Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Identitas Etnis Dalam Ranah Politik Nawir, Muhammad; Mukramin, Sam’un
Phinisi Integration Review Vol 2, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.158 KB) | DOI: 10.26858/pir.v2i2.10090

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran politik identitas etnis dalam ranah politik dan untuk mengidentifikasi dampak politik identitas etnis dalam pilkades di Desa Siru Kecamatan Lembor kabupaten Manggarai Barat. Informan ditentukan secara purposive sampling, diambil sesuai dengan kebutuhan yang dianggap mampu memberi informasi untuk menjawab permasalahan penelitian. Oleh karena itu, informan yang ditetapkan yaitu kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan masyarakat setempat. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui berbagai tahapan, seperti reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, sedangkan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, waktu dan teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran identitas etnis dalam ranah politik pada setiap pilkades di Desa Siru cukup jitu dijadikan jargon oleh masing-masing kontestan sebagai simbol dan basis untuk mencapai kekuasaan atau sebagai kepala desa. Strategi ini dinilai sukses dengan melihat kondisi masyarakat di Desa Siru yang multi etnis. Sudah beberapa kali dilakukan pilkades pada umumnya didominasi dan dimenangkan oleh etnis Ndahe sebagai etnis mayoritas. Adapun dampak dari politik identitas etnik ini adalah terjadinya konflik yang tergolong ke dalam konflik kepentingan. Hasil konstruksi identitas dalam kontestasi pilkades memunculkan suatu situasi yaitu individu-individu mengidentifikasikan dirinya dengan sesama etnis sehingga lahir suatu sikap etnosentrisme dan menimbulkan konflik social berskala kecil. Meski konflik tersebut tergolong konflik ringan dan tidak bersifat permanen.
REVOLUSI HIJAU PADA PERUBAHAN SOSIAL KOMUNITAS TANI (Studi Alat Produksi di Desa Tebongeano, Kecamatan Lambai, Kabupaten Kolaka Utara) Mukramin, Sam'un; Sudarsono, Sudarsono
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.553 KB) | DOI: 10.36869/wjsb.v10i1.38

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang komunitas petani dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Informan dipilih secara purposive sampling dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti, yakni kepala desa, ketua pertanian, dan enam orang dari komunitas petani yang ada di Desa Tebongeano, Kecamatan Lambai, Kabupaten Kolaka Utara. Teknik pengumpulan data berupa observasi langsung, wawancara (interview), dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sosial komunitas petani dan dampaknya terhadap budaya pada komunitas petani di Desa Tebongeano, Kec. Lambai, Kab. Kolaka Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan sosial kehidupan komunitas petani banyak mengalami dinamisasi. Perubahan tersebut disebabkan oleh berbagai persoalan yang timbul dari luar yang memengaruhi pola perilaku dan tindakan sosial masyarakat petani; pergeseran nilai gotong royong masyarakat petani dalam kehidupan sosial digantikan oleh sistem upah; dan masuknya berbagai perangkat teknologi pertanian yang mengubah kehidupan masyarakat petani. Adapun dampak perubahan sosial terhadap budaya pada komunitas petani di Desa Tebongeano, Kecamatan Lambai, Kabupaten Kolaka Utara adalah adanya pergeseran budaya sedikit demi sedikit sebagai akibat dari keberadaan teknologi yang semakin berkembang, sehingga penduduk desa memaksa diri untuk menyesuaikan dengan keterbatasan pengetahuan dan ekonomi.
STRATEGI BERTAHAN HIDUP: MASYARAKAT PESISIR SUKU BAJO DI KABUPATEN KOLAKA UTARA Mukramin, Sam'un
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.872 KB) | DOI: 10.36869/wjsb.v9i1.29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi bertahan hidup masyarakat pesisir suku Bajo di Desa Sulaho, Kabupaten Kolaka Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bertahan hidup mereka berupa (1) relasi aktif, dan (2) relasi pasif. Relasi aktif adalah hubungan proses sosial yang bersifat horizontal (hubungan sesama masyarakat) dengan mata pencaharian sebagai nelayan. Sebagai nelayan, mereka menjual hasil tangkapannya di pasar-pasar tradisional dan jika hasil tangkapannya tidak laku, mereka melakukan pertukaran hasil nelayan dengan barang (barter) antarpedagang. Mereka juga melakukan sistim pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, kaum pria (bapak, suami, dan anak laki-laki) berperan sebagai nelayan atau mencari ikan di laut, sedangkan kaum wanita (ibu, istri, dan anak perempuan) bertugas di dapur dan sebagai penjual hasil tangkapan di pasar-pasar. Sementara itu, relasi pasif adalah hubungan proses sosial yang bersifat vertikal (hubungan masyarakat dengan pemerintah). Hal ini mencakup keterbatasan mereka di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. Mereka sangat membutuhkan perhatian dan bantuan dari pemerintah setempat, tetapi faktanya terjadi kekosongan (vacuum-relation) hingga saat ini.
Dampak Sosial Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Anak di Kabupaten Bantaeng Yuniar, Jusfira; Mukramin, Sam'un; Haniah, St; Ismail, Lukman
Jurnal Kajian dan Penelitian Umum Vol. 1 No. 4 (2023): Agustus : Jurnal Kajian dan Penelitian Umum
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/jkpu-nalanda.v1i4.338

