Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

EFEKTIFITAS TERAPI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) MODIFIKASI TERHADAP PERTUMBUHAN BALITA USIA 1-3 TAHUN DI DUSUN PAKISJAJAR, MALANG Amalia, Waifti; Dewi Satiti, Ika Arum
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah gizi anak merupakan salah satu masalah kesehatan tertinggi di Indonesia. Berat badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) merupakan indicator utama pertumbuhan balita. Balita dengan pertumbuhan yang tidak adekuat dapat mengalami berbagai masalah gizi, diantaranya gizi kurang, stunting dan wasting. Pemberian Makanan Tambahan Modifikasi merupakan terapi gizi standar WHO yang terdiri dari susu, minyak, gula, tepung, dan air . Terapi ini dapat dimodifikasi menggunakan lemak tambahan. Penelitian ini bertujuan unuk menilai perubahan pertumbuhan sebelum dan sesudah Pemberian PMT modifikasi pada balita usia 1-3 tahun di Desa Pakisjajar, Kabupaten Malang. Metote yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy- eksperimen dengan sampel penelitian adalah balita berusia 1-3 tahun sejumlah 40 balita yang terbagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok control dan perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pakisjajar, Malang. Analisa statistic menggunakan uji bivariate dependent t-test. Tahapan penelitian ini dimulai dari pengukuran BB dan TB sebelum terapi, kemudian pemberian terapi PMT modifikasi selama satu bulan serta pengukuran BB dan TB post terapi .Hasil Penelitian ini menunjukkan adanya perubahan BB dan TB yang signifikan pada kelompok perlakuan dengan P value 0.000 pada kelompok perlakuan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi PMT modifikasi efektif dalam meningkatkan pertumbuhan anak usia 1-3 tahun. 
TAMBAH NAFSU MAKAN ANAK DENGAN TEHNIK PIJAT TERAPEUTIK PADA KADER POSYANDU Amalia, Waifti; Dewi Satiti, Ika Arum
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Stunting (Anak Pendek) menjadi salah satu masalah yang sedang banyak dibahas di era saat ini. Peran penting dari orang tua maupun tenaga kesehatan dalam mengatasi dan mencegah stunting sangat berpengaruh dalam penurunan angka kejadian. Stunting dapat dipengaruhi oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama, hal ini perlu menjadi perhatian dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak. Dalam pemenuhan gizi sehari – hari, nafsu makan menjadi kunci pokok keberhasilan, pengendalian nafsu makan pada anak balita, keragaman gizi yang diberikan akan mempengaruhi optimalisasi pertumbuhan pada anak. salah satu cara untuk menambah nafsu makan pada anak selain dengan multivitamin atau obat – obatan kimia, bisa digunakan tehnik pemijatan yang lebih sederhana yaitu dengan pijat terapeutik yang dapat dipelajari dan dilakukan oleh orang tua maupun oleh kader. Hal ini dapat menjadi solusi dalam meningkatkan nafsu makan pada anak, karena dapat memperlancar aliran darah yang terjadi di organ limpa dan pencernaan. Dengan menguasai tehnik pijat ini diharapkan tidak ada lagi gisi kurang pada anak yang dapat menyebabkan anak menjadi Stunting. Kejadian stunting di Dusun Trajeng desa Pakisjajar menjadi permasalahan pemerintah setempat karena hal ini menjadi target kerja dari desa Pakisjajar. Selama ini skrining tumbuh kembang yang dilaksanakan dengan pemeriksaan KPSP, DDST, dan bantuan gizi tambahan pada anak balita. Rencana pengabmas ini akan membahas dan melatih para kader posyandu untuk lebih ditingkatkan lagi pengetahuan dan keterampilannya dalam menangani balita yang mempunyai maslaah nafsu makan. Terdapat 7 orang kader di posyandu Janur Kuning 2 yang aktif mengikuti jalannya posyandu.  Pada pengabmas ini dicapai hasil yang sesuai dengan tujuan yakni, pengetahuan dan keterampilan kader yang meningkat serta adanya leaflet yang dapat menjadi panduan kader dalam memberikan pelayanan pada ibu.
READY TO USE THERAPEUTIC FOOD (RUTF) SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN BERAT BADAN BALITA USIA 1-3 TAHUN DI DUSUN PAKISJAJAR, MALANG Waifti Amalia; Ika Arum Dewi Satiti
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 8, No 2 (2021): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v8i2.687

