Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISA PEMANFAATAN OBLIGASI KORPORASI SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN PROYEK SWASTA (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN VILLA EUREKA TUBAN-BALI) M. Umarul Hasani; Putu Gede Suranata; A.A. Rai Asmani K.
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.2 KB) | DOI: 10.22225/pd.6.1.461.76-95

Abstract

ABSTRACT One of the alternative financing projects that can be used is by issuing corporate bonds. Bonds experienced considerable progress as financial instruments in the period of 2000. Bonds were able to become one of the financing alternatives for projects and competitive against other sources of financing such as loans from conventional banks. One of the project issues is the delay in project financing is expected to be resolved by alternative financing through corporate bond issuance. Eureka Villa private project in this research will try to simulate its financing by using financing through corporate bond issuance. For this purpose, a financial feasibility analysis of the investment system will be conducted using funds from corporate bonds on villa operations. The principal amount of the bonds to be issued are IDR 80,000,000,000.00 with 7.5% coupon per annum payable every 6 months and redeem principal bonds with sinking fund each year over the life of the bonds of 10 years. Nominal investment receipts of IDR 16,000,000,000.00 or in lot units of 3200 lots carried out during the implementation of the project is 12 months assuming the receipt of investment funds 5 times every 3 months. Payment of interest coupon and principal redemption are payable after the villa commences operations on September 1, 2017 with annual payment of IDR 14,005,000,000.00. After calculating the NPV & IRR for the income and outcome of the villa with the source of the cost of the bonds obtained NPV = (-IDR 77,048,163,482.40 ) < 0 and IRR = 1.5 × 10-13% < MARR 12%, then the investment plan of Corporate Bonds on the construction project Eureka Villa Tuban - Bali using the NPV method and the IRR method is recommended "not feasible". Keyword: Corporate Bonds, Construction Management, Financial Analisys
PENGENDALIAN KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK HOTEL SEMINYAK Made Parimana Yustiawan; Putu Gede Suranata; Ni Komang Armaeni
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.589 KB) | DOI: 10.22225/pd.7.1.814.15-30

Abstract

ABSTRACT During the construction period there is often an incompatibility schedule between the planning and implementation in the field. Therefore, the need of doing control performance in order for the project to run in accordance with the contract time. To find out the performance of the project, can be used earned value method. The data that are required to analyze the performance using earned value are BCWP, BCWS, and ACWP. The control of construction project could be done by acceleration. Time Cost Trade Off method is used to obtain the most efficient and effective results. The purpose on this study is to evaluate a project that is experiencing delays in achievements. Based on the contract, if the contractor unable to finish the project in accordance with time that is given in the contract, the contractor will be charged with penalty of 0.1% of the agreed price. After being evaluated at week of 13th using earned value, it turns out that the project is experiencing delays where the project should be completed within 300 days and it turns out 314 days with the cost required to complete the project is IDR.16,139,554,490.00. In order for the project to be completed in accordance with the contract time, the writer does the acceleration by doing additional work time for 3 hours. By using time cost trade off method, the writer could determine the work to be accelerated by selecting from the lowest slope value on the critical path so that it could obtain the most efficient cost to complete the project on time. From the analysis result using time cost trade off, it is found that the acceleration resulting in the minimum total cost to complete the project on time is IDR.16,157,311,547.00. By using the additional working hours, this project could be completed with the most optimal time of 259 days with the total cost required is IDR.16,329,053,679.00. Keywords: earned value, control, time cost trade off
PERENCANAAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN SUDARMA CONDOTEL DI JALAN MAHENDRADATTA DENPASAR Gusti Ayu Sukma Dwi Naindia Sari; I Putu Gede Suranata
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.735 KB) | DOI: 10.22225/pd.7.2.949.219-229

Abstract

Implementation Planning on the Project of Sudarma Condotel aim to start plan and complete project targets within existing limitations to meet project spesifications within limits cost, quality and time. To maximize implementation planning then an analysis is carried out method, manufacture of Standard Operational Procedure (SOP), estimated project duration, resource requirements planning, resource scheduling and cost planning so that an achievement schedule can be used project guidelines. The result of Sudarma Condotel planning with total duration is 347 working days with cost implementation plan of cost budget plan including 10% PPN for Rp. 8.290.900.557.
ANALISIS KINERJA PELAKSANAAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE CONCEPT (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI GORONTALO) Winda Nur Ayni; Putu Gede Suranata; Ni Komang Armaeni
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.653 KB) | DOI: 10.22225/pd.8.1.1102.94-104