Abstract

This research aims to further examine what social impacts are experienced by a child who is a victim of Domestic Violence (KDRT) and to provide equal attention to children as the nation's shoots and is expected to be able to suppress acts of violence which continue to increase every year. This research uses a qualitative method with the type of case study research, namely research on natural object conditions where the researcher is a key instrument, data collection techniques are carried out in a triangulation (combined) manner, data analysis is inductive, qualitative research data emphasizes meaning rather than generalization. The results of the study show that domestic violence greatly affects children's character education. Because children learn and imitate and gain knowledge about the use of violence in solving problems. Children can learn and imitate from acts of violence committed by fathers to mothers, and peers, teachers / lecturers against him.
Pengentasan Kemiskinan Etnis Bajo Melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Berbasis Kearifan Lokal Mukramin, Sam'un; Haniah, St; Nawir, Muhammad; Ismail, Lukman; Fatmawati, Fatmawati
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 13, No 2 (2023): (Desember 2023)
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jksekp.v13i2.12333

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan kemiskinan yang dialami oleh etnis Bajo dan merumuskan model strategis dalam pengentasan kemiskinan baik secara konseptual maupun praktis melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis kearifan lokal di Kabupaten Bone. Penelitian ini kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus dari 9 orang informan secara purposive. Adapun hasil penelitian menunjukkan: 1) Mewujudkan kolaborasi melalui kemitraan dan kerjasama yang melibatkan para ahli, peneliti, dan akademisi melalui program MBKM berbasis lingkungan agar meningkatkan produktifitas berpikir, kreatif, inovatif dan adaptif untuk kesejahteraan etnis Bajo, 2) Pembentukan lembaga swadaya masyarakat cinta kepada alam berfungsi dalam pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan kemandirian desa dan nelayan, 3) Pelaksana kelembagaan baik formal maupun informal adalah pemrakarsa yang menginisiasi/mengkoordinir hasil perencanaan desa dalam meningkatnya kesadaran potensi dan kelebihan dalam bertindak bijak, 4) Menumbuhkan organisasi rakyat yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan sebagai instrumen dalam perubahan paradigma serta mempraktikkan nilai-nilai baru, dalam kehidupan sehari-hari, 5) Memiliki usaha berbasis rumah tangga, berkarakteristik jenis usaha nelayan di permukiman etnis Bajo, berbahan baku hasil laut atau usaha berbahan baku bukan hasil laut, 6) Tersedianya sarana ruang produksi mikro pengolahan hasil laut, sebagai salah satu strategi menjadikan kawasan permukiman etnis Bajo kawasan pusat pengolahan hasil laut, 7) Konservasi kawasan permukiman menjadi eko wisata lokal atau nasional serta menata tempat pengolahan hasil laut agar menjadi pusat penjualan oleh-oleh khas etnis Bajo, dan 8) Sarana infrastruktur sebagai penunjang sistem sosial dan ekonomi dalam memperkuat akses pemerintah dan swasta untuk wilayah pesisir, melalui jaringan sosial masyarakat dan bermitra dengan berbagai pihak. Title: Poverty Alleviation of Bajo Ethnic Through Independent Learning, Independent Campus (ILIC)Program Based on Local WisdomThe purpose of this research is to analyze the problems of poverty experienced by the Bajo tribe so that they can find and formulate strategic models in poverty alleviation both conceptually and practically through the MBKM program based on local wisdom in Bone Regency. This research is descriptive qualitative with a case study approach to 9 informants with purposive sampling. The results of the study show: 1) Realizing cooperation through partnerships and cooperation involving experts, researchers and academics through the environment-based MBKM program in order to increase thinking, creative, innovative and adaptive productivity for the welfare of the Bajo tribe, 2) Formation of non-governmental organizations that love nature functions in community empowerment to foster village and fisherman independence, 3) Institutional implementers both formal and informal are initiators who initiate/coordinate the results of village planning in increasing awareness of the potential and strength in acting wisely, 4) Growing community organizations that aim to alleviate poverty and as an instrument in changing paradigms and practicing new values, in everyday life, 5) Having a household-based business characterized by the type of fishing business in Bajo tribal settlements that are made from sea products or businesses based on sea products, 6) Availability micro production space facilities for processing marine products, as one of the strategies to make residential areas of the Bajo tribe a center for processing marine products, 7) Preservation of residential areas to become local or national ecotourism and managing marine product processing areas to become sales centers for souvenirs typical of the Bajo tribe, and 8) Infrastructure facilities to support social and economic systems in strengthening government and private access to coastal areas, through social networks and partnerships with various parties.
THE CORRELATION OF ISLAM-CHRISTIAN TO FIGHT RACISM (AN ANALYSIS OF CONFLICT AND RELIGIOUS MODERATION IN POSO) Mukramin, Sam'un; Meiyani, Eliza; Ismail, Lukman; Nursida, Andi
Jurnal Adabiyah Vol 21 No 2 (2021): December (Islamic Studies)
Publisher : Faculty of Adab and Humanities - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jad.v21i2a8

