covid-19 di Jawa Tengah Tri Winugroho; Mulya Imansyah; Ernalem Bangun; Rio Khoirudin Apriyadi; Arip Hidayat
PendIPA Journal of Science Education Vol 5, No 2 (2021): MARCH - JUNE
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.5.2.229-236

Abstract

Perawat sebagai tenaga kesehatan garda terdepan pandemi Covid-19 cenderung sangat rawan menderita gangguan kesehatan baik fisik maupun mental akibat beban kerja dan juga faktor lain di saat pandemic Covid-19. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh faktor demografi terhadap lamanya masa karantina pada Perawat ynag terpapar Covid-19 dengan menggunakan Teknik deskriptif kuantitif dan pendekatan cross sectional.Metode kuesioner google form digunakan sebagai intrumen dalam pengumpulan data dan diolah dengan memanfaatkan analisa chi square. Hasil penelitian didapatkan dari 91 respoden dengan sebaran usia bervariasi dengan umur terbanyak 36-40 tahun (30,8%), jenis kelamin mayoritas perempuan (71,4%), latar belakang Pendidikan diploma (57,1%), mayoritas telah menikah (81%), menduduki posisi perawat pelaksana (89%). Dengan rerata penghasilan Rp.2.000.000-Rp.4.999.999 (58,5%), mayoritas perawat memiliki jumlah tanggungan 3-5 orang (41%) dan Sebagian besar dari responden tinggal diwilayah Selatan jawa Tengah (63,7%).Pada variable tempat karantina didapatkan hasil bahwa sebagian dari respoden dengan tanpa gejala atau gejala ringan disarankan karantina mandiri dirumah (65,9%). Hal ini memberikan rasa aman dan tenang bagi responden yang mempengaruhi faktor psikis sehingga mempercepat masa karantina disamping memperhatikan faktor lain diluar penelitian. nilai p 0,019 > 0,05 yang diperoleh dari penelitian ini menyimpulkan bahwa tempat karantina memberi pengaruh terhadap masa karantina pada perawat yang terpapar covid-19.
Estimasi Ancaman Tsunami di Zona Subduksi Sulawesi Bagian Utara Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Tsunami Wahyu Kurniawan; Ernalem Bangun; Bondan Prakoso
PendIPA Journal of Science Education Vol 5, No 2 (2021): MARCH - JUNE
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.5.2.204-209

Abstract

Pulau Sulawesi sangat rawan akan terjadinya gempabumi. Hal ini disebabkan oleh bertemunya tiga lempeng tektonik, yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Filipina, dan Lempeng Indo-Australia. Di Sulawesi bagian utara juga terdapat lempeng mikro yakni Lempeng Laut Sulawesi, akibat dari pergerakan Lempeng Laut Sulawesi tersebut maka terbentuklah zona subduksi atau zona penunjaman. Zona subduksi pada Lempeng Laut Sulawesi tersebut yang dikenal dengan nama Megathrust Sulawesi Utara. Jika terjadi gempabumi dengan magnitudo yang sangat besar terjadi di Zona Megathrust Sulawesi Utara yang berpotensi terjadinya tsunami, maka perlu dibuat estimasi ancaman tsunami dengan menggunakan TOAST untuk mengetahui permodelan simulasi tsunami yang menghasilkan informasi-informasi penting seperti waktu tiba tsunami, lokasi-lokasi yang berpotensi tsunami dan ketinggian maksimum tsunami akan terjadi sebagai upaya mitigasi bencana. Kemampuan seluruh komponen masyarakat dan pemerintah daerah sangat diperlukan untuk membentuk resiliensi masyarakat yang berpotensi terdampak, khususnya dalam menghadapi ancaman bencana tsunami di Zona Megathrust Sulawesi Utara. Dengan demikian, risiko bencana tersebut dapat dikurangi atau ditekan.
STRATEGI INTEROPERABILITAS SISTEM INFORMASI TNI GUNA MENDUKUNG KOMANDO DAN PENGENDALIAN OPERASI PENGAMANAN PERBATASAN DI LAUT NATUNA UTARA Muhammad Iwan Kusumah; Ikhwan Syahtaria; Dohar Sianturi; Lukman Yudho P; Herlina Juni Risma Saragih; Ernalem Bangun
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 8: Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i8.1233