Abstract

Proyek Pembangunan Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo dijadwalkan harus selesai dalam kurun waktu 540 hari dengan nilai kontrak Rp.162,817,636,363.63. Dengan adanya batasan waktu dan biaya diperlukan pengendalian yang baik dan matang. Akan tetapi sebelum dilakukan pengendalian perlu diketahui terlebih dahulu kinerja proyek yang telah berlangsung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja biaya dan waktu, pada akhir penyelesaian proyek. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Earned Value yang didalamnya memadukan unsur biaya dan waktu serta prestasi fisik pekerjaan. Data yang didapat dari proyek antara lain Time Schedule proyek, Rencana Anggaran Biaya (RAB), laporan mingguan proyek dan biaya aktual, kemudian dilakukan analisa biaya, jadwal, varians dan indeks performansi dengan memaparkan masalah-masalah yang muncul pada saat penelitian. Dari hasil analisa diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari biaya yang dianggarkan ditunjukkan dengan nilai CPI = 1.53 dan waktu pelaksanaan lebih lambat dari jadwal rencana ditunjukkan dengan nilai SPI = 0.92. Hasil perhitungan perkiraan biaya akhir proyek sebesar Rp.99,092,502,079.98 dengan perkiraan waktu penyelesaian 587 hari atau 84 minggu, menunjukkan bahwa proyek mengalami keterlambatan 6 minggu dari 78 minggu yang direncanakan.
STRATEGI PERENCANAAN KAWASAN HILIR SUNGAI DAN PANTAI DI KOTA DENPASAR BERBASIS EKOWISATA I Gusti Agung Putu Eryani; Putu Gede Suranata; I Kadek Merta Wijaya
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.3.2.2019.98-109

Abstract

Perencanaan kawasan hilir sungai dan pantai adalah sebagian dari pengelolaan sumber daya air dan lingkungan. Ekowisata sebagai suatu bentuk wisata yang menekankan tanggung jawab terhadap kelestarian alam, dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat. Berdasarkan data BPS Provinsi Bali 2018, total jumlah penduduk Kota Denpasar 788.589 jiwa. Bertambahnya jumlah penduduk dibutuhkan kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang Kota Denpasar dengan mengembangkan ruang-ruang muka tepian air (waterfront) dalam bentuk kota tepian sungai (riverside city), yang terpadu dengan ruang terbuka hijau, mengkonservasi daerah aliran sungai dan konservasi daerah pantai yang produktif dan turistik sebagai usaha untuk memberi batas jelas antara kawasan konservasi dengan kawasan budidaya perkotaan. Tujuan kajian ini adalah menetapkan metode dalam perencanaan kawasan hilir sungai dan pantai di Kota Denpasar berbasis Ekowisata. Lokasi di kawasan hilir Sungai Ayung dan kawasan Pantai Padanggalak. Analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Responden yang diambil adalah tim pengelola Pura Windu Segara, wisatawan, serta komunitas peduli hilir Sungai Ayung. Data yang dikumpulkan adalah topografi, bathimetri hilir sungai dan pantai, data gelombang, pasang surut, potensi air dan kondisi lingkungan. Perencanaan ekowisata bahari di hilir sungai Ayung dan pantai Padanggalak sampai saat ini belum berkembang secara optimal karena tidak didukung oleh aksesibilitas dan jaringan penataan sungai dan pantai yang baik. Strategi perencanaan dalam penataan kawasan berbasis ekowisata dapat dilaksanakan dengan tahapan : pertama kawasan yang dikembangkan sebagai daerah pariwisata disesuaikan dengan fungsi dan daya dukung masing-masing ruang/zone. Normalisasi kawasan hilir sungai, pengerukan sedimen di mulut muara sungai. Send by passing dan pembersihan sampah plastik di daerah pantai, terbentuknya bank sampah dengan melibatkan komunitas masyarakat peduli hilir sungai, menekan alih fungsi lahan pertanian di kawasan hilir sungai dan membangun pengaman pantai dari bahan yang ramah lingkungan. Penataan kawasan hilir sungai dan pantai sebagai daerah pariwisata yang berwawasan lingkungan, hendaknya melibatkan masyarakat, pemandu wisata dan agen perjalanan. Keywords: ekowisata, pantai, hilir sungai
Pemberdayaan Obyek Guna Lahan Di Kawasan Desa Sanur Sebagai Alternatif Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Denpasar Ni Komang Armaeni; Putu Gede Suranata; I Wayan Gde Erick Triswandana
Jurnal Sutramas Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.126 KB)

