Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

ANALISIS KESALAHAN KONSEPTUAL DAN ALGORITMA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL KIMIA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM PADA KELAS XI IPA1 SMA NEGERI 1 WOLOWA KABUPATEN BUTON abidin, zainal; Rafiuddin, Rafiuddin; Dahlan, Dahlan
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2019): Edisi April
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8624.284 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v4i1.8837

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kesalahan konseptual dan kesalahan algoritmaserta tingkat kesulitan yang dialami siswa dalam menjawab essay tes materi hidrolisis garam. Jenis penelitian ini kualitatif, dengan tekniktriangulasi. Pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi lembar jawaban siswa, angket dan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wolowa Tahun Ajaran 2017/2018 semester genap. Analisis data dilakukan melalui penyajian data, verifikasi, tabulasi, pemilihan cuplikan lembar jawaban siswa dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan kesalahan konseptual yang dilakukan siswa pada soal nomor satu dan dua teridentifikasi pada 5 kategori yaitu 3 orang siswa berkategori sangat tinggi, 1 orang berkategori tinggi, 7 orang dengan kategori sedang, 1 orang kategori rendah dan 8 orang dengan kategori sangat rendah. Kesalahan algoritma yang dilakukan siswa pada soal nomor tiga, empat, lima dan enam teridentifikasi pada 4 kategori yaitu 1 orang kategori tinggi, 7 orang kategori sedang, 9 orang dengan kategori rendah dan 2 orang berkategori sangat rendah. Serta, tingkat kesulitan yang dialami siswa SMA Negeri 1 Wolowa dalam menyelesaikan soal-soal kimia pokok bahasan hidrolisis garam teridentifikasi pada 4 kategori yakni tingkat kesulitan dengan kategori tinggi sebanyak 1 orang dengan persentase 66,7%, kategori sedang sebanyak 7 orang dengan persentase 58,3%, 9 orang kategori rendah dengan persentase 33,4% serta 3 orang kategori sangat rendah dengan persentase 11,5%. Sedangkan tingkat kesulitan kategori sangat tinggi tidak ditemukanWawancara mendalam dilakukan berdasarkan lembar jawaban siswa dengan soal yang sama dan lembar jawaban siswa dengan soal yang berbeda. Kesalahan yang dilakukan pada siswa 01, 02 dan 03 dalam menjawab soal nomor 1 adalah salah dalam menjelaskan pengertian hidrolisis garam dan reaksi hidrolisis dikarenakan tidak paham dengan konsep dasar. Sedangkan pada siswa 04, 05 dan 06 salah dalam menggunakan rumus hidrolisis garam karena kurang paham maksud dari pertanyaan soal dan tidak tahu konsep serta salah dalam menggunakan operasi perhitungan matematika.Kata kunci:Analisis Kesalahan, Kesalahan Konseptual, Kesalahan Algoritma, Tingkat Kesulitan Siswa, Pokok Bahasan Hidrolisis Garam, Penelitian Kualitatif
KARAKTERISTIK DAN PROFIL PENGUASAAN KONSEP MATERI POKOK ASAM BASA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI KELAS XI MIA1 SMA NEGERI 1 BESULUTU Misna, Misna; Rafiuddin, Rafiuddin; Dahlan, Dahlan
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2019): Edisi Agustus
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.331 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v4i2.11311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan profil penguasaan konsep materi pokok asam basa  menggunakan model pembelajaran inkuiri, profil persepsi siswa terkait dengan konsep dalam materi asam basa, peningkatan penguasaan konsep sebelum dan sesudah diajar menggunakan  model pembelajaran inkuiri, perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa antara kelompok kemampuan dalam penerapan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok asam basa, serta perbedaan persepsi terkait dengan konsep dalam materi pokok asam basa antara kelompok kemampuan siswa dalam penerapan model pembelajaran inkuiri. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 17 label konsep pada materi pokok Asam Basa, terdiri dari 35,29% konsep yang menyatakan prinsip dan konsep yang menyatakan proses dan 29,41%  konsep yang menyatakan ukuran atribut. Persentase skor posttest tertinggi pada label konsep persamaan reaksi asam basa Arrhenius berkaitan dengan penentuan spesi-spesi larutan yang terbentuk sebesar 96% dan persentase skor posstest terendah pada label konsep derajat ionisasi berkaitan dengan perhitungan derajat ionisasi basa jika diketahui pH basa sebesar 64,3%. Persentase persepsi siswa skor tertinggi untuk satu kelas sebesar 89,4% serta kelompok kemampuan siswa tinggi 100%, sedang 91,6% dan rendah 75% terdapat pada kategori kurang, Penerapan model pembelajaran inkuiri menunjukkan tidak ada perbedaan persepsi terkait dengan konsep dalam materi asam basa  yang signifikan antar kelompok kemampuan siswa berdasarkan skor angket yaitu antara kelompok siswa berkemampuan tinggi dengan sedang, kelompok siswa berkemampuan tinggi dengan rendah, dan kelompok siswa berkemampuan sedang dengan rendah dengan demikian model pembelajaran inkuiri efektif digunakan pada ketiga kelompok kemampuan siswa.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS KIMIA SISWA KELAS XI PADA MATERI POKOK KOLOID Desimah, Desimah; Rafiuddin, Rafiuddin; Dali, Arniah
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 4, No 3 (2019): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.322 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v4i3.11716