Abstract

Dalam rangka mempertahankan keunggulan kontrol efektif terhadap seluruh wilayah Indonesia terutama di wilayah yang disengketakan, maka Indonesia melalui TNI menggelar Operasi Pengamanan Perbatasan wilayah antar negara. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis interoperabilitas sistem informasi TNI pada Operasi Pengamanan Perbatasan di Laut Natuna Utara dan strategi interoperabilitas sistem informasi TNI guna mendukung kodal Operasi Pengamanan Perbatasan di Laut Natuna Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Temuan dari penelitian ini adalah belum optimalnya sIstem informasi baik software, hardware, dan brainware dalam merespon ancaman di perbatasan. Regulasi tingkat teknis belum tepat, fleksibel, interoperabilitas, selain itu terdapat persepsi regulasi berbeda antar Angkatan, belum adanya standarisasi regulasi, serta adanya ego sektoral. Blueprint dan grand strategy menjadi keharusan, serta knowledge management dalam penentuan skala prioritas, ditambah dengan penggunaan artificial intelligent dalam sistem informasi TNI untuk mewujudkan efesiensi personel pengawak sistem informasi TNI.
PENGUATAN KEMAMPUAN PERTAHANAN NIRMILITER DI PROVINSI BALI DALAM MENGHADAPI ANCAMAN VIRUS COVID-19 GUNA MENINGKATKAN PERTAHANAN NEGARA Ketut Budiantara; Ikhwan Syahtaria; Dohar Siantur; Lukman Yudho Prakoso; Herlina Juni Risma Saragih; Ernalem Bangun
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 8: Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i8.1234

Abstract

Pentingnya penguatan kemampuan pertahanan nirmiliter di provinsi Bali sebagai dampak dari ancaman virus Covid-19 dilatarbelakangi oleh pentingnya menjaga pertahanan negara dari berbagai ancaman nirmiliter, seperti ancaman ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, terorisme, Narkoba dan keselamatan umum seperti penyebaran virus Covid-19. Penyebaran pandemi Covid-19 di provinsi Bali masih tinggi dimana per tanggal 9 Juni 2021 tercapat bahwa jumlah kasus kumulatif sebanyak 47.581 orang, sembuh 45.630 orang (95,90%), dan meninggal 1.514 orang (3,18%), kasus aktif sebanyak 437 orang (0,92%), dengan jumlah terbanyak penderita pada Kota Denpasar dengan akumulasi sebanyak 15.032 penderita. Penyebaran virus Covid-19 di Bali telah menurunkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat pada aspek wisata. Dari kondisi tersebut dapat disusun pertanyaan tentang bagaimana tingkat kemampuan Pertahanan nirmiliter untuk menghadapi ancaman virus Covid-19, prioritas alternative dan strategi penguatan kemampuan Pertahanan nirmiliter. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif pada kemampuan Pertahanan nirmiliter pada aspek kebijakan/peraturan (3,6), kewaspadaan dini (3,9), bela negara (3,9), kemampuan teknologi (3,7) dan dukungan anggaran (3,5). Untuk mendukung penguatan kemampuan Pertahanan nirmiliter perlu disusun kebijakan yang tepat dan pembentukan lembaga penanggulangan ancaman nirmiliter. Langkah strategis yang perlu dilakukan adalah peningkatan kemampuan analisis terhadap berbagai potensi ancaman agar dapat memberikan analisis data yang tepat untuk menghadapi berbagai potensi ancaman nimiliter. Sebagai saran diperlukan aksi pemerintah dalam mendukung peningkatan kewaspadaan nasional untuk mencegah terjadinya risiko dari ancaman nirmiliter.
SINERGITAS TNI DAN BNPB DALAM PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI PALU GUNA MENINGKATKAN PERTAHANAN NIRMILITER DALAM RANGKA MEMPERKUAT PERTAHANAN NEGARA Joni Sulistiawan; Ikhwan Syahtaria; Dohar Siantur; Lukman Yudho Prakoso; Herlina Juni Risma Saragih; Ernalem Bangun
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 8: Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i8.1235