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki banyak fungsi selain fungsi ekologi sebagai paru-paru kota atau wilayah. Kota Denpasar memiliki setidaknya 1.091,07 Ha Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) dimana belum semua potensinya dimanfaatkan dengan optimal sebagai contoh RTHK Desa Sanur Kaja. Topografi Desa Sanur Kaja khususnya pada area Jl. Hangtuah dan Jl. Sedap Malam merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 0-7 meter diatas permukaan laut dengan pemanfaatan lahan sebagai Ruang Terbuka Hijau seluas kurang lebih 39,4311 Ha sesuai dengan dokumen RTRW Kota Denpasar tahun 2011-2031. Dari hasil pengumpulan data menggunakan citra satelit dan superimpose pengukuran lapangan, didapatkan adanya pelanggaran terkait pembangunan bangunan dengan peruntukan rumah tinggal dan usaha. Pelanggaran yang terekam adalah seluas 11.6529 Ha sehingga menyisakan kurang lebih 27.7782 Ha RTH Existing yang harus diselamatkan dengan melakukan pengembangan untuk nantinya dapat di transformasi sebagai Objek Daya Tarik Wisata
The Potential Of Land Use Objects In The Area Of Sanur Kaja Village As A Tourist Attraction Suranata Putu Gede; Ni Komang Armaeni; I Wayan Gde Erick Triswandana
Jurnal Sutramas Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Green Open Space (RTH) has many functions besides ecological functions as the lungs of regions. Denpasar has at least 1,091.07 Ha of RTH where not all of its potential is utilized optimally for example the RTH in Sanur Kaja Village. The current condition in the green lane area or Green Open Space (RTH) in Sanur Kaja Village is that the green belt area is not organized due to lack of attention and lack of knowledge about the green line. Many semi-permanent buildings can be seen standing irregularly in the green open space on the deeper side of the area. Apart from semi-permanent buildings, there are also many buildings designated for residential houses and other business places such as shops, cafes or restaurants, and so on. The Village Topography, especially in the area of Jl. Hangtuah and Jl. Sedap Malam is a lowland area with an altitude of 0-7 meters ASL with the use of land as a RTH covering an area of approximately 39.4311 hectares following the RTRW document for Denpasar from the year 2011-2031. From the data collection using satellite imagery and field measurements, it was found that there were violations related to the construction of buildings with residential and business designations. The recorded violations cover an area of 11.6529 hectares, leaving approximately 27.7782 hectares of existing RTH that must be saved by carrying out development to later be transformed into a tourist attraction.
Evaluasi Kinerja Bangunan Pengaman Pantai di Pantai Batu Mejan, Canggu Ardhanaresvari, Tiara Rekha; Aryastana, Putu; Suranata, Putu Gede
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 18/No. 1/Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/dts.v18i1.6030

Abstract

Pantai Batu Mejan merupakan salah satu Kawasan pariwisata yang terletak desa Canggu, Kabupaten Badung. Pantai Batu mejan memiliki panjang pantai yakni ±561 m dengan bangunan pengaman pantai (sea wall) sepanjang ±270 m yang terletak di area samping Pura Batu Mejan, Canggu. Gelombang laut yang cukup besar di Pantai Canggu khususnya pada Pantai Batu Mejan menyebabkan kerusakan bangunan yang terjadi pada bangunan pengaman pantai (sea wall). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja bangunan pengaman pantai (sea wall) eksisting dengan menggunakan metode analisis penilaian kerusakan, analisis penilaian kondisi fisik dan kinerja fungsi bangunan pengaman pantai. Berdasarkan hasil evaluasi pada sepanjang Pantai Batu Mejan – Pantai Batu Bolong dengan total panjang pantai yakni ±1,26 km diperoleh pada segmen 1 dan 2 berdasarkan kerusakan erosi/abrasi yaitu sebesar 350 dengan prioritas penanganan A (amat sangat diutamakan). Selanjutnya pada evaluasi kondisi fisik dan kinerja fungsi bangunan pengaman pantai pada segmen 4 memperoleh hasil kinerja fungsi bangunan buruk karena terjadi kerutuhan sebagian pada bangunan sehingga perlu dilakukan kaji ulang. Sedangkan pada segmen 5 dan 6 memperoleh hasil kinerja fungsi bangunan baik sehingga hanya perlu dilakukan pemantauan. Kemudian dari evaluasi kondisi eksisting tersebut akan disimulasikan menggunakan software Surface -Water Modeling System (SMS) 10.1 dan 13.3.
Pengaruh Peak Ground Acceleration (PGA) Terhadap Stabilitas Lereng Kapur Basoka, I Wayan Ariyana; Suranata, Putu Gede; Wiranata, I Made Kusuma
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i9.61760

Abstract

Bali Selatan dikenal sebagai salah satu destinasi wisata internasional yang ditandai oleh hamparan pantai dan tebing-tebing kapur yang menjulang. Pada beberapa lokasi, tebing tersebut telah digali atau dimodifikasi untuk meningkatkan aksesibilitas dan menonjolkan daya tarik lanskap, namun aspek stabilitasnya masih sering terabaikan, terutama karena Indonesia merupakan wilayah rawan gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas lereng kapur berdasarkan variasi peak ground acceleration (PGA). Sampel batu kapur diperoleh melalui pengeboran inti dan diuji menggunakan Unconfined Compressive Strength (UCS), kemudian hasil uji digunakan sebagai parameter input pada model dengan kriteria Hoek–Brown. Analisis dilakukan dengan asumsi material seragam berdasarkan nilai UCS dan geometri sederhana, dengan variasi PGA sebesar 0,40; 0,425; 0,45; 0,475; dan 0,50 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan PGA berbanding lurus dengan penurunan faktor keamanan lereng, yaitu dari 1,471 menjadi 0,890. Penurunan ini setara dengan 31,54% dan meningkat hingga 39,50% pada kondisi gempa maksimum dibandingkan dengan kondisi tanpa gempa. Temuan ini menegaskan bahwa pemilihan nilai PGA harus dilakukan secara cermat karena berpengaruh signifikan terhadap stabilitas lereng kapur di wilayah penelitian.