Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Adequacy Levels of Micronutrient as Risk Factors of Stunting in Toddlers in Pardasuka Village Dewi, Afiska Prima; Muharramah, Alifiyanti; Wati, Desti Ambar; Wati, Hilda Widya
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S1 (2022): Suplement 1
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.668 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS1.1298

Abstract

Nutrition problems that are indicated by body size which is shorter than the toddlers' age are called stunting. Where the results of the pre-survey on 10 stunting toddlers in Pardasuka Village obtained an average level of vitamin A, zinc, and iron adequacy that is less than the RDA. The purpose of this study was to determine differences in adequacy levels of micronutrients (vitamin A, zinc, and iron) in toddlers aged 24-59 months with stunting and non-stunted conditions in Pardasuka village. The design used in this study was a case-control approach. The sample in this study amounted to 56 toddlers. Bivariate analysis in this study used the Chi-Square Test. Result : The results showed that there were differences between the case group and control group in vitamin A adequacy level with OR = 3.029 and p-value less than 0.05, zinc adequacy level with OR = 2,400 and p-value less than 0.05, and adequacy level iron value OR = 3.100 and p-value less than 0.05. Conclusion : there are differences in consumption patterns, levels of adequacy of macronutrients and micronutrients in stunted and non-stunted toddlers in Pekon Pardasuka
The Effect of Counseling on Knowledge and Compliance of Patient with Diabetes Mellitus at Wates Public Health Center of Pringsewu Pratiwi, Mida; Febriani, Wiwi; Wati, Desti Ambar
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S1 (2022): Suplement 1
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.762 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS1.1207

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disease characterized by increased glucose levels in the blood. Doing counseling is one way to increase knowledge, patient compliance, and achieve optimal health. Lack of knowledge and patient non-compliance with treatment resulted in problems in improving the condition of patients with diabetes mellitus. The objective of this study was to determine the effect of counseling on the knowledge and compliance of patients with diabetes mellitus. This study was an observational study by using a quasi-experimental method with pre and post-control groups to see the level of patient knowledge and assess the effectiveness of therapy as seen by the decrease in blood sugar levels of patients with diabetes mellitus at the Wates Public Health Center of Pringsewu from January to March 2021 with a study sample of 54 patients. The results showed that counseling can increase knowledge and compliance in diabetic patients with a p-value less than 0.05, which means that there is a significant difference. This research was given counseling by pharmacists and nutritionists to increase knowledge and compliance of patients with diabetes mellitus and improve blood glucose control in diabetic patients at Wates Public Health Center of Pringsewu. Abstrack: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Konseling merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan, kepatuhan pasien dan mewujudkan kesehatan yang optimal. Pengetahuan yang kurang dan ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan mengakibatkan permasalahan dalam perbaikan kondisi pasien diabetes melitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap pengetahuan dan kepatuhan pasien diabetes mellitus. Penelitian ini bersifat observasional dengan menggunakan metode quasi eksperimental dengan pre dan post control group untuk melihat tingkat pengetahuan pasien dan menilai efektivitas terapi yang dilihat dari penurunan kadar gula darah pasien diabetes mellitus di Puskesmas Wates Pringsewu pada bulan Januari-Maret 2021 dengan sampel penelitian sebanyak 54 pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian konseling dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pada pasien diabetes dengan p value kurang dari 0.05 yang artinya terdapat perbedaan bermakna. Penelitian ini adalah pemberian konseling yang dilakukan oleh farmasis dan ahli gizi dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien diabetes melitus dan meningkatkan terkontrolnya glukosa darah sewaktu pada pasien diabetes di Puskesmas Wates Pringsewu.
Correlation Beetwen Body Mass Index, Macro Nutrition Intake (Energy, Protein, Fat, Carb) with Vo2Max Value on Employees of Aisyah Pringsewu University in 2021 Muharramah, Alifiyanti; Komala, Ramadhana; Dewi, Afiska Prima; Wati, Desti Ambar; Febriani, Wiwi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S1 (2022): Suplement 1
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.766 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS1.1299