Abstract

Pada tahun 2018 lalu, terjadi bencana alam di Palu, Sulawesi Tengah yang menimbulkan kerugian baik dari jumlah korban dan kerusakana sarana-prasarana. Bencana alam yang terjadi di kota Palu terjadi dalam tiga jenis bencana yaitu, gempa bumi, tsunami dan likuifasi. TNI sebagai bentuk penyelenggaraan OMSP TNI, bertanggungjawab untuk terlibat dalam upaya penanggulangan bencana, bersama BNPB. Salah satu unsur pelaksana TNI dalam menyelenggarakan operasi penanggulangan bencana alam adalah PRCPB TNI. Namun masih terdapat beberapa hal yang perlu dioptimalkan dan dikoordinasikan dari sinegisitas kedua lembaga, yaitu mengoptimalkan sinergitas dengan K/L dan instansi lain, komposisi pasukan, dan keterbatasan sarana dan prasarana. Teori yang digunakan dalam menganalisis permasalahan tersebut adalah teori Sinergitas, teori penanggulangan bencana, teori peran, teori pertahanan negara dan teori pelibatan TNI dalam Penanggulangan Bencana. Dengan metode penelitian deskriptif kualitatif, data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, Bencana yang melanda kota Palu dan beberapa wilayah Sulawesi Tengah lainnya memperlihatkan bahwa otoritas pemerintah setempat juga tidak sepenuhnya memahami alur dan prosedur pengangan bencana dengan cepat. Ketika terjadi bencana, baik pemerintah dan masyarakat sama-sama tidak siap. Pemerintah melalui BNBP, BPBD, dan TNI mengirimkan personel bantuan dalam rangka penanggulangan bencana di Kota Palu tahun 2018. Khususnya TNI melalui PRCPB beberapa satuan telah mengirimkan pasukan untuk menjalankan misi kemanusian sesuai amanat UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Sinergitas antara TNI dengan berbagai pihak dari BNPB, BPBD, dan Pemerintah Daerah di Kota Palu berjalan dengan baik. Namun demikian tumpang tindih pelaksanaan tugas di lapangan, ego sektoral masih kerap terjadi. Model Sinergitas TNI dan BNPB yaitu dengan membentuk Puslatma bencana agar gap dan masalah komando, Kerjasama, komunikasi dan koordinasi dan masalah lainnya dapat diatasi.
STRATEGI GELAR KEKUATAN TNI ANGKATAN LAUT DALAM MENGATASI PELANGGARAN DI WILAYAH ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA II GUNA MEWUJUDKAN STABILITAS KEAMANAN PERAIRAN DALAM RANGKA MENDUKUNG OPERASI MILITER SELAIN PERANG (OMSP) Lukman Kharish; Ikhwan Syahtaria; Dohar Sianturi; Lukman Yudho Prakoso; Herlina Juni Risma Saragih; Ernalem Bangun
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 8: Januari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i8.1236

Abstract

Security in the territorial waters of a country is one of the important elements in maintaining the sovereignty of a country which based on facts on the ground shows that the ALKI II region poses a threat to international shipping where the threats are in the form of smuggling of goods, human trafficking, as well as terrorism and the impact of Malaysia's expansionary politics. is the impact of the non-optimal security in the ALKI II area due to the non-optimal degree of TNI al strength and regulations that are still overlapping in overcoming violations in the ALKI II area, so this study aims to find out how the interoperability between TNI dimensions in the ALKI II area in supporting the sovereignty of the Republic of Indonesia. And how are the efforts in strengthening the strategy of the pattern of operations and deployment of TNI AL forces in the ALKI II region. Then this study uses a qualitative approach with descriptive analysis methods supported by literature studies as a method of data and fact tracking, where based on the results of the study it is known that interoperability between dimensions The TNI in the ALKI II area has not been well integrated and is still running independently and the pattern of operations and deployment of the TNI's combat force is not optimal yet with a centralized and regional nature so that optimization is needed. realizing the stability and security of Indonesian marine waters.
DRUG CRIME AS A THREAT TO INDONESIA'S NATIONAL SECURITY Muhammad Rifqi; Ernalem Bangun
Jurnal Pertahanan: Media Informasi ttg Kajian & Strategi Pertahanan yang Mengedepankan Identity, Nasionalism & Integrity Vol 6, No 3 (2020)
Publisher : The Republic of Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jp.v6i3.871

