Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN PEMANFAATAN DAERAH SEMPADAN SUNGAI TUKAD PAKERISAN Putu Aryastana, S.T., M.Eng., M.Si
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 5 No. 1 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.099 KB) | DOI: 10.22225/pd.5.1.244.53-60

Abstract

Sempadan sungai merupakan suatu kawasan yang mempunyai manfaat untuk mempertahankan kegiatan perlindungan, penggunaan dan pengendalian atas sumber daya yang ada pada sungai. Tukad Pakerisan merupakan salah satu sungai yang memiliki kearifan lokal yang sudah diakui dunia. Kawasan Tukad Pakerisan memiliki banyak situs arkeologi bersejarah, seperti kawasan Gunung Kawi dan Tirta Empul. Pelestarian sepanjang DAS Tukad Pakerisan dibagi tiga zona yakni, zona inti yang berjarak 100 m dari bibir sungai (kanan-kiri), zona penunjang berjarak 200 M dari sungai dan zona pengembangan berjarak 300 M dari sungai, yang secara tidak langsung sudah memenuhi kriteria batas daerah sempadan yang ditetapkan dalam PP No.38 Tahun 2011. Untuk mengetahui lebar minimal sempadan sungai di Tukad Pakerisan dilakukan analisa terhadap peraturan-peraturan yang terkait dengan sempadan sungai. Untuk mengetahui pemanfaatan daerah sempadan sungai dilakukan dengan penelusuran alur sungai Tukad Pakerisan dari hilir menuju hulu sejauh 10 km dengan menggunakan GPS dan melakukan analisa citra satelit google earth. Hasil menunjukkan bahwa lebar sempadan sungai di Tukad Pakerisan antara 5 meter sampai dengan 100 meter yang disesuaikan dengan kriteria dan kondisi daerahnya. Pemanfaatan lahan pada daerah sempadan sungai Tukad Pakerisan adalah tegalan/vegetasi sebanyak 42%, sawah sebanyak 33%, lahan kosong sebanyak 15% dan permukiman sebanyak 10%. Kata kunci: pakerisan, sungai, sempadan
IDENTIFIKASI PEMANFAATAN DAERAH SEMPADAN SUNGAI TUKAD PETANU Putu Aryastana, S.T., M.Eng., M.Si
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 4 No. 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.394 KB) | DOI: 10.22225/pd.4.2.245.1-12

Abstract

Sempadan sungai merupakan suatu kawasan yang mempunyai manfaat untuk mempertahankan kegiatan perlindungan, penggunaan dan pengendalian atas sumber daya yang ada pada sungai. Tukad Petanu merupakan sungai yang melintasi Kabupaten Gianyar yang memiliki fungsi sebagai sumber air untuk daerah irigasi, areal tempat suci, areal pariwisata air terjun dan tetap sebagai fungsi utama yaitu saluran pembuangan limbah rumah tangga dan industri rumah tangga disekitar sungai.Untuk mengetahui lebar minimal sempadan sungai di Tukad Petanu dilakukan analisa terhadap peraturan-peraturan yang terkait dengan sempadan sungai. Untuk mengetahui pemanfaatan daerah sempadan sungai dilakukan dengan penelusuran alur sungai Tukad Petanu dari hilir menuju hulu sejauh 10 km dengan menggunakan GPS dan melakukan analisa citra satelit google earth. Hasil menunjukkan bahwa lebar sempadan sungai di Tukad Petanu antara 10 meter sampai dengan 100 meter yang disesuaikan dengan kriteria dan kondisi daerahnya. Pemanfaatan lahan pada daerah sempadan sungai Tukad Petanu didominasi oleh lahan kosong, sawah. Namun ada beberapa pemanfaatan lain seperti penambangan batu paras, permukiman, villa, resort, tempat hunian, tempat ibadah. Kata kunci: sempadan, sungai, petanu
IDENTIFIKASI PEMANFAATAN DAERAH SEMPADAN SUNGAI TUKAD AYUNG Putu Aryastana, S.T., M.Eng., M.Si
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.997 KB) | DOI: 10.22225/pd.4.1.253.17-25