Abstract

Masalah gizi anak merupakan salah satu masalah kesehatan tertinggi di Indonesia. Berat badan merupakan indicator utama status gizi balita. Balita dengan berat badan yang tidak adekuat dapat mengalami berbagai masalah gizi, diantaranya gizi kurang, stunting dan wasting. Masalah gizi ini kedepannya dapat menimbulkan kurangnya kemampuan eksplorasi anak, penurunan prestasi belajar, meningkatnya angka penyakit bahkan angka kematian balita.Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan angka masalah gizi masih sangat kritis di Indonesia, gizi Kurang (Underweigth) 17,7%, stunting 30,8%, dan prevalensi kurus (Wasting) 10,2%.  Ready to Use Therapeutic Food (RUTF) merupakan makanan berbasis tinngi makronutrient yang dapat digunakan untuk perbaikan status gizi anak. RUTF terdiri dari bahan yang mudah dicerna seperti susu, gula, lemak hewani, lemak nabati, minyak sayur, gula, vitamin dan mineral. Penelitian ini bertujuan unuk menilai perubahanberat badan sebelum dan sesudah Pemberian RUTF pada balita usia 1-3 tahun di dusun trajen Pakisjajar, Kabupaten Malang.Metote yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy- eksperimen dengan sampel penelitian adalah balita berusia 1-3 tahun sejumlah 40 balita yang terbagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok control dan perlakuan. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Trajeng, Pakisjajar, Malang. Analisa statistic menggunakan uji bivariate dependent t-test dan independent t test. Tahapan penelitian ini dimulai dari pengukuran berat badan sebelum terapi, kemudian pemberian terapi yakni RUTF selama satu bulan untuk kelompok perlakuan dan pemberian makanan tamnbahan kacang hijau untuk kelompok kontrol serta pengukuran berat badan post terapi .Hasil Penelitian ini menunjukkan adanya perubahan BB yang signifikan pada kelompok perlakuan. Rerata berat badan balita sebelum pemberian RUTF (11,080) dan setelah pemberian RUTF (11,985) dengan P value 0.000. Sedangkan hasil analisis perbedaan rerata BB kelompok perlakuan dan kelompok control didapatkan beda signifikan dengan selisih 2,167 dan P value 0,037. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ready To Use Teraphy Food (RUTF) efektif dalam meningkatkan BB anak usia 1-3 tahun
Implementation of Second Step Learning (SSL) as Psychosocial Stimulation of 7-12 Years Old Children with Neglectful Parents Ika Arum Dewi Satiti; Waifti Amalia
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2020.8(4).270-278

