Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

RESPON KRISIS KEBAKARAN DEPO PERTAMINA PLUMPANG DALAM ANALISA SITUATIONAL CRISIS COMMUNICATION THEORY Tuty Mutiah; Andi Setyawan; Fajar Muharam; Marlina Rahmi; Fitriyanto; Agung Raharjo; Nurdiansyah, Chepi; A Rafiq; Ken Norton Hutasoit
NIVEDANA : Jurnal Komunikasi dan Bahasa Vol. 4 No. 1 (2023): NIVEDANA: Jurnal Komunikasi & Bahasa
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/nivedana.v4i1.814

Abstract

Insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang menjadi sebuah krisis yang dihadapi Pertamina awal tahun 2023. Insiden yang disebabkan karena masalah teknis berdampak adanya korban jiwa, kerusakan beberapa fasilitas, dan hancurnya rumah warga sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah insiden kebakaran Depo plumpang akan membuat reputasi perusahaan menjadi buruk dengan pendekatan teori Sistuasional Crisis Communication. Metode dalam penelitian ini adalah Analisa isi sumber. Data didapat melalui informasi terkait kebakaran Depo Plumpang dari media online dan sosial media. Berdasarkan Analisa dengan teori SCC didapatkan bahwa reputasi Pertamina cenderung lebih baik. Hal ini karena atribusi-atribusi positif yang diciptakan oleh stakeholder dan masyarakat. Atribusi positif ini dipengaruhi oleh 3 hal: pertama karena program CSR yang telah lama dilakukan, kedua pelayanan Pertamina dalam mensuplai BBM yang dinilai prima. Dan terakhir karena respon cepat Pertamina dalam menyelesaikan insiden tersebut dan bertangung jawab secara penuh kepada para korban.
Strategi Komunikasi Captain Barbershop Melalui Akun Instragram @captainbarbershipid Untuk Meningkatkan BrandAwareness Cindrakasih, RR Roosita; Pane, Ilham Albar; Nurdiansyah, Chepi; Kurniawan, Fajar
AL-MIKRAJ Jurnal Studi Islam dan Humaniora (E-ISSN 2745-4584) Vol 5 No 01 (2024): Al-Mikraj, Jurnal Studi Islam dan Humaniora
Publisher : Pascasarjana Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/almikraj.v5i01.6338

Abstract

Di Indonesia, fenomena Barbershop mencerminkan perubahan budaya perawatan diri yang semakin populer di kalangan pria. Beragamnya tuntuan gaya hidup membuat pria semakin memperhatikan penampilan mereka, terutama terkait dengan gaya rambut dan kenyamanan yang ingin didapatkan saat melakukan perawatan rambut. Hal ini menjadi peralihan bagi industri pangkas rambut, dimana sekarang bukan hanya sekedar kenyamanan atau kebersihan rambut, melainkan sudah menjadi bagian esensial dari gaya hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran Captain Barbershop dalam meningkatkan brand awareness melalui media sosial Instagram. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian case study reasearch (studi kasussehingga dapat menganalisa secara mendalam dan secara menyeluruh mengenai bagaimana strategi komunikasi pemasaran Captain Barbershop dalam meningkatkan brand awareness melalui sosial media Instagram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dan menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview). Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari berbagai indikator yang terdapat dalam content marketing dan awareness, Captain Barbershop berhasil melakukan keseluruhannya dengan baik. Tim dari Captain barbershop berhasil merencanakan, menganalisa audiens, membuat ide, menyusun konsep, produksi konten, mendistribusi konten, membuat evaluasi terhadap konten, dan mengembangkan konten untuk jadi lebih baik setiap harinya. Seluruh tahapan dalam content marketing telah dilakukan oleh tim Captain Barbershop dan berimbas kepada pengenalan yang terjadi di Instagram terhadap Captain Babershop.
Representasi Persahabatan dalam Film Agak Laen (Analisis Semiotika Charles Sander Peirce dalam Film Agak Laen) Kusmawan, Indra; Kusumawati, Nina; Nurdiansyah, Chepi
Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research Vol. 1 No. 4b (2024): OKTOBER (Tambahan)
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/mister.v1i4b.2300

Abstract

Films serve not only as entertainment but also as a medium for conveying social, political, and cultural messages. Through narrative, visual, and semiotic techniques, films have the power to evoke emotional and intellectual responses, encouraging deep reflection on social realities. The film Agak Laen was chosen for this study due to its portrayal of the dynamics of friendship. The purpose of this research is to analyze how friendship is represented in the film using Charles Sander Peirce's semiotic theory, which includes three core elements: sign, object, and interpretant. This research employs qualitative methods with a semiotic analysis approach. The results reveal that the film Agak Laen conveys messages about the meaning of friendship, as reflected through four components found in each scene: affection in friendship (friendship’s affective), social elements (sociability elements), shared and communal experiences, and the quality of the friendship.
IMPLEMENTASI PENEGAKKAN UU PERS TERHADAP DELIK PERS DAN KEKERASAN JURNALIS DI TAHUN 2020 Setyawan, Andi; Muharam, Fajar; Atmaja, Jaka; Nurdiansyah, Chepi
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pers di negara berkembang seperti Indonesia adalah wujud dari implementasi demokrasi. Perannya yang sangat vital sebagai penyalur informasi dan konfirmasi bagi masyarakat, serta pembentuk opini publik menjadikan pers sebagai pilar ke-4 penyangga suatu negara. Eksistensi pers tentunya membutuhkan dukungan yuridis, dan saat ini terimplementasi dalam UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers. Dengan adanya UU ini pers memiliki payung hukum serta batasan dalam menjalankan perannya sebagai kontrol sosial di masyarakat. Namun bukan tanpa celah, implementasi UU Pers juga menemui banyak kendala yang dirasa merugikan bagi pers itu sendiri. Kendala tersebut terkait tidak adanya delik pidana dalam UU Pers yang diatur dalam KUHP, karena UU Pers dianggap bukan lex specialist dari KUHP. Hal ini berdampak pada delik pers banyak yang tidak bisa diselesaikan dengan UU Pers melainkan harus melalui KUHP. Tulisan ini membahas tentang delik pers dan kekerasan jurnalis di tahun 2020 akibat paradok implementasi UU Pers ini. Hasilnya masih terdapat jurnalis yang mendapatkan vonis hukuman oleh pengadilan dan meningkatnya kekerasan tehadap jurnalis yang dilakukan oleh oknum masyarakat maupun aparat keamanan