Abstract

Sempadan sungai meliputi ruang atau daerah yang merupakan batas atau pemisah antara daerah sungai dengan daerah dataran yang berfungsi sebagai penyangga. Tukad Ayung merupakan sungai terpanjang di Provinsi Bali yang memiliki fungsi sebagai sumber air baku, air irigasi dan juga sebagai saluran pembuangan.Untuk mengetahui batas atau lebar minimal sempadan sungai di Tukad Ayung dilakukan analisa terhadap peraturan-peraturan yang terkait dengan sempadan sungai. Untuk mengetahui pemanfaatan daerah sempadan sungai dilakukan dengan menganalisa citra satelit google earth. Hasil analisa menunjukkan bahwa lebar minimal sempadan sungai di Tukad Ayung adalah 15 m. Hal ini disebabkan karena Tukad Ayung merupakan sungai yang tidak bertanggul dengan kedalaman 3 – 20 m. 2. Pemanfaatan daerah sempadan sungai di Tukad Ayung adalah sawah sebanyak 45%, tegalan/lahan kosong sebanyak 20%, pemukiman dan hotel sebanyak 15%, pertokoan sebanyak 15%, fasiltias umum sebanyak 5%. Rencana pengembangan kawasan yang tercantum dalam Rencana Pola Ruang Kota Denpasar, akan banyak digunakan sebagai permukiman, maka perlu upaya untuk segera menetapkan batas sempadan sungai. Kata kunci: pemanfaatan, sempadan, ayung.
PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN CITRA SATELIT DI KABUPATEN GIANYAR Putu Aryastana; I Gusti Agung Putu Eryani; Kadek Windy Candrayana
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.524 KB) | DOI: 10.22225/pd.5.2.379.70-81

Abstract

Perkembangan teknologi yang cukup cepat membuat arah studi monitoring dan analisa perubahan garis pantai lebih banyak menggunakan citra satelit penginderaan jauh. Pemanfaatan citra satelit dalam monitoring dan analisa perubahan garis pantai sudah banyak dilakukan, antara lain: Landsat, Quickbird, Allos dan IKONOS. Pada penelitian ini dilakukan analisa terhadap perubahan garis pantai dan laju erosi dengan dengan membandingkan 2 (dua) buah citra satelit yaitu data citra satelit SPOT 5 pada tahun 2009 memiliki resolusi spasial 10 m (multispectral) dan SPOT 6/SPOT 7 pada tahun 2015 yang memiliki resolusi hingga 1.5 m yang nantinya akan dilakukan koreksi dengan hasil pengamatan lapangan untuk kawasan pantai di Kabupaten Gianyar. Penelitian ini memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat sebagai data dasar (data base) dalam pengambilan keputusan untuk penanganan kawasan pantai. Hasil analisa menunjukan bahwa rata-rata perubahan garis pantai yang terjadi di Kabupaten Gianyar berdasarkan citra satelit SPOT tahun 2009 dan 2015 adalah sebesar 22.441 m. Rata-rata laju erosi pantai yang terjadi di Kabupaten Gianyar berdasarkan citra satelit SPOT tahun 2009 dan 2015 adalah sebesar 3.202 m/tahun. Kata kunci: garis pantai, SPOT, citra satelit
PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT NYITDAHTABANAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN SISTEM RANGKA BREISING DAN TANPA BREISING I Made Wika Darmawan; Putu Aryastana; I Made Ardantha
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.04 KB) | DOI: 10.22225/pd.6.1.462.96-107

Abstract

ABSTRACT Nyitdah Hospital Building - Tabanan is planned to use steel structure by utilizing skeleton brace system and without brace. This planning is done to find out the comparison of dimensions that occur when a Steel Structure in the add framework brace. The steel structure of this Hospital is based on SNI 1729 - 2015 Specifications for structural steel building buildings. The method used in this planning is using Load Resistance Factor Design (LRFD) method. The LRFD method is a method of planning by means of nominal capacity to anticipate uncertainties in the material used, while with the resistance factor to anticipate uncertainty in the variation of work load. The loads that work on the structure of the Hospital Building, calculated and analyzed the results obtained that the steel structure without brace experiencing a large shear force. The shear force occurs greatest in the beam with a ratio of 89.7% of the allowable shear force. After added brace framework, is brace type X and V inverted obtained a decrease of shear force. For brace type X shear forces that can be retained up to 30.65% of the shear force of the structure without brace. And for inverted breeding V can hold up to 21.33%, preferably 9.32% of brace type X. But the force that occurs not only sliding, the beam occurs moment and the column is pressed. In this case the type X breeders can withstand both the moment force on the beam and the compression force in the column, while the breed of type V is reversed, the moment that occurs on the beam becomes large. Brace Type X was chosen for the redesign of Nyitdah Hospital Building - Tabanan by considering the dimensions used in bias smaller than the structure without brace. The shear, moment and tap forces that occur in the structure can already be retained by the main structural frame and additionally the type X brace frame. Key word: steel, brace, LRFD
PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM DAN SERBUK KACA TERHADAP KUAT TEKAN DAN BERAT JENIS BETON Ni Komang Ayu Agustini; Putu Aryastana
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 6 No. 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.441 KB) | DOI: 10.22225/pd.6.2.488.190-202