Abstract

Parenting style is an important component in children's emotional social development. Children who have parents with the neglectful parenting type tend to be either very aggressive or very passive and aloof so they are at highest risk of getting into various difficulties. The appropriate stimulation needs to be given to children in this condition to improve emotional and social engagement. Second step learning (SSL) is a method of stimulating social emotional development that is used to train empathy skills, emotional management, case solving and socializing. The purpose of this study was to apply the SSL method as psychosocial stimulation for children aged 7-12 years with neglectful parents at SDN Bendosari 2 Pujon, Kabupaten Malang.The research method used is a quasy experiment with data analysis of the dependent T test to see changes in children's psycho-social development before and after the implementation of SSL. Implementation was carried out on 50 children with parents who have a neglectful type of parenting style. The SSL method is carried out in 4 steps, namely material presentation, case discussions, activities with groups and activities with parents. The results of this study indicate a significant change in the mean social emotional values of children before the stimulation of SSL (80.5 ± 11.7) and after stimulation of SSL (90.1 ± 11) with a P value of 0.000. From the results of this study it can be concluded that second step learning (SSL) stimulation is effective in improving the social emotionality of children aged 7-12 years with neglectful parents at SDN Bendosari 2 Pujon, Kabupaten Malang.
PENGELUARAN HORMON ENDORPHINE ALAMI DENGAN METODE TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) UNTUK MENGENDALIKANINTENSITAS AFTERPAIN PADA IBU NIFAS Waifti Amalia; Nicky Danur Jayanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 3 No 2: Maret
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.638 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v3i2.157

Abstract

Afterpain adalah perasaan mulas akibat relaksasi dan kontraksi yang periodik dari uterus dan menimbulkan nyeri yang bertahan sepanjang masa awal puerperium. Nyeri atau perasaan mulas ini merupakan masalah yang serius dan jika diabaikan akan berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan bayinya. Selain dengan obat-obatan, afterpain dapat diredakan dengan menggunakan alat yang tidak menimbulkan efek samping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pengeluaran Hormon Endorphine Alami Dengan Metode Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) Untuk Mengendalikan Intensitas Afterpain pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan one group pre test-post test desain dengan populasi sebanyak 20 orang ibu nifas. Setelah dilakukan perlakuan selama 15 menit dengan menggunakan metode TENS, intensitas afterpain pada ibu nifas dievaluasi. Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa sebanyak 18 orang (90 %) ibu nifas mengalami nyeri sedang dan 2 (10 %) ibu nifas mengalami nyeri berat sebelum diberikan metode TENS. Setelah diberikan metode TENS sebanyak 18 (90 %) ibu nifas mengalami penurunan nyeri menjadi nyeri ringan dan 2 orang (10 %) ibu nifas mengalami penurunan nyeri menjadi nyeri sedang. Hasil analisa data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Dari hasil analisa didapatkan nilai Z = -4,472 dan nilai A syimp Sig (2-tailed) = 0,000. Jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka A syimp Sig (2-tailed) < α, dengan demikian maka Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh implementasi metode Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) terhadap intensitas afterpain pada ibu nifas.
Kenali dan Cegah Keterlambatan Bicara (Speech Delay) pada Anak Usia Dini di Paud Maju Mapan Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang Waifti Amalia; Ika Arum Dewi Satiti
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.895 KB) | DOI: 10.33366/japi.v5i1.1793

Abstract

Periode usia dini adalah saat dimana akan menentukan tumbuh kembang seorang individu di tahap selanjutnya. Tahap keemasan dimulai saat ini sehingga akan sangat berpengaruh. Perkembangan dan pertumbuhan menjadi kesatuan yang harus sinergi pada anak Golden period. Kemajuan pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh psikis dari anak tersebut. Untuk itu, seharusnya pengawalan pada psikis anak tidak boleh menjadi hal yang sepele. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi pada orang tua maupun pengasuh balita tentang cara untuk mencegah keterlambatan bicara pada anak usia dini. Penggambaran situasi mitra dimulai dari tim pelaksana melakukan survey melalui kepala desa setempat di wilayah Desa Bendosari Pujon. Ditemukan bahwa bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa, dan metode komunikasi dengan balita kebanyakan dengan bahasa jawa, bahasa yang diubah seperti bahasa bayi, atau memakai bahasa isyarat. Sedangkan yang dibiasakan oleh guru PAUD adalah bahasa Indonesia. Hal tersebut dapat menjadi pemicu kebingungan atau menambah faktor terjadinya Speech Delay pada anak. Solusi yang ditawarkan adalah “Kenali dan Cegah Keterlambatan Bicara (Speech Delay) Pada Anak Usia Dini”. Hasilnya yakni orang tua mengetahui tentang konsep Speech Delay dan mempunyai ketrampilan untuk bercerita dengan baik. Tersedia sarana penunjang yakni tersedianya buku-buku cerita. Guru maupun orang tua dapat memantau kemampuan komunikasi anak.
Optimalisasi Peran Kader dalam Prgram “Generasi Bebas Stunting” di Desa Bendosari, Kecamatan Pujon Ika Arum Dewi Satiti; Waifti Amaliaia
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.151 KB) | DOI: 10.33366/japi.v5i1.1489