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) karakteristik konsep, (2) profil penguasaan literasi sains siswa,(3) peningkatan literasi sains siswa, (4) perbedaan penguasaan literasi sains siswa antar kelompok kemampuan, (5) perbedaan persepsi sains siswa antar kelompok kemampuan. Berdasarkan hasil analisis ditemukan data: (1) Terdapat 16 label konsep pada materi pokok Koloid, terdiri dari 62,5% konsep yang menyatakan proses, 12,5% konsep yang menyatakan abstrak, dan 25% konsep yang menyatakan prinsip. (2) Skor rata-rata pretest siswa 27,94 lebih rendah dibandingkan skor rata-rata posttest siswa yakni 71,42 (3) Peningkatan literasi sains siswa berdasarkan skor pretest dan posttest dari 19 siswa terdapat 2 orang siswa dalam kategori rendah yaitu 10,52 %, 11 orang dalam kategori sedang yaitu 57,89 % dan 6 orang dalam kategori tinggi 31,57 %, secara keseluruhan rerata N-gain siswa adalah 0,59 termasuk kategori sedang. (4) Tidak terdapat perbedaan penguasaan literasi sains antar siswa kelompok kemampuan tinggi dan sedang dengan t’hitung 0,369< t’tabel 1,77. Terdapat perbedaan penguasaan literasi sains antar siswa kemampuan tinggi dan rendah dengan t’hitung 5,135> t’tabel 2,015, serta siswa kelompok kemampuan sedang dan rendah dengan t’hitung 3,955> t’tabel 1,761 (5) Terdapat perbedaan persepsi siswa pada materi pokok Koloid antar kelompok kemampuan tinggi dan sedang dengan t’hitung 3,454> t’tabel 1,78, serta siswa kelompok kemampuan tinggi dan rendah dengan t’hitung 5,610 > t’tabel 2,015. Tidak terdapat perbedaan persepsi siswa pada materi pokok koloid antar kelompok kemampuan sedang dan rendah dengan t’hitung 1,729< t’tabel 1,77.
PROFIL PENGUASAAN LITERASI SAINS DAN PERSEPSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA MATERI POKOK REAKSI REDOKS Manginsi, Ranti Sri Juniati; Rafiuddin, Rafiuddin; Abraham, Abraham
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 4, No 3 (2019): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.264 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v4i3.11743