Abstract

Concrete production is identical to environmentally destructive starting from the process of stone blasting, burning process and carbon emissions in the air. The production of cement was declared as the world's second largest contributor of 7% of carbon emissions in the world after the power plant is therefore needed innovation of environmentally friendly concrete for the sustainability of infrastructure development without damaging the environment. Glass powder and ash husk can be used as partial substitution of cement as an alternative solution environmental problems. Both materials are expected to function as filler because it has potential as pozzolan materials. This study was conducted on the compressive strength and the properties of normal concrete materials against the effect of using husk ash and glass powder on concrete mixture at the Laboratory of Civil Engineering Department of Warmadewa University. The test was performed on 7 days concrete with variation of the addition of husk ash and glass powder by 5%, 10%, 15%, 20% and 25% by weight of cement Replacement of husk ash and glass powder to the weight of cement affects the compressive strength and specific gravity of the concrete. The strength of concrete with glass powder showed to have a higher compressive strength when compared to the compressive strength of husk ash ash. The maximum strength of concrete with glass powder is obtained at 10% when the maximum strength of concrete with the husk ash was added of 5%. In addition, on the specific gravity of concrete obtained the optimum value when the addition of glass powder and concrete respectively by 20% and 5%. Keyword: husk ash, glass powder, specific grafity of concrete, compressive strength of concrete
ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT KECAMATAN PETANG I Komang Angga Darmayasa; Putu Aryastana; Anak Agung Sagung Dewi Rahadiani
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.397 KB) | DOI: 10.22225/pd.7.1.816.41-52

Abstract

ABSTRACT Requirement for aw water supply will increase every year as the population increases. Analysis of water requirements in Petang District is carried out using the leastsquare method with a projection of 25 years. The results of the analysis show that the compliance of water in Petang District has a devicit in Sulangai Village. Planning the addition of a water source of 7.68 liters per second in Sulangai Village by optimizing the Sulangai Atas II Spring. Network schema planning is analyzed using WaterNet. The results of the pipeline simulation show that there is no problem with the water supply system for the Petang Subdistrict area which means that hydraulically the network can serve the water needs of each service area. Keywords: Network, Pipe, Requirement, Water, WaterNet
ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN PADA DAERAH RAWAN KECELAKAAN PADA RUAS JALAN SUMBA BARAT-SUMBA BARAT DAYA Marselus Putra Mawo Kasa Sairo; I Wayan Muliawan; Putu Aryastana
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.898 KB) | DOI: 10.22225/pd.7.2.948.210-218

Abstract

Road between Southwest Sumba-Sumba Southwestern is a country road the connects the two districts. Based on the results of the research (Alfian Dawa, 2013) in Sumba Barat-Sumba Barat Daya road segment there are 16 road segments identified as accident-prone areas. From the results of the analysis of the most vulnerable areas of accidents occur is in the segment 1 or at kilometer 4-5 as the cause has a cusum value is the highest cusum value of all cusum values at each stationation or kilometer. Thus, the authors conducted a follow-up study to further analyze 16 accident-prone areas in West Sumba-Southwest Sumba district to find out what factors caused accidents in accident-prone areas on the West Sumba-Southwest Sumba road. Having known the factors causing the occurrence of new traffic accidents can provide a solution to the number of accidents can be minimized. From the analysis of factors causing traffic accidents in 16 accident-prone areas on the West Sumba-West Sumba road segment are human factors, vehicle factors, and road and environmental factors. The most common cause of traffic accidents in 16 crash-prone areas on the West Sumba-Southwest Sumba road segment from 2011 to 2015 covering road users/human factors of 326 occurrences, in the last 5 years. While the factors of the vehicle as much as 385 incidents, as well as road and environmental factors also triggered traffic accidents because there are road marks/signs, and street lighting on 16 areas prone to accidents on West Sumba-West Sumba road.
ANALISIS KUALITAS DAN KEBUTUHAN AIR MASYARAKAT DUSUN BLOKAGUNG DESA KARANGDORO BANYUWANGI Putu Aryastana; I Gusti Agung Putu Eryani; Cok Agung Yujana
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 7 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.695 KB) | DOI: 10.22225/pd.7.2.950.230-238