Abstract

Islam and Christian have a concept of religious moderation as a philosophy of belief and guidelines to behave towards followers of other religions that always maintain balance. The existence of Racism, conflict, and violence in the name of religion occurred in Poso, Central Sulawesi is the result of the misinterpretation of verses in the holy book which puts forward individualistic attitudes ego, and extremist thinking. This research was descriptive qualitative with a case study approach. The informants were selected by using the purposive sampling technique and collecting data by reviewing through observation, interviews, and documentation. The research findings showed that religious moderation was essential to be carried out through a) preventive efforts to fight Racism comprehensively, it is not exclusively perceived as a difference, b) values and norms which its essence of maintaining dignity and protecting human life as God's creatures, c) socio-cultural capital and basic principles in building relations between religious adherents, d) strengthening the nation with religious values, Pancasila values, cultural values, human values, washatiyah values, and scientific values and e) massive and measurable socialization of religious moderation with a wisdom approach local people to have an understanding and an alumsuth perspective.الملخصفي الأساس ، لدى كل من الإسلام والمسيحية مفهوم الاعتدال الديني كفلسفة إيمانية ومبادئ توجيهية للسلوك تجاه أتباع الديانات الأخرى الذين يحافظون دائمًا على التوازن. إن وجود العنصرية والصراع والعنف باسم الدين الذي حدث في بوسو ، وسط سولاويزي ، نتيجة سوء تفسير الآيات في الكتاب المقدس ، يطرح مواقف الأنا الفردية والتفكير المتطرف. يعتبر هذا البحث نوعيًا وصفيًا مع منهج دراسة الحالة ، حيث يتم اختيار المخبرين عن طريق أخذ العينات الهادف من خلال الفحص من خلال الملاحظات والمقابلات والتوثيق. تظهر نتائج الدراسة أن الاعتدال الديني مهم للغاية ليتم تنفيذه من خلال: أ) الجهود الوقائية لمكافحة العنصرية بشكل شامل ، وليس حصريًا في عرض الاختلاف ، ب) القيم والأعراف التي يتمثل جوهرها في الحفاظ على الكرامة وحماية الإنسان الحياة كمخلوقات الله ، ج) رأس المال الاجتماعي والثقافي والمبادئ الأساسية في بناء العلاقات بين أتباع الديانات ، د) تقوية الأمة بالقيم الدينية وقيم البانتشاسيلا والقيم الثقافية والقيم الإنسانية وقيموالقيم الوشاطيةالعلمية و هـ) التنشئة الاجتماعية الهائلة والقابلة للقياس للاعتدال الديني مع نهج الحكمة للسكان المحليين بحيث يكون لديهم منظور وفهم مرعب.
Mobilisasi Sosial Peserta Didik Dalam Lembaga Pesantren Irmawati, Irmawati; Mukramin, Sam'un
Ri'ayah: Jurnal Sosial dan Keagamaan Vol 8 No 2 (2023): Spirituality, Religion and Culture
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/riayah.v8i2.7725

Abstract

Islamic boarding schools still exist in the world of education and empowerment in Indonesia. However, in its journey, Islamic education often separates students from their social life. This happens because the Islamic education provided is no longer based on the social reality of society. Public's distrust of the ability of religious education institutions to guarantee the future is a very concerning phenomenon. This can be seen from the fact that the number of students enrolling their children in general educational institutions is still much higher than that of children enrolling in religious education institutions. Type of research used is qualitative with a library research design or literature method. The literature method is method by collecting, identifying, and processing written data obtained and can be used as input in the analysis process. Meanwhile, data analysis was carried out using research results that were sequentially considered from the most relevant, relevant, and quite relevant. as well as seeing the year of research starting from the most recent, and gradually moving backwards to a longer year.Results of this study can be concluded that religious education institutions, especially education at Islamic boarding schools is an effective and efficient path and is open to anyone.
Labelling Terhadap Anak Pekerja Seks Komersial di Pantai Salukaili Pasangkayu Nur, Dahniar; Mukramin, Sam'un
Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin Vol. 3 No. 3 (2023): Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin
Publisher : Indra Institute Research & Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58707/jipm.v3i3.492