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui karakteristik konsep materi reaksi redoks; (2) Mengetahui profil literasi sains siswa pada materi pokok reaksi redoks; (3) Mengettahui persepsi siswa pada materi pokok reaksi redoks setelah diajarkan dengan model pembelajaran PjBL; (4) Mengetahui apakah terdapat perbedaan penguasaan literasi sains siswa antar kelompok kemampuan yang diajarkan dengan model pembelejaran PjBL pada materi pokok reaksi redoks: (5) Mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi sains siswa antar kelompok kemampuan yang diajarkan dengan model pembelejaran PjBL pada materi pokok reaksi redoks. Berdasarkan hasil analisis ditemukan data: (1) Terdapat 19 label konsep pada materi pokok reaksi redoks, terdiri dari 44,4% yang menyatakan prinsip 44,4% yang menyatakan proses dan 11,1% yang menyatakan sifat dan ukuran atribut; (2) persentase skor posttest tertinggi pada label konsep tata nama senyawa sebesar 30,3% dan persentase skor posstest terendah pada label konsep penentuan oksidator sebesar26,2%; (3) Persentase skor angket tertinggi untuk seluruh kelompok kemampuan sebesar 58%, kelompok kemampuan tinggi 57%, kelompok kemampuan sedang 53% serta kelompok kemampuan rendah 80%. Masing-masing berada pada kategori cukup. Sedangkan presentase terendah sebesar 0% masing-masing berada pada kategori kurang sekali dan sangat baik; (4)Terdapat perbedaan penguasaan literasi sains dengan taraf signifikan 5% antar siswa berkemampuan tinggi dan sedang denganthit 3.887 > ttab 1.70. Serta siswa berkemampuan tinggi dan rendah dengan thit 4.843 > ttab 1,81. Sedangan pada siswa berkemampuan sedang dan rendah tidak berbeda dengan thit  0.603 < ttab 1,72;(5)   Tidak terdapat perbedaan persepsi siswa yang signifikan terkait materi reaksi redoks antara siswa berkemampuan tinggi dan sedang dengan thit-0.507 < ttab 1.70, tinggi dengan rendah  dengan thit-0.693 < ttab 1,81 serta sedang dan rendah dengan thit 0.380 < ttab 1,72
Selection of early maturing and high yielding mutants of Toraja Local Red Rice Grown from M2-M3 Population after Ion Beam Irradiation Sjahril, Rinaldi; Trisnawaty, A. R.; Riadi, Muhammad; Rafiuddin, Rafiuddin; Sato, Tadashi; Toriyama, Kinya; Hayashi, Yoriko; Abe, Tomoko
HAYATI Journal of Biosciences Vol. 27 No. 2 (2020): April 2020
Publisher : Bogor Agricultural University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.258 KB) | DOI: 10.4308/hjb.27.2.166

Abstract

This study aims to obtain the genotype of local Toraja red rice M2 mutants that have the potential to be developed into early maturing varieties and have high yields. Research carried out with a mass selection method consisting of two irradiation treatments, namely: (1) irradiation with a Carbon ion dose of 150 Gy (PL-C); (2) irradiation with Argon ion dose of 10 Gy (PL-A) and control as a comparison. Selected strains of M2 seed population were planted in experimental strains plus 2 strains as control, each row had 50 plants. Selection is done in two stages. The first stage, the selection is based on the criteria of plant growth components, to select rice plants that have early-middle age characters, dwarf-semi-dwarf, and many tillers. The second stage, selected strains from the scoring method were then grouped based on the degree of similarity with the cluster analysis method. Irradiation with ion beams produces mutants with shorter harvest times than their parents, with the harvest time 16-17 days or 10% shorter compared to their parents. This study produced 10 selected strains, 5 strains of carbon ion and 5 strains of argon ion irradiation treatment, and formed 5 groups with a 90% similarity coefficient.
PENGEMBANGAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN TEKNOLOGI PRODUKSI LIPAT GANDA (PROLIGA) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI: Enhancing Productivity of Chili Crops Through the Development of Training and Mentoring in Double Folding Production Technology (Proliga) Ulfa, Fachira; Syam'un, Elkawakib; Dungga, Novaty Eny; Dewi, Vien Sartika; Rafiuddin, Rafiuddin; Heliawaty, Heliawaty
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 2 MEI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i2.31603