Abstract

Fitness and health are important aspects that must be owned by a person. One of the things is cardiovascular fitness (cardiorespiratory) because it is known to affect individual fitness levels for a person, for fitness measurements it can be expressed by maximum oxygen volume (VO2max). One of the factors that cause heart disease is low cardiorespiratory fitness. The purpose of this study was to determine the relationship between body mass index, macronutrient intake and the VO2max value of Aisyah Pringsewu University Employees in 2021. The design of this study used a cross-sectional. The number of research samples was 78 consisting of 30 men and 48 women with an average age of 30.81 ± 6.58 years. Fitness was measured using the 20-Meters Shuttle Run Test. The results of statistical analysis showed that there was a significant relationship between body mass index and VO2max value (p less than 0.05), and there was no relationship between macronutrient intake and VO2max value (p less than 0.05). In conclusion, body mass index has a significant relationship with the vo2max value in employees. However, there was no significant relationship between macronutrient intake. Abstrack: Kebugaran dan kesehatan adalah aspek penting yang harus dimiliki oleh seseorang. Salah satu hal yaitu kebugaran jantung paru (kardiorespirasi) karena diketahui dapat mempengaruhi tingkat kebugaran individu bagi seseorang, untuk pengukuran kebugaran dapat dinyatakan dengan volume oksigen maksimal (VO2max). Salah satu faktor penyebab terjadinya penyakit jantung yaitu rendahnya kebugaran kardiorespiratori. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetetahui hubungan indeks massa tubuh, asupan zat gizi makro dengan dengan nilai VO2max pada Karyawan Universitas Aisyah Pringsewu Tahun 2021. Desain penelitian ini menggunakan Cross Sectional.  Jumlah sampel penelitian sebesar 78 yang terdiri dari 30 laki laki dan 48 perempuan dengan usia rata rata 30,81 ± 6,58 tahun. Kebugaran diukur menggunakan 20-Meters Shuttle Run Test. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan nilai VO2max (p kurang dari 0,05), serta tidak ada hubungan antara, asupan zat gizi makro dengan nilai VO2max (p kurang dari 0,05). Kesimpulannya indeks massa tubuh memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai vo2max pada karyawan. Tetapi, asupan zat gizi makro tidak terdapat hubungan yang signifikan.
Correlation Beetwen Body Fat Percent, Circle Ratio Waist Panel, Physical Activities with VO2Max Value on Employees of Aisyah Pringsewu University in 2021 Komala, Ramadhana; Muharramah, Alifiyanti; Dewi, Afiska Prima; Wati, Desti Ambar; Febriani, Wiwi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S1 (2022): Suplement 1
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.73 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS1.1301

Abstract

VO2max is one way to measure cardiorespiratory fitness. One of the factors that cause heart disease is low cardiorespiratory fitness. The purpose of this study was to determine the relationship between percent body fat, waist-to-hip ratio, physical activity with the value of VO2max in Aisyah Pringsewu University Employees in 2021. The design of this study used a cross-sectional. The number of research samples was 78 consisting of 30 men and 48 women with an average age of 30.81 ± 6.58 years. Fitness was measured using the 20-Meters Shuttle Run Test. The results of statistical analysis showed that there was a significant relationship between percent body fat and VO2max value (p less than 0.05), physical activity with VO2max value (p less than 0.05) and there was no relationship between waist-to-hip ratio and VO2max value (p less than 0.05). 0.05. The conclusion is good, percent body fat, and physical activity have a significant relationship with the vo2max value in employees, but the ratio of waist and hip circumference has no significant relationship. Abstrack: VO2max adalah  salah satu cara untuk mengukur kebugaran kardiorespirasi. Salah satu faktor penyebab terjadinya penyakit jantung yaitu rendahnya kebugaran kardiorespiratori. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetetahui hubungan persen lemak tubuh, rasio lingkar pinggang panggul, aktivitas fisikdengan nilai VO2max pada Karyawan Universitas Aisyah Pringsewu Tahun 2021. Desain penelitian ini menggunakanCross Sectional.  Jumlah sampel penelitian sebesar78yang terdiri dari 30 laki laki dan 48 perempuan dengan usia rata rata 30,81 ± 6,58 tahun. Kebugaran diukur menggunakan 20-Meters Shuttle Run Test. Hasil analisis statistik menunjukkanterdapat hubungan yang signifikan antarapersen lemak tubuh dengan nilai VO2max (p kurang dari 0,05), aktivitas fisik dengan nilai VO2max (p kurang dari 0,05) serta tidak ada hubungan antara rasio lingkar pinggang panggul dengan nilai VO2max (p kurang dari 0,05). Kesimpulannya baik, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai vo2max pada karyawan. Tetapi, rasio lingkar pinggang dan panggul tidak terdapat hubungan yang signifikan.
PENGUKURAN STATUS GIZI DAN KONSELING GIZI SEBAGAI PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM RANGKA KEGIATAN MILAD UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU TAHUN 2023 Muharramah, Alifiyanti; Wati, Desti Ambar; Pratiwi, Amali Rica; Khairani, Masayu Dian; Saputri, Amelia Al - qoyyima
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v5i2.1326