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah anak tertinggi yang terjadi di Indonesia. Stunting merupakan kondisi kurang gizi kronis yang ditandai tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya. Kondisi stunting menyebabkan kinerja pekerjaan fisik dan fungsi intelektual terganggu sehingga erat kaitannya dengan kejadian sakit dan gangguan tumbuh kembang. Orang tua berperan besar dalam pertumbuhan balita, namun mereka terkadang kurang dalam memeberikan asupan gizi dan memantau tumbuh kembang balita. Peran aktif kader kesehatan dalam masalah tumbuh kembang diharapkan dapat mengurangi masalah stunting pada balita. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kader dalam melakukan skrining dan pencegahan terhadap stunting. Solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana adalah meningkatkan peran fungsi kader Posyandu tentang pelatihan tentang metode skrining dan pencegahan stunting pada balita di Desa Bendosari melalui pelatihan dan pendampingan pemantauan tumbuh kembang oleh kader Posyandu. Rangkaian kegiatan ini dilakukan selama 2 bulan (Juni-Agustus 2019). Kegiatan ini mencapai hasil yakni meningkatnya keterampilan kader Posyandu tentang stunting; skrining, pencegahan, dan penanganannya. Meningkatnya pengetahuan orang tua tentang pemuhan gizi Balita. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan seperti buku panduan, leaflet, ATK, Timbangan berat badan, dan alat pengukur tinggi badan. Kader Posyandu juga melakukan skrining stunting dan memberikan penyuluhan pada orang tua balita secara kontinu.
MENGAWAL TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN STIMULASI TITIK LI4 (HEGU) DI ATMA HOME CARE Patemah Patemah; Ervin Rufaindah; Waifti Amalia
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.16062