Abstract

Permasalahan yang sering terjadi dalam membudidayakan tanaman cabai adalah pembudidayaan tanaman tidak dilakukan dengan penanganan pembudidayaan yang benar. Masalah-masalah seperti ini perlu dicarikan solusinya untuk meningkatkan produktivitas nasional yang hanya 8,74 t/ha dengan mulai menerapkan teknologi Produksi Lipat Ganda (Proliga). Teknologi Proliga ini difokuskan pada peningkatan produktivitas menjadi >20 t/ha. Beberapa komponen teknologi Proliga yang diterapkan, di antaranya: (1) menggunakan sistem persemaian sehat; (2) menggunakan varietas unggul yang adaptif; (3) melaksanakan pengelolaan hara, tanah, dan air; dan (4) pengendalian hama dan penyakit. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kelompok Tani Talakaya di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah: 1). Penyuluhan; 2). Pelatihan dan pendampingan pembuatan demplot pesemaian, penanaman serta pemeliharaan cabai. Setelah kegiatan ini kelompok tani dapat menerapkan tambahan ilmu yang diperolehnya dalam berusahatani cabai baik di musim hujan maupun kemarau. Kata kunci: Cabai, Proliga, ramah lingkungan. ABSTRACT The common problem in cultivating chili plants is that they are not grown with proper cultivation practices. Issues like this need to be addressed to improve the natnal productivity, which currently stands at only 8.74 t/ha, by implementing the Double Folding Production (PROLIGA) technology. Proliga technology is focused on increasing productivity to over 20 t/ha. Some of the components of Proliga technology applied include: (1) using a healthy seeding system; (2) using adaptable superior varieties; (3) managing nutrients, soil, and water; and (4) controlling pests and diseases. This activity is carried out for the Talakaya Farmers Group in the Galesong District of Takalar Regency. The methods employed in this activity are: 1) Extension; 2) Training and assistance in the establishment of healthy seedbeds, planting, and maintenance of chili plants. After this activity, the farmer group can apply the additional knowledge they have gained in chili farming, both during the rainy and dry seasons. Keywords: Chili, Proliga, environmentally friendly.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Masyarakat Sekitar Ring Satu Industri Besar di Kelurahan Bontoa Husain, Fahrisal; Umar, Risa Bernadip; Idhan, Muhammad Arif; Bunga, Ruth Bunga; Alhabsy, Gina Audina; Rafiuddin, Rafiuddin
JOURNAL OF TRAINING AND COMMUNITY SERVICE ADPERTISI (JTCSA) Vol. 3 No. 3 (2023): Okt 2023
Publisher : ADPERTISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62728/jtcsa.v3i3.489

Abstract

Bontoa Village is an industry ring area so it has access to industry, both cement and other industries. Many community members earn their livelihood by working in industrial areas, so efforts must be made to promote occupational safety and health. The aim of outreach activities is to increase the ability to prevent early access to unwanted accidents. The method of this activity is lecture and question and answer. Before the lecture there was a pretest and after that a posttest was held. Participants in this activity are people at high risk of being affected by accidents and occupational health in Bontoa Village. The results of this activity show an increase in knowledge based on post-counseling practice. Therefore, it is recommended to carry out community service activities in other areas so that zero accidents occur.
SLR: Discovering STEAM Integrated Science Disciplines for Learning Planning for Primary School Students in Indonesia Towards the Era of Society 5.0 Rafiuddin, Rafiuddin; Syarifuddin, Syarifuddin; Saparuddin, Saparuddin; Nurjihadin, Nurjihadin; Rahmat, Farah Alfian Ghofar
Scientica Education Journal Vol. 1 No. 5 (2024): SEJ-November
Publisher : PT. Anagata Sembagi Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62872/5aqcnd04

Abstract

This research aims to find elements related to STEAM from 100 Google Scholar indexed articles resulting from scientific research. Elements related to STEAM can be implemented in elementary school students in facing the era of society 5.0. The method used in this research is the SLR (Literature Review System) PCR model (Planning, Conducting, Reporting) with the aim of systematically reviewing the literature to find elements related to STEAM based on research results from the last 7 years (2017-2024). The research results showed that other elements were compared with STEAM, such as language, social sciences, economics, religion, culture and literacy with the terms STREAM, SELAMeT, STREAME, STELAM and STEAMS and were even used as a basis for curriculum development such as in South Korea with the term WS-STEAM . Based on these findings, there are elements that can be used as a reference in developing learning plans in elementary schools towards the era of society 5.0 which are in accordance with the national basic education curriculum, especially in elementary schools in Indonesia, namely language, social (including culture and economics in social science learning ), religious, and literacy.         
TRADISI KABUA NCORE DALAM MASYARAKAT BIMA SEBAGAI SARANA RESOLUSI KONFLIK SOSIAL Rafiuddin, Rafiuddin; Mahmudah, Husnatul
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 8 No 2 (2024): Oktober
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v8i2.3239