Abstract

Drug crime—i.e. narcotic drug abuse, smuggling, and trafficking—is still a serious problem for many countries. In Indonesia, it is perceived as a threat to national security and Indonesians' well-being. It is not surprising, then, if the government of Indonesia declared war on drugs to preserve Indonesia's national security. The systemic measures to address the drugs problem formulated as an integrated program consists of eradication and prevention of drug smuggling and trafficking, and rehabilitation for the victims of drug abuse. This study discusses the implementation of the program as a part of maintaining national security, as well as its constraints and obstacles. Riau Islands Province was chosen as a case study. The data collection was conducted by in-depth interviews, focused group discussion, and literature studies. In analyzing the data, it uses the theory of drug abuse prevention to organize and to interpret the findings. The result of the analysis shows that several obstacles still hinder the effectiveness of the government's efforts in combating drug crime. In the eradication of narcotic drug smuggling and illicit trafficking, the main obstacles manifest in geographical challenges, regulatory constraints, and technological shortcomings. In the prevention of drug crime, the real effectiveness of socialization as the main tool of prevention is hard to be measured and evaluated. In the rehabilitation of drug abuse victims, the main obstacles are the low awareness of the community, the limited availability of counselors and other infrastructures, and the unsupportive legal system.
Peran Media Massa dalam Pembentukan Identitas Nasional di Wilayah Perbatasan Indonesia–Timor Leste Ernalem Bangun
Human Narratives Vol 1, No 2 (2020): Human Narratives
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.051 KB) | DOI: 10.30998/hn.v1i2.354

Abstract

Media massa memiliki peran penting dalam pembentukan identitas nasional, khususnya di Indonesia yang memiliki wilayah berupa kepulauan. Namun demikian, kurang meratanya ketersediaan akses ke media massa di seluruh wilayah Indonesia masih menjadi kendala bagi efektivitas peran media massa tersebut. Tulisan ini berupaya menyajikan gambaran empiris mengenai akses media massa di daerah perbatasan dalam kaitannya dengan pembentukan nasionalisme dan identitas kebangsaan di daerah tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, di mana pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara mendalam, dan diskusi kelompok terfokus (FGD). Lokus penelitian adalah Kota Atambua, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang terletak di daerah perbatasan Indonesia–Timor Leste. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasionalisme dan identitas kebangsaan di daerah tersebut sangat dipengaruhi oleh peristiwa pemisahan Timor Leste dari Indonesia pada 1999 dan dampak sosiologisnya yang masih dirasakan hingga saat ini. Media massa, khususnya yang lokal, melalui peliputan dan pemberitaan mereka, berperan dalam mengelola isu sosiohistoris ini di dalam kehidupan bermasyarakat.
SOSIALISASI LAPANGAN PASCA BENCANA GEMPABUMI DAN TSUNAMI DI SULAWESI TENGAH TAHUN 2018 Admiral Musa Julius; Cahyo Nugroho; Suci Dewi Anugrah; Hendrik Leopatty; Tatok Yatimantoro; Rudy Teguh Imananta; Agung Mulyo Utomo; Ermita Sari; Mariska Natalia Rande; Ratna Alam; A Ahmad; N Nurkhasanah; Ernalem Bangun; Achmed Sukendro; Arief Budiarto; D Daryono; I Dewa Ketut Kerta Widana
Jurnal Manajemen Bencana (JMB) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Manajemen Bencana (JMB)
Publisher : Republic of Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33172/jmb.v6i2.621

Abstract

Kami melakukan sosialisasi lapangan pasca bencana gempabumi dan tsunami yang menerjang Sulawesi Tengah tanggal 28 September 2018. Bencana ini menelan korban jiwa sebanyak 4.340 orang, korban luka-luka sebanyak 10.679 orang, dan korban hilang sebanyak 667 orang. BMKG membentuk tim sosialisasi lapangan pasca bencana ke beberapa lokasi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala yang bertujuan menenangkan masyarakat, berbagi pengetahuan dan keterampilan, dan menjelaskan sejarah bencana gempabumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Sosialisasi ini sangat dibutuhkan oleh warga terdampak bencana, terlihat dari beberapa tokoh atau figur yang dituakan meminta agar sosialisasi dilakukan di tempat terbuka dan dihadiri banyak warga.