Abstract

Budaya masyarakat Indoneseia dengan pemijatan bayi sudah dilakukan turun temurun. Pijat bayi merupakan salah satu bentuk dari stimulasi. Stimulasi adalah suatu kegiatan memberikan stimulus atau rangsangan-rangsangan yang dilakukan oleh orang tua dan lingkungannya kepada anak untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal. Stimulasi sebagai salah satu terapi non farmakologis seperti pemberian penekanan pada titik yang meningkatkan nafsu makan yaitu titik LI4 (Hegu). Stimulasi titik LI4 (hegu) ini akan meningkatkan nafsu makan balita. Agar stimulasi dapat optimal maka diperlukan suatu pembelajaran. Tujuan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang kemampuan ibu balita dalam memberikan stimulasi pijat pada titik LI4 (Hegu) pada balita untuk meningkatkan nafsu makan dan mengawal tumbuh kembang yang optimal. Pengabdian masyarakat dilakukan di Atma Home Care desa Karanganyar Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Kegiatannya dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan serta metode demontrasi melakukan stimulasi pijat titik LI4 (Hegu) dalam upaya meningkatkan nafsu makan sehingga akan mengoptimalkan tumbuh kembang balita. Setelah dilakukan penyuluhan dan demontrasi didapatkan ibu balita dalam melakukan stimulasi titik LI4 (Hegu) adalah Baik yaitu 75 %. Diharapkan orang tua terutama yang mempunyai balita dapat memberikan stimulasi titik LI4 (Hegu) pada balitanya dengan benar sehingga akan mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Pengaruh Brownies Kelor terhadap Kadar Hb Ibu Hamil di Desa Pandanmulyo Kecamatan Tajinan Ervin Rufaindah; Patemah Patemah; Waifti Amalia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia kesehatan secara global mewujudkan kesehatan ibu dan anak dengan tingkat yang lebih baik sehubungan dengan kadar hemoglobin dalam darah. World Health Organization (WHO) merekomendasikan kadar hemoglobin ibu hamil adalah = 11 gr/dl. Pemenuhan hemoglobin dalam darah dapat diperoleh dengan mengkonsumsi daun kelor karena mengandung zat besi yang merupakan unsur yang sangat penting untuk membentuk hemoglobin. Kelor bisa diolah menjadi brownies kelor. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa apakah brownies kelor dapat meningkatkan kadar Hemoglobin ibu hamil. Jenis penelitian ini merupakan quasy eksperimental dengan the one group pretest posttest design. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil trimester II dan III (Usia Kehamilan > 13 minggu) di Desa Pandanmulyo Kecamatan Tajinan yaitu sebanyak 20 orang dengan teknik purposive sampling. Ibu hamil diberikan brownies kelor sebanyak 2 potong setiap hari, masing-masing 50 gram, untuk dikonsumsi pagi dan sore. Bownies dikonsumsi selama 14 hari. Brownies kelor terbuat dari daun kelor segar yang direbus terlebih dahulu sebanyak 100 gram dan tepung 350 gram. Analisis penelitian ini diolah menggunakan sistem komputerisasi, berupa analisis univariat dan analisis bivariat yang menggunakan uji Wilcoxon signed test untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan nilai ?=0,05. Hasil penelitian menunjukan Terdapat pengaruh pemberian brownies daun kelor terhadap kadar hemoglobin ibu hamil di Desa Pandanmulyo, Kecamatan Tajinan. Saran, perlu penelitian lanjutan terkait pengaruh pemberian brownies daun kelor terhadap kadar hemoglobin dengan sampel yang lebih besar. Brownies kelor yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan daun kelor segar, sehingga untuk penelitian selanjutnya bisa menggunakan tepung kelor, karena gizinya lebih tinggi daripada kelor segar.
Hubungan Jenis Pola Asuh Orang Tua Dengan Tingkat Kejadian Depresi Pada Remaja Usia 16–18 Tahun Di SMA Negeri 2 Bondowoso Fany Herman; Miftakhul Ulfa; Waifti Amalia
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 2 No 1 (2023): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sikap orang tua dalam mengasuh anak bisa menjadi penyebab terjadinya depresi pada remaja. Resiko terjadinya depresi dipengaruhi oleh pola pengasuhan yang otoriter. Pola pengasuhan otoriter bersifat pemaksaan, kekerasan, dan kaku di mana orangtua akan membuat berbagai aturan yang saklek harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu perasaan anak. Namun, pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua berbeda-beda. Tetapi, tidak menutup kemungkinan pola asuh lainnya dapat menyebabkan terjadinya depresi pada remaja. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan jenis pola asuh orang tua dengan tingkat kejadian depresi pada remaja usia 16-18 tahun di SMA Negeri 2 Bondowoso. Desain penelitian ini menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur pola asuh orang tua yaitu PAQ (Parenthal Authority Quistionare) dan untuk mengukur tingkat kejadian depresi menggunakan kuesioner HDRS (Hamilton Depression Rating Scale). Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan hasil 247 sampel. Analisa data menggunakan uji regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan nilai konstanta sebesar 112,920 yang diartikan bahwa nilai konsisten variabel tingkat kejadian depresi sebesar 112,920. Koefisien regresi X sebesar -0,465 dan nilai t hitung sebesar -8,437 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti ada hubungan antar kedua variabel tersebut. Kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat kejadian depresi pada remaja usia 16-18 tahun di SMA Negeri 2 Bondowoso.