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk labelling anak pekerja seks komersial dan menganalisis dampak stigma sosial yang di berikan oleh masyarakat terhadap anak pekerja seks komersial. Dalam disiplin ilmu sosial, prostitusi dikatakan sebagai suatu penyakit sosial. Jadi dalam hal ini bukan hanya para pelaku pekerja seks komersial akan tetapi anak mereka juga mendapat stigma buruk dari masyarakat. Anak para pekerja seks komersial ini dianggap dapat membawa pengaruh buruk bagi anak-anak lainnya, sehingga anak dari pekerja seks komerisial sering mendapat label negatif dari masyarakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara. Informan penelitian ini adalah masyarakat yang melakukan pelabelan pada anak pekerja seks komersial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pelabelan yang terjadi adalah berupa pemberian stigma negatif terhadap anak pekerja seks komersial membawa pengaruh buruk yang kemudian diasingkan oleh masyarakat.
Pengarusutamaan Gender dalam Perkawinan Keturunan Sayyid di Desa Cikoang Kabupaten Takalar Salsabila, Siti Syalwa; Mukramin, Sam'un
Kusa Lawa Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Kusa Lawa
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkawinan dengan perbedaan suku, ras atau budaya merupakan wujud eksistensi manusia sebagai makhluk sosial dan upaya memperkuat entitas sosial yang dinamis. Ajaran Sayyid merupakan lembaga adat dan istiadat yang unik dalam menata masyarakat sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mengetahui ketimpangan gender dalam perkawinan keturunan Sayyid di Desa Cikoang Kabupaten Takalar serta alternatif untuk meminimalisir diskriminasi gender pada keturunan Sayyid dengan memastikan bahwa hak dan kebebasan memilih pasangan tidak dibatasi oleh gender, sehingga terciptalah keadilan dan keseimbangan hak perkawinan bagi setiap orang kedua sisi. Penelitian ini merupakan kualitatif dengan jenis studi kasus dari 3 orang informan, kemudian dilanjutkan informan selanjutnya 1 orang berinisial A dipilih berdasarkan saran dari informan sebelumnya (snowball). Sumber data yang diperoleh dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Status sosial Sayyid menempati kedudukan tertinggi dalam masyarakat Cikoang; 2) Sayyid perempuan (Syarifah) tidak boleh menikah dengan orang di luar garis keturunan Sayyid, sedangkan Sayyid laki-laki (Habaib) memiliki kebebasan memilih pasangan yang bukan Sayyid; 3) Melalui program-program edukasi yang melibatkan tokoh masyarakat Cikoang, tokoh agama, dan lembaga swadaya masyarakat dapat fokus pada hak-hak perempuan dan kesetaraan gender; 4) Mendorong pemerintah dan lembaga hukum untuk mengadopsi undang-undang yang melindungi hak-hak perempuan dan memastikan tidak ada lagi diskriminasi gender dalam perkawinan keturunan Sayyid di Desa Cikoang; dan 5) Melibatkan generasi muda dan tua dalam diskusi mengenai dampak negatif diskriminasi gender sehingga membantu mengubah pandangan dan sikap yang telah lama tertanam dalam budaya di Desa Cikoang.
MENAVIGASI PERSIMPANGAN MODERNITAS DAN TRADISI : KEGIGIHAN RAMBU SOLO' DI MASYARAKAT TORAJA KONTEMPORER Aulia H.R, Qalbi; Mukramin, Sam'un; Ismail, Lukman
SOSIORELIGIUS Vol 9 No 1 (2024): Sosioreligius: Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama
Publisher : Departemen Sosiologi Aga,ma, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/sosioreligius.v9i1.49943

Abstract

Rambu solo’ is a traditional ceremony of the Toraja community that requires the family of the deceased to make a party as a sign of last respect for the deceased who has passed away. The custom, which has been passed down from generation to generation by the Toraja Community, requires the family to perform the last ceremony for the deceased. The purpose of this study is to understand the role and sustainability of Rambu Solo’ in the midst of the dynamics of modernity in contemporary Toraja society and to intintrate the strategies used by the community to maintain and preserve the tradition of Rambu Solo. This research is qualitative with a library research approach, namely by collecting data by understanding and studying theories from various literature related to this research. This research is expected to provide a deeper understanding of how traditions such as Rambu Solo’ remain relevant and preserved in societies facing the pressures of modernity. The results of this study show that the belief system adopted by the Toraja Tribe in the time of their ancestors is the belief in Aluk Todolo where the Toraja Tribe believes in the creator of heaven and earth, known as Puang Matua. This research also shows that the Rambu Solo’ traditional ceremony contains values that describe the indigenous people of the Toraja tribe such as: Tolong-mentohelp, Gotong-royong, and Family.