Wilayah kerja Puskesmas Hamadi merupakan daerah dengan kasus Kusta tertinggi di Kota Jayapura. Stigma masih menjadi masalah pada kasus kusta yang menyebabkan masyarakat enggan untuk mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan. Hal ini berakibat pada munculnya penderita dengan kondisi luka kusta yang cukup parah. Peningkatan kapasitas kader kusta tidak hanya pada kemampuan untuk menemukan pasien baru dengan risiko kusta, melainkan kader perlu memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan luka kusta untuk menjangkau pasien yang tidak mau melakukan pengobatan di Puskesmas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada kader dan masyarakat dalam melakukan perawatan luka kusta. Kegiatan ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Hamadi, Jayapura pada bulan Juni–Oktober 2022. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan pendekatan learning by doing dengan kegiatan berupa demonstrasi dan ceramah tanya jawab. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah kader kusta dan masyarakat yang berjumlah 21 orang. Tim pengabdian masyarakat memberikan demonstrasi perawatan luka kusta, selanjutnya peserta melakukan simulasi secara bergantian. Pengukuran hasil kegiatan dilakukan dengan evaluasi proses dan evaluasi hasil. Hasil evaluasi proses menunjukan peserta memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, secara sukarela bergantian untuk melakukan simulasi, serta mampu menunjukan kemampuan untuk melakukan perawatan luka kusta. Sedangkan hasil evaluasi peningkatan pengetahuan peserta sebelum (60±8,803) dan sesudah (75,7±8,984) pelatihan diperoleh peningkatan skor sebesar 15,7 poin. Kegiatan dapat dilanjutkan dengan kunjungan rumah perawatan luka kusta oleh kader dan masyarakat di rumah pasien yang didampingi tim pengabdian masyarakat untuk memberikan pengalaman aksi nyata pada penderita kusta di lingkungan tempat tinggalnya