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang nilai tradisi Kabua Ncore yang dianut masyarakat Bima (Suku Mbojo) yang mempengaruhi penurunan tren konflik sosial daerah Bima (Kota/Kabupaten) dan keluarnya dari label daerah zona merah beberapa tahun terakhir, dikaji dari dua disiplin ilmu (interdisipliner) yaitu ilmu sosiologi Budaya dan Sosiologi Ekonomi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologis, yang berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap masyarakat dalam situasi-situasi tertentu dan pada hakikatnya berupa menjawab pertanyaan bagaimanakah struktur dan hakikat pengalaman terhadap suatu gejala bagi sekelompok manusia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Tradisi kabua ncore dalam perspetif sosiologi budaya; masyarakat Bima mengembalikan tradisi kabua ncore sebagai identitas budaya yang perlu dilestarikan, sebab perkembangan zaman dan modernisasi telah menggerus nilai nilai budaya, tergantikan dengan fanatisme nilai tren dan individualistic modern. Masyarakat Bima telah memiliki modal sosial yang telah menjadikan tradisi kabua ncore sebagai identitas budaya dan sosial sehingga tidak lagi kaku dalam merumuskan dan mempraktikanya secara totalitas. Nilai utama dalam tradisi kabua ncore adalah gotong royong, bersama sama memikul beban sosial dan menyelesaikanya secara bersama.
INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI LIPAT GANDA CABAI SEBAGAI SOLUSI KETAHANAN PANGAN DAN EKONOMI KELUARGA MELALUI OPTIMALISASI PEKARANGAN Ulfa, Fachira; Syam'un, Elkawakib; Dungga, Novaty Eny; Dewi, Vien Sartika; Rafiuddin, Rafiuddin; Heliawaty, Heliawaty
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 2 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 2 JANUARI 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i2.41891

Abstract

Kegiatan pengabdian dilaksanakan di kelompok Tani Talakaya Desa Campagaya Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar dengan masalah pemanfaatan pekarangan yang belum optimal. Sebagian besar pekarangan hanya ditanami tanaman hias atau bahkan dibiarkan terlantar. Selain itu, petani juga memiliki keterbatasan pengetahuan dalam budidaya cabai dan akses terhadap pupuk organik. Tujuan kegiatan ini adalah mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan dengan menanam cabai menggunakan teknologi produksi lipat ganda (Proliga) yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga. Beberapa komponen teknologi proliga yang diterapkan, diantaranya: (1) Menggunakan varietas unggul yang adaptif; (2) Menggunakan sistem persemaian sehat; (3) Meningkatkan populasi tanaman; (4) Melaksanakan pengelolaan hara, tanah, dan air; dan (5) Pengendalian hama dan penyakit. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan, pelatihan pembuatan rumah semai, pembuatan pupuk organik cair, zat pengatur tumbuh, dan pestisida nabati. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani dalam budidaya cabai, terbukti dengan kemampuan mereka menghasilkan produk pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Manfaat kegiatan ini selain membantu meningkatkan ketahanan pangan keluarga melalui produksi cabai sendiri, juga berpotensi mengurangi biaya rumah tangga dan meningkatkan pendapatan. Kegiatan ini berhasil mencapai tujuan dengan optimalisasi pekarangan sebagai sumber pangan dan pendapatan tambahan bagi keluarga. Kata kunci: Proliga, cabai, pekarangan, pangan, ekonomi keluarga. ABSTRACT This activity was carried out in the Talakaya Farmers group, Campagaya Village, Galesong District, Takalar Regency, which faced the problem of suboptimal yard use. Most yards are only planted with ornamental plants or even left neglected. Apart from that, farmers also have limited knowledge of cultivating chilies and access to organic fertilizer. This activity aims to optimize the use of the yard by planting chilies using double production technology (Proliga), which is expected to increase food security and the family economy. Several components of the proliga technology implemented include: (1) using adaptive superior varieties; (2) using a healthy nursery system; (3) increasing plant populations; (4) carrying out nutrient, soil and water management; and (5) pest and disease control. The methods used in this activity include counseling, training in making seedling houses, liquid organic fertilizer, and vegetable pesticides. The activity results show an increase in the knowledge and skills of farmer groups in chili cultivation, as evidenced by their ability to produce more efficient and environmentally friendly agricultural products. The benefits of this activity not only help increase family food security through their chili production but also have the potential to reduce household costs and increase income. This activity achieved its objectives by optimizing the yard as a food source and additional income for the family. Keywords: Proliga, chili, home garden, food, family economy.