Abstract

Water is a requirements for all humanity. Banjar Kiadan is one of the hamlets located in Pelaga Village, Petang Sub-district, Badung Regency witness raw water problem, so it is necessary to analyze the requirements of water needs. The analysis of raw water supply needs includes: water demand analysis for the next 25 years, analysis of water supply system planning, and analysis of budged plan of water supply system. The source of water that can be utilized is “Peninjauan Spring” with discharge 1.85 lt/sec. Total water demand is calculated based on the number of water users to be projected for the next 25 years. The water requirement is calculated based on 2 (two) scenario plan of the network that is if built SR (Home Connection) or just made KU (Public Faucet). The results showed that the total water requirement in 2042 was 2.264 lt/sec for the assumption of using home connection, while for the assumption using the public faucet was 0.903 lt/sec. The water supply system used is a gravity system with a public faucet as a distribution system. The budget plan for the water supply system is IDR.3,386,655,000.00.
PERENCANAAN BENDUNG TIPE OGEE DI DESA BAN KABUPATEN KARANGASEM I Made Okdivian Soekaratha; Cok Agung Yujana; Putu Aryastana
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.212 KB) | DOI: 10.22225/pd.8.1.1106.1-15

Abstract

Penyediaan air baku merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia, karena sangat menunjang kesehatan dan hal ini diharapkan pemerintah dalam pembangunan nasional. Sebagian masyarakat yang belum terlayani terutama masyarakat di dataran tinggi masih sangat memerlukan bantuan untuk pemenuhan air baku salah satunya yaitu di desa Ban, dusun Belong. Oleh karena itu, direncanakan penampung air baku pada saat musim kemarau. Sumber air tampungan diambil dari sungai Tegalantang. Sungai tersebut bersifat intermitten, dialiri air pada saat musim hujan saja. Pada sungai Tegalantang akan dibangun bendung untuk meninggikan muka air sungai lalu mengaliri airnya ke embung. Berdasarkan hasil analisa diperoleh tinggi bendung 4 m, lebar bendung 23,04 m, dan rencana anggaran biaya Rp 2,219,600,000.00.
Co-Authors A. A. Ngr. Billy Narendra Anak Agung Gede Sumanjaya Anak Agung Sagung Putri Gita Suari Samitra Ardantha, I Made Ardhanaresvari, Tiara Rekha Asmani K., Anak Agung Rai Aureo Da Costa Belo Bhaskara, Made Adi Budha, I Ketut Candrayana, Kadek Windy Cok Agung Yujana Cok Agung Yujana Darma, I Gede Wira Dewa Ayu Nyoman Sriastuti, Dewa Ayu Nyoman Dewi, Listya Dharma, I Made Sotya Wira Diva, I Wayan Ditya Maha Gede Rustiawan Gede Sumarda Gede Suranata, Putu I Dewa Ayu Dwi Darmayanti I Dewa Ayu Mega Swari I Gede Yogi Adnyana Puspita Riana I Gusti Agung Putu Eryani I Gusti Ngurah Agung Widya I Ketut Budha I Komang Angga Darmayasa I Made Ardantha I Made Ardantha I Made Dwipa Jaya I Made Eryana Eka Putra I Made Kariyana I Made Okdivian Soekaratha I Made Surya Kumara I Made Wika Darmawan I Nengah Sinarta I Nyoman Sai Santya I Putu Suta Suyasa I Wayan Muliawan I Wayan Runa I Wayan Wartana Ida Ayu, Trisuci Arnawati Ida Bagus Gede Indramanik Ida Bagus Made Yatana Ilona Dwiyeni Nahak Jason Pajimola Punay Kadek Surya Dwangga Kadek Windy Candrayana Krisna Dwipa Yana Krisna Himawan Subiyanto Kurniawan, I Putu Manik Listya Dewi M. Sudiana Mahendra Maria Imaculata Goran Mosa Marselus Putra Mawo Kasa Sairo Morim, Gruberth Dirk Ni Kadek Ari Gita Cahyani Ni Ketut, Natalia Wulansari Ni Komang Ayu Agustini Ni Komang Ayu Agustini Ni Komang Ayu Agustini Ni Komang Sintyawati Ni Luh Putu, Laksmini Ni Made Ola Ulandari Ni Made Widya Pratiwi Ni Made Widya Pratiwi Ni Putu Widya Yuniari Ni Wayan Wahyuni Nugraha, Cokorda Gede Eka PUTU IKA WAHYUNI Putu Ika Wahyuni Rahadiani, Anak Agung Sagung Dewi Raharja, I Kadek Agus Wahyu Rahmayanti, Ni Made Prisca Sinda, Longginus Subiyanto, Krisna Himawan Sumanjaya, Anak Agung Gede Suranata, I Putu Gede Tasuku Tanaka Tri Hayatining Pamungkas Wayan Gde Erick Triswandana Wayan Wahyu Adnyana Tamara Wayan Widiana Wikan Pradnya Dana, Gde Windy Candrayana, Kadek Wui, Jackson Chang Hian Yanti Dewi, Ni Komang Yasa Bagiarta, I Ketut Yujana, Cokorda Agung