Abstract

Status gizi adalah salah satu unsur penting dalam membentuk status kesehatan. Status gizi (nutritional satus) adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Status gizi sangat dipengaruhi oleh asupan gizi. Pemanfaatan zat gizi dalam tubuh dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu primer dan sekunder. Faktor primer adalah keadaan yang mempengaruhi asupan gizi dikarenakan susunan makanan yang dikonsumsi tidak tepat, sedangkan faktor sekunder adalah zat gizi tidak mencukupi kebutuhan tubuh karena adanya gangguan pada pemanfaatan zat gizi dalam tubuh. Tujuan dilaksanakannya pengabdian masyarakat pada kegiatan Milad Universitas Aisyah Pringswu adalah untuk mengetahui status gizi pada masyarakat dan memberikan konsultasi gizi sesuai dengan kondisi setiap individu untuk menunjang kesehatan dengan cara memberikan informasi sebagai solusi pemecahan masalah terkait gizi. Pengabdian kepada masyarakat dalam kegiatan Milad Universitas Aisyah Pringsewu tahun 2023, yang melibatkan dosen, alumni serta mahasiswa semester 2, 6 dan 8 prodi gizi Universitas Aisyah Pringsewu. Pengukuran status gizi serta konsling gizi berjalan denga baik. Data hasil pengukuran status gizi responden berdasarkan IMT dapat disimpulkan bahwa dari 43 responden sebagian besar termasuk ke dalam kategori normal yaitu sebesar (72,1%).
HUBUNGAN RENTANG LENGAN DENGAN TINGGI BADAN DALAM MENENTUKAN INDEKS MASSA TUBUH LANSIA Wati, Desti Ambar
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol. 2 No. 1 (2018): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.564 KB) | DOI: 10.51873/jhhs.v2i1.19

Abstract

Background: As you get older, a person will experience a decrease in bone and muscle mass affecting bone structure changes. The process is said to be aging. Objective: The purpose of this research is to find out the corelation between hand range toward body height and in determining body mass index (BMI) of elderly in Distric Semarang. Method: This study used cross sectional design. Subjects of the study were the elderly in Kelurahan Candigaron Distric Semarang, which consisted of 60 people consisting of 30 men and 30 women. Sampling technique used is purposive random sampling. Height is measured using microtoise, weight using digital weight scales, and arm range using metline. The data obtained then tested the normality with Kolmogorov-Smirnov test which then continued with Rank Spearman correlation test. Results: Based on the analyzis of height and armspan by using Rank Spearman correlation test, the result was r = 0,921 (female) dan r = 0,819 (male). Whereas, Rank Spearman correlation test between BMI height (BMI TB) and BMI armspan (BMI RL) gave a result of r = 0,965 (female) and r = 0,905 (male). Significancy of the whole test was < 0,05. This result showed that there were strong, linear, and significant relation between armspan and height, along with BMI TB and BMI RL. Conclusion: Armspan is reliable as substitute height in determining body mass index of the elderly in Distric Semarang, because there is a strong and significant relation between height - armspan and BMI height - BMI arm span.
Hubungan Asupan Kalsium dan Indeks Massa Tubuh dengan Kepadatan Tulang pada Wanita Usia Subur Aini, Nurul; Pratiwi, Amali Rica; Dewi, Afiska Prima; Wati, Desti Ambar
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i2.3071

Abstract

In women of childbearing age, the rate of bone formation will decrease gradually. If a bone formation is reduced continuously then it can cause osteoporosis. Insufficient calcium intake and abnormal body mass index can also cause reduced bone density. The purpose of this study was to analyze the correlation between calcium intake and body mass index with bone density in women of childbearing age in the Medical Faculty Universitas Lampung in 2021. This cross-sectional study of 80 respondents consisting of lecturers, employees, and students aged 20-45 years who were selected by purposive sampling was carried out in November-December 2021. Demographic data, Semi Qualitative-Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), Kris digital scales 9360A, microtoise GEA, and Quantitative Ultrasound (QUS) were used to measure all variables. Spearmen Correlation Test with a significant level of p-value<0.05 was used to see the relationship between variables. The results of the univariate analysis showed that the majority of respondents were aged 20-25 years (76.2%) and college students (78.8%). The average intake of calcium and body mass index was 709.2 and 21.2 and 31 respondents (38.8%) had osteoporosis. The results of the bivariate analysis showed a positive and significant correlation between calcium intake and bone density (p-value=0.000, r=0.687) and bone body mass index with bone density (p-value=0.000, r=0.596). The conclusion, there was a positive and significant correlation between calcium intake and body mass index with bone density in women of childbearing age in the Medical Faculty of Universitas Lampung in 2021. 
Pengaruh Media Puzzle Terhadap Pengetahuan Jajanan Sehat Pada Siswa Di Sekolah Dasar Putri, Tania Sinika; Muharramah, Alifiyanti; Junita, Dera ELva; Wati, Desti Ambar
Media Gizi Ilmiah Indonesia Vol 2 No 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Kabar Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62358/mgii.v2i2.34

Abstract

Child nutrition is a worldwide concern. One of the causes of nutritional problems in school-age children is the selection of snacks consumed. Snacking behavior is closely related to their knowledge about healthy snacks. One of the efforts that can be done to improve knowledge is to provide education with educational media in the form of puzzles. The purpose of this study was to determine the effect of using puzzle media on school children's knowledge about healthy snacks at SD Negeri 5 Bumi Nabung Ilir. This research is a quantitative analytic research with pretest-posttest control group design. The subjects in this study amounted to 62 elementary school children who were divided into an intervention group of 31 children and a control group of 31 children. The intervention group was the group that received education using puzzle media and the control group was the group that received education without puzzle media. Knowledge about healthy snacks was assessed before and after the study which was seen based on the analysis score using the Wilcoxon Test and the Mann-Whitney Test. The results showed that the average knowledge of children before the intervention in the control group increased by 3.13 points while in the intervention group it increased by 4.4 points. There is a difference in knowledge scores about healthy snacks in children at SD Negeri 5 Bumi Nabung Ilir (p= 0.000). The study conclusion is that nutrition education with puzzle media can increase knowledge in school children about healthy snacks
Hubungan Asupan Serat dengan Kadar Gula Darah Sewaktu (GDS) Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Pos Binaan Terpadu UPTD Puskesmas Rawat Inap Ketapang Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2022 Perdana, Hendy; Nurhayati, Aftulsei; Pratiwi, Amali Rica; Wati, Desti Ambar
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jnf.v6i2.1399

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang disebabkan oleh beberapa faktordiantaranya yaitu asupan indeks glikemik, beban glikemik dan serat yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah akibat dari gangguan fungsi insulin. Prevalensi DM tipe II meningkat di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 8,5%. Data pasein DM tipe II di UPTD Puskesmas Rawat Inap Ketapang meningkat pada tahun 2021 yaitu 457 jiwa (1,4%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Asupan Serat dengan Kadar Gula Darah Sewaktu (GDS) Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Pos Binaan Terpadu UPTD Puskesmas Rawat Inap Ketapang. Sampel pada penelitian ini berjumalah 63 orang dengan teknik sampling yaitu Simple Random Sampling. Analisis univariat menggunakan persentase (%), sedangkan analisis bivariat menggunakan uji kolerasi gamma. Hasil penelitian menunjukan dari 63 orang pasien DM tipe II terdapat 43 orang (68,3%) memiliki kadar GDS tinggi dan 46 orang (73%) asupan serat kurang. Hasil analisis bivariat didapatkan ada hubungan yang kuat antara asupan serat (p : 0,002; -0,766) dengan kadar gula darah sewaktu pasien diabetes melitus tipe II. Diharapkan pasien DM tipe II dapat mengatur pola makan dengan menerapkan prinsip 3J yaitu tepat jenis bahan makanan, jumlah makanan yang dikonsumsi dan jadwal makan.
Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA) dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di MTs Darul Hidayah Sriminosari Lampung Timur Leli Kristiana, Betty; Wati, Desti Ambar; Pratiwi, Amali Rica; Junita, Dera Elva
Jurnal Gizi Aisyah Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Gizi Aisyah
Publisher : Journal Aisyah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jnf.v6i2.1400

Abstract

Anemia adalah kadar hemoglobin (Hb) dalam darah dibawah batas normal (<12 g/dL). Salah satu masalah gizi utama di Inonesia ada empat yaitu Kekurangan Energi Kronik (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat 2011). Remaja menjadi salah satu golongan rawan gizi. Salah satu untuk melihat status gizi pada remaja yaitu dengan melakukan pengukuran lingkar lengan atas untuk mengetahui kekurangan energi kronis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Lingkar Lengan Atas dengan kejadian anemia di MTs Darul Hidayah Sriminosari Lampung Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitain ini berjumlah 101 remaja putri dengan jumlah sampel 69 remaja putri yang di pilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis univariat menggunakan persentase (%), sedangkan analisis bivariat menggunakan chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja putri dengan status gizi Kurang Energi Kronik sebanyak 53,6%. Hasil analisis bivariat didapatkan tidak ada hubungan Lingkar lengan Atas (p-value= 0,203) dengan kejadian anemia. Diharapkan para remaja putri lebih meningkatkan konsumsi makanan tinggi protein hewani